Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN STRATEGI

ETIKA MANAJEMEN SERTA TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJEMEN PADA


PERUSAHAAN

ABSTRAK
Tujuan dalam pembuatan artikel ini adalah untuk bahas berbagai isu yang dihadapi organisasi
atau perusahaan yang menyangkut etika manajemen dan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab
sosial bisa berupa tanggung jawab terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan, keadaan
ekonomi masyarakat pada, serta partisipasi perusahaan dalam pembangunan lingkungan. Penulis
mengambil metode internet searching yang merupakan teknik pengumpulan data melalui situs
internet yang relefan serta referensi jurnal-jurnal yang ada.
Kata Kunci: Manajemen Strategi, Etika Manajemen, Tanggung Jawab Manajemen

ABSTRACT
The purpose of creating this article is to discuss various issues facing organizations or
companies that concern management ethics and social responsibility. This social responsibility
can be a responsibility for environmental hygiene and health, the economic state of society in
general, the participation of companies in their environmental development, etc. The author
takes the internet searching method which is a method of data collection techniques through
relefan websites and references to existing journals.
Keywords: Strategic Management, Management Ethics, Management Responsibility

PENDAHULUAN
Organisasi yang besar pasti mempunyai tuntutan masyarakat terhadap organisasi tersebut.
Hampir semua lembaga bisnis menggunakan segala cara untuk lebih unggul dari pesaing-
persaing bisnis yang ada. Oleh sebab itu, manajer diharapkan mampu menjalankan bisnis yang
memenuhi syarat dalam etika bisnis, baik secara moral ataupun norma masyarakat. sebagai suatu
sistem, organisasi juga diharapkan mampu mempunyai tanggung jawab sosial terhadap
masyarakat. Ide terkait Tanggung jawab Sosial atau yang biasa dikenal dengan Corporate Social
Responbility pada saat ini semakin diterima masyarakat luas. Kelompok yang mendukung
rencana tanggung jawab sosial
menyatakan bahwa perusahaan tidak terlepas dari para individu yang terlibat didalamnya, yaitu
pemilik dan karyawan.
PEMBAHASAN
A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
Tanggung jawab sosial merupakan wujud perdulinya organisasi/perusahaan terhadap
lingkungan eksternal dan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan yang bertujuan menjaga
lingkungan, norma-norma masyarakat, keikutsertaan pembangunan, juga berbagai wujud
tanggung jawab sosial lainnya.
1) Lingkungan sebagai ruang lingkup kegiatan organisasi
Organisasi/perusahaan bisnis akan berhadapan dengan lingkungannya, baik lingkungan
yang secara langsung, ataupun lingkungan yang secara tidak langsung terkait dengan
organisasi/perusahaan bisnis. Umumnya setiap organisasi/perusahaan pada akhirnya
harus menyadari bahwa kegiatan yang dilakukannya merupakan tanggapan atas tuntunan
dari lingkungan atau sebaliknya yang merupakan upaya guna mempengaruhi
lingkungannya. Sebagai bagian dari lingkungan masyarakat, organisasi bisnis perlu
memiliki tanggung jawab atas perbaikan lingkungan masyarakat pada umumnya.
Sebagai contoh, perusahaan yang membuang limbah sisa produksi sembarangan pada
dasarnya adalah perusahaan yang kurang bertanggung jawab terhadap lingkungan
masyarakat. Perusahaan seharusnya menyadari bahwa mempunyai tanggung jawab sosial
terhadap lingkungan masyarakat. Tanggung jawab sosial ini yaitu tanggung jawab
terhadap kesehatan serta kebersihan lingkungan, keadaan ekonomi masyarakat, dan
berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan masyarakat.
Tanggung jawab sosial ialah wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan diluar
perusahaan melalui berbagai aktivitas yang dilakukan dalam upaya penjagaan
lingkungan, norma masyarakat, dan partisipasi pembangunan, serta berbagai wujud
tanggung jawab sosial lainnya. (Hadirifian”live is adventure”: 2015)
Mereka yang mendukung tanggung jawab sosial bagi perusahan beranggapan bahwa
perusahaan juga adalah bagian dari masyarakat, sehingga perlu untuk bersama dengan
masyarakat mewujudkan keadaan/kondisi yang lebih baik. Di sisi lain mereka yang
kurang setuju terhadap tanggung jawab sosial perusahaan beranggapan bahwa perusahaan
tidak perlu terlibat dalam tanggung jawab sosial karena perusahaan tidak memiliki ahli
khusus
dalam menangani tanggung jawab sosial dalam perusahaan serta mereka beranggapan
keterlibatan perusahaan yang terlalu jauh dalam tanggung jawab sosial justru akan
memberikan kekuatan yang lebih besar bagi perusahaan untuk dapat mengontrol
masyarakat., padahal yang bertugas untuk mengontrol masyarakat adalah pemerintah.
a) Pandangan kelompok yang menyetujui terhadap tanggung jawab sosial dari organisasi
bisnis:
1. Kegiatan bisnis sering sekali menimbukan masalah, oleh karena itu sudah
semestinya perusahaan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya
2. Perusahaan adalah bagian dari masyarakat , oleh karena itu sudah semestinya ikut
berpartisipasi dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi di masyarakat
3. Perusahaan adalah bagian dari masyarakat , oleh karena itu sudah semestinya ikut
berpartisipasi dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi di masyarakat
4. Perusahaan adalah partner lingkungan social kemasyarakatan, sebagaimana halnya
juga pemerintah dan masyarakat lain pada umumnya
b) Pandangan kelompok yang tidak menyetujui terhadap tanggung jawab sosial dari
organisasi bisnis:
1. Perusahaan tidak memiliki ahli yang mengkhususkan dalam bidang social dan
kemasyarakatan, oleh karena itu sulit bagi perusahaan bertanngung jawab.
2. Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam lingkungn
masyarakat justru akan memiliki kekuatan untuk mengontrol masyarakat dan itu
indikasi yang kurang baik secara social
3. Akan banyak terdapat konflik kepentingan dari masyarakat jika perusahaan terlihat
dalam aktivitas sosial
4. Tujuan perusahaan bukan untuk motif social, akan tetapi untuk memperoleh profit
dan mencapai tujuan yang diharapkan oleh para pemilik perusahaan
2) Manfaat Tanggung Jawab Sosial
a) Manfaat Bagi Perusahaan
1. Munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan di
lingkungannya.
2. Kegiatan perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi
yang positif bagi masyarakat.
3. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap
bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan yang lebih baik di
masa yang akan datang.
b) Manfaat Bagi Masyarakat
1. Beberapa kepentingan masyarakat akan diperhatikan oleh perusahaan
2. Masyarakat akan mempunyai pandangan baru bahwa hubungan antara masyarakat
dan dunia bisnis perlu diarahkan untuk kerja sama yang saling menguntungkan
kedua belah pihak.
3. Hubungan masyarakat dan dunia bisnis tak lagi dipahami sebagai hubungan
antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi tetapi hubungan
kemitraan dalam membangun masyarakat lingkungan yang lebih baik, tidak
hanya di sektor perekonomian tetapi juga dalam sektor sosial, pembangunan, dll.
c) Manfaat Bagi Pemerintah
1. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai wasit yang menetapkan
aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia bisnis, dan memberikan
sanksi bagi pihak yang melanggarnya.
2. Pemerintah sebagai pihak yang mendapat legitimasi untuk mengubah tatanan
masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapat partner dalam
mewujudkannya.
3. Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal
ini perusahaan atau organisasi bisnis
B. KONSEP DASAR ETIKA MANAJEMEN
1) Definisi Etika Manajemen
Etika adalah keyakinan pribadi seseorang mengenai suatu perilaku, tindakan ataupun
keputusan yang benar atau salah. Etika manajemen membahas tentang nilai-nilai yang
diterapkan oleh organisasi sehubungan dengan kegiatan bisnis yang dijalankan. Etika
manajemen membahas tentang nilai-nilai yang diterapkan oleh organisasi sehubungan
dengan kegiatan bisnis yang dijalankan. Walaupun etika dapat mempengaruhi pekerjaan
manajerial menggunakan bermacam cara, ada 3 bidang dasar yang menjadi perhatian
khusus dari etika manajerial:
a) Bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan mereka.
Upah dan kondisi kerja adalah bidang yang memungkinkan timbulnya permasalahan.
Fakta bahwa manajer memberikan upah lebih sedikit kepada seorang karyawan
daripada yang layak diterima, karena manajer mengetahui bahwa karyawan tersebut
tidak mungkin keluar (resign) dan tidak mau mengambil resiko kehilangan
pekerjaannya jika protes, sehingga hal tersebut bisa dianggap tidak etis.
b) Bagaimana karyawan memperlakukan organisasi
Persoalan etika juga kerap kali berasal dari bagaimana karyawan memperlakukan
organisasi mereka. Konflik kepentingan datang pada saat suatu keputusan secara
potensial menguntungkan individu tetapi akan merugikan organisasi. Untuk menjaga
permasalahan seperti ini sebagian besar perusahaan tidak mengizinkan pembeli
(costumer) mereka untuk menerima hadiah dari distributor. Selain itu
mengungkapkan rahasia perusahaan juga jelas tidak etis, karyawan yang bekerja di
bisnis yang sangat kompetitif seperti pakaian, software, elektronik, mungkin tergoda
untuk menjual informasi mengenai rencana perusahaan kepada pesaing (competitor).
Kejujuran juga menjadi masalah yang sering muncul termasuk menggunakan telepon
perusahaan untuk membuat panggilan interlokal pribadi, mencuri perlengkapan
kantor, dan menambahkan pengeluaran.
c) Bagaimana karyawan dan perusahaan memperlakukan agen ekonomi lain.
Agen ekonomi yang berkepentingan antara lain adalah konsumen, competitor,
pemegang saham, pemasok, dealer dan serikat tenaga kerja. Perilaku antara organisai
dan agen-agen tersebut yang rentan terhadap ambiguitas etika termasuk iklan,
promosi,
pengungkapan finansial, pemesanan dan pembelian, pengiriman dan permohonan
permintaan, penawaran dan perundingan, dan hubungan bisnis lainnya.

2) Mendorong Pelaksanaan Etika Dalam Manajemen


Etika manajemen merupakan bagian dari tanggung jawab social perusahaan yang perlu
untuk diwujudkan di masa-masa mendatang. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
perusahaan sehubungan denga pelaksanakan etika dalam manajemen. Beberapa hal yang
dapat dilakukan tersebut, di antaranya adalah:
a) Pelatihan Etika (Ethics Training)
Adanya pembiasaan-pembiasaan yang terapkan kepada para pelaku organisasi, dari
mulai jabatan tertinggi hingga jabatan terendah adalah hal yang perlu dilakukan
dalam bisnis maupun dalam manajemen. Pembiasaan ini dapat dilakukan melalui
berbagai jenis pelatihan yang menyangkut etika dan keterkaitannya dengan
perwujudan lingkungan sosial yang lebih baik.
b) Advokasi Etika (Ethical Advocates)
Etika Advokasi merupakan usaha perusahaan untuk menjalankan etika dalam
kegiatannya menggunakan cara menempatkan tim khusus dalam tim manajemen
perusahaan yang bertugas mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan
agar tetap memenuhi standar-standar etika.
c) Standar Aturan Mengenai Etika Perusahaan (Code Of Ethics)
Implementasi Code Ethics ini akan sangat efektif jika memenuhi dua syarat, syarat
pertama yaitu perusahaan perlu menyatakan secara spesifik kepada publik mengenai
code ethics yang mereka jalankan. Syarat kedua agar code ethics ini bisa berjalan
dengan efektif adalah perlu adanya dukungan dari tim manajemen puncak melalui
system pengawasan tertentu seperti reward and punishment system dan lain
sebagainya. Tanpa ada dukungan dari manajemen puncak, code ethics ini pun akan
sulit untuk diimplementasikan.

DAFTAR PUSTAKA
Scopindo Media Pustaka (2021) Buku Ajar: Pengantar Manajemen. Hal.61-79
Widy Sanggra Anggita (2020) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Jurnal Manajemen Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai