Anda di halaman 1dari 2

11. Bagaimana langkah langkah diagnosis penyakit yang sesuai dengan scenario diatas ?

Jawaban :

Secara umum diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis.

a. Anamnesis
Anamnnesis yang baik terdiri dari identitas, keluhar~ utarna, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit dalarn keluarga, anamnesis berdasarkan sistem organ dan
anamnesis pribadi (meliputi keadaan sosial ekonomi, budaya, kebiasaan, obat-obatan, dan
lingkungan). Pasien dengan sakit menahun, perlu dicatat pasang-surut kesehatannya, termasuk obat-
obatannya dan aktivitas sehari-harinya.
Buku ipd edisi 6 hal 126
Diketahui pada skenario bahwa seorang laki-laki umur 15 tahun dengan riwayat menderita pilek
selama kira-kira 1 tahun. Kadang-kadang pilek disertai lendir pada tenggorokan. Pada waktu kecil ia
sering menderita sesak napas.

b. Pemeriksaan tanda-tanda vital


Pemeriksaan tanda-tanda vital diantaranya suhu, tekanan darah, nadi, dan frekuensi pernapasan

c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang lengkap mulai dari kepala hingga kaki. Kalau seorang datang dengan
keluhan hidung, maka perhatian lebih lanjut ditujukan lagi terhadap pemeriksaan hidung dan
kerongkongan, baik dari luar maupun dari dalam rongga hidung.
 Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan hidung meliputi pemeriksaan hidung bagian luar; rinoskopi anterior; rinoskopi
posterior; dan bila diperlukan dilakukan nasoendoskopi. Lakukan pemeriksaan hidung kiri dan
kanan.
Pada perneriksaan hidung luar, perhatikan bentuk luar hidung, apakah ada deviasi atau
depresi septum, serta pernbengkakan hidung.
Pemeriksaan rongga hidung disebut rinoskopi anterior, yaitu dengan rnenggunakan
spekulurn hidung. Pada perneriksaan rongga hidung, perhatikan vestibulum nasi, septum bagian
anterior, konka dan rnukosa hidung. Perhatikan kernungkinan adanya polip nasi, yaitu kelainan
mukosa hidung berupa massa lunak yang bertangkai, berbentuk bulat atau lonjong, bewarna putih
kelabu dengan perrnukaan licin yang bening karena banyak rnengandung cairan.
Untuk melihat hidung bagian belakang, terrnasuk nasofaring, dilakukan pemeriksaan
rinoskopi posterior, yaitu dengan menggunakan kaca nasofaring yang dilihat rnelalui rongga rnulut.
Pada rinoskopi posterior akan dapat terlihat koana, ujung posterior septum, ujung posterior konka,
sekret yang keluar dari hidung ke nasofaring (post nasal drip), torus tubarius, osteiurn tuba dan fossa
Rosenmuller. Hidung yang mengalarni perdarahan disebut epistaksis. Epistaksis bukan merupakan
suatu penyakit, tetapi merupakan gejala suatu penyakit, misalnya hipertensi, infeksi, neoplasrna,
kelainan darah, infeksi sisternik, perubahan tekanan atrnosfer dan sebagainya.
 Pemeriksaan Faring
Dahak di tenggorok merupakan keluhan yang sering timbul akibat adanya inflamasi di
hidung dan faring Apakah dahak ini berupa lendir saja, pus atau bercampur darah. Dahak ini dapat
turun, keluar bila dibatukkan atau terasa turun di tenggorok.

Source : Soepardi, Efiaty Arsyad, dkk. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
dan Leher Edisi Keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Halaman 5
Setiati Siti, Alwi Idrus, dkk. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam Jilid I. Jakarta : Interna
Publishing. Halaman 126, 142

Anda mungkin juga menyukai