Rizqi Sayla Ramadlani - MAN I KUDUS
Rizqi Sayla Ramadlani - MAN I KUDUS
DISUSUN OLEH
KUDUS
2020
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................................................................. vi
2.1 Korosi................................................................................................................................................ 4
ii
3.4 Kerangka Berpikir ................................................................................................................ 8
iii
LEMBAR PENGESAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya
saya dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Ekstra Daun
Gandarusa dan Daun Mimba sebagai Green Corrosion Inhibitor pada Pipa Ballast”.
Walaupun beberapa hambatan yang saya alami selama proses pengerjaannya, tapi saya
berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat waktu.
Dan tidak luput saya sampaikan terimakasih kepada guru pembimbing, yang telah ikut
serta membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan karya ilmiah. Saya ucapkan
terimakasih juga terhadap teman-teman yang sudah ikut memberi kontribusi baik
secara langsung ataupun tidak langsung dalam proses karya ilmiah ini.
Suatu hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat atas hasil dari karya
ilmiah ini. Karena itu saya berharap semoga karya ilmiah ini memberikan dampak baik
dan berguna bagi kita semua.
Saya pun menyadari didalam penulisan karya ilmiah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif
untuk mencapai sempurnanya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca.
v
Pemanfaatan Ekstrak Daun Gandarusa dan Daun Mimba sebagai Green
Corrosion Inhibitor pada Pipa Ballast
Rizqi Sayla Ramadlani, Sonia mufliha Bilqis, Khoirotun Nisa’
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KUDUS
Rizqisheila575@gmail.com
ABSTRAK
Korosi merupakan suatu fenomena mutlak yang terjadi pada logam dan
merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri. Beberapa contoh kerugian
yang ditimbulkan akibat adanya korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan,
kerusakan, dan penambahan biaya perbaikan. Salah satu benda yang paling cepat dan
rentan terjadi korosi adalah pipa ballast. Pipa ballast biasanya dipasang di tangki ceruk
depan, tangki ceruk belakang, dan tangki samping kapal sehingga mudah terkena air
laut. Oleh karena itu, perlu adanya inhibitor untuk mengurangi laju korosi. Indikator
yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan daun gandarusa (Justicia
Gandarusa) dan daun mimba (Azadirachta indica Juss). Penggunaan bahan tersebut
sebagai inhibitor green corrosion karena mengandung unsur Fosfat, Sulfur, flavonid,
Nitrogen, Oksigen, dan mempunyai unsur-unsur yang mempunyai pasangan elektron
bebas dengan fungsi sebagai ligan sehingga dapat membentuk senyawa kompleks
dengan pipa ballast (logam). Pembuatan green corrosion inhibitor dengan proses
ekstraksi daun gandarusa (Justicia Gandarusa) dan daun mimba (Azadirachta indica
Juss) menggunakan metode maserasi yaitu metode ekstraksi dengan proses
perendaman bahan dengan pelarut pada pemanasan rendah. Hasil ekstrak kedua bahan
kemudian diuji efisiensi laju korosi pada pipa ballast yang mengalami korosi dengan
variasi lama perendaman 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Penelitian ini diharapkan
dapat menjadi inovasi dan alternatif bahan alami sebagai inhibitor korosi pada pipa
ballast, dan lebih lanjut dapat digunakan untuk inhibitor korosi pada logam lainnya.
Kata Kunci: Daun gandarusa, daun mimba, green corrosion, pipa ballast
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korosi merupakan suatu fenomena mutlak yang terjadi pada logam dan
merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri. Korosi telah menjadi
permasalahan dunia yang mengakibatkan kerugian besar secara ekonomi. Di
Indonesia, sekitar 20 triliun rupiah diperkirakan hilang percuma setiap tahunnya
karena proses korosi. Pada lingkungan industri terutama industri yang berhubungan
dengan perkapalan memiliki peluang yang besar terhadap korosi karena kontruksi
sebagian besar terbuat dari logam yang kontak langsung/tidak langsung dengan
cairan yang bersifat asam dan korosi tinggi. Kerugian yang ditimbulkan akibat
adanya korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan, kerusakan, dan penambahan
biaya perbaikan. diantaranya adalah pelumuran dengan oli, pembalutan dengan
plastik, dan pengecetan, Salah satu benda yang paling cepat dan rentan terjadi
korosi adalah pipa ballast. Pipa ballast biasanya dipasang pada tangki ceruk depan,
tangki ceruk belakang, dan tangki samping kapal sehingga mudah terkena air laut.
Pencegahan korosi pada pipa ballast dilakukan dengan metode pengecetan.
Pengecatan dilakukan dalam dua tahap kegiatan yaitu pembersihan badan kapal dan
dilanjutkan pengecatan, hal tersebut tentu saja membutuhkan biaya dan tenaga yang
banyak. Mengatasi hal tersebut, perlu adanya inhibitor untuk mengurangi laju
korosi dengan adanya pengembangan suatu inhibitor korosi yang ramah lingkungan
berupa green corrosion.
Inhibitor organik atau sering disebut dengan green corrosion inhibitor
merupakan jenis inhibitor yang aman karena meemiliki sifat yang sangat ramah
terhadap lingkungan, biodegradable, ekonomis dan bahan dasar meelimpah yang
mudah didapat di alam. Pada dasarnya tanaman yang bisa dijadikan sebagai
inhibitor organik adalah tanaman yang memiliki sifat antioksidan, dan mengandung
fosfat, sulfur, flavonid, Nitrogen, dan Oksigen.
1
Daun gandarusa (Justicia Gandarusa) dan daun mimba (Azadirachta indica
Juss) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai unsur Fosfat, Sulfur,
flavonid, Nitrogen, Oksigen, dan mempunyai unsur-unsur yang mempunyai
pasangan elektron bebas dengan fungsi sebagai ligan sehingga dapat membentuk
senyawa kompleks dengan pipa ballast (logam).
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi dan alternatif bahan alami
sebagai inhibitor korosi pada pipa ballast, dan lebih lanjut dapat digunakan untuk
inhibitor korosi pada logam lainnya.
2
2. Alternatif bahan alami sebagai inhibitor korosi pada pipa ballast, dan lebih
lanjut dapat digunakan untuk inhibitor korosi pada logam lainnya.
3. Memberikan pengetahuan mengenai pengaruh metode ekstraksi maserasi
terhadap daya inhibisi dari ekstrak daun gandarusa (Justicia Gandarusa)
dan daun mimba (Azadirachta indica Juss).
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Korosi
4
sebesar 257,26 ppm GAEAC dan inhibiton concentration 50 (IC50) sebesar
4,15/ml yang bisa dijadikan sebagai Green Corrosion Inhibitor pada pipa ballast.
2.4 Daun Mimba
Daun Mimba (Azadirachta indica Juss) adalah tanaman dari hutan yang
dapat menghasilkan produk kayu dan bukan kayu yaitu daun tanaman ini daun
mimba dapat juga digunakan sebagai bahan baku pestisida, nabati, dan zat anti
septik ( obat- obatan) yang dihasilkan dari minyak mimba hasil ekstraksi daun
mimba, tidak hanya itu daun mimba juga memiliki manfaat sebagai inhibitor
Green corrosion karena 1 kg daun pada tumbuhan mimba menggandung Nitrogen
sebanyak 35,6 gr dan mempunyai unsur-unsur yang mempunyai pasangan elektron
bebas dengan fungsi sebagai ligan sehingga dapat membentuk senyawa kompleks
dengan pipa ballast (logam). Dari hasil ekstrasi daun mimba tersebut daun mimba
mampu menghambat laju korosi.
5
BAB III
METODE PENULISAN
Karya tulis ini disusun berdasarkan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber
primer yaitu sumber utama yang asli yang dapat dituangkan dalam bentuk kata,
gambar, ataupun obyek lainnya. Sedangkan sumber sekunder merupakan sumber
informasi yang menyajikan penafsiran, analisis, penjelasan, ulasan dari pengarang
terhadap topik tertentu. Sumber yang digunakan diantaranya berasal dari buku, jurnal
nasional, jurnal internasional dan badan penyedia data yang dapat di akses secara
online maupun offline.
3.1.1 Persiapan
Tahap ini merupakan tahap perumusan masalah atau penetapan tema yang akan
dibahas dalam karya tulis mengenai aplikasi pemanfaatan daun gandarusa (Justicia
Gandarusa) dan daun mimba (Azadirachta indica Juss) sebagai green corrosion
inhibitor pada pipa ballast
6
lapangan mengenai penerapan ekstra daun gandarusa dan daun mimba sebagai green
corrosion inhibitor.
7
3.4 Kerangka Berpikir
Tinjauan Pustaka
• Upaya pendayagunan dari bahan alam sebagai inhibitor untuk
mengurangi laju korosi.
• Pemanfaatan ekstrak daun gandarusa dan daun mimba sebagai green
corrosion inhibitor.
Pemecahan Permasalahan
• Pemanfaatan bahan alam untuk pembuatan green corrosion inhibitor.
• Penerapan dengan sains dan teknologi.
BAB IV
8
BAB IV
PEMBAHASAN
Green corrosion merupakan bahan dari alam yang dapat dijadikan sebagai
inhibitor sehingga dapat mengurangi laju korosi pada benda-benda yang rentan
terhadap serangan korosi, terutama pada benda benda yang berbahan baja salah
satunya adalah pipa ballast. Ekstrak daun gandarusa (Justicia Gandarusa) dan daun
mimba (Azadirachta indica Juss) mempunyai kandungan mengandung bahan bahan
aktif yang membentuk inhibitor organik seperti Fosfat, Sulfur, Nitrogen, Oksigen
yang dapat mengurangi laju korosi.
4.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Oven
2. Loyang
3. Gelas ukur
4. Wadah
5. Gelas beaker
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Daun gandarusa (Justicia Gandarusa)
2. Daun mimba (Azadirachta indica Juss)
3. Pipa ballast.
4. Aquades
4.2 Prosedur Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitiam ini adalah metode maserasi. Menurut
Harmita (2008), maserasi merupakan cara sederhana yang dapat dilakukan dengan cara
merendam serbuk ekstrak dalam pelarut. Metode maserasi menggunakan metode
ekstraksi dengan proses perendaman bahan dengan pelarut pada pemanasan rendah.
a. Pembuatan ekstrak daun gandarusa dan daun mimba
9
1. Daun gandarusa (Justicia Gandarusa) dan daun mimba (Azadirachta indica Juss)
dipisah dari batanganya.
2. Daun daun tersebut kemudian dimasukan ke dalam oven. Atur suhu oven pada 250
derajat celcius dengan waktu 1 jam untuk mengeringkan daun gandarusa (Justicia
Gandarusa) dan daun mimba (Azadirachta indica Juss).
3. Daun daun yang sudah dalam keadaan kering dari oven kemudian dihancurkan
menjadi serbuk.
Dari prosedur pembuatan yang telah dilakukan didapatkan ekstra dari daun
gandarusa dan daun mimba, penambahan ekstra daun gandarusa dan daun mimba
kedalam larutan air mengakibatkan terjadi penurunan laju korosi. Oleh sebab itu,
semakin banyak penambahan ektra dari daun gandarusa dan daun mimba maka
semakin efektif mengurangi laju korosi pada pipa ballast.
10
4.1 Hasil pengujian pipa ballast
Pipa ballast direndam kedalam larutan ekstrak daun gandarusa (Justicia Gandarusa)
dan daun mimba (Azadirachta indica Juss) selama 24 jam sebanyak 500 ml. hasil
penelitian menunjukkan sebelum direndam, terdapat beberapa titik yang terkena
korosi. Hasil perendaman selama 24 jam dalam larutan ekstrak daun gandarusa
(Justicia Gandarusa) dan daun mimba (Azadirachta indica Juss) korosi dibeberapa
titik mengalami pengurangan korosi.
Gambar 4.2. Pipa ballast sebelum Gambar 4.3 Pipa ballast sesudah
direndam Pada larutan ekstrak daun direndam
gandarusa (Justicia Gandarusa) dan
daun mimba (Azadirachta indica Juss)
11
BAB V
5.1 Kesimpulan
Pengujian- pengujian yang telah dilakukan pada ektra daun gandarusa
daun mimba hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
12
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Oki. 2012. Studi Green Corrosion Inhibitor Ekstrak Daun Bayam Merah
(Amarathus Gangeticus) Pada Baja Karbon Rendah dalam Larutan 1M HCI
Dengan Metode Polarisasi dan EIS. Tugas akhir. UI
Rahmawati, Eka Amilia. 2016. Pengaruh Metode Ekstraksi Kulit Pisang Candi
Terhadap Laju Korosi Baja API 5L GRADE B pada lingkungan. Tugas akhir.
ITS (91-97)
Salim. 2019. Majalah Ilmiah Bahari Jogja (MIBJ) Pencegahan Korosi Kapal Dengan
Metode Pengecatan Salim Indonesia. Jurnal Amy, 17 (2)
Supardi, Joli.2015.Analisa Tingkat Korosi Atmosferik Pada Baja Struktural
Dikawasan Aceh Barat dan Nagan Raya. Mekanova, 1(1)
Utomo, Budi. 2009. Jenis Korosi dan Penaggulannganya Sebagai Green Corrosion
Iihibitor. Jurnal Teknik Lingkungan Undip, 6 (2).
13
14