Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu Pengantar Manajemen

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Disusun Oleh :

NAMA : MUHAMMAD ABDUL AJIS


KELAS : 01 SMJM 002
NIM : 211010550370

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan adalah upaya seseorang mengambil pilihan yang


dianggap tepat, efektif dan efisien. Saat mengambil keputusan, ada beberapa
pertimbangan sasaran diantaranya adalah memecahkan masalah. Berikut
beberapa pendapat para ahli tentang pengambilan keputusan. 

1. Schermerhorn 

Pengambilan keputusan menurut Schermerhorn adalah kebijakan seseorang yang


menghadapi permasalahan dan berusaha mengambil peluang dari masalah
tersebut.
Agar tidak berlanjut berdampak pada hasil yang kurang baik. Baik tidaknya
keputusan bergantung pada kualitas keputusan, persepsi, pengetahuan dan
pengalaman orang tersebut. 

2. Negulascua dan Doval 

Dalam dunia kerja, tidak dapat dipungkiri jika tidak semua orang memiliki
pengetahuan, persepsi dan data mendukung untuk membantu pengambilan
masala.
Nah, berdasarkan hasil penelitian mereka, ternyata para manajer besar yang tidak
memiliki informasi dan data yang cukup, mereka tetap membuat keputusan
berdasarkan alternatif terbaik berdasarkan pada penilaian risiko dan hasil yang
efektif. 
3. Hedari Dan Ebrahimi
Menurut Heidari dan Ebrahimi pengambilan keputusan seseorang memiliki
hubungan antara kemampuan berfikir kritis dan keterampilan seseorang dalam
membuat keputusan.
4. Virlics
Berbeda dengan pendapat Virlics yang mengartikan bahwa pengambilan
keputusan seseorang dipengaruhi oleh suasana hati. Misalnya orang yang sedang
dalam mood baik, akan lebih baik saat membuat keputusan daripada orang yang
sedang mood jelek.

Sebagai tambahan, pada dasarnya pengambilan keputusan tidak hanya digunakan


untuk pengambilan keputusan atas kepentingan pribadi. Tetapi juga dibutuhkan
oleh pihak organisasi maupun perusahaan.

Dimana setiap pengambilan keputusan yang hendak diambil dibutuhkan banyak


pertimbangan, dasar, tujuan, alasan dan penyebabnya.

B. DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Ada dasar pengambilan keputusan yang bisa kamu lakukan. Dimana dasar-
dasar ini tidak mudah dilakukan, namun jika terbiasa untuk dilatih, maka tidak
menjadi masalah.
1. INTUISI
Intuisi adalah pengalaman yang dimiliki seseorang atau pengalaman masa lalu
yang dimiliki seseorang. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi umumnya
dilakukan karena terbatasnya informasi yang tersedia. 

Pengambilan keputusan karena intuisi lebih sering dilakukan akibat proses tak
sadar dari pengalaman masa lalu yang pernah dilalui. Bukan berarti
pengambilan keputusan ini subjektif. Tetap objektif karena menggunakan
logika, hanya saja aspek intuitifnya lebih dominan.

2. ATURAN PRAKTIS

Aturan praktis adalah pernyataan eksplisit yang membatasi yang bisa dilakukan
dan yang tidak dapat dilakukan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua
pemimpin bisa membuat keputusan sepanjang masalah.

Adakala mereka juga mengalami kebimbangan dan ragu apakah keputusan


yang hendak diambil dapat dilakukan atau tidak. Itu sebabnya, beberapa tipe
pemimpin yang open mind membolehkan bawahannya membuat saran jalan
keluar versi sisi mereka.

3. PENGALAMAN

Bagi pemimpin yang sudah memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi,
menghadapi permasalahan hal yang biasa. Kenapa biasa? Karena mereka
memiliki banyak pengalaman. Mungkin saja pengalaman tersebut sama
dengan masalah saat ini, atau bisa juga berbeda dari sekarang. 

Setidaknya pengalaman masa lalu sangat mempengaruhi seorang pemimpin


membuat pengambilan keputusan. Meskipun sudah dibilang berpengalaman,
dalam pengambilan keputusan tetap disarankan untuk melakukan observasi
dan pengambilan data terbaru. Karena kasus masalah yang dulu dengan yang
sekarang tentu saja sudah berbeda.

4. FAKTA

Dasar pengambilan keputusan yang tidak kalah penting adalah mengacu dan
fokus pada fakta. Seorang pemimpin yang membuat keputusan berdasarkan
fakta lebih aman, daripada mengacu pada intuisi. 

Kenapa demikian? Setidaknya fakta yang diambil berdasarkan kondisi di


lapangan lebih objektif dan menggambarkan selera konsumen (jika konteks
untuk perusahaan), jika kontaknya untuk perusahaan setidaknya membantu
dalam mengetahui kondisi di lapangan.

Jika kita mengambil keputusan berdasarkan intuisi dan pengalaman masa lalu,
bisa saja kurang efektif. Karena permasalahan yang terjadi saat ini akan
berbeda dengan kondisi yang terjadi 5 tahun yang lalu, meskipun bentuk
masalahnya sama.
5. WEWENANG
Pengambilan keputusan jenis ini lebih tepatnya diberikan oleh atasan ke
bawaan mereka. Dimana pengambilan keputusan seringkali mengalami
kendala wewenang yang diberikan oleh sang atasan. Kekurangannya, dalam
pengambilan keputusan terkesan dibatasi, karena ada benturan kewenangan.

Kelebihannya, jika keputusan yang dibuat kurang tepat dan salah, maka pihak
atasan bisa melakukan koreksi dan masukan. Sehingga faktor risiko dapat
diminimalisir.

6. LOGIKA/RASIONAL

Pengambilan keputusan berdasarkan logika atau rasional wajib dilakukan.


Tanpa rasional dan logika, sepertinya tidak bisa menemukan problem
solvingnya.

Adapun kelebihan dari mengambil keputusan secara logika dan rasional, yaitu
menghasilkan keputusan yang objektif, transparan, konsisten dan masuk akal.
Setidaknya cara ini lebih efektif karena mendekati kebenaran. 

Ternyata agar pengambilan keputusan rasional dan logikal, butuh yang nama
nya kejelasan masalah. Jadi kita harus tahu sumber masalahnya itu apa,
kemudian tahu orientasi tujuan yang hendak dicapai.

Karena mengidentifikasi masalah jika tidak tahu tujuannya ya sama saja.


Perhatikan pula preferensi yang jelas, agar menghasilkan hasil keputusan yang
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai