Anda di halaman 1dari 7

HUGUENOTS PADA SAAT

HARI PEMBANTAIAN BARTHEOMELEOUS

Makalah
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sejarah

Nadzfa Silma Zahra


X IPS I

Sekolah menengah atas negeri 1 sumedang


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas sejarah ini. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang hari pembantaian bartholomeus bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Alvina, selaku guru sejarah yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sumedang, 25 Oktober 2022

Nadzfa Silma Zahra


DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN...................................1

1.1 Latar Belakang Masalah... .............................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................2

1.3 Tujuan Penelitian.............................................3

BAB 2 PEMBAHASAN.......................................4

2.1

Tragedi Hari Pembantaian Bartholomeus

2.2 Huguenots Pada Saat Hari Pembantaian Bartholomeus.................................5

2.3 Huguenots Pada Masa Kini............6

BAB 3 PENUTUP.................................................7

3.1 Simpulan..........................................................7

3.2 Saran.................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................9

LAMPIRAN............................................................10
BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Terdapat sedikit informasi tentang apa yang terjadi pada Hari Pembantaian
Bartholomeus, dengan analisis tentang peristiwa ini maka kita akan mengetahui lebih lanjut
tentangnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang terjadi pada saat Hari Pembantaian Bartholomeus?

2. Apa pengaruhnya terhadap para Huguenots?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi pada Hari Pembantaian
Bartholomeus, dan amanat yang bisa diambil dari peristiwanya.
BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Tragedi Hari Pembantaian Bartholomeus

Pembantaian Hari St. Bartholomew (Massacre de la Saint-Barthélemy dalam bahasa prancis)


pada tahun 1572 adalah pembunuhan kelompok sasaran, diikuti oleh gelombang kekerasan
masa katolik roma, baik ditujukan terhadap huguenots, selama perang agama di prancis.
Secara tradisional diyakini telah dipicu oleh Catherine de 'Medici, ibu dari Raja Charles IX
pembantaian itu terjadi enam hari setelah pernikahan adik raja Margaret ke
Protestan Henry III dari Navarre. Pernikahan ini merupakan kesempatan yang banyak bagi
Huguenot yang paling kaya dan terkemuka berkumpul di sebagian besar Katolik Paris.
Pembantaian Hari Santo Bartolomeus menghasilkan korban jiwa dari kalangan
penganut Protestanisme, khususnya yang meyakini Calvinisme. Pembantaian ini dilakukan
oleh para penganut Katolik di Paris. Jumlah orang yang mati dalam pembantaian ini sekitar
10 ribu orang. Korban jiwa terdiri dari para laki-laki, perempuan dan anak-anak. Kota Paris
dipenuhi oleh jenazah yang bergeletakan dan membusuk di jalan-jalan selama berminggu-
minggu.

2.2 Huguenots Pada Saat Hari Pembantaian Bartholomeus

Pembantaian St Bartholomew dan perang saudara telah mendorong gelombang pengungsi


dan migran Protestan untuk meninggalkan Prancis ke tempat yang lebih aman, khususnya
Provinsi Bersatu (sekarang Belanda), Konfederasi Swiss, dan Inggris. Sebagian karena
mereka lebih rentan terhadap Protestantisme (dengan penekanan pada hati nurani individu
dan Firman Tuhan yang tertulis), sebagian karena mereka memiliki sarana untuk bepergian,
mereka yang melarikan diri adalah bangsawan yang tidak proporsional, berpendidikan, dan
pengrajin serta pengrajin dengan keterampilan portabel. Ketika pencabutan Edict of Nantes
memicu eksodus yang jauh lebih besar, hal ini dianggap memiliki konsekuensi negatif yang
luas pada ekonomi Prancis dan manfaat positif yang cukup besar bagi Belanda, Jerman, dan
Inggris. Namun, bagi pengungsi individu – kata bahasa Inggris berasal dari bahasa Perancis
refugiés – membangun kembali kehidupan di negara asing seringkali sulit.
Namun, pada sebuah lukisan yang dibuat oleh John Everett Millais pada tahun 1852 yang
menggambarkan sepasang kekasih muda, wanita yang beragama Katolik itu berusaha
membuat kekasihnya yang beragama Protestan mengenakan ban lengan putih yang
menyatakan kesetiaan pada agama Katolik. Pria muda itu dengan tegas melepas ban
lengannya pada saat yang sama saat dia dengan lembut memeluk kekasihnya, dan menatap
matanya yang memohon. Ada juga perkiraan bahwa agar Protestan Prancis bisa bertahan
hidup, mereka mungkin harus melilitkan ban lengan putih di lengan mereka untuk
menunjukkan kesetiaan mereka terhadap Katolik Roma.

2.3 Huguenots Pada Masa Kini

Saat ini, ada beberapa komunitas Reformasi di seluruh dunia yang masih mempertahankan
identitas Huguenot mereka. Di Prancis, Calvinis di United Protestant Church of France dan
juga beberapa di Protestant Reformed Church of Alsace dan Lorraine menganggap diri
mereka Huguenot. Komunitas pedesaan Huguenot di Cevennes yang memberontak pada
1702 masih disebut Camisards, terutama dalam konteks sejarah. Orang buangan Huguenot
di Inggris, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Australia, dan sejumlah negara lain masih
mempertahankan identitas mereka.
BAB III : PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pembantaian Hari St.Bartholomew, pembantaian Huguenot Prancis (Protestan) di Paris pada


24/25 Agustus 1572, diplot oleh Catherine de 'Medici dan dilakukan oleh bangsawan Katolik
Roma dan warga negara lainnya. Itu adalah salah satu peristiwa dalam rangkaian perang
saudara antara Katolik Roma dan Huguenot yang melanda Prancis pada akhir abad ke-16.

3.2 SARAN

Dari penelitian yang telah saya lakukan, saya menyampaikan saran kepada pembaca:

• Diharapkan agar semua masyarakat dapat mengetahui tentang Tragedi Hari Pembantaian Saint
Bartholomeus

• Sebaiknya semua masyarakat menghormati kepercayaan dan keyakinan agama masing-masing.

DAFTAR PUSAKA
https://infosekolah.net/Pembantaian_Hari_Santo_Bartolomeus

https://thehistoryofparliament.wordpress.com/2017/08/24/st-bartholomew-and-the-
huguenots/

https://en.wikipedia.org/wiki/A_Huguenot,_on_St._Bartholomew%27s_Day

https://en.wikipedia.org/wiki/Huguenots#:~:text=Today%2C%20there%20are%20some
%20Reformed,and%20Lorraine%20consider%20themselves%20Huguenots.

Anda mungkin juga menyukai