Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Artikel

Laporan kasus

Myasthenia gravis menyamar sebagai stroke akut:

laporan kasus

Sarath Menon Ramachandra Menon, Namith Ranjith Mokkath

Penulis yang sesuai:Sarath Menon Ramachandra Menon, Departemen Neurologi, Institut Ilmu Kedokteran Sree
Narayana (SNIMS), Kunnukara, India. drsarathmenon@gmail.com

Diterima:18 November 2020 -Diterima:29 November 2020 -Diterbitkan:02 Des 2020

Kata kunci:Myasthenia gravis, stroke akut, atrofi lidah reversibel, antibodi reseptor asetil kolin, laporan kasus

Hak cipta:Sarath Menon Ramachandra Menon dkk. Jurnal Medis Pan Afrika (ISSN: 1937-8688). Ini adalah artikel Akses Terbuka
yang didistribusikan di bawah ketentuan Lisensi Creative Commons Attribution International 4.0 (https://
creativecommons.org/licenses/by/4.0/), yang mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media
apa pun, asalkan karya asli dikutip dengan benar.

Kutip artikel ini:Sarath Menon Ramachandra Menon dkk. Myasthenia gravis menyamar sebagai stroke akut: laporan
kasus. Jurnal Medis Pan Afrika. 2020;37(305). 10.11604/pamj.2020.37.305.27032

Tersedia daring di:https://www.panafrican-med-journal.com//content/article/37/305/full

Myasthenia gravis menyamar sebagai stroke akut: Abstrak

laporan kasus
Di antara gangguan neuromuskuler noniatrogenik,
Sarath Menon Ramachandra Menon1,&, Namith miastenia gravis tetap yang paling umum.
Ranjith Mokkath1 Mendiagnosis gangguan ini mungkin menjadi
tantangan dalam kasus-kasus tertentu seperti pada
1Departemen Neurologi, Institut Ilmu
pasien dengan penyakit penyerta yang menyertai dan
Kedokteran Sree Narayana (SNIMS),
gejala klinis non-spesifik. Ini adalah kasus miastenia
Kunnukara, India
gravis atipikal pada pria hipertensi paruh baya, yang
awalnya menunjukkan gejala yang menunjukkan stroke
&Penulis yang sesuai
iskemik akut. Setelah penyelidikan selanjutnya,
Sarath Menon Ramachandra Menon, Departemen
didorong oleh gejala yang terus-menerus, pasien
Neurologi, Institut Ilmu Kedokteran Sree Narayana
ditemukan memiliki antibodi AchR dan jarang
(SNIMS), Kunnukara, India
ditemukan adanya fisura dan atrofi lidah (reversibel
pada pengobatan). Ini adalah fakta yang terkenal

Sarath Menon Ramachandra Menon dkk.PAMJ - 37(305). 02 Des 2020. - Nomor halaman bukan untuk tujuan kutipan. 1
Artikel
bahwa stroke batang otak dapat hadir dengan
kelemahan bulbar yang mengakibatkan
pneumonitis aspirasi, seperti halnya dengan
presentasi klinis dalam laporan yang disebutkan
di bawah ini. Karena kesalahan diagnosis awal,
ia telah menerima terapi medis yang ditujukan
untuk penatalaksanaan dan pencegahan stroke.
Penyelidikan lebih lanjut mengarah ke diagnosis
definitif, diikuti oleh terapi medis dengan
neostigmin, piridostigmin dan prednisolon oral,
yang mengarah ke perbaikan gejala yang
signifikan. Oleh karena itu sebagai tindakan
wajib, saat menangani kasus kelemahan baru,
terutama pada otot kranial, miastenia gravis
tidak boleh dikeluarkan dari daftar diagnosis
banding. Myasthenia gravis (MG) adalah "mirip
stroke" potensial terutama pada orang tua.
Namun, karena perubahan terbaru dalam tren
statistik stroke,
pengantar
Kami melaporkan kasus myasthenia gravis atipikal
pada pria hipertensi, yang disajikan dengan
semiologi, sugestif stroke muda. Mendiagnosis
penyakit ini mungkin menjadi tantangan dalam
kasus-kasus tertentu: pada pasien dengan gejala
klinis atipikal dan mereka dengan komorbiditas
yang disebabkan oleh etiologi tertentu. Gejala
yang muncul adalah disfagia akut, regurgitasi
hidung saat makan, dan disartria. Dia awalnya
didiagnosis dan dirawat karena stroke akut
dengan kelemahan bulbar dengan pneumonitis
aspirasi terkait. Evaluasi lanjutan dilakukan karena
gejala tetap ada bahkan setelah keluar dari rumah
sakit, akhirnya menentukan diagnosis MG yang
benar. Kasus ini sangat penting karena salah
didiagnosis sebagai stroke muda, diikuti dengan
pengobatan dengan antikoagulan dan pengencer
darah. Perlu dicatat bahwa langkah-langkah
tersebut dan terapi agresif lainnya seperti
trombolisis intravena dapat menyebabkan hasil
yang merugikan serius dalam kasus di mana
mereka tidak diindikasikan. Perlu juga dicatat
bahwa pasien ini ditemukan memiliki lidah yang
pecah-pecah/berkerut dan mengalami atrofi
(temuan langka pada MG positif antibodi AchR).
Sarath Menon Ramachandra Menon dkk.PAMJ - 37(305). 02 Des 2020. - Nomor halaman bukan untuk tujuan kutipan.
Sabar dan observasi
Seorang pria berusia 48 tahun yang datang ke
departemen rawat jalan neurologi (OPD) pada
Oktober 2019 dan rangkaian peristiwa dari saat
diagnosis dan manajemen hingga tindak lanjut
telah menarik perhatian kami. Keluhan pasien
adalah, disfagia, regurgitasi hidung saat makan
dan disartria selama dua hari. Dia tidak memiliki
riwayat medis yang signifikan untuk hipertensi
sistemik yang tidak ditindaklanjuti atau dipantau
secara teratur. Pada pemeriksaan, ia memiliki
fungsi mental yang utuh, orientasi normal, dan
pemahaman dan sepenuhnya waspada dan sadar
dengan Glasgow Coma Scale (GCS) 15/15.
Pemeriksaan saraf kranial mengungkapkan
kelemahan palatal dengan gangguan refleks
muntah dan batuk; kualitas hidung dalam
berbicara juga diamati bersama dengan gerakan
ekstraokular normal. Pemeriksaan neurologis
lebih lanjut konsisten dengan motorik normal,
fungsi sensorik dan cerebellar. Saat auskultasi
dada pasien, suara jantung normal terdengar dan
krepitasi tersebar di lapangan paru bilateral.
Menjadi laki-laki hipertensi, karena pasien ini
memiliki presentasi gejala akut dan melaporkan
tidak ada variasi diurnal dalam intensitas kelemahan
atau kelelahan bulbar, diagnosis MG pada awalnya
tidak terpikirkan. Sebaliknya, itu didiagnosis sebagai
stroke iskemik akut yang tampak seperti sindrom
Wallenberg (medula) parsial. Pencitraan resonansi
magnetik (MRI) 1,5 tesla otak dengan angiogram MR
menunjukkan tidak ada kelainan.
Mempertimbangkan stroke negatif difusi, pasien
dirawat; antiplatelet, heparin berat molekul rendah,
neurotropik, antihipertensi dan statin dimulai.
Pemasangan tabung nasogastrik (NG) direncanakan
untuk mencegah aspirasi makanan. Investigasi darah
rutin, pemeriksaan darah trombofilia, ekokardiogram
2D, pemantauan holter 24 jam diperintahkan sebagai
bagian dari pemeriksaan stroke muda, semuanya
memberikan hasil yang normal. Selama tinggal di
rumah sakit, pasien mengalami kesulitan dalam
artikulasi bicara, tekanan darah tinggi beberapa kali,
2
Artikel
bicara hidung terus-menerus dan juga
mengembangkan sesak napas ringan pada hari
ketiga masuk. Namun, sesak napas berangsur-
angsur berkurang setelah diobati dengan
bronkodilator nebulisasi dan kortikosteroid
nebulisasi, tekanan darah tingginya dikendalikan
dengan optimalisasi antihipertensi.
Setelah keluar setelah seminggu, kondisi pasien
membaik, tetapi tanda-tanda kelemahan bulbar
(suara hiponasal, regurgitasi hidung) tetap ada;
dengan demikian, diputuskan untuk melanjutkan
pemberian makan melalui selang nasogastrik
untuk mencegah aspirasi makanan lebih lanjut.
Setelah ditinjau seminggu kemudian, pasien
awalnya melaporkan mengalami beberapa
perbaikan dalam gejalanya dan ini memberikan
rasa jaminan yang salah. Selama konsultasi tindak
lanjut berikutnya setelah satu bulan, masih terlihat
adanya kelemahan palatal dan disfagia terkait.
Mengingat gejala yang persisten, evaluasi
deglutisi fluoroskopik dilakukan, yang
mengungkapkan kelemahan pada dasar lidah dan
otot palatal yang menghambat deglutisi normal.
Sebuah studi endoskopi yang fleksibel membuat
pasien tidak cocok untuk makan secara oral.
Dengan demikian, tabung NG disimpan di tempat.
Sebulan kemudian, pasien menunjukkan gejala
yang semakin memburuk, kelopak matanya
juga turun, kesulitan mengunyah dengan variasi
diurnal dan peningkatan kelelahan umum.
Pemeriksaan rongga mulut mengungkapkan
penampilan lidah berkerut / pecah-pecah
dengan atrofi (Gambar 1) juga.
Mempertahankan kemungkinan myasthenia
gravis sebagai diagnosis banding, tes stimulasi
saraf berulang (RNS) dan estimasi antibodi
reseptor asetil kolin (AchR) dalam serum segera
direncanakan. Bersamaan dengan itu,
piridostigmin dosis rendah juga dimulai. Seperti
yang diantisipasi, RNS menunjukkan MG umum,
antibodi AChR sangat positif (17nmol/L, normal-
<0,4nmol/L). Ini diikuti dengan dimulainya terapi
lengkap dengan neostigmin (30mg),
Sarath Menon Ramachandra Menon dkk.PAMJ - 37(305). 02 Des 2020. - Nomor halaman bukan untuk tujuan kutipan.
piridostigmin (300mg) dan prednisolon oral
(10mg).
Pasien kemudian diperiksa dalam dua minggu
setelah melakukan pemindaian tomografi
terkomputerisasi (CECT) pada toraks yang untungnya
tidak menunjukkan timoma. Dia menunjukkan
peningkatan yang signifikan dalam kelemahan dan
kelelahan bulbarnya. Rejimen yang sama diulangi
selama dua bulan lagi menghasilkan pengurangan
gejala yang nyata, menghentikannya dari tabung NG
dan akhirnya bebas dari gejala pada akhir tiga bulan.
Selama peninjauan pada minggu terakhir Maret
2020, dia tidak menunjukkan gejala. Pada
pemeriksaan lidahnya, yang sebelumnya retak/
berkerut dan mengalami atrofi (temuan langka pada
antibodi AchR MG positif [1]), terdapat peningkatan
yang nyata (Gambar 2) setelah melanjutkan lini
manajemen yang sama.
Diskusi
Kasus klinis pasien ini mengungkapkan bahwa
MG kadang-kadang dapat meniru entitas yang
lebih umum dari stroke [2], kejadian ini dan
bahaya terkait selanjutnya pada pasien dalam
kasus tersebut belum ditangani secara
menyeluruh. Menjadi penyakit neuromuskuler
jangka panjang, myasthenia gravis
menyebabkan berbagai tingkat kelemahan
otot rangka. Namun, keluhan yang paling
umum adalah ptosis, disartria, disfagia,
diplopia, kelemahan ekstremitas, dan
kelemahan pernapasan. Timbulnya gejala bisa
tiba-tiba, dengan perjalanan kambuh dan
remisi. Meskipun penyakit ini digambarkan
dengan baik dengan fitur klasik, penyakit ini
dapat muncul dengan kesulitan diagnostik
pada pasien yang memiliki penyakit penyerta
dan gejala yang tidak jelas, terutama pada
orang tua. Myasthenia gravis dapat
menyebabkan morbiditas yang signifikan,
tetapi merupakan gangguan neuromuskular
yang dapat diobati.
Kasus ini menunjukkan bagaimana myasthenia gravis
dapat muncul secara atipikal tanpa gejala klasik
3
Artikel

kelemahan yang melelahkan atau variasi diurnal, yang gaya hidup atau keragaman genetik [6]. Oleh karena itu,
menyebabkan kesalahan diagnosis, masuk rumah sakit yang karena tren yang berubah ini, kemungkinan kesalahan
berkepanjangan atau tidak diinginkan, investigasi dan risiko diagnosis bahkan pada populasi yang lebih muda berpotensi
kesehatan yang dapat dicegah. Selain itu, dalam skenario meningkat di masa mendatang.
hiperakut ketika stroke dicurigai atau salah didiagnosis,
neuroimaging dapat mengungkapkan laporan pemindaian Kepentingan yang bersaing
normal. Trombolisis IV, jika diberikan, dapat menyebabkan
morbiditas yang signifikan. Mengingat tingginya prevalensi Para penulis menyatakan tidak ada kepentingan yang bersaing.
penyakit serebrovaskular diam pada pasien usia lanjut,
temuan neuro imaging dapat menyesatkan dokter yang
Kontribusi penulis
menginterpretasikan temuan insidental sebagai diagnostik [2].

Sarath Menon menangani kasus tersebut dan atas

Akhirnya, triple furrow atau fissured atau trident
nama semua kontributor, menjadi penjamin dan
tongue adalah manifestasi MG yang jarang
bertindak serta berkorespondensi dengan jurnal;
namun khas di mana garis tengah dan dua alur
Namith Ranjith menyusun naskah utama dan
longitudinal paralel muncul di lidah, biasanya
terlibat dalam manajemen kasus; kedua penulis
disertai atrofi lidah. Atrofi otot tidak khas pada
memberikan keahlian teknis dan suntingan kritis
MG kecuali pada varian tirosin kinase spesifik
pada naskah. Semua penulis telah membaca dan
otot (MuSK), yang reversibel dengan
menyetujui naskah akhir.
pengobatan [3].

Kesimpulan
Terima kasih
Kami berterima kasih kepada semua staf di fasilitas penyimpanan data
Singkatnya, ketika menemukan kasus kelemahan,
pasien SNIMS untuk bantuan dalam pengumpulan data.
terutama otot tengkorak, pemeriksaan neurologis yang
cermat wajib dilakukan. Ini adalah fakta yang diketahui
bahwa infark batang otak dapat hadir dengan
Angka
kelemahan bulbar yang mengakibatkan refleks batuk
Gambar 1: tampilan lidah berkerut/fisur dengan
tertekan dan pneumonitis aspirasi [4], seperti yang
atrofi, ditemukan pada pemeriksaan rongga mulut
terlihat pada kasus di atas. Oleh karena itu, diagnosis
sebelum dimulainya terapi
banding MG harus diingat dan tes konfirmasi harus
Gambar 2: pengurangan yang nyata pada atrofi
direncanakan sebelumnya. Diagnosis dini dan tepat
dan tampilan lidah berkerut/fisur setelah terapi
dapat menghindari komplikasi yang dapat dicegah dari
selama 3 bulan
kondisi yang dapat diobati ini. Selain itu, ada banyak
laporan yang terdokumentasi tentang myasthenia
gravis yang menyerupai stroke pada pasien usia lanjut Referensi
[2,5] tetapi kejadian yang sama pada kelompok usia
yang lebih muda cukup jarang; publikasi terbaru 1. Burch J, Warren-Gash C, Ingham V, Patel M,
melaporkan peningkatan kejadian stroke pada orang Bennett D, Chaudhuri KR. Myasthenia gravis -
dewasa muda [6]. Prevalensi faktor risiko vaskular presentasi langka dengan atrofi lidah dan
standar yang dapat dimodifikasi pada pasien stroke fasikulasi. Penuaan Usia. 2006;35(1): 87-88.
muda berbeda dengan pasien yang lebih tua. Faktor PubMed|beasiswa Google
risiko yang dapat dimodifikasi untuk stroke, seperti 2. Shaik S, Ul-Haq MA, Emsley HC. Myasthenia gravis
dislipidemia, merokok dan hipertensi sangat lazim pada sebagai 'mirip stroke' - semuanya ada dalam
populasi stroke muda, dengan tidak ada perbedaan sejarah. Klinik Med (Lond). 2014;14(6): 640-642.
yang signifikan dalam geografis, iklim, nutrisi, PubMed|beasiswa Google

Sarath Menon Ramachandra Menon dkk.PAMJ - 37(305). 02 Des 2020. - Nomor halaman bukan untuk tujuan kutipan. 4
Artikel
3. Krishnan M, Balasubramaniyam N. Atrofi
lidah reversibel pada reseptor asetilkolin
bulbar onset positif myasthenia gravis. J
Mikrobiol Bioteknol. 2014;26(3): E56.
PubMed
4.Armstrong JR, Mosher BD. Pneumonia aspirasi
setelah stroke: intervensi dan pencegahan.
Neurohospitalis. 2011;1(2): 85-93. PubMed|
beasiswa Google
Gambar 1:tampilan lidah berkerut/fisur dengan atrofi, ditemukan
pada pemeriksaan rongga mulut sebelum dimulainya terapi
Sarath Menon Ramachandra Menon dkk.PAMJ - 37(305). 02 Des 2020. - Nomor halaman bukan untuk tujuan kutipan.
5. Tremolizzo L, Giopato F, Piatti ML, Rigamonti
A, Ferrarese C, Appollonio I. Myasthenia gravis
meniru stroke: serangkaian kasus dengan disartria
onset mendadak. Ilmu Neurol. 2015;36(6): 895- 898.
PubMed|beasiswa Google
6. Smajlovic D. Stroke pada dewasa muda:
epidemiologi dan pencegahan. Manajer Risiko
Kesehatan Vasc. 24 Februari 2015;11: 157-64.
PubMed| beasiswa Google
5
Artikel

Gambar 2:penurunan yang nyata pada atrofi dan tampilan lidah berkerut/fisur
setelah terapi selama 3 bulan

Sarath Menon Ramachandra Menon dkk.PAMJ - 37(305). 02 Des 2020. - Nomor halaman bukan untuk tujuan kutipan. 6