Didaktik : Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri

ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X

Volume 07 Nomor 02, Desember 2021

ANALISIS PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN TERHADAP KEMAMPUAN

PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS I DAN KELAS V

Yuris Indri Persada1, Yulia Eka Yanti2, Nabila Azzahra Bil Haqqi3, Ida Royani4
1,2,3,4
PGSD Universitas Islam Raden Rahmat Malang
1
yurispersada@gmail.com
2
yulia.ekay@uniramalang.ac.id,
3
nabilabilhaqqi@gmail.com

ABSTRACT

The Effect of Independence Development to Self-Adjustment Abilities of 1st Grade

and 5th Grade Students. The development of independence and adaptation ability
is an important thing and must be passed by every student’s development. In this
study, research was conducted on 5th grade students and 1st grade student. The
result is the 5th grade student had better development of independence and self-
adjustment abilities than 1st grade student.

Keywords: Independence, Adaptation, Elementary School Students

ABSTRAK

Perkembangan kemandirian dan kemampuan penyesuaian diri adalah suatu hal

yang penting dan wajib dilewati oleh setiap perkembangan siswa. Pada penelitian
ini dilakukan penelitian kepada 5 siswa kelas I dan V siswa kelas V. Hasil
penelitian diperoleh bahwa siswa kelas V memiliki perkembangan kemandirian
dan kemampuan penyesuaian diri yang lebih baik daripada siswa kelas I.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, KOSIR, motivasi belajar

A. Pendahuluan menjadi faktor yang penting agar

Penanaman sikap kemandirian anak tidak bergantung pada orang
harus dilakukan sejak dini. Hal ini lain dan mampu menjalani kehidupan
dikarenakan pada tahapan anak usia dengan baik (Chairilsyah, 2019).
dini, mereka berada pada fase Penyesuaian diri merupakan suatu
keemasan. Fase anak mampu proses yang mencakup respon
mengembangkan berbagai mental dan tingkah laku individu
kemampuan dan keterampilan dalam sebagai usaha dalam menghadapi
mengurus dirinya. Kemandirian stress, frustasi dan konflik terhadap

393
 Didaktik : Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 07 Nomor 02, Desember 2021

tuntutan di masyarakat dan yakni penulis dapat membuktikan

lingkungan mereka berada prinsip perkembangan kemandirian
(Schneiders, 1964 dalam Rusdiyanti, dan penyesuaian diri serta
2019). Oleh karena itu, lingkungan implikasinya dalam dunia pendidikan.
juga menjadi salah satu factor
penting dalam mempengaruhi tahap B. Metode Penelitian
perkembangan ini. Metode yang dilakukan dalam
Perkembangan ini dipengaruhi
penelitian ini adalah metode
oleh beberapa hal, salah satunya observasi secara langsung kepada
yakni pengalaman dan usia. Individu siswa dan studi literatur. Penelitian
yang lebih dewasa cenderung dilakukan di Sekolah Dasar Islam
memiliki perkembangan yang lebih Diponegoro Kecamatan Dampit
baik dan berkembang daripada Kabupaten Malang. Sampel yang
individu dengan usia dibawahnya. diambil oleh penulis adalah siswa
Namun hal ini tidak dapat menjadi kelas I dan kelas V SD. Penelitian
tolak ukur yang valid karena ada dilakukan dengan observasi perilaku
banyak faktor yang mempengaruhi siswa kelas I dan kelas V yang
perkembangan kemandirian dan berkaitan dengan perkembangan
kemampuan penyesuaian diri kemandirian dan kemampuan
seorang individu. Hal ini menjadikan penyesuaian diri selama 2 minggu.
landasan perlunya dilakukan sebuah
Jenis Penelitian
penelitian berkaitan dengan
perkembangan kemandirian dan Jenis penelitian ini yakni
kemampuan penyesuaian diri. dilakukan dengan studi literatur dan
Dalam penelitian ini akan observasi siswa secara langsung.
dilakukan penelitian dengan metode Waktu dan TempatPenelitian
obsevasi pada siswa kelas I dan
Penelitian ini dilakukan pada
kelas V tingkat sekolah dasar untuk
tanggal 1 sampai dengan 14
mengetahui perbedaan
Desember 2020 di SD Islam
perkembangan kemandirian dan
Diponegoro Kecamatan Dampit
kemampuan penyesuaian diri siswa
Kabupaten Malang.
berdasarkan usianya. Manfaat yang
dapat diperoleh dari penelitian ini Populasi dan Sampel

394
 Didaktik : Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 07 Nomor 02, Desember 2021

Populasi dalam penelitian ini serupa. Hasil observasi dianalisa dan

adalah 5 orang siswa kelas I dan 5 ditarik kesimpulannya dengan
orang siswa kelas V SD Islam metode diskusi antar penulis. Teknik
Diponegoro Kecamatan Dampit pengumpulan data yang dilakukan
Kabupaten Malang. Pengambilan adalah wawancara kepada siswa dan
data dilakukan dengan observasi mengamati perilaku siswa untuk
selama waktu tertentu. Sampel dalam mengukur perkembangan
penelitian ini yaitu kelas I sebagai kemandirian dan kemampuan
kelas eksperimen dan kelas V penyesuaian diri siswa.
sebagai kelas kontrol. Penamaan
sampel dilakukan secara alfabetis Teknik Analisis Data
dengan makna 1A untuk siswa kelas Teknik analisis dari penelitian ini
1 sampel ke 1, 1B untuk siswa kelas adalah penarikan kesimpulan dari
1 sample ke 2 dan seterusnya. proses observasi dan studi literatur

Prosedur Penelitian yang dilakukan selama waktu tertentu

yaitu dari tanggal 1-14 Desember
Prosedur penelitian dalam
2020. Hipotesis dari penelitian ini
penelitian ini adalah observasi
adalah siswa kelas V akan memiliki
perilaku siswa kelas I dan kelas V
kemandirian dan kemampuan
yang berhubungan dengan
penyesuaian diri yang lebih baik dan
perkembangan kemandirian dan
lebih berkembang dibandingkan
kemampuan penyesuaian diri selama
dengan tingkat kemandirian dan
2 minggu. Selanjutnya dilakukan
kemampuan penyesuaian diri siswa
dengan studi literatur yang
kelas I Sekolah Dasar Islam
berhubungan dengan perkembangan
Diponegoro Kecamatan Dampit
kemandirian dan kemampuan
Kabupaten Malang.
penyesuaian diri siswa usia Kelas 1
dan Kelas 5 Sekolah Dasar.
C.Hasil Penelitian dan
Data, Instrumen dan Teknik Pembahasan
Pengumpulan Data
Hasil
Instrumen dalam penelitian ini Hasil dari observasi yang
adalah kesimpulan hasil observasi dilakukan penulis pada tanggal 1
dan literatur mengenai penelitian

395
 Didaktik : Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 07 Nomor 02, Desember 2021

Desember 2020 sampai dengan 14 deng

an
Desember 2020 pada 5 orang siswa oran

kelas I dan kelas V dengan observasi g

baru
beberapa indikator perkembangan Berbi

kemandirian dan kemampuan cara

deng
penyesuaian diri ditunjukkan pada an × × √ √ × √ √ √ √ √

tabel berikut : oran

g
Perke Kelas I Kelas V baru
Indik
mban 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 Kem
ator
gan A B C D E A B C D E amp
Bera uan
ngka men
× × × × √ √ × √ √ √
t gata
sekol √ × × × × √ √ × √ √ si
ah konfli
sendi k
ri
Tabel 1. Hasil Observasi dan Wawancara
Men
yiapk Keterangan :
an
pakai × × × × × √ √ √ √ √ √: Mampu
Kema an
ndiria sendi ×: Belum mampu
n ri
Mak Berdasarkan hasil observasi di
an
× × × √ × √ √ √ √ √ atas, siswa kelas V akan memiliki
sendi
ri perkembangan kemandirian dan
Men
kemampuan penyesuaian diri yang
gerja
kan lebih baik dari siswa kelas I. Tabel
tuga × × √ × √ √ √ √ √ √
diketahui bahwa mayoritas siswa
s
sekol kelas V dapat melakukan hal-hal
ah
yang menjadi indikator
Beke
rjasa perkembangan kemandirian dan
ma
penyesuaian diri. Pada sampel, siswa
Peny deng
× √ √ √ × √ √ √ × √
esuai an kelas V yang belum mampu
an oran
melaksanakan beberapa indikator,
Diri g
baru setelah diobservasi lebih lanjut
Berm
√ √ × × × √ √ √ √ √ terdapat faktor lain yang
ain

396
 Didaktik : Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 07 Nomor 02, Desember 2021

mempengaruhi perkembangan Beberapa siswa sudah mampu

kemandirian dan kemampuan melakukan hal-hal sebagaimana
penyesuaian diri siswa. Sebagai yang dilakukan siswa kelas V, namun
contoh, sampel 5C belum mampu beberapa juga ada yang belum
untuk berangkat sendiri ke sekolah mampu. Kemampuan melakukan hal
saat teman-teman lainnya sudah yang menjadi indikator
mampu untuk berangkat sendiri ke perkembangan kemandirian dan
sekolah. penyesuaian diri pada sampel siswa

Setelah diobservasi lebih lanjut kelas I dipengaruhi oleh beberapa

hal ini dikarenakan jarak rumah hal. Sebagai contoh, siswa sampel

sampel 5C ke sekolah cukup jauh 1A mampu berangkat ke sekolah

dan melewati rute yang berbahaya sendiri disaat teman-teman

sehingga orang tua masih sebayanya belum mampu berangkat

mengantarkan siswa sampel 5C ke ke sekolah sendiri. Setelah dilakukan

sekolah. Sampel siswa 5D belum observasi lebih lanjut, siswa sampel

mampu bekerja sama dengan orang 1A memiliki jarak tempuh dari rumah

baru saat teman-temannya sudah ke sekolah yang dekat ±500 m. Siswa

mampu bekerja sama dengan baik sampel 1C sudah mampu makan

pada orang baru. Setelah observasi sendiri saat teman-teman sebayanya

lebih lanjut, siswa sampel 5C adalah belum mampu. Setelah dilakukan

siswa yang pemalu dan cenderung observasi lebih lanjut, siswa sampel

lebih berhati-hati saat harus bekerja 1C memiliki adik yang masih berusia

sama dengan orang baru sehingga 5 bulan sehingga orang tua dari

penyesuaian diri dengan orang baru siswa sampel 1C sudah mengajarkan

di sekitarnya juga lebih lambat kemandirian berupa makan sendiri.

daripada teman sebayanya.

Pada tabel poin sampel siswa Pembahasan

kelas I, diketahui bahwa beberapa Berdasarkan hasil penelitian
siswa kelas I dapat melakukan diatas, dapat disimpulkan bahwa
beberapa hal yang menjadi indikator perkembangan kemandirian dan
perkembangan kemandirian dan kemampuan penyesuaian diri siswa
kemampuan penyesuaian diri. kelas V lebih baik dan lebih

397
 Didaktik : Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 07 Nomor 02, Desember 2021

berkembang daripada perkembangan Kemandirian seseorang

kemandirian dan kemampuan dipengaruhi oleh beberapa factor,
penyesuaian diri siswa kelas I. (Jannah, 2013) faktor yang
Kemandirian merupakan suatu sikap mempengaruhi kemandirian dan
yang diperoleh secara kumulatif penyesuaian diri seseorang yang
melalui proses menuju kemandirian. pertama adalah faktor internal yaitu
Setiap individu akan belajar untuk emosi dan intelektual. Faktor kedua
menghadapi berbagai situasi dalam adalah faktor eksternal yang terdiri
lingkungannya sampai individu dari lingkungan, karakteristik sosial,
tersebut mampu berpikir dan stimulus, pola asuh, cinta dan kasih
mengambil tindakan yang tepat sayang, kualitas interaksi antara anak
dalam mengatasi setiap situasi dan orangtua, dan pendidikan orang
(Sa’diyah, 2017). Sehingga siswa tua. Pada hasil penelitian diatas
kelas V yang memiliki pengalaman diketahui bahwa tidak seluruh siswa
hidup yang lebih banyak daripada kelas V memiliki indikator
siswa kelas I akan memiliki banyak perkembangan kemandirian dan
pengalaman untuk menghadapi kemampuan penyesuaian diri dalam
berbagai situasi dalam kehidupannya dirinya yang sama. Siswa kelas V
yang menuntunnya menjadi individu yang belum memiliki indikator
yang lebih mandiri. perkembangan kemandirian dan

Perkembangan kemandirian kemampuan penyesuaian diri dapat

dan kemampuan penyesuaian diri dipengaruhi oleh banyak hal. Sebagai

siswa kelas V yang lebih berkembang contoh, salah satu sampel diketahui

dibandingkan siswa kelas I juga belum dapat berangkat ke sekolah

dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah sendirian saat teman sebayanya

satu hal yang mempengaruhi adalah sudah mampu melakukan hal

interaksi dengan lingkungan tersebut. Hal ini dikarenakan jarak

sosialnya. Berinteraksi dengan orang yang jauh antara rumah dan sekolah,

lain dapat membuat anak mengalami sehingga indikator perkembangan

perkembangan yang cenderung kemandirian berangkat ke sekolah

mempengaruhi kemampuan sendiri tidak dapat dilakukan karena

penyesuaian diri anak (Rusdiyanti, faktor eksternal siswa. Sampel kelas

2019). V lainnya yang belum mampu

398
 Didaktik : Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 07 Nomor 02, Desember 2021

melakukan indikator kemampuan penerimaan dalam pergaulan.

penyesuaian diri dikarenakan individu Meskipun dalam usaha penyesuaian
tersebut memiliki sikap pemalu. diri dengan teman sebaya lebih
Sehingga sampel tersebut belum banyak mengalahkan kepentingan
mampu menyesuaikan diri dengan pribadi dengan kepentingan
lingkungan secara maksimal seperti kelompok dengan alasan takut
teman sebayanya karena faktor dikucilkan, akan tetapi secara
internal. perlahan-lahan siswa akan

Peserta didik perlu memiliki mengalami kesetabilan dan timbul

kemandirian dalam belajar rasa percaya diri dalam pergaulannya

(Wedemeyer 2012 dalam Lestari, tersebut.

2015). Hal ini dimaksudkan supaya Untuk memproses penyesuaian

mereka bisa bertanggung jawab diri setidaknya melibatkan beberapa
dalam mengatur dan mendisiplinkan unsur, seperti memotivasi dengan
dirinya sendiri, dalam motivasi dapat dikatakan sebagai
mengembangkan kemampuan belajar kunci untuk memahami proses
atas kemauannya sendiri. penyesuaian diri, motivasi dapat

Penyesuaian diri terhadap dikatakan sama halnya dengan

teman sebaya juga sangat penting kebutuhan, perasaan, dan emosi.

bagi perkembangan siswa terutama Persaan itu merupakan kekuatan

perkembangan sosial mereka. Dalam internal yang menyebabkan

proses penyesuaian ini, siswa ketegangan dan ketidakseimbangan

seringkali dihadapkan pada suatu dalam organisme perasaan. Karena

masalah yaitu penolakan atau sesungguhnya kebebasan dan

penerimaan dalam pergaulannya. ketegangan adalah kekuatan internal

Apabila seorang siswa tersebut yang lebih wajar dalam organisme

ditolak dalam pergaulan yang baru, apabila dibandingkan dengan kedua

mereka akan mengalami kondisi tersebut (Ali, 2005 dalam

kekecewaan. Untuk menghindari hal Nurfuad, 2013).

tersebut siswa perlu memiliki sikap Kemampuan penyesuaian diri

perasaan dalam keterampilan siswa juga dipengaruhi oleh keadaan
perilaku yang dapat menunjang sosialnya. Siswa yang memiliki

399
 Didaktik : Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 07 Nomor 02, Desember 2021

kemampuan penyesuaian diri yang Saran yang dapat diberikan oleh

baik juga memiliki lingkungan sosial penulis pada penilitian selanjutnya
teman sebaya yang kemampuan adalah melakukan penelitian dengan
penyesuaian dirinya baik. Hal ini subjek penelitian yang lebih
terjadi karena lingkungan sosial bervariasi dan metode pengolahan
teman sebaya dan kemampuan data yang lebih baik agar didapatkan
penyesuaian diri siswa memiliki hasil yang lebih akurat.
hubungan yang berbanding lurus,
artinya semakin baik tinggi dukungan DAFTAR PUSTAKA
sosial teman sebaya, akan semakin Chairilsyah, David (2019). Analisis
tinggi pula kemampuan penyesuaian Kemandirian Anak Usia Dini.
PAUD Lectura : Jurnal
diri siswa (Hasan dan Handayani, Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1),
2014). 2598-2524.
E. Kesimpulan Hasan, S. A., Handayani, M. M.
(2014). Hubungan antara
Pada hasil penelitian diatas Dukungan Sosial Teman
Sebaya dengan Penyesuaian
dapat diketahui bahwa Diri Siswa Tunarungu di Sekolah
perkembangan kemandirian dan Inklusi. JURNAL Psikologi
Pendidikan dan Perkembangan,
kemampuan penyesuaian diri adalah 3(2), 128-135.
suatu hal yang saling berhubungan. Lestari, Indah (2015).
Kemandirian yang berkembang baik Pengembangan Layanan
Informasi Teknik Symbolic
seiring dengan kemampuan Model dalam Membantu
penyesuaian diri siswa. Kemandirian Mengembangkan Kemandirian
Belajar Anak Usia Sekolah
dan penyesuaian diri dari siswa kelas Dasar. Jurnal Konseling
V berbeda dengan siswa kelas I. Ada GUSJIGANG. 1(1). 1-12
siswa yang berkembang sejalan Nurfuad, Achlis. 2013. Meningkatkan
Penyesuaian Diri Terhadap
dengan sebayanya, ada siswa yang Lingkungan Sekolah Melalui
berkembang lebih cepat daripada Layanan Bimbingan Kelompok
Pada Siswa Kelas VII B SMP N
sebayanya dan ada siswa yang 2 Juwana Tahun 2012/2013.
berkembang lebih lambat daripada Malang : Universitas Negeri
Semarang.
sebayanya. Hal ini dipengaruhi oleh
Rusdiyanti, I. G. A. D., Budisetyani, I.
faktor internal dan faktor eksternal G. A. P. W (2019). Penyesuaian
dari masing-masing siswa. Diri Anak Berbakat Intelektual
Dengan Pola Asuh Otoritarian.

400
 Didaktik : Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 07 Nomor 02, Desember 2021

Jurnal Psikologi Udayana, 6(2),

389-399.
Sa’diyah, Rika (2017). Pentingnya
Melatih Kemandirian Anak.
KORDINAT, 16(1). 33-46.

401