Anda di halaman 1dari 16

5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Handphone
Berdasarkan perkataan Gary B. Shelly dan Misty E. Vermaat
(Discovering Computers Fundamentals, 2012 : 17) “A smart phone is an
internet enabled phone that usually also provides personal information
management functions such as a calendar, an appointment book, an address
book, a calculator and a notepad”. “Handphone adalah telepon yang memiliki
kemampuan internet yang biasanya juga menyediakan berbagai fungsi
manajemen informasi seperti kalender, buku janji temu, buku alamat tempat
tinggal, kalkulator dan notepad”. Menurut Eric Schmidt (Pengaruh Perilaku
Pengguna Smartphone Tarhadap Komunikasi Interparsonal Siswa Smk IT
Airlanggga Samarinda, 2015 : 220) “gabungan seluruh fungsi ponsel, PC,
Digital kamera, PDA, GPS receiver, dan audio player merupakan istilah
handphone yang digunakan untuk mendeskripsikan mobile device. Guy
Klemens berpendapat (The Cellphone, 2010 : 65) “Handphone is cellular
phone that uses frequensy modulation to transmit and receive messages. Each
mobile unit, the cellular phone, took the role of an receiver and transmitter the
basic principle had the cellular system acting like a band of radio stations, but
with the system assigning the frequencies and tuning the receiver, rather than
making the user turn a dial”. “Handphone merupakan telepon yang
menggunakan modulasi frequensi untuk mengirim dan menerima pesan.
Setiap handphone yang digunakan memiliki peran sebagai pemancar dan
penerima signal. Pada dasarnya, handphone bertindak seperti penghubung
stasiun radio, dengan sistem yang menetapkan frequensi dan menyetel
penerima, dari nomor handphone pengguna lainnya.
Dengan kecanggihan dan kemutakhiran yang dimiliki handphone mampu
menjadi barang yang terbanyak dalam penjualan di dunia, juga mampu
mempermudah kegiatan aktivitas manusia serta menjadi sarana sebagai
hiburan dalam kehidupan ini.
6

2.2 Dampak Penggunaan Handphone Dalam Kehidupan


Di era sekarang ini penguasaan teknologi menjadi sangat penting karena
tanpa menguasai teknologi kita akan gagal menguasai dunia ilmu
pengetahuan. Apalagi di era digitalisasi di mana kemampuan informasi dan
multimedia berperan sangat besar.
Saat ini juga banyak generasi muda indonesia yang sudah tidak tabu
dengan segala kemajuan teknologi dan segala instrumennya. Para pelajar
mulai dari sekolah dasar sudah diperkenalkan dengan teknologi terutama
handphone.
Di mana penggunaan handphone saat ini banyak diminati seluruh
kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa dengan segala dampak yang
akan di timbulkan, baik dampak perilaku positif maupun negatif.
Handphone yang terhubung dengan situs media sosial dan pesan singkat
memang telah membawa dunia lain dalam genggaman kita. Hanya dengan
menggunakan handphone kita bisa menelusuri dan bertemu dengan jutaan
orang yang ada di seluruh penjuru dunia serta dengan mudah mendapatkan
segala informasi dalam hitungan detik. Jika tidak dibatasi, maka bisa saja
orang seperti menjadi pengidap attentioan deficit disorter (ADD) yaitu,
kelainan seseorang yang membuat sulit mengendalikan tindakan untuk fokus
pada suatu kondisi. Seharusnya jauh sebelum handphone ditemukan kita bisa
hidup tenang karena kebutuhan dalam menunjukkan diri dan dan menjadi
terkenal tidak terlalu penting. Namun jika dibandingkan dengan saat ini jika
handphone tertinggal di rumah sungguh membuat kita gelisah akhirnya rela
untuk kembali ke rumah demi mengambil handphone yang tertinggal.
Handphone untuk sebagian besar masyarakat indonesia diperlukan
sebagai sarana untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan bukan atas
motif-motif yang lain / kekuasaan. Di mana untuk negara maju handphone
digunakan untuk sarana bisnis dengan demikian indonesia menjadi pasar yang
potensial untuk bisnis berbagai jenis/merek handphone terkenal. Dengan
handphone pergaulan di dunia maya menjadi sangat indah walau tidak nyata
serta memberikan sifat-sifat pencitraan dan kebanggaan dengan teman-teman
sesama pengguna handphone.
7

Di indonesia, penggunaan handphone membawa perubahan dalam


banyak aspek tidak hanya dari teknologi dan bisnis, melainkan perubahan
pada manusia itu sendiri. Dengan perubahan yang terjadi pada manusia maka
akan timbul perkembangan pribadi manusia atau tingkah lakunya. Hal ini
tidak dapat terjadi dengan sendirinya atau tanpa adanya proses pembentukan
yang terjadi dalam interaksi manusia dan berhubungan dengan objek tertentu.
Menurut Ballachey, Krech dan Crutchfield (1982) “Perilaku sosial
manusia dapat dilihat pada suatu pola tanggapan dan respon antara orang
yang dinyatakan terdapat kaitan timbal balik antar pribadi”. ( Baron dan
Byrne, 1991) “Tanggapan atau reaksi seseorang terhadap orang lain
merupakan perilaku sosial. Perilaku yang diperlihatkan yaitu berupa rasa
hormat, tindakan, kenangan, keyakinan, sikap dan perasaan terhadap orang
lain”.
Sebenarnya yang dimaksud dengan perilaku sosial yaitu karakter relatif
dalam memberikan tanggapan kepada orang lain dengan cara setiap orang
yang berbeda-beda. Contohnya dalam hubungan di suatu pekerjaan, ada yang
menghargai bawahannya, ada yang semena-mena terhadap bawahannya, ada
yang sengaja menjauhi rekan kerjanya, ada yang mengadu domba rekan
kerjanya, ada yang membantu rekan kerjanya, ada yang mengkhianati
atasannya, juga ada yang memanfaatkan rekan kerjanya untuk kepentingan
pribadi dan menunggu kesempatan dalam situasi yang menguntungkan
pribadi. Seorang tokoh bernama Sigmund Freud mengemukakan teori
psikoanalisa yang berpendapat bahwa manusia mempunyai rekomendasi
moral sosial atau super ego di waktu berhadapan dengan masing-masing cara
berperilaku. Namun dalam ilmu humaniora, menerangkan tentang realitas
sosial pada suatu organisme hidup yang berbentuk teori-teori sosial yang
berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkelompok dan membentuk
masyarakat (Abdul Latif, Pendidikan Berbasis Nilai Kemanusiaan, 2009:4).
Yang dimaksudkan dalam dua paragraf di atas adalah manusia
merupakan makhluk sosial, yang artinya juga manusia sebagai makhluk hidup
dengan jumlah yang sangat banyak memiliki kesempatan berupa tempat dan
waktu kebersamaan dengan manusia lain.
8

Jika berdasarkan teori perkembangan kognitif dan teori psikososial yang


mengungkapkan kalau setiap perilaku yang berada di dalam diri seseorang
sesuai pada pertimbangan-pertimbangan moral kognitif. Dengan keberadaan
etika, norma, nilai, aturan, estetika dan akhlak merupakan
ungkapan-ungkapan yang sering didengar dan selalu di kaitkan dengan
persepsi moral di waktu siapa saja mau menetapkan suatu ketentuan pada
perilakunya. Sedangkan dalam ilmu psikolog, motivasi atau keinginan kuat
yang terdapat dalam diri manusia menjadikan perilaku seseorang diwujudkan
dalam bentuk usaha agar memenuhi yang ada pada diri manusia. Akibat
timbulnya motivasi tersebut, menjadikan seseorang untuk berbuat, bersikap
dan berperilaku khusus untuk mencapai tujuan. Hal ini karena aspek-aspek
dalam perilaku tersebut berupa :
A. Pemantauan
Pemantauan adalah mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan
suatu objek dengan cara mendengar, melihat, menghirup, mengecap dan
meraba. Dalam penelitian kegiatan ini disebut sebagai observasi.
1) Penglihatan
Lewat indra penglihatan (mata), pengamatan dilakukan dengan
proses pengenalan pada objek-objek luar. Proses ini dikelompokkan
menjadi tiga :
a) Penglihatan yang didasari pada bentuk objek, yaitu
proses penglihatan berdasarkan objek dua dimensi (berupa
bentuk)
b) Penglihatan berdasarkan kedalaman objek, proses ini
didasari objek tiga dimensi (kedalaman bentuk)
c) Penglihatan atas dasar warna, di mana proses ini
memberi interpretasi lambang dan objek. Yang keduanya akan
memberi pengaruh perilaku dan arti, sifat atau watak bahkan
kesan yang di tinggalkan. Misalkan warna putih berarti suci.
2) Pendengaran
Pada saat telinga kita dapat menerima / mendengar suara dan dapat
memaknai arti dan suara tersebut ini dinamakan pendengaran.
9

Rangsangan pendengaran dapat berupa gelombang suara yang timbul


akibat getaran-getaran molekul dalam udara, air dan medium lainnya.
3) Pembauan (indra pencium)
Dalam pembentukan perilaku indra pencium merupakan kedudukan
utama yang mempunyai jalur langsung ke otak dan berhubungan dengan
kepekaan terhadap bagian atas hidung dalam alfactory ephitelium.
Melewati sinapsis, ontal rongga hidung akan dikaitkan ke arah
umbi-umbi olfactori otak yang bertempat pada lekukkan frontal lobel.
4) Pengecapan
Pengecapan adalah berhubungan dengan lidah. Kepekaan
pengecapan berada di pinggir lidah, di bagian belakang lidah dan tersebar
pada langit-langit mulut lunak dan area jakun. Pengecapan ini sifat
utamanya berupa rasa manis, asin, asam dan pahit. Dan juga bisa
penggabungan antar rasa asin, asam, manis dan pahit. Dengan
bertambahnya umur, maka jumlah pengecapan semakin berkurang.
5) Rangsangan Indra Kulit
Indra kulit jika disentuh akan menimbulkan rangsangan. Rangsangan
dapat berhubungan dengan rasa sakit, gatal, panas, nyeri dan dingin. Hal
ini dapat dirasakan melalui jenis-jenis kepekaan sensasi kulit.

B. Perhatian
Soekidjo Notoatmodjo berpendapat bahwa perhatian merupakan situasi
pemusatan fokus psikis yang di tujukan pada objek tertentu serta merupakan
kesadaran individu terhadap suatu kegiatan. Pada umumnya perhatian dapat
dikelompokkan :
1. Menurut Objek
Merupakan perhatian yang terjadi dari luas tidaknya suatu objek yang
berkenaan dengan perhatiannya. Perhatian yang didasarkan objek dapat
dibagi menjadi perhatian terpusat dan perhatian terpancar. Perhatian
terpusat merupakan perhatian yang di tujukan kepada satu objek dan satu
fokus perhatian. Sedangkan perhatian terpancar merupakan perhatian
yang di tujukan kepada banyak objek sasaran.
10

2. Menurut Intensitas
Merupakan seberapa besar kesadaran dari seseorang tersebut dalam
melakukan aktivitas dengan tinggi rendahnya intensitas. Jika semakin
besar kesadaran terhadap aktivitas tersebut, maka semakin tinggi
intensitas perhatian yang di berikan.
3. Menurut Daya Tarik
Merupakan perhatian dari sudut pandang objek-objek yang di anggap
menarik, berbeda, menonjol dan baru. Karena memang watak manusia
yang suka dengan hal aneh, baru dan menarik untuk di bicarakan.
Sedangkan dari sudut pandang subjektifitas yang mendapat perhatian
yaitu jika berhubungan dengan kepentingan, pekerjaan, fungsi, jabatan,
sejarah hidup dan tingkat kebutuhan.
4. Menurut Kejadian
Merupakan bentuk perhatian yang terjadi secara spontan atau
direncanakan maupun disengaja. Terjadinya perhatian secara spontan
merupakan perhatian yang terjadi tanpa di harapkan oleh seseorang
tersebut. Sedangkan terjadinya perhatian secara disengaja merupakan
perhatian yang terjadi karena rencana dan usah dalam memberi perhatian.

C. Tanggapan
Tanggapan merupakan pendapat atau reaksi seseorang, setelah menerima
informasi dari panca indra, atau merasakan sesuatu. Tanggapan yang sering
diketahui adalah tanggapan yang berupa komentar, sanggahan, pertanyaan
dan persetujuan. Salah satu contoh adalah, tanggapan pelajar karena
mendapat kuota gratis dari kemendikbud. Tanggapan pelajar adalah
mendapatkan kebahagiaan dan rasa syukur selama pelajar tersebut belajar.
Tanggapan tanggapan yang positif membuat individu mengulangi perilaku
yang di terapkan. Sedangkan tanggapan-tanggapan yang negatif membuat
individu mengubah dan meninggalkan perilaku tersebut.
11

D. Fantasi
Fantasi merupakan kemampuan manusia dalam membentuk tanggapan
yang sudah ada. Tapi tidak semua tanggapan-tanggapan baru sama dengan
tanggapan sebelumnya jika melalui fantasi para pelajar menemukan cara
untuk mencontek saat ujian sekolah, maka adanya fantasi mengemukakan
cara lain dalam mengisi soal ujian sekolah.
Kesesuaian fantasi pada kehidupan individu antara lain :
1) Dengan fantasi dapat menciptakan sesuatu, contohnya pelajar yang
ini mendapatkan nilai ujian yang bagus dengan giat belajar dan
mendengarkan guru menjelaskan.
2) Dengan fantasi individu bisa meletakkan diri dalam memahami
konsep masalah kehidupan manusia serta kebudayaan lainnya.
3) Dengan fantasi individu bisa mengerti dan memahami
kejadian-kejadian ditempat dan waktu yang berbeda.
4) Dengan fantasi seseorang dapat menyelesaikan masalah-masalah dari
dalam diri yang dihadapinya serta melupakan hal-hal yang tidak
menyenangkan.

E. Ingatan
Segala macam kegiatan sehari-hari melibatkan ingatan. Apabila individu
tidak bisa mengingat apapun dalam pengalamannya, itu menunjukkan jika dia
tidak dapat belajar apa saja. Maka dari itu, seseorang tidak dapat melakukan
sesuatu walau itu hanya sebatas pembicaraan yang sederhana. Dalam
menjalin hubungan dengan manusia lain, individu selalu mengingat ide-ide
atau pemikiran yang akan di tunjukkan agar memunculkan
pemikiran-pemikiran baru. Dengan ingatan, seseorang bisa merefleksikan
dirinya. Adapun tahapan pada ingatan melalui proses diantaranya :
1) Tahapan penyusunan informasi melalui transformasi informasi fisik,
mengubah gambar dan gelombang suara menjadi kode, serta menempatkan
kode pada suatu ingatan, tahapan ini disebut ecoding stage.
2) Tahapan penyimpanan informasi yang tersusun serta dapat menjaga
kode dalam ingatan, tahapan ini disebut storage stage.
12

3) Tahapan dalam memperoleh dan mengulang kembali kode-kode yang


pernah diterima sebelumnya, tahapan ini disebut retrievel stage.

Sedangkan pada berdasarkan waktu jenis ingatan, maka ingatan di


kelompokkan dalam :
1) Ingatan sementara
Merupakan penyimpanan informasi pada waktu yang singkat dan
berjalan secara beberapa detik atau menit. Informasi tersebut tersusun
secara akuistik dan berbentuk kode visual.
2) Ingatan lama
Merupakan penyimpanan memori atau informasi yang berlangsung lama
pada hitungan hari, bulan bahkan tahun. Memori atau informasi ingatan
yang berlangsung lama akan tersimpan dan tersusun apabila mempunyai
pengaruh yang berarti bagi seseorang.

Siapa saja bisa menjadi pelupa akibat dari kegagalan mengingat kembali
memori atau informasi. Memorinya masih tetap tersimpan, tapi tidak dapat
ditemukan lagi, karena interferensi asosiasi serta hambatan emosional yang
mengganggu ingatan tersebut.

F. Berpikir
Merupakan kegiatan dalam diri seseorang dengan menggunakan simbol
dan kode ketika memecahkan masalah berupa ide dan berbentuk perkataan.
Dengan berpikir, orang selalu mengaitkan hubungan antara pengertian dan
logika berpikir. Maksudnya dengan berpikir orang mampu mengungkapkan
opini, pengertian dan membuat kesimpulan. Karena dalam berpikir menjadi
tolak ukur keberhasilan seseorang dalam belajar, berbahasa dan
menyelesaikan masalah.

G. Motif
Merupakan bentuk keinginan dari dalam diri seseorang yang
mengarahkan untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan.
13

Motif tidak bisa diamati, tapi dapat terlihat dari bentuk perilakunya.
Berdasarkan terbentuknya, motif dibagi menjadi :
1. Motif Bawaan terbentuk sejak seseorang baru datang ke dunia atau
lahir, dan tidak melalui proses belajar. Motif yang dimaksud adalah makan,
minum dan seks.
2. Motif dipelajari terbentuk karena adanya proses yang banyak dan
panjang dalam belajar, seperti membaca buku dan bekerja.

Tidak hanya aspek-aspek yang memiliki pengaruh ada juga faktor-faktor


memengaruhi perilaku tersebut, yaitu :
A. Faktor Internal
Manusia lahir ke dunia dalam keadaan suci dan fitrah, serta pada saat
lahir telah membawa bakat bawaan sendiri yang merupakan faktor internal,
diantaranya adalah:
1) Kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual
Kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting dalam
memengaruhi perilaku sosial seseorang. Karena kecerdasan emosional
sering kali disebut sebagai kecerdasan sosial, yang mana dalam
praktiknya selalu mempertimbangkan dengan matang segala aspek sosial
yang menyertainya. Dalam berperilaku sosial, kecerdasan emosional
mempunyai peran yang begitu penting. Adanya empati, memberikan
motivasi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain
merupakan aspek dalam kecerdasan emosional dan menjadi bagian yang
tidak dapat di pisahkan terhadap faktor dengan tujuan mengendalikan
perilaku sosial seseorang.
Ilmu pengetahuan manusia sangat memengaruhi dan merupakan
faktor utama dalam pendidikan. Di mana pemikiran yang memuat ide-ide,
keyakinan, yang menjadi dasar kesadaran, akan berpengaruh terhadap
perilaku sosialnya. Kualitas moral dan budi pekerti adalah bukti bahwa
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan. Di sisi nilai-nilai
yang luhur juga harus tetap dikendalikan agar tidak merugikan diri
sendiri.
14

2) Motivasi
Untuk dorongan melakukan sesuatu kita membutuhkan motivasi. Sebagai
makhluk hidup motivasi merupakan kekuatan penggerak yang
membangkitkan aktivitas dan menimbulkan tingkah laku untuk menuju
tujuan tertentu. Agar perilaku seseorang dapat di motivasi, maka motivasi
sangat dibutuhkan.
3) Agama
Pada hakikatnya agama mengajarkan kebaikan, dan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pembentukan perilaku seseorang. Di mana
orang yang ilmu pengetahuan agamanya lebih banyak dan luas pasti
memiliki perilaku sosial yang baik.

B. Faktor Eksternal
Faktor ini terjadi di luar diri manusia dan berpengaruh terhadap
perkembangan pribadi manusia serta ketaatan pada agama seseorang. Dan
faktor-faktor ini dibagi menjadi dua yaitu:
1) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen
Kesehatan RI, 1988). Keluarga adalah lingkungan yang terpenting dan
pertama. Sebagai makhluk sosial manusia dalam kodratnya harus
melakukan interaksi dengan orang lain pada suatu lingkungan. Rumah
tangga adalah lingkungan terkecil dalam manusia melakukan interaksi.
Di mana berbagai macam peristiwa kehidupan sehari-hari dapat terjadi
dalam rumah tangga. Suasana rumah tangga yang penuh perhatian, kasih
sayang terhadap anak-anaknya merupakan suasana rumah tangga yang
akan tercermin pada perilaku anak sehingga akan terlihat keteguhan dan
ketenangan pada diri anak tersebut. Penyesuaian diri terhadap lingkungan
keluarga menjadi baik.
2) Lingkungan masyarakat
15

Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri


yang hidup bersama-sama yang cukup lama, yang menempati suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama serta melakukan
sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. (Paul B)
Abdul Syani berpendapat hidup bersama, berkumpul, saling berhubungan
dan saling memengaruhi yang disebut dengan masyarakat.
Pada lingkungan masyarakat, sedikit banyak memiliki peranan dalam
tumbuhnya suatu keluarga. Terlebih lagi terhadap pribadi anak, karena
penting dalam membentuknya, karena pada masyarakat pribadi tersebut
dapat berkembang di suatu kebudayaan, agama, organisasi sosial maupun
ekonomi. Sikap dan perilaku sosial seorang anak dipengaruhi oleh
perkembangan pribadi seorang anak di dalam masyarakat yang juga
menentukan arah perkembangan hidup anak tersebut. Dalam perilaku
lingkungan masyarakat bisa dijadikan cerminan dari berbagai macam
jenis perilaku seorang anak. Maka dari itu, kualitas perilaku dalam suatu
masyarakat sangat menentukan dan berpengaruh pada perkembangan
perilaku anak serta kesadaran peduli menentukan cara dan arah menjalin
hubungan sosial dengan orang lain.
Setiap individu memiliki perilaku sosial yang tercipta dengan adanya
interaksi sosial yang pernah dialami. Maka dari itu, peran orang tua
sangat penting dalam memilih lingkungan masyarakat untuk tempat
tinggal. Tokoh masyarakat, pemimpin masyarakat, orang tua serta guru
sekolah memiliki pengaruh yang sangat penting dalam menciptakan
lingkungan sosial bagi setiap perkembangan individu.
Seluruh gejala perilaku yang terlihat dalam aktivitas organisme
tersebut sangat dipengaruhi karena genetika (keturunan) dan lingkungan.
Dalam ungkapan lain dapat dikatakan bahwa pengaruh lingkungan dan
genetika itu adalah penentu pada perilaku makhluk hidup khususnya
perilaku manusia. Pengaruh keturunan merupakan cikal bakal atau dasar
pada perkembangan suatu perilaku makhluk hidup itu untuk terus
menjalani hidup. Sementara itu lingkungan merupakan kondisi tempat
atau wadah pertama dalam berkembangnya perilaku itu. Suatu
16

mekanisme pertemuan antara pengaruh genetika dan pengaruh


lingkungan dalam rangka terbentuknya perilaku disebut proses belajar
(learning proses) (Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat,
2007 :132).

2.3 Dampak Positif Penggunaan Handphone


(Sadam S, Gadget memengaruhi Perilaku Sosial) Pada kenyataannya,
banyak pelajar yang mendapatkan pengaruh positif dari penggunaan
handphone dalam kehidupan sehari-hari, yang menjadikan fenomena ini
menjadi budaya baru, diantaranya :
1. Mempermudah komunikasi
Khususnya dalam dunia maya, siapa saja bisa mengenal dan membuat
hubungan pertemanan dengan banyak orang dari tempat mana saja.
Handphone juga termasuk memiliki peran yang sangat berharga karena
melancarkan hubungan pertemanan dengan orang lain yang berada sangat
jauh dengan siapa saja melalui mengirim pesan, telepon, atau dengan semua
aplikasi yang ada dalam handphone ini.

2. Menambah pengetahuan
Pengetahuan dalam hal ini yang dimaksudkan adalah berupa informasi yang
ingin diketahui, mulai dari orang/sosok/tokoh, berita, hingga tips dan trik
dalam suatu kegiatan dan aktivitas yang ingin di lakukan.

3. Mempermudah mengerjakan tugas


Bagi para pelajar saat ini sudah sangat terbiasa dalam menggunakan
handphone yang mereka miliki untuk membantu mengerjakan tugas-tugas
sekolah yang cukup padat. Tersedianya materi-materi sekolah di internet
yang begitu banyak dan dari berbagai sumber, membuat para pelajar selalu
mencari cara atau informasi mengenai tugas sekolah di internet dengan
menggunakan handphonenya.
17

4. Menambah teman
Berbagai macam aplikasi media sosial banyak diciptakan berdasarkan
kebutuhan manusia yang hakikatnya merupakan makhluk sosial.
Aplikasi-aplikasi tersebut yang di pasang di handphone menawarkan setiap
orang untuk memiliki teman baru yang menggunakan aplikasi serupa,
dengan begitu siapa saja yang menggunakan aplikasi tersebut tidak akan
merasa sendiri atau kesepian.

5. Menambah metode-metode pembelajaran baru


Dengan semaraknya penggunaan handphone di zaman saat ini, dapat
memudahkan pelajar dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan majunya
teknologi dan informasi yang berupa internet dalam penggunaan handphone
mampu menambah metode-metode pembelajaran baru khususnya dalam
instansi sekolah pada kegiatan belajar mengajar, tidak harus bertemu dalam
satu tempat, namun dapat saling memberi dan menerima pelajaran. Begitu
juga di luar sekolah yang disebut kursus atau bimbingan belajar, sudah
menerapkan cara belajar mengajar dengan jarak jauh dan dapat
menggunakan handphone. Salah satu contoh instansi yang menggunakan
cara belajar dan mengajar dengan jarak jauh yaitu “Ruang Guru”.

2.4 Dampak Negatif Penggunaan Handphone


Pada kenyataan yang terjadi selama ini, penggunaan handphone juga
memiliki sisi negatif, hal ini terjadi disebabkan penggunaan handphone yang
berlebihan, menggunakan dengan yang tidak pantas bahkan melakukan
tindakan yang masuk dalam kategori kriminal. Berikut dampak negatif dalam
penggunaan handphone :
1. Kecanduan
Pada penggunaan handphone yang mempunyai banyak aplikasi yang
bersifat mewujudkan keinginan manusia memiliki karakteristik yang
memukau. Yaitu saat siapa saja merasa keinginannya terpenuhi dengan
handphone yang telah dipakai, seakan-akan penggunanya memasuki rumah
sendiri serta tidak mau keluar dari rumah tersebut atau melepas keinginannya
18

yang telah terpenuhi. Sehingga hubungan yang berada di sekitarnya akan


berkurang, terutama hubungan dengan orang lain. Psikiater AS, Jerald P Blok
berpendapat bahwa situasi yang nampak seperti ancaman kesehatan
menjadikan bertambah banyak kapasitas orang yang kecanduan pornografi
dan aplikasi game di dalam handphone dari pada berbicara atau melakukan
kegiatan bersama dengan keluarga dan sahabat juga condong untuk tidak
terlalu peduli dengan sekitar lingkungan.
2. Kekejaman dan kesadisan
Dengan adanya kemampuan untuk menjelajahi dunia maya di dalam
handphone yang disebut internet, serta kreatifnya para pembuat situs atau web,
menjadikan situs web mereka memiliki daya tarik untuk di lihat dan di
gunakan orang. Dari begitu banyaknya ketertarikan dengan suatu hal, yang
menjadi pengaruh negatif adalah tertarik dengan kekejaman dan kesadisan.
Hal ini tidak bisa di pungkiri bahwa tampilan-tampilan seperti itu banyak
terdapat pada aplikasi game.
3. Perilaku anti sosial
Perilaku anti sosial terjadi ketika seseorang merasa dirinya yang tidak
mempedulikan apa yang terjadi di sekitar orang orang karena menganggap
melakukan interaksi dengan orang tidaklah penting, serta sibuk dengan
kegiatan yang dilakukan sendiri. Satu diantaranya yang menjadi alasan
seseorang memiliki perilaku anti sosial yaitu karena penggunaan handphone
yang berlebihan atau merasa kalau hidupnya hanya di dalam handphone saja.
Hal ini memiliki dampak yang tidak bisa diremehkan karena berhubungan
dengan kemampuan mental dan emosional yang dapat terhambat atau tidak
berkembang. Juga yang lebih buruk berupa kesulitan dalam menjalin
hubungan dengan semua orang seperti di lingkungan sekolah, tetangga dan
lingkungan pekerjaan.
4. Kebingungan Identitas
Kebingungan identitas bisa terjadi setelah perilaku anti sosial melekat
terhadap seseorang. Kebingungan identitas yang terjadi berupa tindakan kasar
yang di rangsang dari pikiran sendiri atau bahkan terprovokasi dari orang lain.
Tindakan kasar yang dimaksud tertuju kepada diri sendiri dan orang lain.
19

Tidak sedikit kasus yang terjadi ketika orang-orang membully atau provokasi
lewat sosial media, bahkan sampai menyuruh bunuh diri. Dan kasus bunuh
diri ini terjadi karena perkataan atau provokasi dari orang lain. Tidak hanya
dalam kasus bunuh diri, tapi juga dalam kasus pornografi, ketika seseorang
menyuruh untuk membuka pakaian atau memperlihatkan bagian dalam tubuh
orang yang kebingungan identitas.
5. Disfungsi
Disfungsi penggunaan handphone berupa ketidak tepatan dengan tempat
dang waktu. Seperti mengirim pesan saat waktu sekolah di ruang kelas ketika
guru mengajar serta menggunakan handphone ketika berkendara khususnya
roda dua, yang dapat membahayakan keselamatan. Juga disfungsi berupa
ketidak pantasan seperti, menyaksikan pornografi, merekam suatu
pertengkaran atau perkelahian serta memainkan game yang mengandung
kekerasan dan pembunuhan.
6. Pemborosan
Dalam penggunaannya, handphone harus di isi pulsa dan paket internet
agar bisa digunakan sesuai keinginan pemiliknya. Hal ini tidak dapat di
hindari, karena sudah terbiasa menggunakan atau menikmati layanan yang
menggunakan pulsa dan paket internet, maka pemilik handphone harus
membelinya di toko pulsa atau aplikasi penyedia layanan tersebut. Karena
pulsa dan paket internet memiliki batasan, maka jika tinggal sedikit atau habis,
pasti akan langsung membeli lagi agar dapat menikmati layanan yang ada
pada handphone pemilik. Tidak hanya pada pulsa dan paket internet, tetapi
juga adanya service atau penanganan jika mengalami kendala dalam
penggunaan handphone, maka harus di perbaiki dan harus membayar sesuai
ketentuan pihak yang memperbaiki. Serta berbagai macam trend seperti
aksesoris dan layanan aplikasi berbayar, menjadikan penggunaan handphone
yang tidak bisa dikendalikan akan membuat pemilik menjadi boros dalam
kehidupan sehari-harinya.
20

2.5 Penelitian Terdahulu


Pada penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan
penelitian ini yaitu mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Dalillah,
mahasiswi jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN
GADGET TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA DI SMA DARUSSALAM
CIPUTAT”
Perbedaan dalam penelitian ini terhadap penelitian sebelumnya yaitu terletak pada
lokasi penelitian, jumlah populasi, sampel, penentuan sampel, uji penelitian dan
penelitian saat ini di teliti di SMKN 6 Malang. Perbedaan lainnya juga terletak
pada teknik pengumpulan data, penelitian saat ini tidak menggunakan teknik
pengumpulan data dengan wawancara, dikarenakan keterbatasan kesempatan
antar peneliti dan narasumber.

Anda mungkin juga menyukai