BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Handphone
Berdasarkan perkataan Gary B. Shelly dan Misty E. Vermaat
(Discovering Computers Fundamentals, 2012 : 17) “A smart phone is an
internet enabled phone that usually also provides personal information
management functions such as a calendar, an appointment book, an address
book, a calculator and a notepad”. “Handphone adalah telepon yang memiliki
kemampuan internet yang biasanya juga menyediakan berbagai fungsi
manajemen informasi seperti kalender, buku janji temu, buku alamat tempat
tinggal, kalkulator dan notepad”. Menurut Eric Schmidt (Pengaruh Perilaku
Pengguna Smartphone Tarhadap Komunikasi Interparsonal Siswa Smk IT
Airlanggga Samarinda, 2015 : 220) “gabungan seluruh fungsi ponsel, PC,
Digital kamera, PDA, GPS receiver, dan audio player merupakan istilah
handphone yang digunakan untuk mendeskripsikan mobile device. Guy
Klemens berpendapat (The Cellphone, 2010 : 65) “Handphone is cellular
phone that uses frequensy modulation to transmit and receive messages. Each
mobile unit, the cellular phone, took the role of an receiver and transmitter the
basic principle had the cellular system acting like a band of radio stations, but
with the system assigning the frequencies and tuning the receiver, rather than
making the user turn a dial”. “Handphone merupakan telepon yang
menggunakan modulasi frequensi untuk mengirim dan menerima pesan.
Setiap handphone yang digunakan memiliki peran sebagai pemancar dan
penerima signal. Pada dasarnya, handphone bertindak seperti penghubung
stasiun radio, dengan sistem yang menetapkan frequensi dan menyetel
penerima, dari nomor handphone pengguna lainnya.
Dengan kecanggihan dan kemutakhiran yang dimiliki handphone mampu
menjadi barang yang terbanyak dalam penjualan di dunia, juga mampu
mempermudah kegiatan aktivitas manusia serta menjadi sarana sebagai
hiburan dalam kehidupan ini.
6
B. Perhatian
Soekidjo Notoatmodjo berpendapat bahwa perhatian merupakan situasi
pemusatan fokus psikis yang di tujukan pada objek tertentu serta merupakan
kesadaran individu terhadap suatu kegiatan. Pada umumnya perhatian dapat
dikelompokkan :
1. Menurut Objek
Merupakan perhatian yang terjadi dari luas tidaknya suatu objek yang
berkenaan dengan perhatiannya. Perhatian yang didasarkan objek dapat
dibagi menjadi perhatian terpusat dan perhatian terpancar. Perhatian
terpusat merupakan perhatian yang di tujukan kepada satu objek dan satu
fokus perhatian. Sedangkan perhatian terpancar merupakan perhatian
yang di tujukan kepada banyak objek sasaran.
10
2. Menurut Intensitas
Merupakan seberapa besar kesadaran dari seseorang tersebut dalam
melakukan aktivitas dengan tinggi rendahnya intensitas. Jika semakin
besar kesadaran terhadap aktivitas tersebut, maka semakin tinggi
intensitas perhatian yang di berikan.
3. Menurut Daya Tarik
Merupakan perhatian dari sudut pandang objek-objek yang di anggap
menarik, berbeda, menonjol dan baru. Karena memang watak manusia
yang suka dengan hal aneh, baru dan menarik untuk di bicarakan.
Sedangkan dari sudut pandang subjektifitas yang mendapat perhatian
yaitu jika berhubungan dengan kepentingan, pekerjaan, fungsi, jabatan,
sejarah hidup dan tingkat kebutuhan.
4. Menurut Kejadian
Merupakan bentuk perhatian yang terjadi secara spontan atau
direncanakan maupun disengaja. Terjadinya perhatian secara spontan
merupakan perhatian yang terjadi tanpa di harapkan oleh seseorang
tersebut. Sedangkan terjadinya perhatian secara disengaja merupakan
perhatian yang terjadi karena rencana dan usah dalam memberi perhatian.
C. Tanggapan
Tanggapan merupakan pendapat atau reaksi seseorang, setelah menerima
informasi dari panca indra, atau merasakan sesuatu. Tanggapan yang sering
diketahui adalah tanggapan yang berupa komentar, sanggahan, pertanyaan
dan persetujuan. Salah satu contoh adalah, tanggapan pelajar karena
mendapat kuota gratis dari kemendikbud. Tanggapan pelajar adalah
mendapatkan kebahagiaan dan rasa syukur selama pelajar tersebut belajar.
Tanggapan tanggapan yang positif membuat individu mengulangi perilaku
yang di terapkan. Sedangkan tanggapan-tanggapan yang negatif membuat
individu mengubah dan meninggalkan perilaku tersebut.
11
D. Fantasi
Fantasi merupakan kemampuan manusia dalam membentuk tanggapan
yang sudah ada. Tapi tidak semua tanggapan-tanggapan baru sama dengan
tanggapan sebelumnya jika melalui fantasi para pelajar menemukan cara
untuk mencontek saat ujian sekolah, maka adanya fantasi mengemukakan
cara lain dalam mengisi soal ujian sekolah.
Kesesuaian fantasi pada kehidupan individu antara lain :
1) Dengan fantasi dapat menciptakan sesuatu, contohnya pelajar yang
ini mendapatkan nilai ujian yang bagus dengan giat belajar dan
mendengarkan guru menjelaskan.
2) Dengan fantasi individu bisa meletakkan diri dalam memahami
konsep masalah kehidupan manusia serta kebudayaan lainnya.
3) Dengan fantasi individu bisa mengerti dan memahami
kejadian-kejadian ditempat dan waktu yang berbeda.
4) Dengan fantasi seseorang dapat menyelesaikan masalah-masalah dari
dalam diri yang dihadapinya serta melupakan hal-hal yang tidak
menyenangkan.
E. Ingatan
Segala macam kegiatan sehari-hari melibatkan ingatan. Apabila individu
tidak bisa mengingat apapun dalam pengalamannya, itu menunjukkan jika dia
tidak dapat belajar apa saja. Maka dari itu, seseorang tidak dapat melakukan
sesuatu walau itu hanya sebatas pembicaraan yang sederhana. Dalam
menjalin hubungan dengan manusia lain, individu selalu mengingat ide-ide
atau pemikiran yang akan di tunjukkan agar memunculkan
pemikiran-pemikiran baru. Dengan ingatan, seseorang bisa merefleksikan
dirinya. Adapun tahapan pada ingatan melalui proses diantaranya :
1) Tahapan penyusunan informasi melalui transformasi informasi fisik,
mengubah gambar dan gelombang suara menjadi kode, serta menempatkan
kode pada suatu ingatan, tahapan ini disebut ecoding stage.
2) Tahapan penyimpanan informasi yang tersusun serta dapat menjaga
kode dalam ingatan, tahapan ini disebut storage stage.
12
Siapa saja bisa menjadi pelupa akibat dari kegagalan mengingat kembali
memori atau informasi. Memorinya masih tetap tersimpan, tapi tidak dapat
ditemukan lagi, karena interferensi asosiasi serta hambatan emosional yang
mengganggu ingatan tersebut.
F. Berpikir
Merupakan kegiatan dalam diri seseorang dengan menggunakan simbol
dan kode ketika memecahkan masalah berupa ide dan berbentuk perkataan.
Dengan berpikir, orang selalu mengaitkan hubungan antara pengertian dan
logika berpikir. Maksudnya dengan berpikir orang mampu mengungkapkan
opini, pengertian dan membuat kesimpulan. Karena dalam berpikir menjadi
tolak ukur keberhasilan seseorang dalam belajar, berbahasa dan
menyelesaikan masalah.
G. Motif
Merupakan bentuk keinginan dari dalam diri seseorang yang
mengarahkan untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan.
13
Motif tidak bisa diamati, tapi dapat terlihat dari bentuk perilakunya.
Berdasarkan terbentuknya, motif dibagi menjadi :
1. Motif Bawaan terbentuk sejak seseorang baru datang ke dunia atau
lahir, dan tidak melalui proses belajar. Motif yang dimaksud adalah makan,
minum dan seks.
2. Motif dipelajari terbentuk karena adanya proses yang banyak dan
panjang dalam belajar, seperti membaca buku dan bekerja.
2) Motivasi
Untuk dorongan melakukan sesuatu kita membutuhkan motivasi. Sebagai
makhluk hidup motivasi merupakan kekuatan penggerak yang
membangkitkan aktivitas dan menimbulkan tingkah laku untuk menuju
tujuan tertentu. Agar perilaku seseorang dapat di motivasi, maka motivasi
sangat dibutuhkan.
3) Agama
Pada hakikatnya agama mengajarkan kebaikan, dan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pembentukan perilaku seseorang. Di mana
orang yang ilmu pengetahuan agamanya lebih banyak dan luas pasti
memiliki perilaku sosial yang baik.
B. Faktor Eksternal
Faktor ini terjadi di luar diri manusia dan berpengaruh terhadap
perkembangan pribadi manusia serta ketaatan pada agama seseorang. Dan
faktor-faktor ini dibagi menjadi dua yaitu:
1) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen
Kesehatan RI, 1988). Keluarga adalah lingkungan yang terpenting dan
pertama. Sebagai makhluk sosial manusia dalam kodratnya harus
melakukan interaksi dengan orang lain pada suatu lingkungan. Rumah
tangga adalah lingkungan terkecil dalam manusia melakukan interaksi.
Di mana berbagai macam peristiwa kehidupan sehari-hari dapat terjadi
dalam rumah tangga. Suasana rumah tangga yang penuh perhatian, kasih
sayang terhadap anak-anaknya merupakan suasana rumah tangga yang
akan tercermin pada perilaku anak sehingga akan terlihat keteguhan dan
ketenangan pada diri anak tersebut. Penyesuaian diri terhadap lingkungan
keluarga menjadi baik.
2) Lingkungan masyarakat
15
2. Menambah pengetahuan
Pengetahuan dalam hal ini yang dimaksudkan adalah berupa informasi yang
ingin diketahui, mulai dari orang/sosok/tokoh, berita, hingga tips dan trik
dalam suatu kegiatan dan aktivitas yang ingin di lakukan.
4. Menambah teman
Berbagai macam aplikasi media sosial banyak diciptakan berdasarkan
kebutuhan manusia yang hakikatnya merupakan makhluk sosial.
Aplikasi-aplikasi tersebut yang di pasang di handphone menawarkan setiap
orang untuk memiliki teman baru yang menggunakan aplikasi serupa,
dengan begitu siapa saja yang menggunakan aplikasi tersebut tidak akan
merasa sendiri atau kesepian.
Tidak sedikit kasus yang terjadi ketika orang-orang membully atau provokasi
lewat sosial media, bahkan sampai menyuruh bunuh diri. Dan kasus bunuh
diri ini terjadi karena perkataan atau provokasi dari orang lain. Tidak hanya
dalam kasus bunuh diri, tapi juga dalam kasus pornografi, ketika seseorang
menyuruh untuk membuka pakaian atau memperlihatkan bagian dalam tubuh
orang yang kebingungan identitas.
5. Disfungsi
Disfungsi penggunaan handphone berupa ketidak tepatan dengan tempat
dang waktu. Seperti mengirim pesan saat waktu sekolah di ruang kelas ketika
guru mengajar serta menggunakan handphone ketika berkendara khususnya
roda dua, yang dapat membahayakan keselamatan. Juga disfungsi berupa
ketidak pantasan seperti, menyaksikan pornografi, merekam suatu
pertengkaran atau perkelahian serta memainkan game yang mengandung
kekerasan dan pembunuhan.
6. Pemborosan
Dalam penggunaannya, handphone harus di isi pulsa dan paket internet
agar bisa digunakan sesuai keinginan pemiliknya. Hal ini tidak dapat di
hindari, karena sudah terbiasa menggunakan atau menikmati layanan yang
menggunakan pulsa dan paket internet, maka pemilik handphone harus
membelinya di toko pulsa atau aplikasi penyedia layanan tersebut. Karena
pulsa dan paket internet memiliki batasan, maka jika tinggal sedikit atau habis,
pasti akan langsung membeli lagi agar dapat menikmati layanan yang ada
pada handphone pemilik. Tidak hanya pada pulsa dan paket internet, tetapi
juga adanya service atau penanganan jika mengalami kendala dalam
penggunaan handphone, maka harus di perbaiki dan harus membayar sesuai
ketentuan pihak yang memperbaiki. Serta berbagai macam trend seperti
aksesoris dan layanan aplikasi berbayar, menjadikan penggunaan handphone
yang tidak bisa dikendalikan akan membuat pemilik menjadi boros dalam
kehidupan sehari-harinya.
20