Budaya
ini timbul dari perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat secara berulang-ulang sehingga membentuk
suatu kebiasaan yang pada akhirnya menjadi sebuah budaya dari masyarakat itu sendiri. Budaya yang
telah terbentuk itu akan masuk dan mengakar di dalam kehidupan manusia sehingga tanpa kita sadari
budaya ini telah mempengaruhi kehidupan manusia. Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat disimpulkan
bahwa kebudayaan mempengaruhi manusia dalam berperilaku. Manusia akan didekte oleh budaya dalam
hal berperilaku baik perilaku baik maupun buruk. Banyak sekali perilaku-perilaku manusia yang
dipengaruhi oleh budaya. Di bawah ini adalah sebagian perilaku-perilaku manusia yang dipengaruhi oleh
budaya.
Yang pertama adalah budaya mempengaruhi perilaku manusia dalam berinteraksi dengan
manusia lainnya. Kebiasaan-kebiasaan manusia dalam berinteraksi dengan orang lain telah merubah
perilaku manusia ketika bersosialisasi. Saat ini kita telah hidup di jaman yang serba canggih. Semua
aspek di kehidupan ini telah disentuk oleh teknologi, salah satunya adalah aspek komunikasi dengan
handphone sebagai produknya. Hal ini membuat manusia terbiasa menggunakan handphone untuk
berkomunikasi, sehinga terbentuklah budaya media sosial. Manusia kini lebih memilih bersosialisasi
melalui media-media sosial seperti Facebook, Twitter, My Space, dan lain-lain. Akibatnya, mereka
menjadi pasif terhadap lingkungan sekitarnya.
Terlebih lagi, budaya mempengaruhi tatanan kehidupan bermasyarakat. Teknologi yang semakin
berkembang ini mempengaruhi tatanan hidup manusia. Manusia terbiasa menggunakan teknologi-
teknologi canggih yang telah diciptakan. Akibatnya, budaya manusia yang dahulunya hidup dengan
sederhana, kini berubah menjadi sangat canggih. Perubahan budaya ini menciptakan masyarkaat modern,
yaitu masyarakat yang hidup dengan dikelilingi oleh teknologi-teknologi canggih.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa budaya mempengaruhi kehidupan
manusia, dalam bersosialisasi, menciptakan masyarakat konsumtif, dan masyarakat modern. Oleh karena
itu, budaya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena budaya akan selalu berkembang, maka
perilaku manusia akan berkembang pula.
A. Hakekat Manusia
Manusia adalah suatu dinamika (Adhiputra, 2013:32). Dinamika ini tidak pernah berhenti, melainkan
tetap aktif. Dinamika manusia inilah yang memadukan manusia dengan sesamanya dan dengan dunia
lingkunagnnya. Dinamika ini akan tetap berkembang selama masa hidupnya. Dalam era globalisasi,
manusia Indonesia yang dibutuhkan menurut Surya (dalam Adhiputra, 2013:32) adalah “manusia yang
berkualitas lepas landas yang modern dan berjiwa generasi jaguar”.
Menurut Kuntjaraningrat (dalam Adhiputra, 2013:32), manusia lepas landas itu mempunyai 5
karakteristik mental yakni:
1. Berorientasi terhadap pandangan hidup yang bersifat positif dan aktif, serta wajib menentukan
dirinya sendiri.
2. Mementingkan kepuasan dari pekerjaan yang dilakukannya atau mutu hasil pekerjaannya.
3. Berorientasi ke masa depan, belajar merencanakan hidupnya secermat mungkin sambil
membuat perhitungan kemungkinan terjadinya hal-hal yang kurang mendukungkan di masa
depan, sehingga terdorong untuk menyisihkan sebagian dari pendapatnya untuk hal itu.
4. Sejak kecil diajarkan dan dilatih untuk mencapai keselarasan dengan alam sekelilingnya
sehingga mendorong tumbuhnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Berpegang teguh pada aspek-aspek positif gotong royong dengan cara menghindari aspek-aspek
negatifnya.
Secara fisik-biologis, manusia sama saja dengan hewan, dilahirkan dengan kelengkapan organ tubuh
yang menjadi bagian dirinya di tengah-tengah alam lingkungan yang sama dengan apa yang dialami
makhluk hidup lainnya. Meskipun demikian, manusia tidak terperangkap oleh hal-hal yang alamiah
saja. Manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat mampu melepaskan diri
dari keterbatasan-keterbatasan, baik itu keterbatasan nalurinya maupun keterbatasan fisik
biologisnya. Manusia mampu meninggalkan keterbatasan menjadi peluang yang mempertinggi
derajatnya sebagai makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Manusia adalah
makhluk dengan akal pikiran dan kemampuan intelektualnya. Perkembangan dan pengembangan
akal pikiran manusia menghasilkan apa yang kita sebut dengan kebudayaan.
B. Hakekat Budaya yang Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Matsumoto (2004:7) mengatakan bahwa “budaya merupakan suatu konstruk individual-psikologis
sekaligus konstruk sosial-makro”. Artinya, sampai batas tertentu budaya ada di dalam setiap dan masing-
masing diri kita secara individual sekaligus ada sebagai sebuah konstruk sosial-global. Perbedaan
individual dalam budaya bisa diamati pada orang-orang dari satu budaya sampai batas di mana ereka
mengadopsi dan terlibat dalam sikap, nilai, keyakinan, dan perilaku-perilaku yang berdasarkan
consensus/kesepakatan yang membentuk budaya mereka. Bila Anda bertindak sesuai dengan nilai-nilai
dan perilaku-perilaku tertentu, maka buday atersebut akan hadir dalam diri Anda, sedangkan bila Anda
tidak memiliki nilai atau perilaku-perilaku tertentu, maka Anda tidak termasuk dalam budaya itu.