Kelas : 1A7
BAB I
PENDAHULUAN
Milenial atau yang biasa disebut dengan Generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir
setelah Generasi X, yakni mereka yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000. Maka dari itu milenial
adalah para generasi muda yang berumur 18-35 pada tahun ini 1. Konon katanya milenial adalah
generasi tercerdas dari sekian regenerasi homo sapiens, generasi milenial sendiri di Indonesia
saat ini sudah berada pada kisaran 34% (BPS, 2015) dari total populasi.
Soewito (2019) mengatakan bahwa generasi milenial itu generasi yang unik, berbeda dengan
generasi lain. Hal ini banyak dipengaruhi oleh munculnya smartphone, meluasnya internet, dan
munculnya jejaring sosial media. Ketiga hal tersebut banyak mempengaruhi pola pikir, nilai-nilai
dan perilaku yang dianut. Yang mencolok dari generasi milenial ini dibanding generasi sebelumnya
adalah soal penggunaan teknologi dan budaya musik. Kehidupan generasi milenial tidak bisa
dilepaskan dari teknologi terutama internet, enternainment atau hiburan sudah menjadi kebutuhan
pokok bagi generasi ini.
Pengguna internet setiap hari semakin bertambah, sampai tahun 2017 setidaknya ada 3,77
milyar orang terkoneksi internet dan 2,80 milyar orang aktif menggunakan media sosial. Mayoritas
pengguna internet dan media sosial adalah anak muda berusia 18-35 tahun2. Seiring dengan
perkembangan zaman, milenial selalu dikait-kaitkan sebagai generasi yang melek akan teknologi.
Anggapan ini bisa menjadi pujian terhadap para milenial sekaligus boomerang. Saat ini kita sudah
memasuki era revolusi indistri 4.0 dan akan berlanjut pada era revolusi industri 5.0, produk-produk
teknologi akan mengikuti gaya hidup masyarakat milenial. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya jumlah remaja yang mengonsumsi layanan steraming video yang kian tak terbendung.
Teknologi juga yang membuat para generasi milenial tersebut mengandalkan media sosial sebagai
1
Penjaga Rumah, “Siapa Itu Generasi Millennial?”(http://rumahmillennials.com/siapa-itu-generasi-millenials/, Diakses
pada 03 Januari, 2020)
2
Yuhdi Fahrimal, “Netiquette: Etika Jejaring Sosial Generasi Milenial Dalam Media Sosial” Jurnal Penelitian Pers dan
Komunikasi Pembangunan. Vol 22. No 1, 2018. Hal. 69.
MILENIAL DAN TEKNOLOGI | 1
wadah atau tempat untuk mendapatkan informasi. Hingga saat ini, media sosial telah menjadi
platform yang kian digemari para milenial dan menjadi sumber berita paling utama bagi
masyarakat. Lekatnya para milenial dengan dunia maya, mempunyai kemampuan dan
pengetahuan tinggi dalam menggunakan perangkat mobile, ternyata melahirkan titik lemah bagi
para generasi milenial. Titik lemah ini berdampak buruk terhadap keberlangsungan kehidupan
sosial para milenial di dunia maya maupun dunia nyata.
Tak jarang kita mendengar sarkasme untuk para milenial sebagai generasi nunduk, lack of
attitude, permisif, konsumtif, no social skill dan sebagainya. Pada kenyataannya memang, dampak
dari begitu eratnya hubungan antara teknologi dan milenial menimbulkan dilema tersendiri bagi si
generasi internet ini. Hal ini menjadi pecutan bagi generasi milenial untuk sadar dan bangkit. Dari
situlah tantangan bagi para generasi milenial yang dipandang sebagai generasi penerus, memikul
beban berat akan ekspektasi orang banyak dan terus bersaing dengan teknologi.
B. Rumusan Masalah
Teknologi memiliki peran yang penting dalam menentukan manusia dalam berperilaku
khususnya pada mereka yang sadar dan melek akan teknologi seperti generasi milenial.
Berdasarkan dengan latar belakang yang sudah diutarakan diatas, maka dapat dirumuskan satu
pokok permasalahan yakni, bagaimana keterkaitan antara sikap milenial dengan sosial media?
C. Metodologi Penelitian
Dalam kesempatan penelitian ini dilakukan pendekatan secara deskriptif kuantitatif3, yang
dimana metode ini dilakukan dengan cara observasi atau mengamati fakta-fakta sosial secara
objektif perihal sosial media yang mempengerahui manusia dalam berperilaku, menghubungkan
fakta-fakta sosial lainnya, dan dengan demikian kecenderungan-kecenderungan suatu fakta sosial
tersebut dapat diidentifikasi. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2001), definisi penelitian kuantitaif
adalah penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan metode-metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian
kuantitatif. Berdasarkan dengan definisi penelitian kuantitatif menurut ahli diatas, secara garis
besar penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam proses
penghitungan dan penganalisaan hasil penelitian.
3
Deskriptif Kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan menggambarkan atau melakukan deskripsi angka-
angka yang telah diolah sesuai standarisasi tertentu.
MILENIAL DAN TEKNOLOGI | 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perbuatan dan
sebagainya yang berdasarkan pada pendirian dan keyakinan. Istilah sikap yang dalam
bahasa Inggris disebut ”attitude” pertama kali digunakan oleh Spencer4 pada tahun 1862,
yang menggunakan kata ini untuk menunjuk suatu status mental seseorang.
Kemudian pada tahun 1888 Lange5 menggunakan konsep ini dalam suatu eksperimen
laboratorium. Kemudian konsep sikap secara popular digunakan oleh para ahli sosiologi
dan psikologi (Azwar, 1988). Bagi para ahli psikologi, perhatian terhadap berakar pada
alasan perbedaan individual. Mengapa individu yang berbeda memperlihatkan tingkah laku
yang berbeda didalam situasi yang sebagian besar gejala ini diterangkan oleh adanya
perbedaan sikap. Sedangkan bagi para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih besar
untuk menerangkan perubahan sosial dan kebudayaan. Kesadaran ini tidak hanya
mengenai tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi juga tingkah laku yang mungkin akan
terjadi. Kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan
yang mungkin akan terjadi itulah yang dinamakan sikap. Jadi sikap ialah sesuatu hal yang
menentukan sifat, hakekat baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan datang
(Ahmadi, 1990).
2. Komponen-Komponen Sikap
Menurut Azwar (1988), struktur sikap terdiri dari atas tiga komponen yang saling
menunjang yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif (affective), dan
komponen konatif (conative). Komponen kognitif merupakan representasi apa yang
dipercayai oleh individu, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek
emosional, dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berprilaku tertentu
sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
Traver, Gagne, dan Cronbach dalam Ahmadi (1990) mengemukakan bahwa mereka
sependapat terhadap sikap yang melibatkan 3 komponen yang saling berhubungan dan
rupanya pendapat ini diterima sampai saat ini. Komponen kognitif berupa pengetahuan,
kepercayaan atau pikiran yang didasarkan pada informasi, yang berhubungan dengan
obyek. Misalnya orang tahu bahwa uang itu bernilai, karena melihat harganya dalam
4
Herbert Spencer (lahir di Derby, 27 April 1820 – meninggal di Brighton, 8 Desember 1903 pada umur 83 tahun) adalah
seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal klasik terkemuka.
5
Mathilde Margarethe Lange adalah seorang ahli biologi Amerika yang dikenal karena penelitiannya dalam embriologi
eksperimental.
MILENIAL DAN TEKNOLOGI | 3
kehidupan sehari-hari. Sikap kita terhadap uang itu mengandung pengertian bahwa kita
tahu tentang nilai uang.
Komponen afektif menunjukan pada dimensi emosional dari sikap, yaitu emosi yang
berhubungan dengan obyek. Obyek disini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak
menyenangkan. Misalnya jika orang mengatakan bahwa mereka senang uang, ini
melukiskan perasaan mereka terhadap uang. Komponen konatif melibatkan salah satu
predisposisi untuk bertindah terhadap obyek. Misalnya karena uang adalah sesuatu yang
bernilai, orang menyukainya dan mereka berusaha (bertindak) untuk mendapatkan gaji
yang besar.
B. Media Sosial
1. Pengertian Media Sosial
Dari hasil studi tentang pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat
di Indonesia, Cahyono (2016, p. 142) mengatakan bahwa “Media sosial adalah sebuah
media online, dengan para penggunanaya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual….Pendapat lain
mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan
media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi
dialog interaktif.”
Kaplan dan Michael dalam Cahyono (2016), mendefinisikan media sosial sebagai
“sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated
content”. Media sosial adalah tempat dimana setiap orang bisa berinteraksi, bisa juga untuk
menyalurkan ekspresi atau emosi, terhubung dengan teman, keluarga, saudara, sampai
mereka yang tak dikenalpun bisa kita jumpai, bertukar informasi dan saling terkoneksi. Jika
dahulu media hanya sekadar menggunakan media cetak, maka saat ini media sosial
menggunakan sesuatu yang hampir setiap orang tahu, yakni internet. Media sosial
mengajak siapapun mereka yang mau memberikan kontribusinya, berpartisipasi,
memberikan sumbangsih komentar atau timbal balik secara terbuka dalam waktu yang
sangat cepat dan tak terbatas.
C. Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau melakukan deskripsi angka-
angka yang telah diolah. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
pengguna media sosial, sedangkan untuk jumlah sampel yang dipakai sebanyak 30
responden. Selanjutnya, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner
kepada 30 responden sebagai data primer sedangkan data sekunder diperoleh melalui
kajian pustaka dan juga literatur. Kemudian data tersebut dianalisis ke dalam bentuk
diagram untuk menginterpretasi tingkat keterkaitan media sosial terhadap sikap maupun
perilaku generasi milenial.
Laki-Laki
Perempuan 45%
55%
Usia
20 Tahun
10%
19 Tahun
32% 18 Tahun
58%
Mereka berada direntang usia 18 tahun yakni sebesar 58%, selanjutnya diposisi
kedua sebesar 32% berada direntang usia 19 tahun, sedangkan direntang usia 20 tahun
hanya sebesar 10%.
1-3 Jam
23%
>5 Jam
45%
3-5 Jam
32%
Berdasarkan dari hasil survei dalam kategori penggunaan media sosial dikalangan
mahasiswa menunjukkan bahwa mereka menghabiskan banyak waktu untuk berselancar di
dunia maya, 45% dari mereka menghabiskan lebih dari 5 jam dalam sehari, 32%
menghabiskaan 3-5 jam dalam sehari, lalu 23% menghabiskan waktu 1-3 jam dalam
sehari, dan 0% dari mereka menghabiskan waktu 1 jam dalam sehari. Hasil survei ini jelas
menunjukkan bahwa sosial media sudah memiliki peran yang cukup penting dalam
kehidupan mahasiswa.
23
9
8
Berikut terdapat beberapa hal yang dilakukan para mahasiswa ketika mengakses
sosial media, hal yang paling sering dilakukan adalah bertukar pesan (chatting),
selanjutnya adalah untuk mengetahui info terbaru dan mencari hiburan, dilanjutkan dengan
berbelanja, dan yang terakhir adalah berkenalan dengan orang baru.
9
Journal of Preventive Medicine adalah jurnal medis ulasan rekan bulanan yang mencakup penelitian dalam
pengobatan, pencegahan, dan kesehatan masyarakat.
MILENIAL DAN TEKNOLOGI | 10
D. Saran
Media sosial mempengaruhi orang secara berbeda, tergantung pada kondisi dan kepribadian
yang sudah ada sebelumnya. Namun disisi lain, berdasarkan survei yang sudah dilakukan bahwa
mereka memiliki waktu akses yang cukup tinggi di media sosial dan juga lebih cenderung
menggunakan media sosial sebagai wadah untuk bertukar pesan (chatting), di mana hal ini
diketahui pada penelitian-penelitian sebelumnya dapat mengurangi kualitas hubungan mereka
dengan orang-orang di kehidupan nyata. Terlebih kepada mereka yang menghabiskan lebih
banyak waktu di media sosial selain adalah suatu kegiatan pemborosan waktu juga memiliki resiko
untuk mengalami keterkucilan sosial. Maka, pada penelitian selanjutnya disarankan menggunakan
metode penelitian kualitatif guna memperoleh interpretasi data secara mendalam dan lebih jauh
lagi, dan disarankan pula untuk memilih sampel penelitian dengan melihat faktor psikologis dari
segi tingkat kematangan sosial mereka pada kelompok usia tertentu.
Selain media sosial, penelitian berikutnya disarankan untuk melihat dampak dari penggunaan
aplikasi media sosial yang lebih interaktif dan persuasif, seperti online shop. Karena menurut para
ahli, bahwa semakin interaktif media tersebut, semakin tinggi tingkat ketergantungan dan
kecanduannya pada hal tersebut.
Acton, Harry Burrows. (2019, Desember 4). Herbert spencer. British philosopher. Diakses dari
https://www.britannica.com/biography/Herbert-Spencer
American journal of preventive medicine. (n.d.) dalam Wikipedia daring. Diakses dari
https://en.m.wikipedia.org/wiki/American_Journal_of_Preventive_Medicine
Brown, Jessica. (2018, Januari 16). Apa saja bukti pengaruh media sosial kehidupan anda.
Apa dampak dari media sosial seperti facebook, twitter, atau Instagram menurut sains terhadap
kesehatan mental anda. Diakses pada Januari 3, 2020, dari
https://www.bbc.com/indonesia/amp/vert-fut-42679432
Cahyono, Anang Sugeng. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial
masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana 9 (1), 140-157. Diakses dari
https://jurnal-unita.org/indeh.php/publiciana/article/download/79/73
Fahrimal, Yudi. (2018). Netiquette: Etika jejaring sosial generasi milenial dalam media sosial.
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan 22 (1), 69-78. Diakses dari https://jurnal-
p2kp.id/index.php/jp2kp/article/view/82
Krisdyahayu, Maria Rosari. (2018, September 12). Sejarah internet dan perkembangan media
sosial di Indonesia, dari Friendster hingga snapchat. Diakses dari
https://www.kompasiana.com/mariarosarikrisdyahayu/sejarah-internet-dan-perkembangan-media-
sosial-di-indonesia-dari-friendster-hingga-snapchat/
Penelitian sosial. Pengertian penelitian kuantitatif, ciri, dan jenisnya lengkap. Diakses pada
Desember 24, 2019, dari https://dosensosiologi.com/pengertian-penelitian-kuantitatif-ciri-dan-
jenisnya-lengkap/
Rumah millennials. Siapa itu generasi millennial?. Diakses pada Desember 26, 2019, dari
https://rumahmillennials.com/siapa-itu-generasi-millennials/
Sikap. (2016). Kamus besar bahasa Indonesia. Badan pengembangan bahasa dan perbukuan.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia. KBBI Daring. Diakses pada Januari
3, 2020, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sikap
Soweito, Andre. (2019, Maret 5). Berbicara millennial dan bonus demografinya. Diakses dari
https://www.kompasiana.com/amp/andresoewito/berbicara-millennials-dan-bonus-demografinya