Oleh
Anggriani Abd. Latif, S.Tr.Kep
NIM: 711490122087
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu keadaan yang progresif dengan prognosis yang buruk (Suharto & dkk,
CHF adalah sindrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala ), ditandai oleh
sesak napas dan fatiq (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh
kelainan struktur dan fungsi jantung. CHF dapat disebabkan oleh gangguan
Laoh, 2022).
duduk atau berdiri untuk meringankan sesak. Hal ini berdampak pada
terganggunya kualitas tidur pasien. Gejala paling umum terjadi yaitu rasa
mengantuk sepanjang hari dan kesulitan tidur. Saat posisi miring ke kiri akan
memberi tekanan pada jantung dan pompa darah akan tertahan. Tekanan dan
jantung yang lemah akan menurunkan kerja jantung dan pompa kurang
Salah satu masalah yang muncul akibat dari terganggunya tidur yaitu
1
2
komponen dari kualitas tidur dapat digambarkan dengan lama waktu tidur dan
keluhan – keluhan yang dirasakan diwaktu tidur dan saat bangun tidur
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2017 penyakit ini
seluruh dunia.
Menurut RISKESDAS 2013 dalam Wenas & Laoh 2022, prevalensi gagal
jantung di Indonesia sebesar 0,13% untuk terdiagnosis dokter, dan 0,3% untuk
jantung mencapai 0,4% untuk yang terdiagnosis dan 0,14% untuk prevalensi
gejala. Penyakit Gagal Jantung Kongestif juga masuk pada urutan ke tiga
Data yang diperoleh dari buku register pasien diruang ICCU RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado pada tahun 2021 didapatkan penyakit CHF yaitu
sebanyak 116 Pasien, dimana diagnosis ini berada pada posisi ke 2 setelah
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado pada pasien CHF didapatkan keluhan
yaitu sesak nafas, terasa lelah, dan sulit tidur. Berdasarkan hasil wawancara
sesak nafas dan mengalami kesulitan tidur. Pasien dengan keluhan sesak nafas
3
Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh perawat ruang ICCU RSUP
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dalam meningkatkan kualitas tidur pasien
mengatur posisi fowler atau semi fowler. Posisi fowler atau semi fowler
tersebut belum efektif dalam meningkatkan kualitas tidur pasien CHF di ruang
ICCU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Karena posisi tersebut belum
efektif, maka diperlukan intervensi posisi lateral kanan pada pasien CHF.
Posisi lateral kanan dapat memberikan kenyamanan secara fisik pada pasien
kebelakang yang menyebabkan oklusi saat pasien tidur, sehingga pasien akan
merasa nyaman ketika tidur di posisi ini. Pada posisi lateral kanan jantung
berada diatas maka peredaran darah menuju jantung akan lebih baik
dan kenyamanan pasien). Posisi dalam tidur pasien CHF juga sangat penting,
posisi lateral kanan merupakan salah satu intervensi keperawatan yang dapat
dan tekanan darah arteri rata-rata), selain itu dengan posisi lateral kanan juga
dapat mengurangi sleep apnea yang sering dialami pasien gagal jantung
penelitian quasi eksperimen pre and post test control group dengan responden
control. Mendapatkan hasil bahwa intervensi posisi lateral kanan pada pasien
Penelitian lain juga yang dilakukan oleh (Puspita, 2019) dengan desain
penelitian Quasy eksperiment pre and post test without control dengan 36
kelompok. Mendapatkan hasil bahwa posisi tidur semi fowler dan miring
kongestif.
Mendapatkan hasil bahwa posisi tidur miring kanan membuat nyaman pasien
intervensi posisi lateral kanan terhadap kualitas tidur pada kasus kegawat
daruratan pasien CHF di ICCU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado sesuai
B. Rumusan Masalah
intervensi posisi lateral kanan terhadap kualitas tidur pada kasus kegawat
daruratan pasien Congestive Heart Failure (CHF) di ruang ICCU RSUP Prof.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
intervensi posisi lateral kanan terhadap kualitas tidur pada kasus kegawat
2. Tujuan Khusus
Manado.
posisi lateral kanan terhadap kualitas tidur di ruang ICCU RSUP Prof.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
perawat ICCU.
7
lateral kanan.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian CHF
nutrient dan oksigen secara adekuat. Salah satu dampak dari kegagalan
rendah dari curah jantung normal sehingga darah yang dipompa pada
tubuh sehingga jantung hanya memompa darah dalam waktu yang singkat
dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan
bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh seperti: tangan, kaki, paru
2019).
kiri, karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari
8
9
paru. Gagal jantung kanan: bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol
adalah kongesti visera dan jaringan perifer (Nugroho & dkk, 2019).
2. Penyebab CHF
b. Hipertensi
Beberapa tanda dan gejala yang dapat muncul pada pasien CHF antara
lain:
Sesak nafas terjadi karena jantung tidak mampu memompa darah yang
produksi mucus yang berwarna putih atau pink. Hal ini terjadi karena
c. Edema
tubuhnya.
d. Fatique
berkurang.
e. Nausea
Nausea / tidak nafsu makan merupakan gejala yang dapat muncul pada
4. Patofisiolgi CHF
curah jantung. Bila curah jantung tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
maksimal digunakan dan curah jantung normal tetap tidak terpenuhi, maka
setelah akan itu timbul gejala gagal jantung. Terdapat tiga mekanisme
retensi natrium dan air oleh ginjal, meningkatkan volume ventrikel dan
dapat bertambah secara parallel atau serial bergantung pada jenis beban
5. Klasifikasi CHF
a. Pemeriksaan darah
b. Foto Thoraks
Kongesti paru.
c. Pemeriksaan EKG
d. Pemeriksaan ekokardiografi
e. Kateterisasi jantung
2020).
14
7. Komplikasi CHF
komplikasi CHF:
renin-angiotensin-aldosteron.
merah.
8. Tatalaksana CHF
1) Menghindari rokok
4) Menghindari alcohol
b. Pengobatan
Valsartan.
Sacubitril/valsartan
Amiloride, Chlorothiazide.
c. Pembedahan
2) Transplantasi jantung
Tekanan jantung Afterload Kontraktilitas jantung Terganggunya aliran darah dan otot
jantung
10.
Beban jantung Sirkulasi sistemik
Hipertropi jantung Hipoksia, asidosis
kontraktilitas
Gagal jantung
Kontraktilitas jantung Metabolisme anaerob Perpindahan cairan intrasel ke interstitial Tekanan pulmonal Darah terkumpul di Tekanan aliran darah
sistem perifer
Penurunan cardiac output ATP Kelebihan volume cairan Transudasi cairan (edema paru) Influx vena cava
Volume darah dalam
Timbul pada malam hari sirkulasi
fatique Sesak napas Tekanan vena jugularis
Robet, 2018
17
jantung, hal ini dapat terjadi karena ketika kita posisi tidur miring di
sebelah kanan maka jantung berada diatas maka peredaran darah yang
menuju jantung akan lebih baik dibandingkan jika miring kekiri maka
jantung akan lebih berat kerjanya. Posisi miring tidur ke kanan juga dapat
dapat terjadi karena ketika tidur miring ke kanan maka lambung akan lebih
tersebut dapat bekerja dengan baik dan lancar. Tidur dengan posisi miring
kiri dan peningkatan tekanan kapiler paru akan menghindari posisi lateral
nocturnal dyspnea (PND) dan menghambat aliran balik vena dari paru-
pasien dengan gagal jantung. Ketika pasien dengan efusi pleura berada
pada posisi lateral kanan, rongga pleura kiri menjadi bebas dari paru-paru
tekanan darah arteri rata-rata) pasien gagal jantung dan pasien gagal
tidur, sehingga tidak memperlihatkan rasa lelah, gelisah, lesu dan patis,
mata perih, sulit konsentrasi, sakit kepala dan sering menguap. kualitas
malam hari dan aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur.
tinggal tidur, dan kemudahan untuk tertidur tanpa bantuan medis (Yesni,
2019).
Jantung yang mengalami gangguan jika disertai dengan kualitas tidur yang
buruk akan menyebabkan kerja jantung semakin berat, oleh karena itu
tidur yang sering dialami penderita CHF adalah kesulitan tidur yang
pendek dan berefek tidur yang tidak efisien, dimana dalam hal ini sangat
Sleep Quality Index (PSQI). Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) adalah
sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas dan pola tidur
pada orang dewasa. Instrumen ini terdiri dari 7 komponen yaitu kualitas
gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi aktivitas siang hari.
20
1. Pengertian
label tahap akhir dari tindakan terapeutik perawat kepada pasien (Amalina,
2021).
Namun, arti ini tidak secara implisit, ada konteks lainnya dan masih
bersifat ambigu. Konsep tersebut dapat diartikan sebagai kata kerja, kata
benda, kata sifat, kata keterangan, proses dan hasil (Alligood, 2017)
21
(Alligood, 2017)
harus dipenuhi oleh setiap individu. Hal ini merupakan usaha aktif.
diperoleh.
2. Tingkat Keperawatan
2017):
22
a. Relief (kelegaan)
b. Ease (ketentraman)
c. Transcendence (Adaptasi)
segera, ease dimaknai kondisi tenteram atau kepuasan hati dari pasien
(Utami, 2016).
3. Konteks Kenyamanan
dengan damai.
head to toe.
26
bagi klien dan keluarga. Klien yang tidak bisa beradaptasi dengan
2. Diagnosa Keperawatan
kesehatan secara nyata yang diperoleh melalui respon berupa keluhan atau
3. Intervensi Keperawatan
jiwa (comfort food for the soul) yaitu melakukan sesuatu yang
terkait:
4. Implementasi Keperawatan
intervensi dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pasien baik dari segi
sesuai dengan kriteria hasil yang hendak dicapai (Cahyati & dkk, 2021).
5. Evalusi Keperawatan
keperawatan yang telah dilakukan ataupun perubahan klien dari hasil yang
telah diamati dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah dibuat dalam
29
Tahun: 2019
control.
Anxiety Scale).
diberikan intervensi.
MIRING KEKANAN
Tahun: 2014
responden.
malam.
kekanan.
consecutive sampling.
36
JANTUNG KONGESTIF
Tahun: 2019
kelompok.
jantung kongestif.
Tahun: 2019
Maret.
kiri.
kelompok kontrol.
40
1. Pengertian
tetap berbaring.
2. Tujuan
3. Indikasi
4. Kontraindikasi
5. Persiapan klien
klien
6. Persiapan Alat
7. Cara Kerja
d. Cuci tangan
dengan posisi badan setengah telungkup dan kaki kiri lurus lutut, paha
j. Letakkan tangan kiri diatas kepala dan tangan kanan tempat tidur
tempat tidur
l. letakkan bantal di ruang antara abdomen, pelvis, paha atas dan tempat
tidur
m. pastikan bahwa bahu dan pinggul berada pada bidang yang sama
q. cuci tangan
r. obeservasi posisi dan pindahkan posisi klien pada sisi yang berlawanan
tiap 2 jam
8. Hasil
a. Subyektif
b. Obyektif
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
satu unit penelitian secara intensif. Sangat penting untuk mengetahui variable
penelitian waktu. Riwayat dan pola perilaku sebelumya biasanya dikaji secara
terperinci. Keuntungan yang paling besar dari rancangan ini adalah pengkajian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien CHF di ICCU RSUP
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado yang berjumlah 20 orang. Menurut Ridwan
(2015) sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti. Jenis pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan
sampel dengan cara menetapkan anggota populasi yang memenuhi kriteria dalam
terpenuhi.
Sampel dalam penelitian ini adalah 4 pasien CHF yang disesuaikan dengan
kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah ditetapkan. Dalam penelitian ini, terdapat
1. Pasien CHF
2. Pasien dengan kesadaran apatis, delirium, somnolen, sopor, semi koma, dan
koma
3. GCS : < 13
dengan cara menilai kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index
E. Jalannya Penelitian
yaitu:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
Kemenkes Manado
b. Melapor kepada staf tata usaha dan kepala ruangan ICCU RSUD Prof Dr.
ICCU
kelengkapan data
pada pembimbing
F. Etika Penelitian
menilai secara kritis moralitas yang dihayati dan dianut oleh masyarakat serta
kapan saja.
and confidentiality)
and benefits)
mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cedera, stress, maupun
DAFTAR PUSTAKA
Alligood. (2017). pakar teori keperawatan dan karya mereka. singapore Elsevier.
Asriwati, & Irawati. (2019). buku ajar antropologi kesehatan dalam keperawatan.
Yogyakarta Deepublish.
Hasyati, A. (2018). Hubungan Perilaku Sehat: Kualitas Tidur Dan Self Care
Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung Rawat Jalan Di Pusat
Jantung Terpadu RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Jaya, W. M., & Nopriani, Y. (2022). Posisi Tidur Dengan Kualitas Tidur Pasien
Congestive Heart Failure Di Rumah Sakit. Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi
Science Kesehatan, 84-96.
Khasanah, S., & Pambudi, H. S. (2014). Kualitas Tidur Pasien Congestive Heart
Failure (CHF) Pada Posisi Tidur Miring Kanan. Viva Medika, 86-95.
Nugroho, F. A., & dkk. (2019). Tingkat Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal Jantung
Kongestif (CHF) Dengan Posisi Tidur Semi Fowler Miring Kanan, Dan
Semi Fowler Miring Kiri Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan , 40-46.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan Edisi1.Jakarta : DPP PPNI.
Suharto, D. N., & dkk. (2020). Posisi Tidur Dalam Meningkatkan Kualitas Tidur
Pasien Congestive Heart Failure. Madago Nursing Journal, 43-47.
Wenas, G. P., & Laoh, J. M. (2022). Posisi Lateral Kanan Meningkatkan Saturasi
Oksigen Pada Pasien CHF Dengan Gangguan Pola Napas Tidak Efektif. e-
Prosiding Semnas, 236-243.
Yesni, M. (2019). Pengaruh Terapi Posisi Lateral Kanan Terhadap Kualitas Tidur
Pasien Gagal Jantung Di RSUP M Djamil Padang. Jurnal Akademika
Baiturrahim.
52
postintervensi:
Bagaimana seminggu
yang lalu
Komponen :
0 = sangat baik
1 = baik
2 = kurang
3 = sangat kurang
2. Latensi tidur (kesulitan memulai tidur) → total skor dari pertanyaan nomor 2
dan 5a
Pertanyaan nomor 2:
≤ 15 menit = 0
16-30 menit = 1
31-60 menit = 2
60 menit = 3
Pertanyaan nomor 5a
Tidak pernah = 0
Sekali seminggu = 1
2 kali seminggu = 2
Jumlahkan skor pertanyaan nomor 2 dan 5a, dengan skor dibawah ini:
Skor 0 = 0
55
Skor 1-2 = 1
Skor 3-4 = 2
Skor 5-6 = 3
7 jam = 0
6-7 jam = 1
5-6jam =2
< 5 jam = 3
• lama di tempat tidur – kalkulasi respon dari pertanyaan nomor 1 dan 3 Jika di
85 % = 0
75-84 % = 1
65-74 % = 2
< 65 % = 3
Tidak pernah = 0
Sekali seminggu = 1
2 kali seminggu = 2
Jumlahkan skor pertanyaan nomor 5b sampai 5j, dengan skor dibawah ini:
Skor 0 = 0
Skor 1-9 = 1
Skor 10-18 = 2
Skor 19-27 = 3
Tidak pernah = 0
Sekali seminggu = 1
2 kali seminggu = 2
Pertanyaan nomor 7:
Tidak pernah = 0
Sekali seminggu = 1
2 kali seminggu = 2
Pertanyaan nomor 8:
Tidak antusias = 0
Kecil = 1
Sedang = 2
Besar = 3
Skor 0 = 0
57
Skor 1-2 = 1
Skor 3-4 = 2
Skor 5-6 = 3
LEMBAR OBSERVASI
No Mengamati Ya Tidak
.
1. Kelelahan
2. Gelisah
58
3. Lesu
4. Apatis
5. Kehitaman disekitar mata
6. Kelopak mata bengkak
7. Kongjungtiva merah
8. Sering menguap
2. Insomnia sementara
3. Insomnia kronis