Disampaikan oleh
Direktur Standardisasi Obat NPPZA
03 Februari 2023
OUTLINE
01 01 Pendahuluan
02 Latar Belakang
03 Kronologis Penyusunan
05
04 Isi Peraturan
PENDAHULUAN
PRE-MARKET PENGAWASAN FULL SPECTRUM
R&D PRODUK REGISTRASI DISTRIBUSI
MARKETING
AUTHORIZATION
QA
QC
STANDAR TOKO
INDUSTRI FARMASI OBAT
REGULASI ONLINE APOTEK
RS
LAW ENFORCEMENT
INSPEKSI PRODUKSI DAN SURVEILANCE DAN PENGAWASAN LABEL
DISTRIBUSI FARMAKOVIGILANS DAN IKLAN
POST-MARKET KONSUMEN
4
Fungsi dan manfaat standar,
pedoman dan regulasi
1. 2.
Melindungi masyarakat dari Memberikan jaminan
Obat dan Makanan yang keamanan, khasiat/
berisiko terhadap kesehatan. manfaat, dan mutu
6.
Penegakan hukum dan
penindakan di bidang
pengawasan Obat dan
Makanan
. 5. 3.
sesuai SK Deputi I Nomor
Sebagai acuan Petugas Memberikan perlakuan
HK.02.02.3.31.08.20.06 Tahun 2020 seluruh dan standar yang sama
dalam melaksanakan
kegiatan penyusunan standar, pedoman, dan kegiatan Pengawasan Obat serta jaminan kepastian
peraturan di Kedeputian 1 dikoordinasikan oleh dan Makanan hukum kepada pelaku
Direktorat Standardisasi Obat NPPZA usaha
4.
Meningkatkan daya saing
Obat dan Makanan
Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
▪ Sesuai UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
UUD Negara RI Tahun 1945 Peraturan yang ditetapkan oleh MPR, DPR,
DPD, MA, MK, BPK, Komisi Yudisial, Bank
Ketetapan MPR Indonesia, Menteri, Badan, Lembaga, atau
Komisi yang setingkat yang dibentuk
UU/Peraturan Pemerintah Pengganti UU dengan UU atau Pemerintah atas perintah
UU, DPRD, Gubernur, DPRD Kab/Kota,
Peraturan Pemerintah Bupati/walikota, Kepala Desa atau yang
setingkat
Peraturan Presiden
Pengaturan teknis pelaksanaan SAS Obat pada Keputusan Kepala Badan No.HK.00.05.3.00914
1 Tahun 2002 tentang Pemasukan Obat Jalur Khusus sudah tidak sesuai dengan kebutuhan hukum
dan perlu diganti
Tindak lanjut dari PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
yang membagi perizinan SAS Obat sebagian di Kementerian Kesehatan dan sebagian di Badan POM
2 dengan pelaksanaan pengawasan ada pada Badan POM sehingga diperlukan pengaturan khusus
mengenai pelaksanaan perizinan SAS termasuk pengawasannya untuk meningkatkan efektivitas
pengawasan
Pemasukan Obat dan Bahan Obat melalui SAS wajib mendapat persetujuan dari Kepala Badan POM atau Menteri Kesehatan:
SAS Obat Penelitian Ketentuan SAS tidak berlaku untuk Narkotika, Psikotropika dan
Prekursor (dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan)
SAS Bahan Obat
2. Persyaratan
Memuat persyaratan umum dan persyaratan khusus untuk masing-masing jenis SAS
yang menjadi kewenangan BPOM
• Industri Farmasi,
Persyaratan Umum 1. surat permohonan;
2. surat pernyataan bermeterai;
• Organisasi Riset Kontrak 3. informasi produk;
4. sertifikat cara pembuatan Obat yang baik
(ORK), Memiliki akun pada laman produsen Obat dan/atau Bahan Obat yang
resmi SAS BPOM
• PBF, masih berlaku atau dokumen lain yang
• lembaga pendidikan, setara yang dikeluarkan oleh otoritas
Memiliki akun pada laman resmi pengawas obat setempat dan/atau otoritas
• institusi/lembaga online single submission untuk
Pemohon berupa Industri Farmasi, pengawas obat di negara lain;
penelitian, ORK, dan PBF 5. Surat pernyataan memiliki sarana/prasarana
Cold Chain Management untuk Obat yang
• instansi pemerintah, Menyampaikan membutuhkan Cold Chain Management; dan
• rumah dokumen 6. faktur.
sakit dan/atau permohonan
• organisasi non
profit/yayasan Catatan:
Dalam hal Obat yang dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia melalui SAS digunakan untuk keperluan
donasi, permohonan dapat diajukan oleh organisasi non profit/yayasan berdasarkan surat kuasa dari
industri farmasi, PBF, atau rumah sakit.
Persyaratan Khusus (berdasarkan jenis keperluan SAS)
SAS Produk Biologi SAS Obat Penelitian SAS Bahan Obat
• nama produk yang akan • nama produk yang akan • nama produk yang akan
diteliti/dikembangkan;
diteliti/dikembangkan; diteliti/dikembangkan; • komposisi tiap sediaan;
• komposisi tiap sediaan; • komposisi tiap sediaan; • prosedur atau tahapan
penelitian/pengembangan;
• prosedur atau tahapan • prosedur atau tahapan dan
penelitian/pengembangan; penelitian/pengembangan; • jumlah Bahan Obat yang digunakan
dan dan pada setiap
prosedur atau tahapan
• jumlah produk yang • jumlah produk yang penelitian/pengembangan.
digunakan pada setiap digunakan pada setiap • Jika penggunaan Bahan Obat untuk
prosedur atau tahapan prosedur atau tahapan keperluan pengembangan produk,
penelitian/pengembangan. penelitian/pengembangan. jumlah Bahan Obat harus disertai
informasi:
a. skala pengembangan produk; dan
b. besaran dan frekuensi bets.
Ketentuan sertifikat pelulusan bets/lot dan
protocol ringkasan bets untuk SAS Produk Biologi
Dokumen yang harus dipenuhi:
a. sertifikat pelulusan bets/lot vaksin dari badan otoritas di negara tempat vaksin diluluskan untuk setiap kali pemasukan; dan
b. protokol ringkasan bets/lot (summary batch/lot protocol) 3 (tiga) bets berturut-turut yang diterbitkan oleh produsen.
Catatan: jika persyaratan a tidak dapat dipenuhi, persetujuan SAS tetap dapat diberikan sepanjang memenuhi ketentuan pelulusan bets/lot sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Vaksin yang telah memperoleh persetujuan SAS hanya dapat diedarkan setelah dilakukan pengambilan sampel,
pengujian dan evaluasi oleh Badan POM berupa sertifikat pelulusan bets/lot vaksin dari BPOM
Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikat pelulusan bets/lot vaksin dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Tata Cara Permohonan
04
03
02 Keputusan Hasil Evaluasi
1. Persetujuan SAS (berlaku untuk 1x pemasukan)
2. Penolakan
Evaluasi dan Penerbitan Persetujuan
01 Jangka waktu evaluasi 10 HK
Perbaikan data maks 3x, batas waktu 22 HK sejak
Dokumen Pendukung Persyaratan Pendaftaran Akun permintaan perbaikan/tambahan data
untuk Pemohon berupa Industri Farmasi, ORK dan PBF
Pengajuan SAS
Melalui laman resmi pelayanan SAS BPOM dengan melampirkan
•Dokumen pendukung terdiri atas hasil pemindaian:
•asli surat permohonan yang ditandatangani oleh direktur atau kuasa direksi; data dukung (sesuai pada bagian persyaratan khusus)
•asli surat pernyataan penanggung jawab bermaterai cukup;
•asli nomor induk berusaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Pendaftaran Akun
•daftar HS Code komoditi yang akan diimpor; Melalui laman resmi pelayanan SAS BPOM
•asli Kartu Tanda Penduduk penanggung jawab; melampirkan data dukung.
•foto gudang dan kantor perusahaan tampak depan dan belakang;
•perizinan berusaha Industri Farmasi, ORK atau izin berusaha PBF sesuai dengan ketentuan Untuk Pemohon berupa IF, ORK dan PBF memiliki
peraturan perundang-undangan; dan akun pada laman resmi OSS
•sertifikat cara distribusi obat yang baik untuk Pemohon berupa PBF.
Pemohon merupakan lembaga pendidikan, institusi/lembaga penelitian, instansi pemerintah,
rumah sakit, atau organisasi non profit/yayasan
•dokumen pendukung berupa hasil pemindaian nomor pokok wajib pajak
4. Tanggung Jawab Pemohon
pemastian mutu Obat dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan penggunaan Obat
pencantuman penandaan pada kemasan dus luar di tempat yang mudah terbaca dengan kualitas stempel atau stiker yang melekat
kuat, tidak dapat luntur atau berubah karena air/gosokan/pengaruh sinar matahari selama penggunaan obat
pendokumentasian dokumen pemasukan Obat dan Bahan Obat dengan baik paling sedikit
selama 3 (tiga) tahun
penyampaian laporan monitoring efek samping Obat, Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) serius atau Kejadian
Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) untuk vaksin
Ketentuan Penandaan Pada Kemasan Luar Obat SAS
kode SAS, untuk SAS Obat termasuk Produk Biologi bagi keperluan:
• Donasi
• program pemerintah
• kepentingan nasional yang mendesak
• penggunaan khusus untuk pelayanan
kesehatan yang belum dapat diproduksi dalam
negeri
label “Hanya untuk uji klinik” pada SAS Produk Biologi dan SAS Obat Penelitian untuk keperluan uji
klinik
Pengawasan Sanksi
Pengawasan dilakukan oleh Kepala Badan dan
Menteri sesuai tugas dan kewenangannya masing-
masing Memuat sanksi untuk pelanggaran
terhadap ketentuan dalam peraturan yang
berupa:
Dalam melaksanakan pengawasan, Kepala Badan dan Menteri
berkoordinasi untuk meningkatkan efektivitas pengawasan, 1. peringatan;
berupa:
• a.pertukaran informasi persetujuan SAS;
2. peringatan keras;
b. integrasi pelaporan; dan/atau 3. penghentian sementara kegiatan;
c. pengenaan sanksi
4. perintah penarikan dan/atau
pemusnahan Obat dan Bahan Obat;
Pengawasan dilaksanakan melalui dan/atau;
pemantauan pelaporan, pemeriksaan 5. pencabutan perizinan berusaha
produk dan pemeriksaan fasilitas
8. Lampiran
Informasi dalam Laporan Pelaksanaan Pemasukan Melalui Mekanisme SAS
7. Ketentuan Penutup
#PahamAturanObat