Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

INDUSTRI JASA KEUANGAN


A. MEMAHAMI INDUSTRI JASA KEUANGAN
Industri merupakan keguatan untuk mengolah bahan mentah menjadi barang yang memiliki nilai
jual lebih. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak
hanya berupa barang , tetapi juga dalam bentuk jasa. Macam-macam industri:
1. Industri Primer
Industri yang menjalankan usahanya dengan ciri khas barang-barang produksinya bukan hasil olahan
langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Misalnya hasil produksi perkebunan, peternekanan,
pertanian, dan yang lainnya.
2. Industri Sekunder
Industri yang mengolah bahan mentah menjadi produk setengah jadi. Misalnya permintaan benang
sutra , komponen elektronik dan yang lainnya.
3. Industri Tersier
Industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Misalnya telekomunikasi, transportasi,
perawatan kesehatan dan yang lainnya.

Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menjual jasa (tidak berwujud barang) untuk memenuhi
kebutuhankonsumen. Artinya, perusahaan jasa menjual produk yang tidak berwujud , tetapi dapat
dirasakan manfaatnya.

1. Definisi Khusus
Berdasarkan definisi tersebut, perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan
berbagai pelayanan seperti keamanan kepada masyarakat yang memerlukannya . Jasa pada
dasarnya merupakan sesuatu yang memilki ciri-ciri:
a. Proses produksi industri jasa bisa menggunakan/tidak menggunakan bantuan suatu produk
fisik.
b. Jasa tidak mengakibatkan peralihan atau kepemilikan.
c. Terdapat interaksi anatar penyedia jasa dengan pengguna jasa.
d. Produk yang ditawarkan berupa benda tidak berwujud (jasa). Jasa termasuk sesuatu yang
tidak bisa dilihat, akan tetapi dapat dirasakan manfaatnya.
e. Perusahaan dan konsumen kesulitan untuk mengukur tingkat harga jasa. Besar kecilnya harga
menjadi harga menjadi sesuatu yang bersifat tidak mutlak karena mahal atau tidaknya harga
tergantung tingkatkepuasan konsumen.
f. Produk yang ditawarkan tidak dapat disimpan dalam bentuk persediaan. Dengan kata lain,
jasa tidak bisa disimpan, dijual lagi pada orang lain, atau dikembalikan lagi pada perusahaan
produksi jasa.
Jadi , dapat disimpulkan bahwa sektor industri jasa adalah pelayanan yang diberikan kepada
konsumen berupa jasa tanpa mengubah atau berpindah kepemilikan yang berlangsung pada
sektor-sektor jasa tersebut.

2. Karakteristik Jasa
a. Tidak berwujud
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud . Oleh sebab itu, jasa merupakan sesuatu yang tidak
dapat dilihat , dirasakan,dicipi atau disentuh.
b. Heteregonitas
Jasa merupakan variabel nonstandar dan sangat bervariasi. Artinya, jasa berupa tindakan
untuk orang (pelayanan) maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu
orang.
c. Tidak dapat Dipisahkan
Jasa sebagian besar dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang sama oleh konsumen. Artinya ,
konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya sehingga konsumen melihat, bahwa
ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.
d. Tidak Tahan Lama
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya , jasa tidak bisa disimpan, dijual lagi ,
atau dikembalikan kepada perusahaan penjual jasa tersebut.

3. Industri Jasa Keuangan


Merupakan suatu industri yang bergerak di bidang keuangan. Industri jenis ini terdiri atas
berbagai organisasi, baik formal maupun informal yang menyediakan jasa keuangan. Ciri-ciri yang
membedakan industri jasa dengan jenis industri lainnya, yaitu intangbility , variability ,
inseparability dan perisabiloity. Industri jasa keuangan pada umumnya berfokus di dua pasar, yaitu
pasar modal dan pasar uang. Contoh industri jasa keuangan , yaitu:
a. Bank
b. Perusahaan asuransi
c. Dana pensiun
d. Reksadana
e. Lembaga pembiayaan
f. Dan yang lainnya

Hasil akhir dari bergeraknya suatu industri adalah produk yang bisa berwujud barang maupun
jasa. Contohnya industri perbankan yang menjual jasa berupa penyimpanan uang, peminjaman
uang, investasi dan sebagainya. Adapun contoh lainnya seperti ATM.

4. Akuntansi Perusahan Jasa


Pengelolaan keuangan perusahaan jasa memiliki beberapa tahap. Tahap pertama
mengidentifikasikan transaksi-transaksi , kedua tahap pencatatan , selanjutnya tahap
penggolongan dan tahap pelaporan.

B. MACAM ENTITAS INDUSTRI JASA KEUANGAN


Lembaga keuangan merupakan suatu badan yang bergerak di bidang keuangan untuk
menyediakan keuangan untuk menyediakan jasa bagi penggunanya. Fungsi utama lembaga keuangan ialah
sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah/masyarakat ataupun sebagai lembaga yang
menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah/masyarakat.
Ciri-ciri entitas yang termasuk dalam sektor keuangan. , yaitu:
1) Tidak memproduksi suatu barang
2) Tidak memiliki persediaan bahan baku
3) Aktivitasnya lebih mengarah ke investasi
4) Mayoritas pengeluaran untuk membayar pegawai
5) Memiliki sumber permodalan yang mayoritas dari modal sendiri/investasi yang tidak memilki
bunga tinggi.
6) Aktiva di neracanya mayoritas terdiri atas piutang.

1. Asuransi
a. Jenis dan Produk Asuransi
Untuk memenuhi kebutuhan asuransi masyarakat, ada beberapa asuransi yang
dapat dipilih sesuai kebutuhan. Di indonesia , ada beberapa jenis asuransi yang
dibedakan berdasarkan beberapa aspek.
1. Asuransi Berdasarkan Tujuan Operasionalnya
a) Asuransi Komersial
Ialah asuransi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi
pemegang saham. Asuransi ini dilakukan oleh perusahaan swasta nasional
, swasta yang bekerjasama dengan luar negeri , ataupun BUMN.
b) Auransi Sosial
Ialah asuransi yang tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan,
tetapi untuk tujuan sosial dan dilakukan oleh perusahaan yang ditunjuk
pemerintah. Asuransi sosial yang ada saat ini adalah:
1) Asuransi Kesehatan dan Tabungan Hari Tua oleh PT Jamsostek
(Persero). Dan berubah menjadi BPJS sejak tahun 2014.
2) Asuransi Kesehatan oleh PT Askes , sejak tahun 2014 berubah
menjadi BPJS.
3) Program Dana Pensiun dan Tabungan hari tua bagi pegawai negeri
dan ABRI oleh PT Taspen dan PT Asabri.
4) Asuransi Kecelakaan Diri oleh PT Jasa Raharja.
2. Asuransi Berdasarkan Jenisnya
a) Asuransi Jiwa
Tujuan dari jenis asuransi jiwa ialah menaggung kerugian finansial tak
terduga dikarenakan meninggalnya seseorang. Produk asuransi jiwa ,
antara lain:
1) Asuransi jiwa berjangka (term life)
2) Asuransi jiwa seumur hidup a9whole life)
3) Asuransi jiwa dwiguna (endowment)
b) Asuransi Umum
Asuransi Umum memberikan jaminan terhadap kerugian yang terjadi
pada harta benda , baik harta benda yang bergerak maupun yang tidak
bergerak , serta memberikan jaminan tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang dirugikan. Produk asuransi umum yang utama saat ini
antara lain:
1) Asuransi pengangkutan (marine insurance)
2) Kebakaran (fire insurance)
3) Asuransi kendaraan bermotor (motor car insurance)
4) Asuransi kecelakaan diri ( personal accident insurance)
5) Asuransi kesehatan ( health insurance)
6) Asuransi tanggung gugat (liability insurance)

b. Manfaat Asuransi
1) Memberikan rasa aman
2) Memberikan kepastian
3) Sarana menabung
4) Meminimalisasi resiko kerugian
5) Menjadikan hidup lebih tenang
6) Membantu meningkatkan kegiatan usaha tertanggung.
2.BANK

Bank menjadi lembaga keuangan yang sering kali dibutuhkan masyarakat sejak
dulu , yang selalu ada melayani penggunanya,baik dalam bidang pekerjaan maupun dalam
bidang usaha. Berikut beberapa fungsi utama perbankan nasional:

a. Kegiatan menghimpun dana masyarakat yaitu tabungan dan deposito


b. Kegiatan menyalurkan dana kepada masyarakat , yaitu memberikan fasilitas kredit.
c. Kegiatan menyediiakan layanan jasa perbankan , yaitu transaksi pengiriman uang
(transfer) , transaksi pembayaran (listrik , air , uang sekolah, tlp dan lain-lain).
a) Jenis-Jenis Bank
Jenis-jenis Perbankan diatur dalam UU No. 10 tahun 1998.
1) Dilihat dari Segi Fungsinya
Jenis perbankan menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR).
 Bank Umum
Merupakan bank yang kegiatan usahanya berlaku prinsip
konvensional ataupun syariah dalam memberikan jasa
pembayaran. Bank umum sering disebut bank komersil
(commercical bank)
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Ialah bank usaha keuangan yang kegiatan usahanya secara
konvesional ataupun juga syariah. Kegiatan BPR jauh lebih sempit
jika dbandingkan dengan kegiatan bank umum.
2) Dilihat dari Segi Kepemilikannya
Prinsuipnya ialah siapun yang turut adil dalam pendirian suatu usaha
perbankan. Kepemilikan perbankan juga dapat dibedakan berdasarkan akta
pendirian dan kepemilikan sahamnya. Diantaranya adalah:
a) Bank Milik Pemerintah
Akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah
sehingga seluruh keuntungannya juga dimiliki oleh pemerintah.
Contoh bank ini adalah:
 Bank Negara Indonesia (BNI)
 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
 Bang Tabungan Negara (BTN)

Sementara itu, bank milik pemerintah daerah (Pemda) hanya ada


mulai daerah tingkat I dan II adalah BPD DKI Jakarta, BPD Jawa
Barat , BPD Jawa Tengah dan BPD lainnya.

b) Bank Milik Swasta Nasional


Ialah sebagian sahamnya dipegang oleh pihak swasta nasional.
Contohnya Bank Muamalat , Bank Central Asia , Bank Bumi Putra ,
Bank Danamon , Bank Duta , bank Nusa Internasional , Bank Niaga
, Bank Univeersal, Bank Internasional Indonesia.

c) Bank Milik Koperasi


Kepemilikan saham koperasi dipegang oleh badan hukum koperasi,
misalnya Bank Umum Koperasi Indonesia.

d) Bank Milik Asing


Bank milik asing ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar
negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing.
Contohnya Deutsche Bank , American Express Bank dan ABN MR
Bank.

e) Bank Milik Campuran


Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional. Contoh bank campuran Sumitono Niaga
Bank , Bank Merincop, Bank Sakura Swadarma, dan Bank
Finconesia.

3) Dilihat dari Segi Status


Jenis ini ditinjau dari kemampuannya dalam melayani penggunanya , bank
umum dapat terbagi atas dua jenis .
a) Bank Devisa
Bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang
berhubungan dengan mata uang asing.
b) Bank Non-Devisa
Bank ini hanya dapat melakukan transaksi dalam batas-batas negara
karena bank jenis ini dikategorikan sebagai bank yang belum
mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi.
4) Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
a) Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional
Sebagian besar bank yang ada di indonesia saat ini adalah bank yang
berorientasi pada prinsip konvensional. Upaya untuk mencari
keuntungan dan menentukan harga bagi para penggunanya , bank
konvensional menggunakan metode:
 Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk
simpanan giro , tabungan , maupun deposito. Demikian juga
untuk produk kreditnya juga ditentukan berdasarkan tingkat
suku bunga.
 Beberapa pelayanan jasa yang lainnya , keuntubgan bisa
didapatkan dengan menerapkan berbagai biaya-biaya dalam
nominal atau persentase tertentu.
b) Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah menetapkan aturan perjanjian
hukum islam dengan pihak lain yang ingin menyimpan dana atau
pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Penentuan harga
pada bank jenis ini dilakukan dengan cara:
 Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
 Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
(musharakah)
 Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah)
 Pembiayaan barang modal atas dasar sewa murni tanpa
adanya pilihan (ijarah)
 Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewakan dari pihak banl oleh pihak lain (ijarah
wa iqtina)
b, Produk – Produk Bank
1) Tabungan
Produk keuangan ini merupakan kegiatan operasional bank yang paling banyak dikenal oleh
masyarakat. Tabungan mengeluarkan beberapa jenis produk , mulai dari tabungan haji,
tabungan berjangka , dan lain sebagainya.
2) Giro
Sebenarnya untuk giro tidak jauh berbeda dengan tabungan yaitu sama=sama merupakan
produk untuk menyimpan uang di bank. Ada beberapa manfaat dari giro yaitu:
 Praktis dan aman
 Tidak ada limit
 Memperlancar transaksi
 Memperoleh bunga/bonus.
3) Deposito
Ciri kasa yang membedakan deposito dengan produk lainnya , yaitu masalah pencairan yang
memiliki waktu tertentu. Penarikan di luar waktu tersebut hanya akan menimbulkan resiko
berupa pinalti atau pemotongan dana dari uang yang disimpan dalam deposito. Ada beberapa
manfaat dari deposito yaitu:
 Dapat dijadikan jaminan
 Bunga lebih tinggi
 Pengelolaan terencana
 Dijamin lembaga penjamin simpanan
4) Kredit
Produk ini memungkinkan seseorang atau badan usaha membeli produk dan membayarnya
dalam jangka waktu tertentu. Ketentuan mengenai produk kredit bank diatur dalam UU no 10
tahun 1998. Beberapa manfaat dari produk kredit:
 Mendorong pertumbuhan dan pelunasan ekonomi
 Mengurangi tingkat pengangguran
 Meningkatkan pendapatan masyarakat
 Memberikan rasa aman
 Menjadi modal usaha
 Mengembangkan usaha
5) Layanan Jasa
Produk layanan jasa juga ada dalam industri perbankan untuk menjalankan fungsinya.
Layanan jasa tersebut terdiri dari pengiriman uang , pembayaran , pembelian sampau
penagihan. Contoh yang dapat dirasakan ialah mentransfer uang, pembayaran asuransi ,
pembelian pulsa internet sampai penagihan listrik. Semua hal tersebut terlayani dengan
produk ATM , SM Banking , Internet Banking, Mobile Banking dan transaksi langsung melalui
teller. Beberapa manfaat dari layanan jasa perbankan :
 Transaksi dengan layanan jasa bank hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat
untuk penyelesaiannya.
 Transaksi dapat dilakukan kapan saja
 Transaksi lebih aman

Anda mungkin juga menyukai