Anda di halaman 1dari 3

Nama : Acep Purnama

NIM : 2101703

Kelas : PJKR C

1. Definisi mutu:

2. Manajemen mutu pendidikan;

3. Standar Manajemen Mutu Pendidikan.

1. Definisi Mutu

Kata “Mutu” berasal dari bahasa inggris, “Quality” yang berarti kualitas. Dengan hal ini, mutu berarti
merupakan sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga diri. Sesuai keberadaannya, mutu
dipandang sebagai nilai tertinggi dari suatu produk atau jasa.

Menurut Crosby, mutu adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan (Conformance to
requirement), yaitu sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan, baik inputnya, prosesnya
maupun outputnya. Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu
merupakan tugas yang paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang yang menganggap mutu
sebagai sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki. Mutu dianggap sebagai suatu hal yang
membingungkan dan sulit untuk diukur.

Mutu dalam pandangan seseorang terkadang bertentangan dengan mutu dalam pandangan orang
lain, sehinggga tidak aneh jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan yang sama tentang
bagaimana cara menciptakan institusi yang baik. Suatu konsep yang absolut, mutu sama halnya dengan
sifat baik, cantik dan benar, merupakan suatu idealisme yang tidak dapat dikompromikan.

2. Manajemen Mutu Pendidikan

Mutu atau Quality sesunggunya merupakan sebuah konsep yang kontradiktif sebab disatu sisi mutu
dapat diartikan sebagai konsep yang absolute dan disisi lain juga dapat diartikan sebagai konsep relative.
Sebagai konsep yang absolute, mutu dipahami sebagai dasar penilaian untuk kebaikan, kecantikan dan
kebenaran yang memungkinkan standar tinggi rrdan tidak dapat diungguli. Dalam pemahaman seperti
ini, produk-produk dianggap bermutu bila produk tersebut disebut dengan sempurna dan tidak
menghemat biaya. Sebagai konsep dasarnya, mutu adalah segala sesuatu yang dapat diperbaiki.
Menurut filosofi manajemen lama,”kalau belum rusak Janganlah diperbaiki”. Mutu didasarkan pada
konsep bahwa setiap proses dapat diperbaiki dan tidak konsep yang sempurna. Menurut filosofi
manajemen yang baru,”bila tidak rusak, perbaikilah, karena bila anda tidak melakukan orang lain pasti
melakukannya 33. Salah satu dasar pemikran yang melandasi lahirnya Undang-Undang No. 22 Tahun
1999 yang direvisi dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah adalah untuk
menyesuaikan dengan perkembangan baik secara eksternal maupun secara internal khusunya
menghadapi tantangan pesaingan global. Ada tiga pilar kemampuan dasar yang diperhatikan agar
mayarakat Indonesia dapat ikut dalam persaingan global yaitu kemampuan manajemen, kemampuan
tekhnologi, dan kualitas sumber daya manusia, yang kesemuanya itu dapat dicapai melalui pendidikan
yang bermutu. Mutu yang dimaksud bukan hanya memenuhi standar nasional tetapi juga perlu
memenuhi standar internasional 34. Manajemen mutu dalam konteks pendidikan dapat diartikan
sebuah cara atau metode meningkatkan performansi secara terus menerus pada hasil atau proses
disebuah lembaga pendidikan dengan mendayagunakan semua sumber daya manusia dan modal yang
tersedia.Oleh karena itu, Untuk melakukan bagaimana kualitas mutu pendidikan yang diharapkan dapat
mencapai hasil maksimal dari hasil pembelajaran, maka secara sederhana kita harus juga
memperhatikan dan memerlukan tentang manajemen perencanaan mutu dan kebijakan mutu dalam
suatu lemabaga pendidikan untuk menghasilkan pendidikan yang sesuai dengan Sistem Pendidikan
Nasional.

3. Standar Manajemen Mutu Pendidikan

Pada tanggal 17 januari 2020 Fakultas Hukum Universitas Pakuan telah mendapatkan ISO 21001:2018
tentang Sistem Manajemen Mutu Pendidikan, adapun penjelasan mengenai ISO 21001:2018 sebagai
berikut :

Standar ISO 21001: 2018 adalah sistem manajemen organisasi pendidikan yang disesuaikan dari ISO
9001: 2015. Standar ini disusun khusus untuk sektor pendidikan dalam mencapai tujuan dan
menjalankan fungsi utamanya, yaitu memberikan pendidikan yang bermutu.
Standar ISO 21001 ini memiliki prinsip-prinsip yang mendorong lembaga pendidikan untuk menjadi
lebih bertanggung jawab secara sosial dan menyediakan layanan pendidikan yang dapat diakses dan adil
bagi peserta didik.

Standar ISO 21001: 2018 membantu lembaga pendidikan dalam meningkatkan kepuasan peserta
didik, tenaga pendidik dan kependidikan, serta penerima manfaat lainnya.

Persyaratan standar ISO 21001: 2018 bersifat umum dan dapat diterapkan oleh semua lembaga yang
berbasis kurikulum, baik formal maupun informal, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan
tinggi, atau mulai dari lembaga kursus dan pelatihan dengan metode tatap muka langsung hingga
pembelajaran elektronik (e-learning).

Tujuan utama dari Standar ISO 21001: 2018 adalah untuk mengevaluasi apakah lembaga pendidikan
telah memenuhi kebutuhan peserta didik dan penerima manfaat layanan pendidikan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai