Anda di halaman 1dari 3

TERM OF REFERENCE

“ANALISIS ISSUE STATEGIS”

A. Latar Belakang
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan
dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-
tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat
strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan sehingga dapat
dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu
kondisi/kejadian penting/keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat
penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian
dan menentukan tujuan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis
terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih
menjadi isu strategis.
Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isu-isu strategis
adalah telaahan terhadap Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih. Hal tersebut
bertujuan agar rumusan isu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan harapan
masyarakat terhadap kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Sumber lain isu
strategis dari lingkungan eksternal (misal, dari masyarakat, dunia swasta, perguruan
tinggi, dunia riset, lembaga non profit, dan lain-lain) skala regional, nasional, dan
internasional juga merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan dan menjadi
masukan dalam menganalisis isu-isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.
Perubahan dalam Islam adalah sebuah keharusan karena dalam Q.S. Ar-Ra’d ayat
13 Allah azza wa jalla telah menegaskan bahwa “Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada
yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” yang
berarti bahwa setiap kaum yang ingin berubah maka terlebih dahulu mereka harus
merubah keadaan diri mereka sendiri. Seorang yang menginginkan perilaku yang baik
dari orang-orang sekitar mereka maka terlebih dahulu mereka harus mengubah perilaku
mereka menjadi lebih baik terhadap orang-orang tersebut.
Dalam konteks organisasi maka makna ayat diatas dapat diartikan bahwa jika
sebuah organisasi ingin mendapatkan respon yang positif dari lingkungan eksternalnya
(Perubahan Lingkungan Organisasi) maka organisasi tersebut harus terlebih melakukan
perubahan yang positif di internal organisasinya. Perubahan yang dimaksudkan ini
bukanlah bersifat insidensial atau sewaktu-waktu akan tetapi perubahan tersebut haruslah
bersifat kontinyu / terus menerus sebagaimana Allah menjadikan kehidupan di dunia ini
selalu mengalami perubahan. Setiap perubahan lingkungan organisasi menuntut
organisasi untuk beradaptasi. Oleh sebab itu maka perubahan organisasi tersebut pada
hakikatnya adalah sebuah proses adaptasi terhadap lingkungan, dan setiap proses
adaptasi memerlukan informasi-informasi yang menjadi petunjuk bagi organisasi dalam
melakukan. Dan untuk mendapatkan informasi-informasi tersebut secara akurat dapat
dilakukan melalui pengidentifikasian Isu Strategis. Dengan mengetahui Isu Strategis kita
dapat menganalisis lingkungan internal apa yang perlu mendapat perhatian untuk
ditingkatkan, apa strategi yang relevan, serta kemana arah pengembangan organisasi dan
lain sebagainya. Dalam banyak kasus Isu Strategis juga bisa dijadikan sebagai batu
loncatan atau kekuatan pendorong untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Sejarah telah membuktikan bagaimana sebuah isu strategis mendorong atau
melahirkan perubahan-perubahan besar di dunia ini. Revolusi Industri misalnya,
kalaulah tidak karena isu strategis yang diciptakan oleh Robert Malthus (tahun 1778)
dengan penelitiannya yang mengejutkan yang diberi judul “An Essay on the Principle of
Population as it Affects the Future Improvement of Society” yang mengatakan bahwa
The Power of Population akan tumbuh jauh melebihi kemampuan The Power in the
earth, mungkin rakyat Inggris belum akan terdorong untuk menciptakan mesin-mesin
guna meningkatkan produksi pertanian. Dan mungkin belum akan terjadi
pengembangan-pengembangan mesin-mesin industri sebagai dampak dari perkembangan
mesin-mesin pertanian.
Demikian juga dengan sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Hal
ini ternyata juga tidak dapat dipisahkan dari suatu Isu Strategis. Kalaulah tidak karena
peristiwa pengeboman jepang oleh sekutu tanggal 6 Agustus 1945 dan jepang menyerah
terhadap sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, yang dijadikan sebagai Isu Strategis oleh
para pendahulu kita dan merespon peluang tersebut dengan segera memproklamirkan
kemerdekaan negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka barangkali
kemerdekaan negara Republik Indonesia tersebut hanyalah akan tinggal wacana yang
entah kapan terwujud, karena kurang dari sebulan setelah itu yakni pada tanggal 10
September 1945 Jepang melalui Panglima Bala Tentaranya mengumumkan bahwa
pemerintahan Indonesia diserahkan kepada Sekutu.
Isu Strategis adalah sebuah terminologi yang bersumber dari bidang kajian
Manajemen Strategis. Thomas E. Ambler (2008) menjelaskan bahwa Isu Stategis
mengarah kepada aspek-aspek penting yang memerlukan perhatian dalam upaya
mencapai tujuan bisnis sebuah perusahaan. IGOR Ansoff (1980) memberikan pengertian
tentang Isu Strategis sebagai sebuah perkembangan kedepan baik yang terjadi didalam
organisasi mauapun diluar organisasi, yang cenderung memiliki dampak penting
terhadap kemampuan perusahaan untuk memenuhi tujuannya. Adapun menurut Jane
Dutton (1980), Isu Strategis didefinisikan sebagai suatu perkembangan-perkembangan,
peristiwa-peristiwa, dan trend-trend yang memiliki potensi berdampak terhadap strategi
organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Isu
Strategis, adalah merupakan sebuah kondisi / perkembangan / peristiwa / trend yang
berkenaan dengan lingkungan organisasi dan berdampak terhadap kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan serta strategi-strategi organisasi. (2) Isu Strategis, itu tidak selalu
identik dengan masalah, karena kondisi yang digambarkan dalam Isu Strategis tersebut
tidak selalu bermuatan / bernuansa negatif. Isu Strategis baru akan menjadi masalah
apabila tidak mendapat respon yang tepat dari organisasi.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pmii harusnya menjadi garda
terdepan dalam membela kepentingaman masayarakat serta kepentingan bangsa dan
negara sesuai degan yan tertuang dalam tujuan PMII yang termaktub dalam (Bab 4 pasal
4 AD/ART PMII)

B. Pokok-Pokok Pembahasan
A. Pemahaman issue strategis
B. Langkah-langkah menyusun issue stategis
C. Eksekusi issue strategis

C. Tujuan Materi
a. Peserta mengetahui apa yang dimaksud dengan issue strategis
b. Peserta mengetahui bagaimana cara menyususn issue strategis
c. Peserta mengetahui cara mengeksekusi issue strategis

D. Metode Penyampaian
Materi yang akan dipelajari dalam pelatihan sekolah advokasi ini ini mencakup 10 sesi
materi. Masing-masing sesi 90 menit. Materi pelatihan ini dibagi dalam tiga kategori:
pertama, wawasan Konsep dasar tentang materi. Kedua,wawasan praktis berupa kasus-
kasus yang terjadi. Ketiga, pendalaman lewat menceritakan pengalaman pemetari terjun
ke kantong-kantong korban yang harus di advokasi. Selain itu, peserta juga ditantang
untuk merumuskan strategi advokasi atau tindak lanjut dari hasil studi pengalaman
pemateri tersebut.

Anda mungkin juga menyukai