Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Acute limb ischemic (ALI) adalah kondisi terjadinya oklusi arteri mendadak,
yang menyebabkan penurunan aliran darah secara tiba-tiba pada tungkai dan
mengancam viabilitas dari jaringan (Gunawan, H., Isnanta, I., Syafri, Z &
Hasan, R, 2017). Gambaran klinis ALI dikatakan akut bila terjadi dalam 2
minggu. ALI ditandai dengan 6 P yaitu, pain, pallor, pulseless, perishing cold,
paraesthesia dan paralysis. Gejala ALI berkembang sangat cepat dalam
hitungan jam sampai hari dan bervariasi dari episode klaudikasio intermitten
(Marie, Gerhard, & Heather, 2017).
ALI masih merupakan salah satu kondisi kegawatan vaskuler yang paling
menantang karena resiko amputasi dan kematiannya masih cukup tinggi. Pada
suatu penelitian, angka amputasi ditemukan meningkat terhadap interval antara
onset dari ALI dan eksplorasi yaitu 6% dalam 12 jam, 12% dalam 13-24 jam,
dan 20% setelah 24 jam. Diagnosis dan manajemen ALI harus dilakukan secara
cepat dan tepat sebelum terjadi kerusakan muskular yang permanen.
Penatalaksanaan ALI bertujuan untuk mengembalikan sirkulasi secara cepat baik
dengan menggunakan medikamentos, prosedur medis atau keduanya. Kesalahan
pada diagnosis dan keterlambatan terapi tidak dapat ditoleransi, sehingga
mengakibatkan hilangnya kelangsungan hidup pada ekstremitas sampai
kematian (Creager MA, 2012).
Secara luas, ALI disebabkan oleh emboli dan trombosis. Mayoritas kasus
emboli adalah emboli jantung, diantaranya fibrilasi atrium. Penyebab lain
termasuk penyakit katup, seperti penggantian katup, trombosis dinding ventrikel
kiri setelah infark miokard jantung atau tumor aorta, dan emboli paradoks
(Obara H et al, 2018). Insidensi ALI di dunia dilaporkan sebesar 1,5 kasus baru
per 10,000 penduduk setiap tahunnya. Mortalitas dan amputasi dilaporkan
sebesar 15% dan bisa mencapai 25%. Di Amerika Serikat insiden ALI
diperkirakan terjadi 14 per 100.000 penduduk per tahun. Di Rumah Sakit
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) insiden ALI pada tahun
2015 terdapat 97 kasus, 2016 terdapat 165 kasus, 2017 terdapat 185 dan 2018
10 terdapat 204 kasus. Insiden ALI setiap tahunnya mengalami peningkatan yang
signifikan.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka perawat harus memahami lebih
lanjut tentang asuhan keperawatan pada acute limb ischenic (ALI) supaya klien
yang beresiko ALI tidak mengalami masalah tungkai yang berat bahkan sampai
menyebabkan kematian.

1.2 Tujuan Studi Kasus


1.2.1 Tujuan Umum Studi Kasus
Mampu melakukan asuhan keperawatan yang
dilakukan pada klien
dengan Acute Limb Ischemic (ALI)

1.2.2 Tujuan Khusus Studi Kasus


1.2.2. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Acute Limb
1 Ischemic (ALI)
1.2.2. Mampu merumuskan analisa data yang didapat pada klien
2 dengan Acute Limb Ischemic (ALI)

1.2.2. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada klien dengan


3 Acute Limb Ischemic (ALI)

Mampu melakukan rencana intervensi dan implementasi


1.2.2.
tindakan keperawatan pada klien Acute Limb Ischemic
4
(ALI)

Mampu melakukan evaluasi dan dokumentasi


1.2.2.
keperawatan
5
pada klien dengan Acute Limb Ischemic (ALI)

1.2 Manfaat Studi Kasus


Makalah asuhan keperawatan pada klien dengan Acute Limb Ischemic (ALI)
ini diharapkan dapat menjadi salah satu pembelajaran dan sumber informasi bagi
petugas pemberi asuhan pada klien. Sehingga tenaga kesehatan terutama perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Acute Limb Ischemic (ALI) secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai