Anda di halaman 1dari 6

Peranan media pembelajaran sebagai upaya peningkatan kemampuan belajar

siswa
Oleh:
1. Syamsul Arifin (2011010074)
2. Azharul Fitri Miftahur Rohmah (2011010078)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya


pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para
pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan oleh sekolah,
dan tidak tertutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Di samping itu, pendidik juga dituntut untuk dapat mengembangkan
keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media
tersebut belum tersedia. Untuk itu pendidik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup tentang media pembelajaran.
Walaupun tujuan awal dari pembelajaran itu sudah baik, akan tetapi jika tidak
didukung oleh media yang tepat, tujuan yang baik tersebut sangat sulit untuk dapat
tercapai dengan baik. Sebuah media dalam pembelajaran akan mempengaruhi sampai
tidaknya suatu informasi secara lengkap dan tepat sasaran, serta mempengaruhi hasil
akhir dari proses pembelajaran tersebut.
Pada zaman Nabi SAW sudah dikenal kegiatan belajar mengajar, sehingga kalau
dilihat kembali pada zaman Nabi SAW, sebenarnya media pembelajaran itu sendiri sudah
ada dan sudah diaplikasikan oleh Rasulullah SAW. Beliau dalam mengajarkan ilmu
pengetahuan kepada sahabat- sahabatnya tidak lepas dari adanya media sebagai sarana
penyampaian materi ajaran agama Islam.
Media pembelajaran memiliki tiga peranan, yaitu peran sebagai penarik perhatian
(intentional role), peran komunikasi (communication role), dan peran
ingatan/penyimpanan (retention role) (Umi Rosyidah dkk., 2008; 96). Media
pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wadah pesan pembelajaran. Media
pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Di
samping dapat menarik perhatian siswa. media pembelajaran juga dapat menyampaikan
pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. Dalam penerapan
pembelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian
dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga
pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada
prestasi belajar.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, guru perlu dilandasi langkah-
langkah dengan sumber ajaran agama, sesuai firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl
ayat 44. yaitu:
َ‫اس َما نُ ِّز َل اِلَ ْي ِه ْم َولَ َعلَّهُ ْم يَتَفَ َّكرُوْ ن‬ َ ‫َواَ ْن َز ْلنَٓا اِلَ ْي‬
ِ َّ‫ك ال ِّذ ْك َر لِتُبَيِّنَ لِلن‬
Artinya: Dan Kami turunkan Ad-Dzikr (Al-Qur'an) kepadamu, agar engkau
menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka
memikirkan.
Demikian pula dalam masalah penerapan media pembelajaran pendidik harus
memperhatikan perkembangan jiwa keagamaan anak didik, karena faktor inilah yang
justru menjadi sasaran media pembelajaran. Tanpa memperhatikan serta memahami
perkembangan jiwa anak atau tingkat daya pikir anak didik, guru akan sulit diharapkan
untuk dapat mencapai sukses.
Selain itu terdapat beberapa macam media pembelajaran yang dinyatakan dalam
Alquran sebagai berikut:
1. Media pembelajaran audio
Media pembelajaran audio adalah media yang hanya dapat didengar,
berupa suara dengan berbagai alat penyampai suara baik dengan manusia
maupun immanusia. Dalil yang berhubungan dengan suara sebagai sumber
penyampaian pesan, dapat diambil dari kata baca, penjelasan, ceritakan. Kata
lain yang mengisyaratkan penggunaan media audio adalah ceritakan asal kata
cerita, diantara terdapat dalam Q.S Al Baqarah 76
‫ْض قَالُ ْٓوا اَتُ َح ِّدثُوْ نَهُ ْم بِ َما‬ ٰ ُ ‫َواِ َذا لَقُوا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا قَالُ ْٓوا ٰا َمنَّ ۚا َواِ َذا َخاَل بَ ْع‬
ٍ ‫م اِلى بَع‬jُْ‫ضه‬
َ‫م بِ ٖه ِع ْن َد َربِّ ُك ْم ۗ اَفَاَل تَ ْعقِلُوْ ن‬jْ ‫فَت ََح هّٰللا ُ َعلَ ْي ُك ْم لِيُ َح ۤاجُّ وْ ُك‬
Artinya: Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang
beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Tetapi apabila kembali
kepada sesamanya, mereka bertanya, “Apakah akan kamu ceritakan kepada
mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, sehingga mereka dapat
menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu? Tidakkah kamu mengerti?”
Dari kata kerja “bacalah, menjelaskan, dan ceritakan”, di atas tentunya
akan menimbulkan bunyi atau suara sehingga dapat dipahami apa isi
yangdisampaikan, dan mungkin juga terdapat guru yang menyampaikan
bahanpembelajaran dengan hanya membacakan buku/kitab yang dijadikan
rujukandalam suatu pembelajaran. Namun yang lebih ditekankan dari kata
baca,menjelaskan, dan ceritakan adalah timbulnya suara yang dapat
menyampaikanbahan pembelajaran.
2. Media Pembelajaran Visual
Media pembelajaran visual seperangkat alat penyalur pesan
dalampembelajaran yang dapat ditangkap melaluiinderapenglihatan tanpa
adanyasuara dari alat tersebut. Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah (2) 31:
ۤ
‫ضهُ ْم َعلَى ْال َم ٰل ِٕى َك ِة فَقَا َل اَ ۢ ْنبِـُٔوْ نِ ْي بِا َ ْس َم ۤا ِء ٰهُٓؤاَل ۤ ِء اِ ْن‬
َ ‫َوعَلَّ َم ٰا َد َم ااْل َ ْس َم ۤا َء ُكلَّهَا ثُ َّم َع َر‬
َ‫ص ِدقِ ْين‬ٰ ‫ُك ْنتُ ْم‬
Artinya: Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda)
semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman,
“Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”
Dari ayat tersebut Allah mengajarkan kepada Nabi Adam a.s. nama-
nama benda seluruhnya yang ada di bumi, Kemudian Allah memerintahkan
kepada malaikat untuk menyebutkannya, yang sebenarnya belum diketahui
oleh para malaikat. Benda-benda yang disebutkan oleh Nabi Adam a.s.
diperintahkan oleh Allah swt. tentunya telah diberikan gambaran bentuknya
oleh Allah swt.
Nabi SAW menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar
adalah manusia,gambarempat persegi yang melingkarinya adalah ajalnya,satu
garis lurus yang keluar melewati gambar merupakan harapan dan angan-
angannya sementara garis-garis kecil yang ada disekitar garis lurus dalam
gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia dalam
kehidupannya di dunia.Dalam gambaranini Nabi SAW menjelaskan tentang
hakikat kehidupanmanusia yang memiliki harapan, angan-angan dan cita-cita
yang jauh ke depanuntuk menggapai segala yang ia inginkan di dalam
kehidupan yang fana ini,dan ajal yang mengelilinginya yang selalu
mengintainya setiap saat sehingga membuat manusia tidak mampu
menghindar dari lingkaran ajalnya, sementaraitu dalam kehidupannya,
manusia selalu menghadapi berbagai musibah yangmengancam eksistensinya,
jika ia dapat terhindar dari satu musibah, musibahlainnya siap menghadang
dan membinasakannya, artinya setiap manusia tidak mampu menduga atau
menebak kapan ajal akan menjemputnya.
3. Media Pembelajaran berbasis Teknologi
Cikal bakal tentang penggunaan teknologi dalam komunikasi termasuk
komunikasi dalam pembelajaran. Hal ini diungkapkan dalam surah An-
Naml(28) 29-30:

ِ ْ‫ر َما َذا يَر‬jْ ُ‫اِ ْذهَبْ بِّ ِك ٰتبِ ْي ٰه َذا فَا َ ْلقِ ْه اِلَ ْي ِه ْم ثُ َّم ت ََو َّل َع ْنهُ ْم فَا ْنظ‬
(28) َ‫جعُوْ ن‬
Atinya: Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada
mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang
mereka bicarakan.”
(29) ‫ر ْي ٌم‬ َّ َ‫ت ٰيٓاَيُّهَا ْال َملَُؤا اِنِّ ْٓي اُ ْلقِ َي اِل‬
ِ ‫ي ِك ٰتبٌ َك‬ ْ َ‫قَال‬
Artinya: Dia (Balqis) berkata, “Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah
disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia.”
‫هّٰللا‬
ِ ‫اِنَّهٗ ِم ْن ُسلَيْمٰ نَ َواِنَّهٗ بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر‬
(30) ‫حي ِْم‬
Artinya: Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, “Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
Hubungannya dengan proses pembelajaran yang juga merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang berada di wilayah pendidikan. Penggunaan media
burung Hud-Hud oleh Nabi Sulaiman dalam menyampaikan surat kepada Ratu
Balqis merupakan implementasi teknologi pada masa itu, sebab dengan
penggunaan burung tersebut dapat membuat proses komunikasi lebih efektif dan
efisien. Bahkan dalam pertemuan keduanya difasilitasi dengan sarana dan
prasarana yang menggunakan teknologi canggih, sehingga dapat membuat
suasana nyaman dan kondusif. Dengan demikian, dalam pembelajaranseharusnya
dapat menggunakan media yang dapat memperlancar komunikasi dalam
prosesnya, dan menggunakan sarana yang dapat membuat peserta didik nyaman,
sehingga pembelajaran dapat mencapai tujuan secara maksimal.
Perlu adanya upaya-upaya guna me-ningkatkan minat dan motivasi
pada pebelajar agar mutu atau kualitas be-lajarnya semakin maju dan
semakin aktif berperan dalam aktivitas proses pembelajaran, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil be-lajarnya. Untuk maksud di atas,
salah satu upaya yang dilakukan adalah pembelajaran yang dirancang
secara sistematis, dengan cara memberdaya-kan teknologi pembelajaran dan
me-dia pembelajaran di kelas. Dengan de-mikian, perlu adanya komitmen para
guru yang lebih menekankan pada pemberdayaan teknologi pembelajar-an
dan media pembelajaran di kelas. Dengan demikian, kemudahan demi
kemudahan akan semakin mendesak kita untuk melakukan information ap-
proching, yang pada gilirannya akan melahirkan manusia-manusia berbasis
teknologi informasi, atau masyarakat berbasis teknologi. upaya untuk
membelajarkan pebelajar. Membelajarkan berarti usaha membuat seseorang
belajar.
Dalam upaya pem-belajaran terjadi komunikasi antara pebelajar
(siswa) dengan guru, pem-belajar atau pengajar (ungkapan yang lebih umum
digunakan sebelumnya), sehingga proses pembelajaran seperti ini adalah
sebagai bagian proses komunikasi antar manusia (dalam hal ini yaitu antara
pembelajar dan pebelajar). Meskipun dapat saja terjadi komunika-si langsung
antara pebelajar dengan bahan pembelajaran, di sana ada pe-ranan media
pembelajaran. Dalam upaya bagaimana membelajarkan pebelajar itulah pe-
ranan media tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
dalam hal ini dipandang sebagai suatu sistem, yaitu sistem pembelajaran atau
lebih dikenal sebagai sistem instruk-sional. Sebagai suatu sistem pembe-
lajaran meliputi komponen-komponen yang satu sama lain tidak dapat dipi-
sahkan, melainkan saling berkaitan dan memiliki efek sinergi (nilai lebih).
Komponen itu meliputi tujuan, isi, me-tode atau strategi pembelajaran, media dan
sumber belajar serta evaluasi hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Fattah Abu Ghuddah, 40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah, Irsyad Baitus
Salam, Bandung: 2009.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Ciputat Press. Jakarta Selatan; 2002
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
https://media.neliti.com/media/publications/275126-media-pembelajaran-dalam-perspektif-alqu-
54abd3e4.pdf

Anda mungkin juga menyukai