Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT SARANA DAN PRASARANA DALAM


PENDIDIKAN ISLAM
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam.”
Dosen pengampu: Fachrur Rizal, M. Pd

Disusun Oleh: Kelompok 10

Aryandi antoni : (22.11.19.01.005)

Lusi Apriyanti .H : (22.11.19.01.021)

SEMESTER 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-HAUDL
KETAPANG
TAHUN AKADEMIK 2023\2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub system
atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan
keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta
didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya. Keberadaan satu unsur
membutuhkan keberadaan unsur lain, tanpa keberadaan salah satu diantara
unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi terhalang, sehingga mengalami
kegagalan (Qomar, 2005: 179).
Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses
pendidikan, sehingga termasuk dalam komponen-komponen yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana pendidikan,
proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan bias
mengagalkan pendidikan. Suatu kejadian yang mesti dihindari oleh semua pihak
yang terlibat dalam pendidikan. Proses pendidikan dilaksanakan untuk mencapai
suatu tujuan pendidikan.
Sarana itu sendiri memiliki definisi yaitu segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Sedangkan prasarana
memiliki definisi yaitu segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses. Dan secara umum sarana lebih ditujukan untuk
alat atau benda-benda yang bergerak sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk
alat atau benda-benda yang tidak bergerak. Pengelolaan sarana dan prasarana
dapat diartikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan
prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.

1
Fungsi utama dari sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki tujuan
yaitu menciptakan kenyamanan dan kepuasan, mempercepat dan memudahkan
proses kerja, meningkatkan produktivitas, dan hasil lebih berkualitas. Sarana dan
prasarana dalam Pendidikan Islam sebaiknya dikelola sebaik mungkin dengan
mengikuti kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian hakikat sarana dan prasarana pendidikan islam?
2. Bagaimana Hakikat sarana dan prasarana pendidikan menurut persefektif
islam?
3. Apa tujuan dari hakikat sarana dan prasaran pendidikan islam?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa pengertian hakikat sarana dan prasarana
pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui hakikat sarana dan prasarana pendidikan menurut
persefektif islam
3. Untuk mengetahui tujuan dari hakikat sarana dan prasarana
pendidikan islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Sarana Dan Prasarana

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sarana adalah segala sesuatu


yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat,
media. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media (Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1988: 700).

Menurut E. Mulyasa, Sarana Pendidikan adalah peralatan dan


perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar, seperti gedung, ruang kelas,
meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran (Mulyana, 2004: 49). Sarana
pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar-mengajar.
Menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan:

Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam


proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien (Arikunto, 1993: 81). Sedangkan pengertian prasarana secara
etimologis (arti kata) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan. Dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,
lapangan olah raga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung
untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan,
laboratorium dan sebagainya (Mulyana, 2004: 40).

3
B. Hakikat Sarana Dan Prasarana Pendidikan Menurut Persefektif Islam
Dalam al-Qur’an juga ditemukan ayat-ayat yang menunjukkan
bahwa pentingnya sarana dan prasarana atau alat dalam pendidikan. Makhluk
Allah berupa hewan yang dijelaskan dalam al-Qur’an juga bisa menjadi alat
dalam pendidikan. Seperti nama salah satu surat dalam al-Qur’an adalah an-
Nahl yang artinya lebah.

Surat An-Nahl Ayat 69

‫ِٰنِمىوِ َإ ََنَ أ َلََِ َجٱ ََنَ ى ل َذخَتٱ ل َ َن أ لْ ََّٱ َإلَإ ََ بو َرٰ َىَ َوأَو‬

‫َّمنَ أ ل َل ََّٱ‬
ِ ََّ ََْ ُِ‫َإ ََ ل‬
Surat An-Nahl Ayat 69

َّ‫َّٱ ِّ ِ ل ِك َنو ََن ِك َم‬َ ََّ ‫وٱَ أ ل َُ ب‬


َ ‫ىَِ ََّ َر َٰم ََ لِأِ وِ َْذ َِّ ِب ىنِ َل‬ ِ ‫ََ ِن‬
ِ‫َ لَأ ب َموِط‬
‫ِل ىَذ َ َن ر‬ َ ‫َِن َط ََّاَِ ل رِّ َأمن ل‬
ِ ِٰ‫ِِ ِ وَ ۥ‬
‫هموَ َوِ َّ َََّ ر‬

ayat ke 68-69 di surat itu Allah menerangkan yang artinya adalah


sebagai berikut :Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-
sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia”, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah
itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang
yang memikirkan.

4
Jelaslah bahwa ayat di atas menerangkan bahwa lebah bisa menjadi
media atau alat bagi orang-orang yang berpikir untuk mengenal kebesaran
Allah yang pada gilirannya akan meningkatkan keimanan dan kedekatan
(taqarrub) seorang hamba kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW dalam
mendidik para sahabatnya juga selalu menggunakan alat atau media, baik
berupa benda maupun non-benda.Salah satu alat yang digunakan Rasulullah
dalam memberikan pemahaman kepada para sahabatnya adalah dengan
menggunakan gambar.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Hakim dari Abdullah bin


Mas’ud, ia berkata, ”Rasulullah membuatkan kami garis dan bersabda, ”Ini
jalan Allah.” Kemudian membuat garis-garis di sebelah kanan dan kirinya,
dan bersabda, ”Ini adalah jalan-jalan (setan).” Yazid berkata, ”(Garis-garis)
yang berpencar-pencar.” Rasulullah SAW bersabda, ”Di setiap jalan ada
setan yang mengajak kepadanya. Kemudian beliau membaca ayat Al-Qur’an
(Q.S. al-An’amm:153)

‫َّن َاو‬
َ ‫َّوذه‬ ِ ‫اهَو مُ َت َف ََ بُ وق تاًَِم ََْمواْووتت ا ًَِمَّْوَّف اًمْوقتسو َّْ اط‬
َ ‫ورص‬

ْ ْ‫ًَ مَ َ وَ َطو ًَ ََ َِ ٖ و ِِص َف مَ َ و‬


‫ذم مَ َ و ًَ ٖ وفِِا مَ َ وتتافم َْو‬

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang


lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)
, karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian
itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”

5
.Hadis di atas terlihat jelas bahwa Rasulullah SAW menggunakan
garis-garis sebagai alat pendidikan untuk menjelaskan apa yang ingin beliau
sampaikan kepada para sahabatnya. Perlu pula ditegaskan bahwa dalam
konteks pendidikan Islam, M. Arifin menyebutkan alat-alat pendidikan harus
mengandung nilai-nilai operasional yang mampu mengantarkan kepada tujuan
pendidikan Islam yang sarat dengan nilai-nilai.

Nilai-nilai tersebut tentunya berdasarkan kepada dasar atau


karakteristik pendidikan Islam itu sendiri. Pengembangan sarana dan
prasaranan pendidikan semakin pesat seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pendidikan Islam juga tetap melakukan berbagai
inovasi termasuk dalam pengembangan penggunaan alat pendidikan sehingga
membantu kelancaran proses pendidikan tersebut. Namun penggunaan alat
tersebut mesti tetap berlandaskan kepada dasar-dasar pendidikan Islam dan
mengacu kepada tujuan yang telah direncanakan.

C. Tujuan Hakikat Sarana Dan Prasaran Pendidikan Islam


Pada dasarnya hakikat sarana dan prasarana pendidikan memiliki
tujuan sebagai berikut terciptanya yakni sarana dan prasarana yang memadai
baik secara kualitas maupun kuantitas dan relevan dengan kepentingan dan
kebutuhan pendidikan. Secara lebih rinci Tim Pakar Manajemen Universitas
Negeri Malang mengidentifikasi beberapa hal mengenai tujuan sarana dan
prasarana pendidikan yaitu:
1. Untuk mengupayakan sarana dan prasarana pendidikan. sehingga
memiliki sarana dan prasarana yang baik sesuai dengan kebutuhan
dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan sarana dan prasarana sekolah itu harus secara
tepat dan efisien.

6
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikana
secara teliti dan tepat, sehingga keberadaan sarana dan prasarana
tersebut akan selalu dalam keadaan siap pakai ketika akan digunakan
atau diperlukan.
Jadi, tujuan dari hakiat sarana dan prasarana pendidikan islam yaitu agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam konteks pendidikan, kesimpulan dari pengertian Hakikat


Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam adalah bahwa sarana dan prasarana
merupakan peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam proses
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sarana adalah sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, sedangkan prasarana
adalah penunjang utama proses tersebut.
Dalam pendidikan Islam, pengelolaan sarana dan prasarana harus
dilakukan dengan mengikuti kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga
sekolah atau madrasah memiliki sarana dan prasarana yang baik sesuai dengan
kebutuhan dana yang efisien. Dari rumusan masalah yang diberikan, kesimpulan
adalah bahwa pengertian hakikat sarana dan prasarana pendidikan Islam
menunjukkan pentingnya sarana dan prasarana dalam proses pendidikan, serta
bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana dapat mempengaruhi kualitas
pendidikan.
Dengan memahami dan mengelola efektif sarana dan prasarana
pendidikan, pendidikan Islam dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.Sarana dan prasarana pendidikan memegang peran penting dalam
mencapai tujuan pendidikan. Sarana sebagai alat langsung dalam proses belajar-
mengajar, sementara prasarana sebagai penunjang utama terselenggaranya
pendidikan. Dalam perspektif Islam, penggunaan alat dalam pendidikan
didukung oleh ayat-ayat Al-Qur'an dan contoh praktis Nabi Muhammad SAW.

8
Tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam antara
lain mencakup penciptaan lingkungan yang menyenangkan, penyediaan sarana
yang memadai, serta pengelolaan yang efisien dan tepat guna. Hal ini bertujuan
untuk mendukung proses pendidikan menuju pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.

B. Kritik dan Saran

Dalam konteks pendidikan Islam, penting untuk mengelola sarana dan


prasarana pendidikan dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan.
Sarana dan prasarana pendidikan harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang
telah direncanakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan, pengadaan,
pemakaian, dan pemeliharaan sarana dan prasarana secara hati-hati, tepat, efisien, dan
teliti agar dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Seiring dengan pesatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pendidikan Islam juga perlu melakukan inovasi dalam pengembangan penggunaan alat
pendidikan. Hal ini bertujuan untuk membantu kelancaran proses pendidikan. Namun,
penggunaan alat tersebut mesti tetap berlandaskan kepada dasar-dasar pendidikan Islam
dan mengacu kepada tujuan yang telah direncanakan
Dengan demikian, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan serta inovasi
dalam pengembangan dan penggunaan alat pendidikan perlu menjadi fokus
ditingkatkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), Ed. I, h. 6
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000),
Cet. II, h. 15-16
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cet. IV

10

Anda mungkin juga menyukai