Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BOTULISME

NAMA :LUH SETIANI

NOMOR:13 (tiga belas)

KELAS:X (SEPULUH)

JURUSAN:KEPERAWATAN

Singaraja

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
semangat serta saran materi yang sangat membantu.

Penulis sangat berharap semoga makalah yang telah selesai di rancang dengan
judul “BOTULISME” semoga makalah ini dapat berguna untuk pembaca dan
pendengar dalam menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca jadikan pedoman dalam
kehidupan sehari hari.

Penulis masih menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan maka di
harapkan pembaca sekalian memberikan saran atau kritik positif untuk menambah
wawasan penulis untuk penulisan makalah ini

Singaraja 02 desember 2022

Penulis

I
Daftar isi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….ii

BAB I

PENDAHULUAN ………………………………………………………..............1

 1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………........1


 1.2. Tujuan…………………………………………………………………………......2
 1.3. Rumusan masalah……………………………………………………………….....3
 1.4. Manfaat ……………………………………………………………………………4

BABI II

PEMBAHASAN……………………………………………………………………5

 2.1.Apa yang di maksud tentang penyakit……………………………………………….6


 2.2.Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan……………………………………….7

BAB IV

PENUTUP………………………………………………………………………….8

 3.1. Kesimpulan ………………………………………………………………………....9


 3.2. Saran ……………………………………………………………………………......10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….11
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Setiap manusia pasti pernah mengalami sakit. Penyakit yang diderita oleh setiap
orang pasti berbeda satu dengan yang lain. Sakit merupakan suatu keadaan dimana
tubuh tidak berada pada kondisi normal yang disebabkan oleh beberapa faktor dari
dalam maupun dari luar tubuh.

Berdasarkan karakteristiknya penyakit dapat digolongkan menjadi dua, yaitu


penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular mendapatkan
perhatian yang lebih dari pemerintah dibanding dengan penyakit tidak menular.
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit
yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit menular sering disebut juga
penyakit infeksi, karena penyakit ini diderita melalui infeksi virus, bakteri, atau
parasit yang ditularkan melalui berbagai macam media, seperti udara, jarum suntik,
tranfusi darah, tempat makan atau minum, dan lain sebagainya.

Salah satunya yaitu penyakit Botulisme merupakan keracunan langka yang


disebabkan oleh racun dari bakteri Clostridium botulinum.Botulisme dapat berakibat
fatal dan memerlukan perawatan medis darurat. Kondisi ini dapat terjadi pada bayi,
tersebar dalam makanan, atau napas berbunyinfeksi luka.

Gejalanya termasuk kesulitan menelan atau berbicara, otot wajah lemas, dan
kelumpuhan.Perawatan dengan suntikan antitoksin dan bantuan pernapasan. Keadaan
ini terjadi karena transisi pola penyakit yang terjadi pada masyarakat.
1.2.Tujuan

1.Memahami pengertian penyakit botualisme.

2.Mengetahui upaya pencegahan penyakit botualisme.

3
1.3.Rumusan masalah
1.Apa yang dimaksud tentang penyakit botulisme?

2.Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan botulisme?

4
1.4.Manfaat

Agar masyarakat mengetahui bahwa penyakit botulisme adalah penyakit yang sangat
langka yang di alami oleh masyarakat, maka dari pada itu ayo kita hindari penyakit
ini dengan jangan mengonsumsi makanan yang sudah rusak kemasan nya,
Hindari penggunaan NAPZA.NAPZA merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika, dan bahan adiktif lainnya baik zat alami atau sintetis. NAPZA dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya.

5
BAB II

Pembahasan

1.Botulisme merupakan keracunan langka yang disebabkan oleh racun dari bakteri
Clostridium botulinum.
Botulisme dapat berakibat fatal dan memerlukan perawatan medis darurat. Kondisi
ini dapat terjadi pada bayi, tersebar dalam makanan, atau napas berbunyinfeksi luka.
Gejalanya termasuk kesulitan menelan atau berbicara, otot wajah lemas, dan
kelumpuhan.
Perawatan dengan suntikan antitoksin dan bantuan pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai