OBAT
KELOMPOK 5 GOLONGAN B
Anggota Kelompok
Prasti Yuniarni (2108551034)
Pepita Caprilia Chandra (2108551035)
I Wayan Adith Yoga Saputra (2108551037)
Ni Putu Wulan Sari Dewi (2108551038)
A. A. Sagung Intan Kwanira Gayatri (2108551039)
Ni Luh Febby Andriani (2108551041)
Sang Ayu Made Santika Devi (2108551042)
Latar Belakang
Obat adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk dipakai
dalam menentukan diagnosa, mencegah, mengurangi,
menghilangkan dan menyembuhkan penyakit, gejala
penyakit, luka, kelainan fisik dan mental, pada manusia atau
hewan, ataupun untuk maksud meningkatkan kesegaran fisik
maupun mental (Syamsuni, 2006). Sediaan obat dalam bidang
farmasi terdiri dari berbagai macam sediaan atau kemasan.
Sediaan-sediaan obat ini dapat berupa sediaan steril, tablet,
pil, kapsul, larutan, dan sediaan lain yang memiliki efek terapi
masing-masing. Suatu obat dapat dikatakan stabil jika
kadarnya tidak berkurang dalam penyimpanan. Adapun ketika
obat berubah warna, bau, dan bentuk serta terdapat cemaran
mikroba maka dapat disimpulkan bahwa obat tersebut tidak
stabil (Fitriani, 2015).
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengujian stabilitas dipercepat terhadap
sampel yang digunakan?
2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap konsentrasi sampel
yang digunakan seiring dengan waktu penyimpanan?
Tujuan
1. Mampu melakukan pengujian stabilitas dipercepat terhadap
sampel yang digunakan.
2. Mampu menerangkan pengaruh suhu terhadap konsentrasi
sampel yang digunakan seiring waktu penyimpanan.
Tinjauan Pustaka
Definisi Stabilitas
Sediaan yang masih berada dalam batas yg dapat diterima selama
periode penyimpanan dan penggunaan, dimana sifat dan
karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat.
Dikatakan stabil jika kadarnya tidak berkurang dalam penyimpanan.
Macam-macam Stabilitas
c. Stabilitas Mikrobiologi
a. Stabilitas Kimia
Keadaan dimana suatu sediaan bebas dari
Lamanya waktu suatu obat
mikroorganisme atau memenuhi syarat
untuk mempertahankan
batas mikroorganisme hingga batas waktu
integritas kimia dan
tertentu.
potensinya seperti yang
d. Stabilitas Farmakologi
tercantum pada etiket dalam
Apabila konsentrasi suatu obat menurun
batas waktu yang
akibat ketidakstabilan senyawa maupun
ditentukan.
lingkungan sekitar, maka efek farmakologi
b. Stabilitas Fisika yang dihasilkan juga tidak maksimal.
Keadaan dimana tidak terjadi e. Stabilitas Toksikologi
perubahan sifat fisika dari Ketahanan suatu senyawa akan adanya
suatu produk yang pengaruh kimia, fisika, mikrobiologi dan
tergantung waktu (periode farmakologi yang tidak menyebabkan
penyimpanan). peningkatan toksisitas secara signifikan.
Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Obat
a. Oksigen
Oksigen merupakan senyawa yang memegang peranan penting dalam
reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi ini dapat mempengaruhi kestabilan obat
karena dapat mendegradasi obat tersebut.
b. Suhu
Kenaikan suhu akan mempercepat reaksi kimia suatu obat. Suhu yang
terlalu tinggi akan menyebabkan stabilitas obat menjadi berkurang dan
akhirnya menyebabkan penurunan kadar dari obat tersebut.
c. pH
pH dapat mempengaruhi tingkat dekomposisi obat, Obat biasanya
stabil pada pH 4 sampai 8.
Degradasi Obat
Degradasi obat adalah perubahan senyawa obat dari senyawa
yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana/kecil,
atau dari senyawa yang aktif menjadi senyawa yang in-aktif.
Nama l ain: A ir su l i ng
menjadi berwarna gelap, dalam
Bobot molek ul: 18 ,02
keadaan kering, stabil di udara,
Pemer i a n: C a i r an
serta melebur pada suhu lebih
kurang 190ºC.
jerni h, ti da k be rw a rna ,
(H2SO4) Na2S2O3.5H2O
Berat molekul: 98,07 g/mol Berat molekul: 248,19 g/mol
Pemerian: Berupa cairan
Pemerian: Hablur besar, tidak
Bobot jenis: Lebih kurang 1,84. udara kering pada suhu lebih
Pemerian: Berupa
tidak berwarna atau agak
gelas ukur
aquades
neraca analitik
dengan 25 mL aquades
sebanyak 2,5 mL
Diulang 3x replikasi
Percobaan Pengaruh Suhu Terhadap Stabilitas Vitamin C
Disiapkan sampel vitamin C 100 mg/mL yang dibagi ke dalam 5 vial
Sampel vitamin C dipanaskan dengan waktu 0, 30, 45, 60, dan 90 menit pada variasi suhu 80°C
Sampel yang telah dipanaskan langsung dimasukkan ke dalam wadah yang telah berisi es batu
Dihitung kadar vitamin C kemudian ditambahkan larutan standar KIO3 sebanyak 5,5 mL, KI
Titrasi dilakukan pada Erlenmeyer tertutup dengan natrium tiosulfat. Ditambahkan 1 mL indikator
Titrasi kembali dilakukan dengan menggunakan natrium tiosulfat hingga terjadi perubahan warna