MODUL PENGAYAAN
GEOGRAFI
untuk kelas X SMA / MA se-Kabupaten Jombang
Sebagai Tugas Akhir Matakuliah Pengembangan Bahan Ajar yang Dibina oleh
Bapak Ardyanto Tanjung, S.Pd, M.Pd.
oleh
Erisma Anindya
Jurusan Geografi FIS Erisma Anindya
Universitas [Type
NegeritheMalang
company name]
Kurikulum 2013
2015
Kompetensi Inti:
Kompetensi Dasar:
Tujuan Pembelajaran:
1. Modul digunakan oleh guru dan peserta didik dalam satu kali pertemuan.
2. Modul berisikan materi pengayaan yang isinya disesuaikan dengan
karakteristik wilayah Kabupaten Jombang.
Apa yang dimaksud litosfer
itu?
A. Konsep Litosfer
Kerak bumi merupakan lapisan terluar dari bumi. Kerak bumi tersusun
dari materi – materi padat yang kaya akan Silisium dan Aluminium (Sial). Kerak
bumi terbagi atas kerak samudra (oceanic crust) dan kerak benua (continental
crust). Kerak samudra memiliki ketebalan 10 – 12 km dan kerak benua
ketebalannya 20 – 50 km. Kerak samudra utamanya tersusun atas batuan basalt,
sedangkan kerak benua utamanya tersusun atas batuan granit. Kerak bumi dengan
mantel bagian atas dipisahkan oleh lapisan MOHO (Mohorovisic).
b. Selimut Bumi (mantle)
Selimut bumi terletak di bawah lapisan kerak bumi. Fungsi dari lapisan ini
adalah melindungi bagian dalam bumi. Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
Litosfer
Terletak pada bagian paling atas dari selimut bumi. Litosfer terdiri dari
materi berwujud padat yang kaya akan Silisium dan Aluminium (Sial). Tebal
lapisan ini sekitar 50 – 100 km. Litosfer bersama dengan kerak bumi sering
disebut dengan lempeng litosfer. Lempeng litosfer adalah lempeng yang
mengapung di atas lapisan yang agak lunak (lapisan astenosfer).
Astenosfer
Astenosfer terletak di bawah litosfer. Lapisan ini berwujud agak kental dan
kaya akan Silisium, Aluminium, dan Magnesium. Tebal lapisan ini kira – kira 100
– 400 km. Diduga lapisan astenosfer adalah tempat formasi magma (magma
induk).
Mesosfer
Mesosfer memiliki ketebalan antara 2.400 – 2.750 km. Lapisan ini lebih
tebal dan lebih berat. Mesosfer kaya akan Silisium dan Magnesium (Sima).
Inti bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti bumi terdiri atas inti bumi
bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Inti luar berwujud cair dan pekat. Antara
inti luar dengan mantel bagian bawah dipisahkan oleh lapisan peralihan setebal ±
80 km. Inti luar memiliki kedalaman antara 2.880 – 4.980 km. Bagian ini kaya
akan besi dan nikel dalam keadaan cair. Suhu dibagian ini mencapai 3.900° C.
Diduga inti bumi bagian luar sebagai penyebab munculnya medan magnet bumi.
Inti dalam terdiri atas besi dan nikel yang berbentuk padat dengan temperatur
mencapai 4.800° C. Inti dalam dan inti luar dipisahkan oleh lapisan peralihan
setebal 140 km.
C. Batuan Penyusun Bumi
Batuan (rock) adalah materi padat berupa mineral maupun bahan organik
yang menyusun bumi. Batuan dapat terdiri dari satu macam mineral atau
kumpulan berbagai macam mineral. Ditinjau dari segi teknik sipil, batuan adalah
sesuatu yang keras, kompak, dan atau berat. Perlu menggunakan ledakan apabila
hendak memecahkan batuan. Dalam sudut pandang geologi, batuan tidak harus
keras dan kompak. Lumpur, pasir, dan tanah liat (lempung) termasuk batuan.
Batuan (rock) harus dibedakan dari batu (stone).
Batuan penyusun lapisan bumi selalu mengalami siklus atau daur. Siklus
yang terjadi pada batuan disebut siklus batuan (rock cycle). Siklus batuan
menunjukkan hubungan antara jenis batuan satu dengan jenis batuan lainnya.
Siklus batuan akan menerangkan bagaimana perubahan magma menjadi batuan
beku, batuan beku menjadi batuan sedimen, batuan sedimen menjadi batuan
malihan, dan batuan malihan kembali menjadi magma.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang
membeku menjadi padat. Magma adalah zat cair – liat – pijar yang merupakan
senyawa silikat dan ada di bawah kondisi tekanan dan suhu tinggi di dalam tubuh
bumi (mantle atau crust). Sebanyak 80% batuan penyusun kerak bumi adalah
jenis batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma, batuan beku
dibedakan atas tiga jenis, yaitu:
Batuan beku luar atau batuan beku lelehan terjadi dari sebagian magma
yang membeku setelah tiba di permukaan bumi. Batuan jenis ini mengalami
pendinginan yang cepat, sehingga kristal – kristal yang dihasilkan halus
(bertekstur halus). Jumlah batuan beku luar tidak sebanyak batuan beku dalam.
Berasal dari kata klastic yang memiliki arti lepas – lepas. Batuan sedimen
jenis ini merupakan batuan sedimen yang diendapkan dalam bentuk bahan –
bahan padat hasil pelapukan dan erosi, kemudian mengalami sementasi dan
litifikasi menjadi batuan sedimen. Apabila hendak membedakan berbagai macam
sedimen klastik diperlukan juga pengertian mengenai perbedaan ukuran butir.
Dalam ilmu geologi, biasanya digunakan skala besar butir menurut Wentworth.
Pada batuan jenis ini, saat pengendapannya terjadi proses kimiawi seperti
penguapan, pelarutan, dan dehidrasi.
Batuan Sedimen Organik
Gambar 10: Patroli Aktivitas Penambangan yang Dilakukan oleh Aparat Setempat
Gambar 11: Batu Bata Produk Masyarakat Kec. Kudu
Glosarium
DAS : suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan
air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut
secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
DAFTAR PUSTAKA