Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN TUGAS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis)

Disusun Oleh:
Kelompok VI-C

Yuhibbul Muhsinin 21110120120007


Kharisma Qaulam Fadhila 21110120120034
Eka Ramadhan 21110120130038
Ulya Zuhaninta 21110120130124
Roji Rahmatullah 21110120140100

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Soedharto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
e-mail : geodesi@undip.ac.id
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i
BAB I.............................................................................................................................. I-1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... I-1
I.1 Latar Belakang ................................................................................................. I-1
I.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ I-1
I.3 Maksud dan Tujuan ......................................................................................... I-2
I.4 Manfaat ............................................................................................................ I-2
BAB II ............................................................................................................................ I-3
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. I-3
II.1 Pengertian Metadata ........................................................................................ I-3
II.2 Fungsi Metadata ............................................................................................... I-4
II.3 Jenis Metadata .................................................................................................. I-4
II.4 Skema Metadata ............................................................................................... I-5
II.5. Aturan Metadata .............................................................................................. I-6
II.6. Pembuatan Metadata ........................................................................................ I-7
II.7 Unsur Metadata ................................................................................................ I-8
II.8 Penyusunan Metadata ...................................................................................... I-9
II.9 Penyajian Metadata .......................................................................................... I-9
BAB III ........................................................................................................................... 11
PENGOLAHAN DATA ................................................................................................. 11
III.1 Alat dan Bahan ............................................................................................. 11
III.1.1 Alat ........................................................................................................... 11
III.1.2 Bahan ........................................................................................................ 11
III.2 Proses Pengisian Metadata ........................................................................... 12
III.2.1 Pengisian Item Metadata .............................................................................. 12
III.2.2 Pengisian Item Data Quality ........................................................................ 18
BAB IV ........................................................................................................................... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 21
IV.1 Hasil dan Pembahasan Metadata .................................................................. 21
BAB V ............................................................................................................................ 23
PENUTUP ...................................................................................................................... 23

i
V.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Secara tidak langsung aktivitas kehidupan kita termasuk identitas pribadi tercatat dan
terekam pada perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai dampaknya,
seringnya muncul berbagai tindak kejahatan dalam dunia teknologi informasi. Semua
informasi atau metadata yang dihasilkan tersebut merupakan informasi yang sangat
penting dan berharga. Istilah metadata sudah ada sejak tahun 1960an namun waktu itu
belum dikenal di dunia perpustakaan. lstilah tersebut mulai sering muncul dalam literatur
tentang database management systems (DBMS) pada tahun I980. Istilah tersebut
digunakan untuk menggambarkan informasi yang diperlukan untuk mencatat
karakteristik informasi yang terdapat pada pangkalan data (database) khususnya terkait
bidang geospasial (keruangan). Dalam domain DBMS metadata diberi definisi sebagai
data tentang data. Definisi tersebut merupakan dasar bagi definisi yang dibuat kemudian
hari dalam berbagai bidang. Walaupun definisi metadata tidak menyampingkan data
nonelektronik, dalam kenyatanya definisi metadata diterapkan pada data dalam bentuk
elektronik.
Metadata merupakan informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan,
menemukan, atau menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali,
digunakan, atau dikelola. Metadata sering disebut sebagai data atau tentang informasi.
Metadata ini mengandung informasi mengenai isi dari suatu data yang dipakai untuk
keperluan manajemen file atau data itu nantinya dalam suatu basis data. Jika data tersebut
dalam bentuk teks, metadatanya berupa keterangan mengenai nama ruas (field), panjang
field, dan tipe field. Untuk jenis gambar(image) atau foto udara, metadata mengandung
informasi mengenai siapa, kapan, dan setting pada saat dilakukan pemotretan foto udara.
Untuk jenis data berupa kumpulan file metadata nya adalah nama-nama file, tipe faile,
dan nama pengelola (administrator) dari file-file tersebut
I.2 Rumusan Masalah
Dibawah ini merupakan rumusan masalah dari makalah kelompok kami ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian dan konsep metadata?
2. Bagaimana proses pembuatan metadata untuk identifikasi dan data quality?

I-1
I.3 Maksud dan Tujuan
Dibawah ini merupakan maksud dan tujuan dari makalah kelompok kami ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dan konsep metadata.
2. Mengetahui proses pembuatan metadata untuk identifikasi dan data quality.
I.4 Manfaat
Dibawah ini merupakan manfaat dari makalah kelompok kami ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Memperkaya literatur terkait metadata dalam ilmu pengetahuan.
2. Menggambarkan sejauh mana pemahaman mahasiswa-mahasiswi terkait
metadata.
3. Memberikan referensi keilmuan terkait metadata dan sistem informasi geografis
pada mahasiswa-mahasiswi

I-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Metadata
Metadata dapat diartikan sebagai ‘data tentang data (spasial)’, berisikan
informasi mengenai karakteristik data dan memegang peran penting di dalam
mekanisme pertukaran data. Melalui informasi metadata diharapkan pengguna data
dapat mengintepretasikan data secara sama, bilamana pengguna melihat langsung
data spasialnya. Dokumen metadata berisikan informasi yang menjelaskan
karakteristik data terutama isi, kualitas, kondisi dan cara perolehannya. Metadata
dipergunakan untuk melakukan dokumentasi data spasial yang berhubungan
tentang siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaimana data spasial dipersiapkan. Tujuan
dari adanya metadata adalah:
1. Sebagai alat/tool pengelolaan investasi (data) seperti melakukan monitoring
kemajuan pelaksanaan pekerjaan pembangunan data spasial,
mendokumentasikan data data yang ada (selesai dikerjakan),
menginformasikan data data yang dimiliki untuk dapat dimanfaatkan oleh
pihak lain dan melakukan estimasi rencana kerja pengumpulan data
dikemudian hari.
2. Sarana untuk menyebarluaskan kepemilikan data melalui mekanisme
clearinghouse. Metadata merupakan faktor penting dalam konsep
pemanfaatan data spasial bersama (data sharing).
3. Memberikan penjelasan (informasi) kepada pengguna data tentang tata cara
pemrosesan dan mengintepretasikannya.
4. Metadata juga mengandung (berisikan) istilah istilah baku yang dipakai
dalam kasanah data spasial. Dengan pembakuan istilah, kesalahan arti dalam
penuturan data spasial dapat dihindari.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka penyusunan metadata harus
dipersiapkan dengan mempertimbangkan berbagai hal sedemikian hingga produk
informasi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Informasi
metadata ditetapkan berdasarkan 4 (empat) karakteristik yang menentukan peranan
dari metadata, yaitu

II-3
1. Ketersediaan - informasi yang diperlukan untuk mengetahui ketersediaan
data
2. Penggunaan - informasi yang diperlukan untuk mengetahui kegunaan data
3. Akses - informasi yang diperlukan tentang tatacara mendapatkan data
4. Transfer - informasi yang diperlukan untuk mengolah dan menggunakan
II.2 Fungsi Metadata
Metadata terdiri atas beberap jenis standar dalam menampilkan data
bergantung pada fungsi dan penggunaannya. Metadata menjadi elemen kunci untuk
memastikan bahwa sumber data yang ada bisa bertahan dan dapat diakses di masa
depan. Di bawah ini merupakan fungsi-fungsi dari metadata, yaitu sebagai berikut
(Musnanda, 2014):
1. Metadata membantu mengorganisasi mengelola data.
2. Pengguna (user) dapat mengetahui lokasi penyimpanan data spasial Sistem
Informasi Geografis (SIG) dan cakupan wilayah yang dipetakan.
3. Menghindari adanya duplikasi karena data yang sudah dibuat tercatat
dengan baik dan diketahui.
4. Metadata dapat mempromosikan ketersediaan data spasial Sistem Informasi
Geografis (SIG) pada komunitas geospasial.
5. Koleksi metadata dibuat berdasarkan dan diperkuat oleh tahapan prosedur
data management oleh komunitas geospasial.
6. Penyedia data dapat mempromosikan ketersediaan data dan memungkinkan
kerja sama dengan pihak untuk melakukan update secara terus menerus.
II.3 Jenis Metadata
Adapun jenis-jenis metadata file antara lain:
1. Metadata Deskriptif
Data yang dapat mengidentifikasi sumber informasi sehingga dapat
digunakan untuk memperlancar proses penemuan dan seleksi. Cakupan
yang ada pada data ini adalah pengarang, judul, tahun terbit, tajuk subjek
atau kata kunci dan informasi lain yang proses pengisian datanya sama
dengan katalog tradisional.
2. Metadata Administratif

II-4
Data yang tidak hanya dapat mengidentifikasi sumber informasi tapi juga
cara pengelolaanya. Cakupan dari data ini adalah sama dengan data
deskriptif hanya saja ditambah dengan pembuat data, waktu pembuatan, tipe
file, data teknis lain. Selain itu data ini juga mengandung informasi tentang
hak akses, hak kekayaan intelektual, penyimpanan dan pelestarian sumber
informasi.
3. Metadata Struktural
Data yang dapat membuat antara data yang berkaitan dapat saling
berhubungan satu sama lain. Secara lebih jelas, Metadata ini digunakan
untuk mengetahui hubungan antara berkas fisik dan halaman, halaman dan
bab dan bab dengan buku sebagai produk akhir.
II.4 Skema Metadata
Ada beberapa skema metadata file diantaranya sebagai berikut ini.
1. Semantic
Dalam kaitannya dengan metadata, semantik dapat diartikan sebagai makna
kata. Lebih jelasnya adalah kesepakatan untuk membuat istilah yang
digunakan untuk mewakili suatu makna. Selain itu, terkadang juga diberi
keterangaan tentang status pada istilah tersebut.
2. Content
Dalam hal ini, konten bisa diartikan sebagai cara mengisi semantic. content
tersebut bisa berupa peraturan untuk kriteria pengisian unsur skema atau
peraturan untuk nilai-nilai unsur.
3. Sintaksis
Sintaksis dalam skema metadata dapat berarti sebagai machine readible
(dapat dibaca mesin) atau dengan kata lain bahasa pemrogaman. Sehingga
semantic dan content yang telah dibuat dapat dibaca oleh mesin.
Skema tingkat global terdapat beberapa tingkatan metadata yang biasa
digunakan, yaitu :
a. Discovery metadata adalah informasi minimum yang diberikan untuk
menjelaskan isi dari sumber data. Jenis metadata ini tentu saja tidak
memenuhi kategori metadata yang bisa diaplikasikan pada tingkat
internasional.

II-5
b. Exploration metadata adalah informasi yang lebih detil yang diberikan
dalam menjelaskan isi dari sumber data. Jenis metadata ini diharapkan
dapat membantu pengguna data untuk keperluan analisis.
c. Exploitation metadata adalah metadata yang memuat informasi akses
data, transfer data, load data, menginterpretasikan data dan penggunaan
data untuk suatu aplikasi.
II.5. Aturan Metadata
Standar aturan metadata spasial Sistem Informasi Geografis (SIG) dibuat
dan dikembangkan untuk mendefinisikan informasi yang diperlukan oleh seorang
pengguna prospektif untuk mengetahui ketersediaan suatu set data spasial,
mengetahui kesesuaian set data spasial untuk penggunaan yang diinginkan,
mengetahui cara-cara pengaksesan data spasial SIG serta untuk mentransfer data
set spasial secara sukses. Walaupun demikian, standar tidak menetapkan tata cara
bagaimana informasi diorganisasikan dalam suatu sistem komputer atau dalam
suatu transfer data, tidak juga menetapkan tata cara bagaimana informasi tersebut
ditransmisikan, dikomunikasikan atau disampaikan kepada pengguna. Jika standar
metadata geospasial terkesan sangat kompleks itu karena standar tersebut didesain
untuk mendeskripsikan seluruh data geospasial yang bisa dideskripsikan.
Komunitas internasional melalui International Organization of Standards
(ISO), telah membangun dan menyetujui standar internasional metadata ISO 19115
pada tahun 2003. Standar ini adalah standar terlengkap dan terinci dengan acuan
sangat luas sehingga pengguna dapat mengidentifikasi, mengevaluasi,
mendapatkan dan menggunakan data. Salah satu keunggulan ISO 19115 adalah bisa
memberikan tampilan yang lebih lengkap serta memudahkan pencarian yang lebih
detail. Hanya saja cakupan aplikasi spasial yang luas menyebabkan ISO 19115
memiliki struktur yang lebih rumit (Musnanda, 2014).
Dalam aplikasinya, tidak semua elemen dalam ISO 19115 harus digunakan.
Setiap negara bisa mengembangkan profil metadata ISO 19115 nya sendiri sesuai
dengan kebutuhan. Dalam hal ini ISO 19115 menetapkan metadata utama (core)
yang harus ada dalam suatu sistem metadata. Indonesia termasuk negara yang
belum mengadopsi standar ISO untuk pembuatan metadata geospasialnya. Saat ini,
masyarakat data spasial Indonesia yang tergabung ISDN, masih menggunakan

II-6
Content Standards for Digital Geospasial Metadata, yaitu standar yang berisi
sekumpulan istilah dan definisi umum untuk mendokumentasikan data spasial
digital yang telah disetujui oleh Federal Geographic Data Committee (FGDC).
Standar ini juga menetapkan nama, definisi unsur data, dan grup data dalam
penyusunan metadata geospasial (Geologinesia, 2017).
II.6. Pembuatan Metadata
Kendala yang sering ditemui dalam pengumpulan metadata adalah
keengganan (penolakan) penghasil data dalam menyiapkan metadata. Hal ini
dikarenakan anggapan bahwa struktur standar metadata yang komplek dan kegiatan
pembuatan metadata merupakan pekerjaan yang membosankan. Anggapan tersebut
tidaklah adil, karena mengesampingkan manfaat yang diperoleh dengan adanya
metadata. Dengan membuat metadata berarti kita telah berusaha untuk
menyelamatkan investasi (uang dan tenaga) yang telah dikeluarkan.
Dalam suatu organisasi penghasil data, disamping terdapat pelaksana teknis
(petugas yang melaksanakan pengumpulan, kompilasi, dijitalisasian, penyusunan
basis data spasial, dan mempresentasikan data), sebaiknya terdapat pula seorang
data manager yang bertanggung jawab atas:
1. Menjamin ketersediaan data sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
organisasi bersangkutan.
2. Menjamin keberadaan data yang telah dihasilkan (inventarisasi).
3. Membuat estimasi/rencana kerja pengumpulan data selanjutnya.
Dilihat dari manfaat metadata sebagai alat manajemen maka sebaiknya
metadata dipersiapkan oleh seorang penanggung jawab data (data manager). Tidak
tepat bila kita membebankan pembuatan metadata kepada pelaksana teknis yang
umumnya hanya membuat 1 sampai 2 data set setiap tahunnya harus menghabiskan
waktunya untuk mempelajari isi/struktur dari metadata. Sebaliknya bila ada banyak
data set setiap tahun yang harus dikelola oleh suatu organisasi maka akan terasa
manfaatnya bagi seorang Data Manager untuk mempelajari dan memahami
isi/struktur dari metadata. Komunikasi yang baik dari seorang Data Manager
kepada pelaksana teknis untuk mendapatkan informasi data set yang hendak
didokumentasikan mutlak dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan

II-7
form (daftar isian) yang sederhana dan dalam terminologi yang dikenal oleh
seorang pelaksana, bukan istilah istilah yang terdapat dalam standar metadata.
II.7 Unsur Metadata
Unsur-unsur metadata yang ditetapkan berdasarkan Standar FGDC
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Informasi Identifkasi Data
Informasi identifikasi memberikan informasi dasar tentang data, termasuk
didalamnya adalah informasi judul, cakupan area, dan aturan untuk
menggunakan data. Unsur-unsur metadata yang termasuk didalamnya
adalah hal-hal yang diperlukan untuk mengidentifikasi data, yaitu : Sitasi,
deskripsi, periode waktu pembuatan, status, spasial domain, kata kunci,
batasan akses dan batasan penggunaan data. Informasi identifikasi
merupakan keharusan dalam penyusunan suatu metadata.
2. Informasi Kualitas Data
Informasi kualitas data memberikan informasi umum tentang kualitas data.
3. Informasi Pengorganisasian Data
Informasi pengorganisasian data spasial menunjukan tatacara yang
digunakan untuk menyajikan informasi spasial dalam suatu data. Kategori
metadata ini menjelaskan tentang objek titik, vektor dan raster. Unsur-unsur
yang berkaitan langsung dengan acuan spasial sangat diperlukan. Unsur-
unsur yang tidak langsung berkaitan dengan acuan spasial hanya digunakan
untuk kategori tertentu.
4. Informasi Acuan Spasial
Informasi acuan spasial menjelaskan kerangka acuan koordinat dari suatu
data.
5. Informasi Entitas dan Atribut
Unsur entitas dan atribut memberikan informasi tentang isi informasi data,
termasuk jenis entity, atribut, dan domain untuk mendapatkan besaran
atribut data.
6. Informasi Pendistribusian
Informasi pendistribusian memberikan informasi tentang nama institusi
yang mendistribusikan dan tatacara untuk mendapatkan data.

II-8
7. Informasi Acuan Metadata
Unsur ini memberikan informasi tentang informasi metadata. Informasi
yang terkandung didalamnya termasuk tanggal pembuatan metadata,
kontak, standar dan versi metadata. Informasi acuan metadata merupakan
unsur yang harus tersedia dari suatu metadata.
II.8 Penyusunan Metadata
Hal utama yang harus dipahami dalam mempersiapkan metadata adalah
pemahaman tentang data itu sendiri dan standar FGDC (standar yang dipakai untuk
mendiskripsikan). Kemudian kita menentukan cara yang akan kita pakai untuk
menuliskannya. Biasanya metadata dibuat dalam satu file digital untuk satu jenis
data.
Untuk membuat/menuliskan informasi data kita membutuhkan satu tool
(software) metadata agar sesuai dengan standar FGDC. Urutan dalam melakukan
pembuatan metadata adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi informasi informasi penting dari data.
2. Susun informasi informasi tersebut dalam standar metadata FGDC dengan
menggunakan metadata creation tool. Metadata creation tool adalah
perangkat lunak untuk membuat file dijital metadata.
3. Lakukan validasi sintak metadata, dengan mengunakan parser tool ’mp’.
4. Cek isi dari metadata untuk memastikan informasi tentang data sudah
lengkap dan sesuai.
II.9 Penyajian Metadata
Penyajian informasi metadata yang paling sederhana dapat dilakukan seperti
layaknya katalog buku di perpustakaan. Informasi metadata dari suatu data set
disimpan pada suatu file text (*.met) kemudian dicetak dan dikumpulkan menjadi
satu kesatuan dokumen (di ’binding’). Dokumen ini dapat diperlihatkan kepada
orang yang membutuhkan informasi mengenai inventarisasi data spatial yang kita
miliki. Tentu saja informasi metadata yang kita miliki hanya dapat diakses secara
terbatas oleh internal organisasi saja. Informasi metadata yang disimpan pada suatu
file metadata berekstensi *.html dapat pula diperlakukan hal yang sama untuk
dicetak dan dimanfaatkan sebagai dokumentasi.

II-9
Informasi metadata juga dapat didistribusikan melalui jaringan komputer
(network) atau intranet/internet dengan memanfaatkan file metadata berekstensi
*.html. File html disimpan didalam suatu direktori yang dapat diakses oleh setiap
komputer di dalam jaringan. Dengan menggunakan aplikasi web browser (misalnya
Microsoft Internet Explorer) kita dapat mengakses dan menampilkan metadata.
Atau dapat pula disebarkan melalui media intranet/internet, dengan membuat satu
halaman web dan menambahkan hyperlink yang menunjuk ke masing masing file
html untuk mempermudah pengguna dalam mengakses.

II-10
BAB III
PENGOLAHAN DATA
III.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam tugas Sistem Informasi Geografis I
Kelompok VI-C ini adalah sebagai berikut:
III.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam tugas Sistem Informasi Geografis I Kelompok VI-C
adalah sebagai berikut:
1. Laptop

Gambar 1 HP LAPTOP-P6N6U013
Nama : LAPTOP-P6N6U013
Processor : 11th Gen Intel(R) Core(TM) i5-1135G7
Penyimpanan : 512 GB
RAM : 8GB RAM
Sistem Operasi : Windows 11 Home Single Language 64-bit
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam tugas Sistem Informasi Geografis I Kelompok VI-
C adalah sebagai berikut:

III-11
1. Software ArcGIS (Versi 10.8)

Gambar 2 Software ArcGIS (Versi 10.8)


2. Data Shp Kelurahan Jomblang

Gambar 3 Data Shp Kelurahan Jomblang


III.2 Proses Pengisian Metadata
III.2.1 Pengisian Item Metadata
Langkah Pengisian Metadata adalah sebagai berikut :
1. Siapkan data shp yang akan diisikan metadatanya. Lalu, buat Geodatabase pada
folder yang nantinya akan diimport

Gambar 4 Data shp

III-12
2. Berikut tampilan shp yang sudah diinput ke geodatabase

Gambar 5 Tampilan shp pada Geodatabase


3. Buka ArcCatalog dalam menu program ArcGIS.

Gambar 6 ArcCatalog
4. Pilih file geodatabase yang akan diberikan metadata pada menu Catalog Tree,
di bagian contents akan muncul Feature Dataset dari file geodatabase.

Gambar 7 Menu pada Catalog Tree

III-13
5. Pada Customize pilih menu ArcCatalog Options

Gambar 8 ArcCatalog Options


6. Pada jendela ArcCatalog Options, pilih menu metadata dan pilih FGDC
CSDGM Metadata pada metadata style.

Gambar 9 Metadata Styles


7. Selanjutnya pilih menu Description dari file geodatabase Feature Dataset, dan
terlihat bahwa data belum memiliki metadata.

Gambar 10 Tampilan Description

III-14
8. Pilih tampilan preview dan klik Create Thumbnail untuk membuat thumbnail
yang ada pada tampilan di Description.

Gambar 11 Create Thumbnail


9. Pada tampilan Description sudah terdapat thumbnail tetapi metadata nya masih
kosong.

Gambar 12 Tampilan Description


10. Pilih Edit pada Description agar bisa mengisi metadata

Gambar 13 Edit description


11. Setelah itu proses pengisian metadata bisa dilakukan dan akan muncul tampilan
untuk mengisi form yang dibutuhkan.

Gambar 14 Item Description Sebelum Diisi

III-15
12. Isi bagian Item Description mulai dari Title sampai Credits.

Gambar 15 Item Description Setelah diisi


13. Untuk bagian Topics and Keywords diisi data sesuai dengan informasi yang
ada pada geodatabase yang dimasukkan.

Gambar 16 Topics and Keywords


14. Setelah semua metadata diisi, klik Save untuk menyimpan.

Gambar 17 Save Metadata


15. Maka tampilan Description seperti pada Gambar. Jika ada data yang ingin
ditambahkan lagi, klik kembali Edit.

Gambar 18 Tampilan Description Setelah Ditambahkan Metadata

III-16
16. Pengisian Informasi Pengenal File metadata dan tanggal pembuatan metadata
berada pada sub bagian Details. Pada bagian File Identifier, pilih tombol create
untuk memberikan identitas pada metadata. Kemudian pada bagian Date Stamp
isikan tanggal pembuatan metdata. Misal tanggal 26 Maret 2020 (2022-11-29

Gambar 19 Pengisian tanggal metadata


17. Selanjutnya untuk mengisi informasi kontak penyusun metadata geospasial,
dilakukan pada sub-bagian Contacts. Isikan nama kontak, Organisasi, Posisi
dan Role (Fungsi). Pilih new contacts kemudian isikan. Sebagai contoh gambar
berikut :

Gambar 20 Mengisi informasi kontak penyusun


18. Kemudian bagian Quality pada Resource, pilih Feature pada bagian Scope
Level.

Gambar 21 Pengisian Data Quality


19. Lakukan hal yang sama terhadap feature class lainnya.

III-17
III.2.2 Pengisian Item Data Quality
Langkah pengisian item data quality adalah sebagai berikut:
1. Informasi Garis Silsilah (lineage)
Klik ‘Lineage’ pada menu Resource, kemudian isi pada bagian ‘Statement’.
Lineage dapat digunakan untuk memberikan informasi mengenai asal usul suatu
data.

Gambar 22 Tampilan Menu Lineage


2. Absolute External Positional Accuracy
Klik ‘Quality’ pada menu Resource, lalu klik + New Report. Pada ‘Report Type’
pilihlah Absolute External Positional Accuracy. Selanjutnya klik ‘New
Conformance Result’. Kemudian centang jika Pass, lalu isi Explanation.

Gambar 23 Pilih New Report

III-18
Gambar 24 Pilih Absolute External Positional Accuracy

Gambar 25 Pilih New Conformance Result

Gambar 26 Pengisian Explanation

III-19
3. Completeness
Klik ‘Quality’ pada menu Resource, lalu klik New Report. Pada ‘Report Type’ pilih
Completeness Omission. Selanjutnya klik ‘New Conformance Result’. Kemudian
centang jika Pass, lalu isi Explanation.

Gambar 27 Pilih Completeness Omission

Gambar 28 Pengisian Explanation

III-20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil dan Pembahasan Metadata
Identifikasi metadata berisi mengenai jawaban dari pertanyaan siapa, apa, kapan,
dimana, mengapa dan bagaimana dari sumber data tersebut didapatkan
1. Judul data spasial
Title atau judul merupakan informasi penting yang berisi tentang apa isi dari
keseluruhan data yang telah dibuat. Pemberian judul pada metadata juga
berbeda-beda tergantung dari jenis data yang diisi metadata.

Gambar 29 Judul data spasial


2. Credit
Credit berisikan hak cipta pembuatan data yang diolah oleh pihak-pihak yang
bersangkutan.

Gambar 30 Credits
3. Status
Status diisi sesuai dengan kondisi status pada datanya, misalny apada kasus ini
berstatus Required

Gambar 31 Status
4. Abstrak
Abstrak atau deskripsi merupakan informasi yang berisi penjelasan singkat
mengenai jenis file pada metadata tersebut. Pada deskripsi bisa diberi penjelasan
mengenai sumber dan teknik yang dilakukan dalam pembuatan suatu jenis data.

Gambar 32 Abstrak

IV-21
5. Purpose
Purpose atau tujuan merupakan informasi yang berisi mengenai tujuan dari
dibuatnya jenis data pada metadata tersebut.

Gambar 33 Purpose
6. Tahun pembuatan
Tahun pembuatan merupakan informasi yang berisi mengenai waktu dibuatnya
jenis file pada metadata tersebut. Pada bagian ini juga dapat berisi mengenai
waktu dieditnya data jika ada perubahan.

Gambar 34 Tahun pembuatan


7. Kata kunci
Kata kunci atau keywords merupakan informasi yang berisi mengenai kata-kata
kunci yang sekiranya mencakup keseluruhan informasi mengenai jenis data pada
metadata

Gambar 35 Keywords
8. Preview data spasial
Preview merupakan informasi yang berisi mengenai tampilan data yang akan
diiisi metadata.

Gambar 36 Preview data spasial

IV-22
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan metadata yang telah
dilakukan oleh kelompok VI-C:
1. Metadata adalah kumpulan data dan informasi yang berisi tentang data-data
tersebut. Metadata memiliki fungsi dalam memudahkan data untuk diorganisir,
dibagikan, disesuaikan, dan didokumentasikan. Metadata sendiri dapat
menunjukkan sebuah kualitas dari data shp itu sendiri.
2. Proses dalam pengisian metadata dilakukan dengan mengisikan metadata secara
menyeluruh pada setiap feature class. Pembuatan metadata dapat dilakukan
dengan menggunakan Arc Catalog. Deskripsi yang diisikan pada metadata adalah
identifikasi dan data quality. Identifikasi terdiri atas pengisian judul data spasial,
abstrak, purpose, tahun pembuatan, kata kunci, dan preview data spasial,
sedangkan dalam pengisian data quality terdiri atas pengisian lineage (riawayat
data), optional accuracy, attribute accuracy, dan completeness.

V-23

Anda mungkin juga menyukai