COVID-19
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Global
Kelompok 5 :
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTIMGGI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah Swt. Yang telah memberikan nikmat
sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Isu Terkini Penyakit
Menular”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat pemenuhan tugas mata kuliah kesehatan
global. Penulis mencoba menggali isu terkini penyakit menular yang sedang ramai di dunia.
Dalam penulisan makalah ini, penulis tidak sendirian. Penlis ucapkan terima kasih
kepada ibu Ega Aprisia, S.KM selaku guru pengampu mata kuliah kesehatan global yang telah
memberikan bimbingan dalam penulisan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara morel maupun material. Ucapan
terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada teman – teman yang telah memberikan dorongan
semangat selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari tulisan ini belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap kritik
dan saran demi kesempurnaan karya tulis selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagui para pembaca.
Bukittinggi, 26 Oktober 2022
Penulis
DAFTAR ISI
A. KATA PENGANTAR................................................................................................ i
B. DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG................................................................................... 1
b. RUMUSAN MASALAH................................................................................ 2
c. TUJUAN PEMBAHASAN............................................................................ 2
i. TUJUAN UMUM
ii. TUJUAN KHUSUS
d. MANFAAT PEMBAHASAN........................................................................ 2
2. PEMBAHASAN
a. DEFINISI PENYAKIT................................................................................. 3
i. MENULAR
ii. TIDAK MENULAR
b. DEFINISI KASUS DAN DERAJAT COVID-19........................................ 4
..........................................................................................................................
.......................................................................................................................... 6
c. FAKTOR PENYEBAB COVID-19.............................................................. 7
d. PENCEGAHAN VIRUS SARS-CoV-2........................................................ 8
e. PENGOBATAN COVID-19 DAN KEILMUAN YANG DIPAKAI.......... 9
.......................................................................................................................... 10
3. PENUTUP
a. KESIMPULAN......................................................................................... 11
b. SARAN...................................................................................................... 11
4. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Virus merupakan salah satu penyebab penyakit menular yang perlu diwaspadai.
Dalam 20 tahun terakhir, beberapa penyakit virus menyebabkan epidemi seperti severe acute
respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV) pada tahun 2002-2003. Pada tanggal 31
Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui
penyebabnya. Dalam 3 hari, pasien dengan kasus tersebut bertambah hingga berjumlah jutaan
kasus. Pada awalnya data epidemologi menunjukkan 66% pasien berkaitan atau terpajan dengan
satu seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien
diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru.
Pada tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization memberi nama virus baru tersebut
SARS-CoV-2 dan diberi nama penyakit sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Virus
corona ini menjadi patogen penyebab utama outbreak penyakit pernapasan. Virus ini adalah
virus RNA rantai tunggal (single-stranded RNA) yang dapat disolasi dari beberapa jenis hewan,
terakhir disinyalir virus ini berasal dari kelelawar kemudian berpindah ke manusia. Pada
mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat menular antara manusia-
manusia. Hingga jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu akhirnya dikonfirmasi
bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular dari manusia ke manusia. Pada tanggal 11 Maret
2020, WHO mengumumkan bahwa COVID-19 menjadi pandemi di dunia.
Kasus COVID-19 pertama di Indonesia diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020 atau
sekitar 4 bulan setelah kasus pertama di Wuhan, Cina. Kasus pertama di Indonesia ditemukan
sebanyak 2 kasus dan terus bertambah. Puncak kasus kedua terjadi di bulan Juli 2021, untuk
menentukan seseorang terjangkit COVID-19 dibutuhkan pemeriksaan PCR swab, hasil penelitian
terbaru menunjukkan bahwa sebagian kasus dapat menunjukkan hasil positif persisten walaupun
sudah tidak ada gejala. Penelitian di Korea menunjukkan bahwa walaupun tidak ditemukan virus
yang dapat bereplikasi 3 minggu setelah onset gejala pertama, SARS-CoV-2 RNA masih
terdeteksi di spesimen pemeriksaan RT-PCR hingga 12 minggu. Penyintas penelitian COVID-19
terbaru juga menunjukkan ada kemungkinan untuk proses reinfeksi karena antibodi COVID-19
dalam tunuh diperkirakan akan menghilang dalam 3 minggu sampai dengan 12 bulan. Oleh
sebab itu walaupun sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19, tetap harus menjalankan protokol
kesehatan.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa faktor penyebab dari kasus penyakit COVID-19 di dunia?
2. Bagaimana gejala-gejala COVID-19?
3. Bagaimana proses penyebaran COVID-19?
4. Apa solusi dari kejadian kasus COVID-19 dan keilmuan apa saja yang
digunakan dalam kasus tersebut?
3. TUJUAN
i) Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana kasus COVID-19 menyebabkan tingginya angkanya
kematian
ii) Tujuan khusus
(1) Untuk mengatahui gejala-gejala COVID-19
(2) Untuk mengetahui dan memahami faktor penyebab terjadinya COVID-19
(3) Untuk mengetahui solusi dari kasus COVID-19
(4) Untuk mengetahui perbedaan penyakit menular dan tidak menular
4. MANFAAT
Dengan dilakukannya pembahasan mengenai Isu Terkait Penyakit Menular dan Tidak
Menular untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Global dan juga dihharapkan dapat
menambah pengetahuan kami.
2)
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI KASUS
Kasus COVD-19 diklasifikasikan menjadi kasus suspek, kasus probabel, dan kasus
konfirmasi. Klasifikasi kasus COVID-19 dilakukan berdasarkan penilaian kriteria klinis,
kriteria epidemiologis, dan kriteria pemeriksaan penunjang.
1. Kasus suspek
Yang dimaksud dengan kasus suspek adalah orang yang memenuhi salah satu kriteria
berikut:
a. Orang yang memenuhi kriteria klinis:
1) Demam akut, batuk, lemas, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan,
flu/hidung tersumbat, sesak napas, mual atau muntah, diare, dan penurunan
kesadaran; atau
2) Pasien dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dengan riwayat
demam (>38°C) dan batuk yang terjadi dalam 10 hari terakhir, serta
membutuhkan perawatan rumah sakit: atau
3) Ansomnia (kehilangan penciuman) akut tanpa penyebab lain yang
teridentifikasi
4) Ageusia (kehilangan pengecapan) akut tanpa penyebab lain yang
teridentifikasi
b. Seseorang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi
COVID-19 atau klaster COVID-19 dan memenuhi kriteria klinis.
c. Seseorang dengan hasil pemeriksaaan Rapid Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag)
positif sesuai dengan penggunaan RDT-Ag, dan tidak memiliki gejala.
2. Kasus probable
Yang dimaksud dengan kasus probable adalah kasus suspek yang meninggal denngan
klinis meyakinkan COVID-19 dan memiliki salah satu kriteria sebagai berikut:
a. Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium Nucletic Acid Amplification Test
(NAAT) atau RDT-Ag; atau
b. Hasil pemeriksaan laboratorium NAAT/RDT-Ag tidak memenuhi kriteria kasus
konfirmasi maupun bukan COVID-19 (discarded).
3. Kasus terkonfirmasi
Yang dimaksud dengan kasus terkonfirmasi adalah orang yang memnuhi salah satu
kriteria berikut:
a. Seseorang dengan pemeriksaan laboratorium NAAT positif.
b. Memenuhi kriteria kasus suspek atau kontak erat dan hasil pemeriksaan RDT-Ag
positif di wilayah sesua penggunaan RDT-Ag pada kriteria wilayah B dan C.
c. Seseorang dengan hasil pemeriksaan RDT-Ag positif sesuai dengan penggunaan
RDT-Ag pada kriteria wilayah C.
1.1. DEFINISI KASUS VARIAN OMICRON (B.1.1.529)
Varian Omicron menjadi varian yang perlu diwaspadai karena memiliki jumlah
mutasi yang tinggi, termasuk pada protein spike, dan berpotensi memiliki kemampuan
menghindari sistem imun yang lebih baik dan laju penularannya yang tinggi. Studi
epidemiologis didapatkan bahwa pada negara yang memiliki varian omicon, varian
ini dengan cepat menggantikan varian delta sebagai varian yang mendominasi.
Berdaarkan WHO, definisi kasus varian Omicron sebagai berikut:
a. Kasus suspek varian Omicron
1) Kasus terkonfirmasi COVID-19, apapun gejalanya sesuai definisi
kasus suspek yang memiliki kontak dengan kasus probable atau kasus
suspek varian Omricron
2) Kasus terkonfirmasi COVID-19 (sesuai definisi kasus WHO) yang
bertempat tinggal atau melakukan perjalanan dari area yang
mendeteksi Omicron dalam 14 hari sebelum timbulnya gejala.
b. Kasus probable Omicron
Kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan positif S-gene Target Failure (SGTF)
atau uji dteksi Single Nucleotide Polymorphism (SNP) berbasisPCR mengarah
ke varian Omicron.
c. Kasus terkonfirmasi varian Omicron
Individu yang terkonfirmasi dengan hasil pemeriksaan sekuensing positif
Omicron SARS-CoV-2.
2. DERAJAT PENYAKIT
a. Tanpa gejala
Kondisi ini merupakan kondisi paling ringan. Pasiien tidak ditemukan gejala.
b. Ringan
Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia.
Gejala yang muncul seperti dmam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek,
mialgia. Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti
hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, anosmia, atau ageusia yang
muncul sebelum onset gejala pernapasan sering dilaporkan. Pasien usia tua
dan immunocompromised gejalla tipkal seperti fatigue, penurunan kesadaran,
mobilitas menurun, diare, hilang nafsu makan, delirium, dan tidak ada demam.
c. Sedang
Pada pasien remaja atau dewasa, pasien dengan tanda klinis pneumonia
(demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia berat.
Pada pasien anak-anakdengan tanda klinis pneumonia tidak berat dan tidak
ada tanda pneumonia berat.
d. Berat/Pneumonia berat
Pada pasien remaja atau dewasa, pasien dengan tanda klinis pneumonia
ditambah satu dari frekuensi napasdistres pernapasan berat atay pada udara
ruangan. Atau pada pasien anak dengan tanda klinis pneumonia ditambah
setidaknya dari satu di bawah ini:
1) Sianosis sentral
2) Distres pernapasan berat seperti napas cepat, grunting, tarikan dada
yang sangat berat)
3) Tanda bahaya umum; ketidakmampuan menyusu atau minum,
penurunan kesadaran atau kejang
4) Napas cepat
e. Kritis
Pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrom (ARDS), sepsi dan syok
sepsi, atau kondisi lainnya yang membutuhkan alat penunjang hidup seperti
ventilasi mekanin atau terapi vasopresor.
d. PENCEGAHAN COVID-19
1) Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus corona, atau orang yang sedang sakit demam, batu, dan pilek
2) Lakukan isolasi mandiri apabila terkena dengan cara tinggal terpisah dari
orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar
tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang oranng lain gunakan
3) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat
4) Tutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk dengan tisu, kemudia buang
tisu ke tempat sampah
5) Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersilan lingkungan
termasuk kebersihan rumah
6) Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan
7) Melakukan vaksinasi sesuai yang dianjurkan yaitu; vaksin 1, vaksin 2 dan
booshter
8) Melakukan gerakan 5 M yaitu:
a. Mencuci tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari terutama
saat:
i) Sebelum memasak atau makan
ii) Setelah menggunakan kamar mandi
iii) Setelah menutup hidung saat batuk atau bersin.
Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air
atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 60%.
b. Memakai masker
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari
terkena droplets
d. Menjauhi kerumunan
e. Mengurangi mobilitas
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Covid-19 adalah singkatan dari Corona Virus Disease 2019 yaitu penyakit yang
disebabkan oleh virus corona baru yang awalnya terjadi pada tahun 2019. Asal mula
terjadinya peyakit ini karena terjadinya kasus pneumonia yang tidak diketahui
penyebabnya pada tanggal 12 Desember 2019 di Wuhan, Cina yang terjadi pada pasar
ikan Huanan yang juga menjual binatang ternak dan hewan liar. Penyebaran COVID-19
masih terjadi karena kurangnya tingkat rasa peduli masyarakat terhadap protokol
kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penyebaran virus ini dapat ditularkan
melalui kontak fisik maupun udara maka dari itu pemerintah menganjurkan masyarakan
untuk mengamalkan gerakan 5 M serta menjaga jarak aman (social distancing) minimal 1
meter. COVID-19 memiliki berbagai varian gejala mulai dari tanpa gejala hingga gejala
kronis atau pneumonia berat. Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka kematian
penduduknya tinggi akibat COVID-19, hal ini dikarenakan kurang tanggapnya
pemerintah dengan isu virus ini sebelum masuk ke dalam Indonesia. Covid-19 memiliki
beberapa varian baru dari virus SARS-CoV-2 seperti Alpha (B.117), Beta (B1.351) dan
Delta (B.1.617) dengan risiko penularan tinggi dan menyebabkan penurunan efikasi
vaksin. Saat ini terdapat varian baru dari COVID-19 yaitu varian B.1.1.529 yang diberi
nama Omicron.
b. SARAN
Peran masyarakat sebagai bentuk upaya pencegahan COVID-19 sangatlah penting, perlu
peran aktif semua belah pihak juga untuk dapat terealisasikan penanggulangan COVID-
19. Untuk itu perlu langkah tepat yang harus dilakukan seperti memperkuat komitmen
dalam menjalankan protokol kesehatan, membangun komitmen bekerja sama dalam
program vaksinasi dan menerapkan kebijakan yang jelas dan tegas dalam melindungi
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Burhan, Erlina dkk. 2022. Pedoman Tatalaksana Covid-19 Volume 4. Jakarta: Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia.
Muhammad, Simela Victor. 2021. Pandemi Covid-19 sebagai Persoalan Serius banyak Negara
di Dunia Volume 3. Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.