SEMESTER 3
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Polio”
Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan
Medikal Bedah 2. Pembuatan bisa berlangsung dengan lancar karena bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Dengan demikian, di kesempatan kali ini juga penulis menghaturkan rasa
terima kasih.
Meskipun demikian, penulis sungguh-sungguh sadar kalau masih ada banyak
kekurangan-kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kami menantikan kritik beserta
saran yang membangun oleh segenap pihak untuk kami pakai sebagai materi evaluasi demi
menambah kualitas diri nantinya.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. TUJUAN ....................................................................................................... 1
C. MANFAAT .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. KONSEP MEDIS......................................................................................... 3
1. DEFINISI ............................................................................................... 3
2. ETIOLOGI ............................................................................................ 3
3. PATOFISIOLOGI ................................................................................ 4
4. PATHWAY ............................................................................................ 5
5. TANDA DAN GEJALA ........................................................................ 6
6. PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN ................................ 6
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG.......................................................... 7
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.................................................... 8
1. PENGKAJIAN ...................................................................................... 8
2. DIAGNOSA ........................................................................................... 8
3. INTERVENSI ........................................................................................ 9
4. IMPLEMENTASI ................................................................................. 16
5. EVALUASI ............................................................................................ 16
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 17
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 17
B. SARAN ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus polio dan
biasanya menyerang anak-anak dengan gejala lumpuh layuh akut (AFP=Acute
Flaccid Paralysis). Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh
virus. Polio menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam
hitungan jam. Virus ini memasuki tubuh melalui mulut dan berkembang biak dalam
usus. Gejala awal adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan pada
leher dan nyeri pada anggota badan. Satu dari 200 infeksi menyebabkan kelumpuhan
ireversibel (biasanya di kaki). Di antara mereka yang lumpuh, 5% sampai 10%
meninggal ketika otot pernapasan mereka lumpuh.
Di Indonesia banyak dijumpai penyakit polio terlebih pada anak-anak, hal ini
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Disamping asupan gizi juga dapat
dipengaruhi oleh faktor keturunan dari orang tua, apalagi dengan kondisi di negeri ini
yang masih banyak dijumpai keluarga kurang mampu sehingga kebutuhan gizi
anaknya kurang mendapat perhatian. Peran serta pemerintah disini sangat diharapkan
untuk membantu dalam menangani masalah gizi buruk yang masih banyak ditemui
khususnya di daerah terpencil atau yang jauh dari fasilitas pemerintah, sehingga sulit
terjangkau oleh masyarakat pinggiran. Jika hal ini tidak mendapat perhatian, maka
akan lebih banyak lagi anak-anak Indonesia yang menderita penyakit polio.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari polio
2. Untuk mengetahui etiologi polio
3. Untuk mengetahui patofisiologi polio
4. Untuk mengetahui pathway dari polio
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari polio
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dan pencegahan dari polio
7. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang untuk polio
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari polio
C. MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca, agar pembaca
dapat menambah pengetahuan tentang Polio. Dan bagi penulis mampu memahami
tentang bagaimana memberikan asuhan keperawatan pada pasien poliomielitis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
1. DEFINISI
Poliomyelitis atau polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan
kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat
menular, tetapi dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
Sebagian besar penderita polio adalah balita, terutama yang belum menjalani
imunisasi polio. Namun, polio dapat dialami oleh siapa saja tanpa batasan usia. Selain
kelumpuhan permanen, polio juga dapat menyebabkan gangguan pada saraf
pernapasan sehingga penderitanya kesulitan bernapas.
2. ETIOLOGI
Penyebab polio adalah infeksi poliovirus. Ketika memasuki mulut, virus tersebut
akan berjalan masuk ke saluran pencernaan dan mulai menggandakan diri. Dalam
beberapa kasus, virus juga bisa memasuki pembuluh darah dan menyebar ke sistem
saraf.Kemudian penderitanya akan membuang kotoran yang telah terkontaminasi
virus polio ke lingkungan, dan membuat virus dapat menyebar dengan cepat, terutama
jika lingkungan tersebut memiliki sanitasi buruk. Virus polio hanya menginfeksi
manusia melalui:
Tidak mencuci tangan ketika ada kotoran di tangan dan tangan tersebut menyentuh
mulut
Memasukkan benda-benda seperti mainan yang terkontaminasi kotoran ke dalam
mulut
Mengonsumsi makanan maupun minuman yang diolah secara tidak sehat. Pasalnya,
virus dapat hidup di kotoran orang yang terinfeksi selama berminggu-minggu
sehingga dapat mencemari makanan dan air dengan sanitasi yang buruk.
Orang yang sudah terinfeksi dengan virus dapat menyebarkan virus polio
tersebut bahkan sebelum gejala muncul sampai beberapa minggu setelahnya.
Penderita polio tanp gejala sekali pun tetap dapat menularkan virus ini pada orang
lain.
Faktor risiko
3. PATOFISIOLOGI
4. PATHWAY
5. TANDA DAN GEJALA
Sebagian besar penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka telah
terinfeksi polio, sebab virus polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala
atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Meskipun demikian, penderita
polio tetap dapat menyebarkan virus dan menyebabkan infeksi pada orang lain.
Berdasarkan gejala yang muncul, polio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan (nonparalisis) dan polio yang
menyebabkan kelumpuhan (paralisis). Berikut adalah gejala kedua jenis polio
tersebut:
Polio nonparalisis
Polio nonparalisis adalah jenis polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan.
Gejala polio ini muncul 6-20 hari sejak terpapar virus dan bersifat ringan. Gejala
berlangsung selama 1-10 hari, dan akan menghilang dengan sendirinya. Gejala
tersebut meliputi:
Demam
Sakit kepala
Radang tenggorokan
Muntah
Otot terasa lemah
Kaku di bagian leher dan punggung
Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai
Polio paralisis
Polio paralisis adalah jenis polio yang berbahaya karena dapat menyebabkan
kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen. Gejala awal polio
paralisis serupa dengan polio nonparalisis. Namun dalam waktu 1 minggu, akan
muncul gejala berupa:
Vaksin polio juga diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah
melakukan vaksinasi polio. Vaksin polio untuk dewasa diberikan dalam bentuk suntik
(IPV) yang terbagi menjadi tiga dosis. Berikut adalah pembagian dosisnya:
Orang dewasa yang akan bepergian ke negara dengan kasus polio aktif juga
dianjurkan untuk melakukan vaksinasi polio. Hal ini dilakukan sebagai bentuk
pencegahan ketika berinteraksi dengan penderita atau orang yang diduga menderita
polio.
Efek samping yang dapat terjadi setelah pemberian suntikan polio adalah rasa
nyeri dan kemerahan pada area suntikan. Beberapa orang mungkin mengalami alergi
setelah vaksinasi, dengan gejala berupa:
Demam
Pusing
Tubuh terasa lemas
Muncul ruam
Jantung berdebar
Sesak napas
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis polio biasanya dilakukan dokter berdasarkan gejalanya, seperti leher
dan punggung yang kaku hingga kesulitan menelan dan bernapas. Dalam memastikan
diagnosis, dokter dapat mengambil sampel yang akan diuji di laboratorium untuk
menentukan keberadaan virus polio. Virus polio dapat dideteksi dalam sampel
spesimen yang diambil dari tenggorokan, feses, dan terkadang cairan serebrospinal.
Dari spesimen tersebut, dokter akan mendeteksi keberadaan virus melalui beberapa
metode berikut ini.
a) Kultur sel poliovirus
Virus polio akan diisolasi melalui kultur sel. Metode ini dilakukan dengan
menyediakan media pertumbuhan bagi virus. Sampel yang telah diolah akan
dimasukkan ke media tersebut. Sampel yang positif mengandung poliovirus akan
menunjukkan kerusakan sel kultur (cytopathic effect).
b) Tes PCR
Melalui pemeriksaan ini virus dapat dideteksi dengan melacak keberadaan
material genetik dari virus polio pada sampel.
c) Tes serologi
Tes serologi adalah pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi tertentu dalam
darah. Melalui pemeriksaan tes serologi poliovirus, kadar antibodi yang dihasilkan
sistem imun pasien terhadap virus polio akan diukur.
3. INTERVENSI
No Diagnosis Luaran Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan Keperawatan
1. • Defisit nutrisi Tujuan: setelah 1. Identifikasi status . Untuk
b.d mencerna diberikan Tindakan nutrisi mengetahui
makanan Keperawatan 2. Identifikasi makanan status nutrisi
selama 2x24 jam, yang disukai pada pasien
diharapkan difisit 3. Sajikan makanan 2. Agar
nutrisi membaik secara menarik dan suhu menambah
Kriteria hasil: yang sesuai nafsu makan
- nafsu makan 4. Anjurkan posisi duduk pasien
membaik jika perlu 3. Supaya
- membran mukosa 5. Kolaborasi dengan ahli pasien lebih
membaik gizi jika perlu tertarik
- frekuensi makan dengan
membaik makanan nya
- porsi makanan dan nyaman.
yang dihabiskan 4. Agar lebih
meningkat. mudah saat
makan dan
terhindari dari
tersedak
5. Untuk
mengetahui
makanan apa
yang
dianjurkan
untuk pasien
dan yang
tidak
dianjurkan.
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang dapat mengakibatkan
terjadinya kelumpuhan yang permanen. Imunisasi polio digunakan untuk menimbulkan
kekebalan aktif terhadap penyakit poliomielitis atau penyakit polio.
Pemberian imunisasi polio bisa dilakukan dengan cara menyuntikannya secara subkutan
atau dengan cara meneteskan vaksin polio ke dalam mulut. Jenis vaksin polio yaitu Inactived
Poliomyelitis Vaccine (IPV) dan Oral Polio Vaccine (OPV). Pencegahan polio antara lain
melakukan cakupan imunisasi yang tinggi dan menyeluruh.
B. SARAN