Anda di halaman 1dari 3

CONTOH METODE PENELITIAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT.

JUDUL: MASJID DI DESA WONOREJO SEBAGAI ATRAKSI WISATA RELIGI


(KAJIAN ARSITEKTUR ISLAM)

BAB III. METODE PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT (Strength Weakness Opportunity
Threats). Data digali melalui surey primer dan sekunder. Survey primer dengan cara wawancara
dan observasi. Surey sekunder dibutuhkan untuk memberikan gambaran/ seting suasana serta
data awal tentang bangunan ibadah (masjid) yang potensial dikembangkan menjadi tujuan wisata
religi. Data sekunder tersebut bersumber dari monografi Desa Wonorejo (data potensi desa),
Inventarisasi data Masjid PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah Blimbing), hasil survey
lapangan mata kuliah Stupa 6 Prodi Arsitektur, googleearth dan media online lainnya. Data dan
informasi disajikan secara terorganisisr, sistematis dan faktual.

1.1. Pengumpulan Data


Tahapan pengumpulan data didesain sebagai berikut:
a. Pertama, melakukan scanning atau survey tentang gambaran umum Desa Wonorejo.
Scanning dilakukan dengan memetakan potensi wisata alam, wisata budaya, dan
wisata buatan (permukiman dan sarprasnya) untuk memahami keberadaan potensi
wisata religi di Desa Wonorejo.
b. Kedua, mengidentifikasi aktifitas dan fasilitas religi serta edukasi di Desa Wonorejo.
(1) Beberapa aktifitas religi yang dimaksud antara lain: sholat, memakamkan
jenazah, pengajian, penyembelihan hewan qurban, dan sebagainya sedangkan
aktifitas edukasi antara lain sekolah, mengaji, OR, berlatih seni budaya, berlatih
memasak, mini library, dan sebagainya. (2) Fasilitas religi terdiri dari masjid,
makam, lapangan OR, dsb; sedangkan fasilitas edukasi: sekolah, sanggar seni,
tempat-tempat pelatihan, gedung atau lap OR, dsb
c. Ketiga, mengidentifikasi secara lebih detail bangunan masjid ditinjau dari variable:
penyebaran, arsitektur dan aktifitasnya.
1) Identifikasi penyebaran bangunan masjid dilakukan dengan membuat peta desa
lengkapi legenda masjid dan identitasnya (nama masjid, luas bangunan, luas
lahan, institusi / yayasan pengelola masjid, nama takmir)
2) Identifikasi arsitektur bangunan masjid, berupa: (a) gambar situasi (menjelaskan
kondisi lingkungan sekitar seperti jalan, bangunan, area hijau, dsb); (b) Gambar
siteplan, (menjelaskan fungsi-fungsi dan desain luarnya termasuk lanskap
(hardscape maupun sofscape); (c) Gambar Denah, lengkap nama ruang dan
luasannya; (d) Foto fasad dari seluruh arah, bagian-bagian yang penting
didokumentasikan (karena keunikannya, karena aktifitasnya yang padat, karena
rusak, dsb); ( e ) Perspektif yang menunjukkan keberadaan masjid thd
lingkungan di sekitarnya; dan (f) Unggulan/ keunikan arsitektur masjid.
3) Aktifitas religi/ peribadatan di masjid, meliputi: (a) Jadwal aktifitas harian,
minggunan, bulalan, tahunan. Lengkapi informasi dengan jumlah jamaah, asal
jamah, Ustadz/ penceramah, dsb; (b) Aktifitas unggulan/ spesifik di tiap-tiap
masjid; dan (c) Tokoh unggulan/ ternama (yg bisa dijual) di tiap2 masjid.
1.2. Analisis
Analisis SWOT (Strength Weakness Opportunity Threats) merupakan
metode analisis untuk merumuskan strategi yang sistematis dalam pengambilan
keputusan. Identifikasi kondisi lapangan ke dalam kategori S (strength atau
kekuatan), W (weakness atau kelemahan), O (opportunity atau peluang) dan T
(threats atau ancaman) menjadi prasarat yang harus dilakukan sebelum melakukan
analisis SWOT (Nggini, 2019). Namun demikian, sebelum menentukan strategi
melalui analisis SWOT, perlu dilakukan kajian makro sehingga ditetapkan tujuan
kebijakan (berdasarkan visi misi yang telah ditetapkan sebelumnya). Dalam
konteks penelitian ini, yang dimaksud dengan tujuan kebijakan adalah tujuan
penelitian itu sendiri (GÜREL, 2017).
Setelah data di kategorisasi ke dalam komponen S, W, O dan T, langkah
analisis selanjutnya adalah menyusun matrik untuk membuat rumusan strategi.
Pada tahap ini terdapat asumsi dasar bahwa terdapat konsisi yang berpasangan
antara S-W serta W-O. Kondisi berpasangan ini terjadi karena dalam setiap
kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi, dan dari setiap kesempatan
yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai (Salim & Siswanto,
2019). Masing-masing pasangan memiliki karakter yang khas untuk
penanganannya. Lihat tabel di bawah ini.

Tabel . Matrik Analisis SWOT


Internal Strengths (S) Weaknesses (W)
Eksternal
Opportunities (O) Comparative Advantages Divestment/Investment
Kemungkinan bagi suatu organisasi Mengatasi kelemahan untuk mencapai
untuk bisa berkembang lebih peluang
cepat.
Threaths (T) Mobilization Damage Control
Perlu upaya mobilisasi kekuatan Perlu mengendalikan kerugian agar
organisasi untuk tidak menjadi lebih parah dari yang
memperkecil ancaman dari luar diperkirakan.
Sumber: (GÜREL, 2017) dan (Salim & Siswanto, 2019), diolah

Anda mungkin juga menyukai