OLEH
XI MIA
SOLOR BARAT
2023
BAB I
PENDAHULUAN
serba instan yang menjadi budaya hidup masyarakat. Hal ini disebabkan oleh
kecemasan akan waktu bekerja yang akan tersita, hanya untuk menyiapkan
makanan. Pada kenyataannya, bakso merupakan salah satu menu makanan pilihan
masyarakat. Selain harganya murah, bakso juga mudah ditemui di berbagai rumah
makan. Bakso sangat digemari, apalagi bila ditambah beberapa bumbu seperti
saos, kecap, dan cuka. Asam asetat atau cuka merupakan senyawa kimia organik
yang digunakan untuk menambah rasa asam dan aroma kedalam makanan. Cuka
dapat digunakan pada industri yang bergerak di bidang tekstil, yag sering
beberapa serat pakaian atau kain. Asam asetat mempunyai rumus kimia
CH3COOH.
ditentukan melalui titrasi dengan menggunakan indikator basa kuat seperti NaOH.
Jumlah asam utama yang terdapat pada kebanyakan cuka makanan yaitu asam
asetat. Pengaruh dari cuka sangat ditentukan oleh jumlah atau konsentrasi asam
jajanan yang mereka konsumsi. Hal itu tidak lain disebabkan karena
Penulis berharap dapat membantu para penikmat cuka makan untuk lebih efektif
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam makalah ini
proses titrasi?
Masalah ini fokus membahas penentuan konsentrasi asam asetat pada cuka
1.4 Tujuan
berikut.
1) Mengetahui proses penentuan konsentrasi asam asetat (CH3COOH) dalam
cuka makan.
1.5 Manfaat
LANDASAN TEORI
yang berlebih. Pelbagai gangguan kesehatan antara lain, iritasi lambung, iritasi
merusak email gigi, mengurangi kepadatan tulang, mengikis zat kalium dalam
Asam adalah zat yang melepaskan ion H+ dalam air. Atom hidrogen (H)
memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik dengan basa
Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik lemah yang dihasilkan
dari fermentasi alkohol oleh bakteri acetobacter aceti. Asam asetat memiliki
rumus molekul CH3COOH. Senyawa ini bersifat tidak berwarna dan berbau.
Asam asetat murni(glacial) membeku pada suhu 290 K.. Larutan asam asetat
dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian
CH3COOH CH3COO- + H+
Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (Polar), mirip seperti air
dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6.2,
sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperti garam anorganik dan gula
maupun senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan
iodin. Asam asetat bercampur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar
lainnya seperti air, kloroform, dan heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan
bercampur dari asam asetat ini, membuatnya berguna dalam industri kimia.
pengatur keasaman.
magnesium(Mg), dan seng(Zn), dan membentuk gas hidrogen(H 2O) dan garam-
garam asetat yang disebut logam asetat. Logam asetat juga dapat diperoleh
dengan reaksi asam dan basa yang cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda
kue(Natrium Bikarbonat) dengan cuka. Hampir semua garam asetat larut dengan
Contoh reaksi
salah satu pereaksinya adalah logam yang akan menggantikan ion logam.
Pembentukan Garam
menghasilkan garam.
2.6.1 Titrasi
larutan asam dengan zat peniter( zat penitrasi) suatu larutan basa atau penentu
kadar larutan basa dengan zat peniter( zat penitrasi) suatu larutan asam.
Penentuan itu dilakukan dengan cara meneteskan larutan basa yang telah
dan basa tepat habis bereaksi. Waktu penambahan hingga asam dan basa tepat
habis disebut titik ekuivalen.Titik Ekuivalen titrasi yaitu kondisi pada saat
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai titrat dan biasanya
disebut sebagai titran dan biasanya diletakkan di dalam biuret. Baik titran maupun
menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrat ditambahkan titran sedikit demi
sedikit atau setetes demi setetes melalui biuret sampai mencapai keadaan
ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titran dan titrat tepat habis bereaksi), yang
ditandai dengan berubahnya warna indikator. Pada saat titik ekuivalen ini maka
proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titran sebagai volume
titik akhir titrasi. Dengan menggunakan data volume titrat, dan volume serta
konsentrasi titran maka kita bisa menghitung kadar atau konsentrasi titrat.
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam
titrasi dilakukan, Kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrat untuk
memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik
ekuivalen”. Cara kedua menggunakan indikator asam basa. Indikator ditambahkan
pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna
ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan. Indikator yang
dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya
larutan standar yang bersifat asam ditambahkan ke dalam larutan basa yang belum
asam basa, dimana larutan standar bersifat basa ditambahkan ke dalam larutan
asam yang belum diketahui pHnya. Reaksi dasar dari titrasi asam basa yaitu
penetralan atau netralisasi yang menghasilkan garam dan air. Misalnya reaksi
pekerjaan itu disebut asidimetri sedangkan, asam dengan basa yang titran-nya
Senyawa merupakan zat kimia murni yang terdiri dari beberapa unsur yang
dapat di pecah-pecah lagi. Dan kali ini peneliti akan membahas tentang salah satu
senyawa, yaitu senyawa asam asetat, yang biasa kita gunakan dalam kehidupan
sehari hari.
dengan larutan basa. Untuk mengetahui kapan suatu titrasi dikatakan setara ialah
bila pada larutan titrat telah terjadi perubahan warna. Hal ini disebabkan karena
Titik akhir titrasi adalah titik dimana titrasi harus dihentikan pada saat
larutan.
Titran adalh larutan standar atau baku yang sudah diketahui konsentrasinya dan
ditempatkan dalam buret. Sedangka Titrat adalah larutan yang akan ditentukan
atau dapat pula diartikan sebagai bahan kimia yang digunakan untuk menetapkan
konsentrasi larutan larutan titran. Larutan standar dalam penelitian ini adalah
Hidroksida bisa terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air.
Senyawa NaOH bisa dikatakan sebagai salah satu senyawa yang paling
dikenal dalam reaksi penetralan. Senyawa ini bisa bereaksi dengan asam kuat dan
lemah).
Selain bisa bereaksi dengan asam kuat maupun asam lemah, senyawa natrium
hidroksida juga bisa bereaksi dengan oksida – oksida pembentuk asam seperti
Senyawa NaOH juga dapat melarutkan logam – logam seperti logam aluminium
kehilangan proton kedua, menjadi ion dengan sistem konjungasi maka timbulah
warna merah. Maka sebagian aturan umum, orang sebaiknya memilih suatu
2.9.1 Buret
2.9.2 Erlenmeyer
Labu ukur atau labu takar adalah alat yang digunakan untuk mengencerkan
Gelas ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur volume larutan.
Pipet tetes adalah alat yang digunakan untuk memindahkan velume cairan
METODE PENELITIAN
1) Buret 50 ml
2) Erlenmeyer 100 ml
3) Labu Ukur 50 ml
4) Pipet tetes
5) Gelas ukur
8) Indikator Fenolftalein(pp)
9) Akuades
7) Hentikan proses titrasi ketika terjadi perubahan warna larutan dari bening
Hadi Podo Prayitno,Siswo dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru.
Jakarta: PT. Media Pustaka Phoenix.
Umiyati, Nurhalimah dkk. 2014. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu Alam.
Surakarta : CV Mediatama
https://afifharuka.blogspot.co.id/2012/12/senyawa.html
http://www.academia.edu/8843795/Bahan_kimia
http://.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat