Aldi Efendi
M. Riswandi
M. Arifin Akbar
Maulia Soleha
Nurhasanah
Seli Sanita
Sindi Rahaini
PROVINSI RIAU
1
PERSETUJUAN
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh guru pembimbing mata pelajaran kewirausahaan, pada :
Mengetahui
2
PENGESAHAN
Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh guru pembimbing mata pelajaran kewirausahaan, pada:
Mengesahkan
3
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur selalu kita curahkan kepada Allah SWT. Karena nikmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan sebuah laporan yang berjudul “Inovasi Jajanan Khas Daerah Kue Cucok (Cubit
Cokelat)” dengan tepat waktu.
Laporan ini penulis susun dengan sedemikian rupa dengan tujuan sebagai bahan pelaporan hasil
kegiatan kewirausahaan makanan daerah yang merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran
kewirausahaan.
Penulis juga merasa bahwasanya laporan ini dapat bermanfaat bagi para pemula dalam kegiatan
kewirausahaan dalam mempertimbangkan kegiatan kewirausahaan dibidang kuliner, terutama tentang makanan
khas daerah yang dimodifikasi. Makanan daerah yang dimodifikasi bertujuan untuk mengenalkan makanan-
makanan khas dari suatu daerah kepada masyarakat luas serta tidak lupa untuk tetap memunculkan sisi kreatif
para peserta didik dalam melakukan pengolahan makanan menggunakan bahan makanan alternatif sehingga
dapat menciptakan makanan khas daerah yang cukup berbeda dari asalnya.
Kegiatan kewirausahaan ini dirasa penting, dikarenakan pada masa sekarang termasuk dengan
perputaran perekonomian. Hal ini tentu dapat berakibat buruk apabila peserta didik tidak dapat mengimbangi
kemajuan zaman ini. Kegiatan pembelajaran kewirausahaan ini dimaksudkan supaya peserta didik dapat
memahami dasar-dasar kegiatan wirausaha untuk menunjang perekonomiannya kelak.
Penulis sangat menyadari akan kekurangan yang ada didalam laporan ini. Untuk itu kami rasa perlu
adanya masukan-masukan yang membangun kami supaya penulis dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan
yang dimiliki saat ini.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu
menyukseskan kegiatan kami. Akhir kata, terima kasih.
Penulis
4
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………………….1
PERSETUJUAN…………………………………………………………………………………..2
PENGESAHAN…………………………………………………………………………………...3
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….4
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...……….…………5
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………6
B. TUJUAN……………………………………………………………………………………….6
A. DASAR TEORI………………………………………………………………………………..7
B. HIPOTESIS…………………………………………………………………………………….7
A. JENIS PENELITIAN…………………………………………………………………………..8
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN……………………………………………………...8
C. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN………………………………………………………...8
D. POPULASI DAN SAMPEL……………………………………………………………………8
E. MODAL………………………………………………………………………………………...9
F. PENENTUAN MEDIA PROMOSI……………………………………………………………11
A. ANALISIS DATA……………………………………………………………………………..13
B. LAPORAN PENJUALAN…………………………………………………………………….13
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………..14
B. SARAN………………………………………………………………………………………..14
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………….15
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai daerah. Masing-masing daerah di
Indonesia memiliki makanan tradisional yang khas. Makanan tradisional menggambarkan kekhasan
daerahnya dan menjadi salah satu kekayaan budaya bagi daerahnya masing-masing. Salah satunya
adalah kue cubit yaitu makanan khas dari Jakarta. Kue cubit adalah jajanan tradisional yang terbuat dari
adoan tepung yang dipanggang dalam cetakan juga ditaburi berbagai topping yang gurih.
Kue cubit merupakan jajanan populer di Jakarta. Kue berukuran kecil ini dan biasa dijajakan di
depan sekolah oleh pedagang kaki lima. Kue cubit menggunakan campuran susu dan tepung terigu
sebagai komponen utamanya. Adonan dimasukkan dalam cetakan baja dan dalam beberapa menit telah
masak.
Namun masyarakat zaman sekarang kurang meminati makanan tradisional dan cenderung pada
makanan kekinian yang dianggap lebih praktis, menarik, lebih bervariasi serta tahan lama selain itu juga
dikarenakan adanya makanan luar negeri yang menjamur di Indonesia. Sedangkan rasa dan tampilan
kue cubit yang monoton membuat eksistensinya menurun, kalah dengan makanan zaman sekarang yang
lebih menarik. Maka dari itu perlu adanya inovasi untuk melakukan modifikasi kue cubit menjadi lebih
menarik sehingga tidak kalah dengan makanan zaman sekarang maupun makanan dari luar Indonesia.
B. TUJUAN
1. Membuat jajanan kue cubit menjadi lebih menarik dan lebih bervariasi
2. Mengetahui apakah dengan memodifikasi jajanan tradisional kue cubit menjadi kue cubit cokelat
dapat meningkatkan eksistensi kue cubit
3. Mengetahui apakah kue cubit dapat dimodifikasi dengan mengkolaborasikan cokelat dan keju.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. DASAR TEORI
Menurut beberapa ahli mengemukakan pendapat bahwa makanan tradisional merupakan
makanan yang paling banyak meiliki ciri-ciri dimana seseorang dilahirkan atau tumbuh (Winarno,
1994). Kue cubit adalah jajanan yang terbuat dengan adonan tepung terigu dan campuran susu.
Modifikasi adalah cara merubah sebuah barang dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa
menghilangkan fungsi aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa kue cubit pertama kali muncul di Jakarta, tetapi ada juga
pendapat yang menyebut kota Bandung sebagai tempat munculnya kue cubit. Adapun nama ‘kue cubit’
berasal dari proses pembuatannya. Adonan kue cubit dimasukkan ke dalam cetakan-cetakan kecil,
kemudian dimasak. Setelah matang, pedagang kue cubit akan ‘mencubit’ kue-kue tersebut
menggunakan alat pencapit.
Namun katanya, kue cubit berakar dari kuliner khas Belanda. Kue cubit memiliki bentuk dan
cara pembuatan yang sama dengan sebuah cemilan dari Belanda, yaitu poffertjes. Poffertjes dikenal
sebagai kue panekuk mini dari Belanda. Di Belanda, poffertjes juga dijual oleh pedagang kaki lima di
tempat ramai seperti pasar, festival, atau alun-alun.
Perencanaan wirausaha adalah langkah awal untuk memenuhi usaha. Bila akan mengadakan
kegiatan, biasanya dibuat suatu proposal sebagai pengajuan rencana kegiatan. Begitu pula dalam bisnis,
dibuat perencanaan dan dituangkan dalam bentuk sebuah proposal. Proposal usaha meliputi berbagai hal
yang terkait dengan usaha atau bisnis tersebut, diantaranya jenis produk yang dipilih, kapasitas
produksi, alat dan mesin, bahan baku, perkiraan keuntungan dan berapa modal akan kembali, serta
perencanaan pemasaran.
B. HIPOTESIS
Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jajanan kue cubit menjadi lebih menarik dan lebih bervariasi
2. Modifikasi makanan tradisional kue cubit menjadi kue cubit cokelat dapat meningkatkan eksistensi
kue cubit
3. Kue cubit dapat dimodifikasi dengan mengkolaborasikan beberapa rasa dengan topping.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif sasaran kajiannya adalah pola-pola yang berlaku yang merupakan prinsip-prinsip yang secara
umum dan mendasar berlaku dan mencolok berdasarkan atas perwujudan dari gejala-gejala yang ada
dalam kehidupan manusia (Suparlan 1994:8). Kekualitatifan penelitian ini berkaitan dengan data
penelitian ini yang tidak berupa angka, tetapi berupa wacana penggunaan bahasa (Muhadjir 1999:29).
Oleh karena datanya berupa wacana, hasil akhir dalam penelitian ini pun tidak menggunakan
perhitungan statistik. Dalam model pendekatan semacam ini, analisi yang dilakukan haruslah didasarkan
pada kebudayaan yang dijadikan acuan gerak data-data yang diperlukan.
Jenis penelitian yang kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Menurut Isaac dan Michael, tujuan yang hendak dicapai oleh pendekatan ini adalah mengungkapkan
realitas secara apa adanya (Rustono 1998 :105). Berkaitan dengan topic penelitian ini, realitas yang akan
diungkapkan adalah proses modifikasi kue cubit menjadi kue cubit cokelat.
8
D. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah kue cubit semua rasa. Sedangkan sampel dari penelitian ini
adalah kue cubit dengan topping cokelat.
E. MODAL
a) Sumber Daya Manusia
Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai (I) Penanggung jawab
produksi, (II) Penanggung jawab pemasaran, (III) Penanggung jawab administrasi dan
keuangan.
Enam orang pekerja, yaitu 4 orang untuk bagian produksi 1 orang untuk bagian pemasaran
dan 1 orang untuk bagian administrasi.
b) Aspek Produksi
Di bagian ini, diuraikan semua aspek produksi secara detail, meliputi peralatan yang diperlukan,
bahan baku, bahan tambahan pangan dan teknologi proses pengolahan.
9
Jumlah Tenaga Kerja
Produksi Pemasaran & Administrasi
Pria Wanita Pria Wanita
2 3 1 3
Pada tahap ini dijelaskan dengan lengkap proses tahapan pembuatan pengolahan untuk produk yang
dipilih. Pada produk kue cubit cokelat, pengolahannya sebagai berikut:
c) Aspek Keuangan
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 16 kemasan kue cubit cokelat,
masing-masing berisi 2 potong kue cubit (dengan topping yang berbeda).
Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan biaya tidak tetap (variabel)
untuk kue cubit cokelat disajikan sebagai berikut
Investasi alat dan bahan
Tabel 4. Investasi alat dan mesin produksi kue cubit
No. Jenis Alat Jumlah Unit @(dalam ribu Rp) Total (dalam ribu Rp)
1. Pisau 1 10 10
2. Pemanggang Khusus 1 95 95
3. Baskom Plastik 2 5 10
4. Kompor 1 25 25
5. Gelas 2 10 20
6. Mangkok Kaca 2 10 20
Biaya tetap
Tabel 5. Biaya tetap produksi kue cubit
10
Biaya tidak tetap
Tabel 6. Biaya tidak tetap produksi kue cubit
No. Bahan Baku Jumlah @(dalam ribu Rp) Harga (ribu Rp)
1. Tepung Terigu 500g 6 6
2. Mentega 200g 6. 6.5
3. Meses Cerres 100g 3.5 3.5
4. Vanily Bubuk 1 bungkus 500 rupiah 500 rupiah
5. Baking Powder 1 bungkus 3.5 3.5
6. Coklat Batang 2 pack 14.5 29.5
7. Telur 8 butir 1.8 14.4
8. Susu Kental Manis 4 sachet 2 8
9. Gula Pasir 250g 4 4
Total biaya 75.400
d) Total Biaya
Pada produksi kue cubit cokelat, total biaya yang dibutuhkan adalah:
Total biaya = Rp75.400,00 + Rp25.000,00
= Rp100.400,00
f) Harga Jual
Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut.
Harga jual bisa ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini
meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen.
Pada produk kue cubit cokelat dalam kemasan ini, melihat HPPnya yaitu Rp6.275,00 dan produk
pesaing dengan volume yang relatif sama dijual berkisar Rp2.000,00 sampai Rp5.000,00, maka
ditetapkan harga jual per kemasan isi 2 yakni Rp4.000,00.
g) Penerimaan Kotor
Tabel 8. Penerimaan kotor kue cubit cokelat
h) Pendapatan Bersih
Pendapatan bersih pada produksi kue cubit cokelat:
Pendapatan bersih = total biaya – penerimaan kotor
= Rp100.400,00 – Rp9.000,00
= Rp91.400,00
11
F. Penentuan Media Promosi
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan usaha dalam
rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
menjalankan kegiatan usaha suatu pemasaran produk antara lain jenis produk, kebutuhan primer, tujuan
pemasaran dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti harga jual, kualitas dan
keamanan.
Media promosi yang dipilih dalam penjualan produk kue cubit yaitu:
Media Sosial
Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, berbagai kalangan sudah sangat
familiar dengan Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan
untuk media promosi yang efektif dan efisien. Dengan media sosail secara otomatis
memperbanyak teman yang akan memperluas pemasaran.
12
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. ANALISIS DATA
Berdasarkan data yang ada, maka dapat diketahui bahwa pada modifikasi kue cubit dengan
lelehan cokelat di dalam kue lalu ditaburi dengan berbagai topping, dapat menghasilkan kue cubit yang
meiliki rasa yang lebih nikmat dan tampilan yang lebih menarik sesuai dengan selera masyarakat saat
ini. Hal ini juga dikuatkan oleh hasil persentase kuesioner sebesar 100% yang menyatakan bahwa kue
cubit cokelat adalah jajanan kue cubit yang sesuai dengan masyarakat saat ini.
B. HASIL PENJUALAN
13
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Makanan kue cubit dapat ,menjadi lebih menarik dan lebih bervariasi
2. Memodifikasi makanan tradisional kue cubit menjadi kue cubit cokelat dapat meningkatkan
eksistensi kue cubit
3. Kue cubit dapat dimodofikasi dengan mengkolaborasikan cokelat di dalam kue cubit
4. Modifikasi bentuk dan varian topping terhadap makanan tradisonal kue cubit menjadi kue cubit
cokelat dapat meningkatkan minat masyarakat akan makanan tradisonal
B. SARAN
Kita harus senantiasa menjaga kekayaan budaya di Indonesia salah satunya makanan khas daerah
supaya tetap lestari dan tidak termakan oleh zaman. Memodifikasi makanan tradisonal dan mencintai
makanan Indonesia adalah salah satu cara untuk melestarikannya.
14
LAMPIRAN
Proses Pembuatan
15
16
Promosi
17
Pemesanan
18
19
Pengantaran
20