DOSEN PENGAJAR
DISUSUN OLEH
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Biomedik yang diberikan oleh Dokter dengan topik “Anatomi
Sistem Pernafasan"
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah yang kami susun. Maka dari
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi
Akhir kata semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat terutama dalam
menambah pengetahuan dan pemahaman pembaca khususnya bagi kelompok kami dan juga
teman-teman semua.
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………3
BAB I : PENDAHULUAN
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………….………..15
3.2 SARAN……………………………………………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia. Struktur tubuh manusia sangat
penting untuk diketahui karena hal ini akan berhubungan dengan sesuatu yang terjadi pada
tubuh. Dalam struktur tubuh manusia terdapat beberapa system, salah satunya adalah system
respirasi/pernafasan. Organ yang berperan penting dalam proses respirasi adalah paru –
paru/pulmo. System respirasi terdiri dari hidung/nasal, faring, laring, trakea, brokus, bronkiolus,
dan alveolus.
Respirasi adalah pertukaran antara O2 dan CO2 dalam paru-paru, tepatnya dalam alveolus.
Pernapasan sangat penting bagi kelanjutan hidup manusia. Apabila seseorang tidak bernafas
dalam beberapa saat, maka orang tersebut akan kekurangan oksigen (O2), hal ini dapat
mengkibatkan orang tersebut kehilangan nyawanya. Dalam makalah ini penulis akan membahas
system pernafasan termasuk anatomi system pernafasan, proses inspirasi dan proses ekspirasi.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pernapasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam proses pertukaran
oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Seseorang dapat dikatakan memiliki laju pernapasan
normal apabila ia bernapas sebanyak 12–20 kali per menit saat istirahat dan berlangsung secara
berkesinambungan.Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi, faring, laring, trakea,
karina, bronchus principalis, bronchus lobaris, bronchus segmentalis, bronchiolus terminalis,
bronchiolus respiratoryus, saccus alveolus, ductus alveolus dan alveoli. Terdapat Lobus, dextra
ada 3 lobus yaitu lobus superior, lobus media dan lobus inferior. Sinistra ada 2 lobus yaitu lobus
superior dan lobus inferior. Pulmo dextra terdapat fissura horizontal yang membagi lobus
superior dan lobus media, sedangkan fissura oblique membagi lobus media dengan lobus
inferior. Pulmo sinistra terdapat fissura oblique yang membagi lobus superior dan lobus inferior.
Pembungkus paru (pleura) terbagi menjadi 2 yaitu parietalis (luar) dan Visceralis (dalam),
diantara 2 lapisan tersebut terdapat rongga pleura (cavum pleura).
1. Hidung
Tersusun atas tulang dan tulang rawan hialin, kecuali naris anterior yang dindingnya tersusun
atas jaringan ikat fibrosa dan tulang rawan. Permukaan luarnya dilapisi kulit dengan kelenjar
sebasea besar dan rambut. Terdapat epitel respirasi: epitel berlapis silindris bersilia bersel goblet
dan mengandung sel basal. Didalamnya ada konka nasalis superior, medius dan inferior. Lamina
propria pada mukosa hidung umumnya mengandung banyak pleksus pembuluh darah.
2. Alat penghidung
Mengandung epitel olfaktoria: bertingkat silindris tanpa sel goblet, dengan lamina basal yang
tidak jelas. Epitelnya disusun atas 3 jenis sel: sel penyokong, sel basal dan sel olfaktoris.
5
3. Sinus paranasal
Merupakan rongga-rongga berisi udara yang terdapat dalam tulang tengkorak yang berhubungan
dengan rongga hidung. Ada 4 sinus: maksilaris, frontalis, etmoidalis dan sphenoidalis.
4. Faring
Lanjutan posterior dari rongga mulut. Saluran napas dan makanan menyatu dan menyilang. Pada
saat makan makanan dihantarkan ke oesophagus. Pada saat bernapas udara dihantarkan ke laring.
Ada 3 rongga : nasofaring, orofaring, dan laringofaring.Mukosa pada nasofaring sama dengan
organ respirasi, sedangkan orofaring dan laringofaring sama dengan saluran cerna. Mukosa
faring tidak memilki muskularis mukosa. Lamina propria tebal, mengandung serat elastin.
Lapisan fibroelastis menyatu dengan jaringan ikat interstisiel. Orofaring dan laringofaring
dilapisi epitel berlapis gepeng, mengandung kelenjar mukosa murni.
5. Laring
Organ berongga dengan panjang 42 mm dan diameter 40 mm. Terletak antarafaring dan trakea.
Dinding dibentuk oleh tulang rawan tiroid dan krikoid. Muskulus ekstrinsik mengikat laring pada
tulang hyoid. Muskulus intrinsik mengikat laring pada tulang tiroid dan krikoid berhubungan
dengan fonasi. Lapisan laring merupakan epitel bertingkat silia. Epiglotis memiliki epitel selapis
gepeng, tidak ada kelenjar. Fungsi laring untuk membentuk suara, dan menutup trakea pada saat
menelan (epiglotis).Ada 2 lipatan mukosa yaitu pita suara palsu (lipat vestibular) dan pita suara
(lipat suara). Celah diantara pita suara disebut rima glotis. Pita suara palsu terdapat mukosa dan
lamina propria. Pita suara terdapat jaringan elastis padat, otot suara ( otot rangka).Vaskularisasi:
A.V Laringeal media dan Inferior. Inervasi: N Laringealis superior.
6. Trakea
Tersusun atas 16 – 20 cincin tulang rawan. Celah diantaranya dilapisi oleh jaringan ikat fibro
elastik. Struktur trakea terdiri dari: tulang rawan, mukosa, epitel bersilia, jaringan limfoid dan
kelenjar.
7. Bronchus
6
Cabang utama trakea disebut bronki primer atau bronki utama. Bronki primer bercabang
menjadi bronki lobar, bronki segmental, bronki subsegmental. Struktur bronkus primer
mirip dengan trakea hanya cincin berupa lempeng tulang rawan tidak teratur. Makin ke
distal makin berkurang, dan pada bronkus subsegmental hilang sama sekali. Otot polos
tersusun atas anyaman dan spiral. Mukosa tersusun atas lipatan memanjang. Epitel
bronkus : kolumnar bersilia dengan banyak sel goblet dan kelenjar submukosa. Lamina
propria : serat retikular, elastin, limfosit, sel mast, eosinofil.
8. Bronchiolus
9. Bronchiolus respiratorius
Merupakan peralihan bagian konduksi ke bagian respirasi paru. Lapisan : epitel kuboid, kuboid
rendah, tanpa silia. Mengandung kantong tipis (alveoli). 10. Duktus alveolarisLanjutan dari
bronkiolus. Banyak mengandung alveoli. Tempat alveoli bermuara.
10. Alveolus
Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis. Tempat terjadinya pertukaran oksigen
dan karbondioksida antara darah dan udara yang dihirup. Jumlahnya 200 - 500 juta. Bentuknya
bulat poligonal, septa antar alveoli disokong oleh serat kolagen, dan elastis halus. Sel epitel
terdiri sel alveolar gepeng ( sel alveolar tipe I ), sel alveolar besar ( sel alveolar tipe II). Sel
alveolar gepeng ( tipe I) jumlahnya hanya 10% , menempati 95 % alveolar paru. Sel alveolar
besar (tipe II) jumlahnya 12 %, menempati 5 % alveolar. Sel alveolar gepeng terletak di dekat
septa alveolar, bentuknya lebih tebal, apikal bulat, ditutupi mikrovili pendek, permukaan licin,
memilki badan berlamel. Sel alveolar besar menghasilkan surfaktan pulmonar. Surfaktan ini
fungsinya untuk mengurangi kolaps alveoli pada akhir ekspirasi. Jaringan diantara 2 lapis epitel
disebut interstisial. Mengandung serat, sel septa (fibroblas), sel mast, sedikit limfosit.Septa tipis
diantara alveoli disebut pori Kohn. Sel fagosit utama dari alveolar disebut makrofag alveolar.
Pada perokok sitoplasma sel ini terisi badan besar bermembran. Jumlah sel makrofag melebihi
jumlah sel lainnya.
7
11. Pleura
Membran serosa pembungkus paru. Jaringan tipis ini mengandung serat elastin,
fibroblas, kolagen. Yang melekat pada paru disebut pleura viseral, yang melekat pada
dinding toraks disebut pleura parietal. Ciri khas mengandung banyak kapiler dan pembuluh
limfe. Saraf adalah cabang n. frenikus dan n. interkostal.
Pernafasan adalah suatu proses pertukaran gas oksigen ( ) dari udara oleh organisme hidup yang
digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan karbondioksida ( CO2 )
yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Alat pernafasan setiap makhluk
tidaklah sama, pada hewan invertebratea memiliki alat pernafasan dan mekanisme pernafasan
yang berbeda dengan hewan
Pulmo Dextra
a) Lobus superior
b) Lobus madius
c) Lobus inferior
Lobus superior dengan lobus medius dipisahkan oleh fissura horizontalis, sedangkan yang
memisahkan lobus superior dan lobus medius dengan lobus inferior adalah fissura obliqua. Pada
hilus paru kanan terdapat struktur – struktur dibawah ini:
a) Bronkus pinsipalis dan cabang lobus superior disebelah belakang atas hilus
c) Arteri bronkialis
8
Pulmo Sinistra
a) Lobus superior
b) Lobus inferior
Lobus superior dan lobus inferior dipisahkan oleh fissura obliqua. Pada hilus kiri terdapat
struktur – struktur :
d) Arteri bronkialis
Setiap pulmo mendapat suplai darah dari satu arteri pulmonalis (langsung dari ventrikel
kanan)yang kemudian bercabang menjadi arteri lobaris dan arteri segmentalis untuk
memperdarahi masing – masing lobus dan segmen. Pembuluh darah balik melalui 2 vena
pulmonalis dan masuk ke atrium kiri,serta di persyarafi oleh nervous vagus dan trunkus
simpatikus.
Pulmo dilapisi oleh membrane tipis dan transparan yang disebut pleura. Pleura mempunyai 2
lapisan yaitu lapisan visceral di bagian dalam dan lapisan parietal di bagian luar. Pleura visceral
benar – benar dekat denganorgan paru sedangkan pleura prietalis menutupi permukaan dalam
dinding dada. Kedua lapisan ini melanjutkan diri ke hilus paru. Diantara kedua lapisan ini
terdapat ruang yang normalnya berisi cairan sebagai pelumas, agar kedua lapisan tersebut bisa
bergerak dengan mudah. Bila terdapat banyak cairan di rongga pleura disebut efusi pleura. Hal
ini merupakan suatu hal patologis, bila cairan berupa pus (nanah) disebut empiema. Jika rongga
pleura berisi udara misalnya akibat tertusuk benda tajam, keadaan ini disebut pneumotorax.
9
Sistem respirasi manusia terdiri dari bagian superior dan bagian inferior. Bagian superior yaitu
hidung dan faring, sedangkan bagian inferior yaitu laring, trakea, bronkus dan alveolus.
1. Hidung/nasal
nasal berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru, sebagai penyaring
kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru. Nasal
terdiri atas bagian eksternal dan internal. Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga
oleh tulang hidung dan kartilago, dilindungi otot – otot dan kulit, serta dilapisi oleh membrane
mukosa. Nasal eksternal berbentuk piramid dengan bagian – bagiannya dari atas ke bawah :
2. Dorsum nasi
3. Puncak hidung
4. Ala nasi
5. Kolumela
Batas atas nasal eksternal melekat pada os frontal sebagai radiks (akar), antara radiks sampai
apeks (puncak) disebut dorsum nasi.Lubang yang terdapat pada bagian inferior disebut nares,
yang dibatasi oleh :
Inferior : kartilago septi nasi, kartilago nasi lateralis, kartilago alaris mayor dan kartilago alaris
minor
Bagian nasal internal adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan
dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum. Nasal internal terletak pada
10
inferior tulang tengkorak dan daerah superior bagian mulut. Nasal internal bagian anterior
bergabung dengan nasal eksternal , sedangkan bagian posterior nasal berhubungan dengan
faring. Pada anterior ronga nasal bagian dalam disebut vestibulum yang di lapisi oleh sel
submukosa sebagai proteksi. Dinding samping bagian dalam dibentuk oleh etmoid, maxillae,
lacrimal, palatine, dan tulang konka nasal inferior.
2. Faring
Faring terletak antara internal nares sampai kartilago krikoid dan memiliki panjang kurang kebih
13 cm dan berfungsi sebagai saluran respirasi dan saluran pencernaan. Faring terdiri dari:
Nasofaring adalah faring yang berbatasan dengan rongga hidung. Nasofaring mempunyai 4
saluran (2 saluran ke internal nares dan 2 saluran ke tuba eustachius). Nasofaring adalah tempat
bertukarnya partikel udara melalui tuba eustachius untuk keseimbangan tekanan udara faring
dan telinga tengah.
Orofaring adalah faring yang berbatasan dengan mulut. Terletak dibelakang rongga mulut dekat
soft palate.
Laringofaring adalah faring yang berbatasan dengan laring. Letaknya dimulai dari hyo id bone
ke esophagus dan laring.
1. Laring
Laring sering disebut sebagai kotak suara. Laring menghubungkan laringofaring dengan trakea.
Terletak pada cervical ke 4 – 6. Dindingnya terdiri dari 9 kartilago yaitu:
a) kartilago tyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun
(Adam’s apple)
b) kartilago epiglottis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama
menelan
11
c) dan kartilago cricoid. : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di
bawah kartilago tiroid)
a) kartilago arytenoids : berperan penting dalam menghasilkan suara karena mengandung pita
suara.
b) kartilago cuneiform
c) kartilago corniculate.
2. Trakea
Trakea merupakan tuba yang lentur dengan panjang sekitar 10 cm dan lebar sekitar 2,5 cm,
terdiri dari otot polos dan cincin kartilago berbentuk C. Pada bagian belakang terdiri dari 16 – 20
tulang rawan. Trakea terletak dibagian depan esophagus, dari laring sampai ke ICS V, dimulai
dari bawah kartilago cricoid kebawah sampai pada sudut pertemuan manubrium sterni dan
corpus sterni. Disini trakea membagi dua menjadi bronkus primer (bronkus principalis),
sedangkan titik percabangannya disebut carina.
3. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Terletak pada ICS ke V dan terbagi menjadi
bronkus primary kanan dan bronkus primary kiri oleh carina (bagian yang sensitif dan reflek
batuk). Bronkus primary kanan terdiri dari 3 bronkus sekunder (superior, medial, inferior).
Sedangkan bronkus primary kiri terdiri dari 2 bronkus sekunder (superior dan inferior). Bronkus
sekunder ini bercabang lagi menjadi bronkus tertiary yang mempunyai 10 cabang. Cabang
bronkus tertiary ini disebut bronkus terminalis, dan bercabang – cabang lagi menjadi bronkiolus.
Bronkiolus bercabang semakin kecil menjaid ductus alveolus dan akhirnya berakhir di alveolus.
4. Alveolus
Alveolus merupakan suatu kantong udara dengan dinding yang tipis, disini terjadi pertukaran
antara O2 dan CO2 secara difusi melalui alveolar dan dinding kapiler. Alveolus berada dalam
12
alveoli yang dilapisi oleh epitel squamosa. Didalam alveoli terdapat cairan alveolar yang di
sebut surfaktan. Dinding alveoli terdiri dari 2 tipe sel epitel alveolar, yaitu:
Tipe II : sel septal yang terdiri dari mukrofili dan secret alveolar untuk menjaga permukaan
antara sel dan udara tetap lembab.
Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir ke dalam paru-paru dimungkinkan oleh proses inspirasi
dan proses ekspirasi. Proses ini terjadi 12 – 16 kali permenit. Proses inspirasi dan ekspirasi kuat
secara normal akan terjadi ketika kerja/olahraga, batuk, muntah, defekasi dan melahirkan.
Proses pernafasan sebagai berikut:
Inspirasi (inhalasi) adalah proses masuknya O2 dari atmosfir & CO2 ke dalam jalan nafas.
Proses ini disebut proses aktif karena otot – otot berkontraksi. Otot – otot yang berperan dalam
proses inspirasi adalah diafragma dan muskulus interkostalis eksternus, dengan dibantu oleh otot
scalenus dan otot sternocleidomastoideus.
- Tekanan dalam rongga dada lebih rendah dari tekanan udara luar
• Proses Ekspirasi(exhalasi)
13
Ekspirasi (exhalasi) adalah keluarnya CO2 dari paru ke atmosfir melalui jalan nafas. Proses ini
disebut proses pasif karena otot – otot berelaksasi. Otot – otot yang berperan dalam proses
inspirasi adalah diafragma dan muskulus interkostalis eksternus, dengan dibantu oleh muskulus
interkostalis interna dan rextus abdominis.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pernafasan adalah suatu proses pertukaran gas oksigen ( O2 ) dari udara oleh organisme hidup
yang digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2)
yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Alat pernafasan setiap makhluk
tidaklah sama, pada hewan invertebratea memiliki alat pernafasan dan mekanisme pernafasan
yang berbeda dengan hewan vertebrata.Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi
dalam aktivitas metabolisme khususnya produksi atau perubahan energy kimia yang terikat
dalam materi organic menjadi energy siap pakai (ATP) dalam sel. Secara khusus organ respirasi
merupakan media pertukaran O2 dan CO2 dari dalam dan luar tubuh. Udara dari atmosfer masuk
ke dalam tubuh dengan perantara alat pernapasan tertentu. Selanjutnya oksigen yang diperlukan
untuk proses pernapasan masuk ke dalam sel-sel darah kapiler menuju ke sel-sel jaringan tubuh
dengan bantuan sistem transpor.
3.2 SARAN
Sistem-sistem dalam tubuh manusia sangatlah penting, khususnya system pernafasan. Maka dari
itu jagalah dan lindungi sebaik mungkin organ – organ yang ada dalam tubuh kita sendiri, agar
kita tetap sehat dan tidak rentan terhadap penyakit.
15
DAFTAR PUSTAKA
Nahdiatulsalam, Datia , Dea Fitri Handayani, Deden Nurkholis, and Wildan Yahdian Rosyadi. Anatomi
System Pernafasan, 2012: 1-10.
16
17