1. Pendahuluan
Beberapa waktu yang lalu, kata which is, basically, literally mendadak
populer dan banyak digunakan oleh pengguna media sosial seperti Instagram dan
Twitter. Penggunaan bahasa campuran ini juga dikaitkan dengan lokasi geografis
Jakarta Selatan. Mereka menyebutkan bahwa bahasa tersebut disebut “Bahasa
Anak Jaksel.” Sebenarnya kata-kata ini adalah bentuk kosakata dasar dan umum
dalam Bahasa Inggris. Namun belakangan ini kata-kata tersebut mendadak
booming karena banyak dicampur dengan Bahasa Indonesia.
2. Isi
Menurut saya, munculnya fenomena bahasa anak jaksel ini bukan tanpa
alasan. Mencampur bahasa merupakan simbol yang menunjukkan status sosial,
tingkat pendidikan, dan bahkan kehormatan. Apalagi di era digital ini,
Penggunaan Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional merupakan
sesuatu yang tak dapat dihindari. Setiap orang diharuskan untuk bisa berbahasa
internasional agar dapat berkomunikasi dengan siapa saja di seluruh dunia.
Hal ini terjadi dalam banyak bahasa, seperti di Indonesia sendiri misalnya.
Saya berasal dari keluarga Jawa dan Palembang. Jadi kami di rumah sering bicara
dengan Bahasa Palembang yang dicampur dengan Bahasa Jawa. Tapi di Indonesia
sendiri, mungkin tidak banyak keluarga dengan suku campuran seperti itu. Tapi
tak ada salahnya juga mencampur dua bahasa itu. Jadi penggabungan dua bahasa
seperti ini bukanlah hal yang buruk. Tren ini biasanya terjadi di antara teman-
teman, atau anak muda.
Sebagai mahasiswa dari program studi Sastra Inggris, saya melihat bahwa
pencampuran bahasa ini bukanlah sebuah masalah besar. Mereka melakukannya
untuk bersenang-senang, lifestyle, pergaulan, biar keren dan biar dianggap cool.
Tapi hal ini juga dapat melatih keberanian dan kemampuan mereka untuk bicara
dengan Bahasa Inggris
Menurut saya, mencampur dua bahasa ini juga punya nilai positif. Salah
satunya adalah meningkatkan keberanian untuk bicara dalam bahasa Inggris. Tak
bisa dipungkiri bahwa keberanian untuk bicara bahasa asing dengan orang asing
masih jadi kendala utama sebagian warga. Kebanyakan mereka takut jika mereka
melakukan kesalahan dengan tata bahasa atau kosakata mereka yang masih
terbatas. Namun Bahasa Inggris itu tidak semenakutkan yang kamu pikir.
Kalau ada kata yang salah ketika kita berbicara ke orang asing, orang
tersebut tidak akan mengoreksi ucapan kita, jika mereka mengulangi ucapan kita,
maka itu tujuannya hanya untuk mengklarifikasi maksud dari ucapan kita. Apakah
sama dengan yang mereka tangkap atau tidak. Dengan kata lain, mereka
bermaksud membantu kita untuk mengetahui kesalahan kita, sehingga kita dapat
belajar dari kesalahan yang kita lakukan.
Penggunaan bahasa campuran ini bukanlah hal yang buruk. Ada beberapa
dampak positif yang bisa kita dapat seperti pengembangan kemampuan berbahasa
Inggris dan keberanian berbicara. Namun, di balik manfaat yang dapat kita
rasakan, terdapat dampak negatifnya juga. Seringnya penggunaan bahasa
campuran ini akan menyebabkan keterbiasaan pada diri kita sehingga kita bisa
lupa akan bahasa asli kita. Oleh karena itu sangat penting untuk tetap membatasi
penggunaan bahasa campuran ini. Boleh mencampur bahasa, tapi tetap harus
mengingat bahasa asli kita.