Anda di halaman 1dari 5

SC-Ekologi Pangan

Review Jurnal
Komitmen Politik dan Peluang Pengembangan
Kebijakan Gizi Pemerintah Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Timur

Dosen Mata Kuliah: Fera Amanda


Dr. Ir. Yayuk Farida Baliwati, M.S.
G4401211027
Pendahuluan
Persoalan gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan masyarakat dunia (Rosha et al. 2016).

Faktor Masalah Gizi Sebagai landasan pembangunan gizi di Provinsi NTT,


pemerintah setempat membuat kebijakan dengan fokus
1. Penyebab langsung, yaitu asupan gizi dan
sasaran menurunnya kasis balita kurang gizi dan angka gizi
penyakit infeksi.
buruk. Kebijakan tersebut membutuhkan koordinasi dari
2. Penyebab tidak langsung, yaitu sanitasi
seluruh pihak. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk
lingkungan, akses dan pemanfaatan
membangun komitmen politik. Penelitian bertujuan
pelayanan kesehatan, konsumsi tablet
menganalisis komitmen politik dan peluang pengembangan
tambah darah, tingkat kemiskinan, imunisasi
kebijakan gizi di Provinsi NTT. Hasil analisis dapat digunakan
tidak lengkap, penyakit diare, dan infeksi
untuk mengetahui situasi politik terkait dengan kebijakan
saluran pernapasan (Aoun et al. 2015).
gizi dan perkembangannya (Boli et al. 2018).
Bahan dan Metode
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif menggunakan data
primer dan sekunder.
Data Primer Data Sekunder

Melalui wawancara dengan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


menggunakan kuisioner Political Provinsi NTT 2013-2018.
Commitment and Opportunity Rencana Aksi Daerah Percepatan Pemenuhan Pangan dan Gizi
Measurement-Rapid Assessment Test Provinsi NTT 2012-2015.
(PCOM-RAT). Rencana strategis Dinkes Provinsi NTT 2013-2018.
Wawancara dilakukan terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinkes
informan kunci dengan kriteria pihak- Provinsi NTT 2014-2016.
pihak yang terlibat dalam perencanaan Profil Kesehatan Provinsi NTT 2014-2016.
dan pelaksanaan kebijakan gizi di Artikel atau berita terkait gizi.
Provinsi NTT. Kebijakan gizi perundangan maupun nonperundangan.
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil wawancara menunjukkan perhatian dari pejabat terhadap masalah gizi dinilai meningkat dalam setahun
terakhir yang dibuktikan dengan adanya RADPG sebagai komitmen pemerintah, peningkatan anggaran untuk
pelaksanaan program peningkatan gizi.
2. Hasil wawancara menunjukkan bahwa provinsi NTT mengadopsi kebijakan gizi nasional dan rencana aksi
pangan dan gizi.
1. ini menemukan Provinsi NTT memiliki komitmen verbal dan kelembagaan yang baik, tetapi masih dengan
3. Studi
penganggaran yang rendah.
4. Studi ini menemukan isu gizi sudah mendapatkan perhatian lebih dari pejabat, pendukung kebijakan gizi,
masyarakat umum, dan media. Namun, yang menjadi sorotan adalah peran media yang tidak menggunakan
indikator yang kredibel dalam pemberitaan masalah gizi, sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
5. Secara umum, Provinsi NTT telah memiliki komitmen politik yang baik dan peluang pengembangan kebijakan gizi
yang tinggi.
Simpulan
Pemerintah Provinsi NTT memiliki komitmen politik yang baik, dari segi perhatian secara verbal,
kelembagaan, dan anggaran. Namun, pengalokasian sumber daya baik keuangan maupun sumber daya
lainnya belum memadai dalam mendukung terwujudnya penanganan masalah gizi. Di sisi lain, peluang
pengembangan kebijakan gizi dinilai tinggi, sehingga meningkatkan peluang dalam menyelesaikan isu gizi
yang terjadi di masyarakat.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai