Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL MENGENAI KEGIATAN SURVEILANS GIZI DALAM

MENCAPAI INDIKATOR GIZI DI SALAH SATU KABUPATEN ATAU KOTA


ATAU PROVINSI DI INDONESIA

“Analisis Kebijakan Gizi dalam Upaya Penanganan Gizi di Provinsi Nusa Tenggara
Timur”

Analisis Kebijakan Gizi dalam Upaya Penanganan Gizi di


Judul
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Jurnal Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat

Volume &
Volume 2 Nomor 1
Halaman

Tahun Juli 2020

Penulis Elisabeth Bre Boli

Reviewer Az Zahwa Aurora Khairunnisa

Tanggal 03 Februari 2021

Persoalan kurang gizi dalam pembangunan manusia masih


dianggap sebagai masalah utama dalam tatanan masyarakat
Indonesia. Menurut standar WHO, situasi masalah gizi di
Indonesia sudah melampaui ambang batas normal. Provinsi
NTT merupakan provinsi dengan prevalensi kurang gizi pada
balita tertinggi di antara 33 provinsi di Indonesia pada tahun
2013, dengan rincian prevalensi underweight 33%, stunting
51,7% dan wasting 15,5%.
Latar Belakang Kebijakan gizi Pemerintah Daerah Provinsi NTT tercantum
dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dengan fokus sasaran menurunnya kasus
balita gizi kurang menjadi 7,64% dan gizi buruk menjadi
0,76% tahun 2018 dengan Dinas Kesehatan Prov NTT
sebagai organisasi yang membantu Gubernur di Bidang
Kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah
Menganalisis proses kebijakan gizi provinsi NTT yang
berfokus berdasarkan tiga proses kebijakan, perumusan,
implementasi, dan evaluasi dalam upaya penanganan masalah
gizi

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan


deskriptif kualitatif yang menggunakan data primer dan
sekunder.
Metode Penelitian
Data primer diperoleh dengan cara wawancara mendalam
dengan kuesioner. Data sekunder berupa isi kebijakan,
indikator sasaran, program, kegiatan dan hasil realisasi
indikator kebijakan gizi.

Tahapan perencanaan dan penyusunan kebijakan gizi pada


Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013-2018 :

1. Pembentukan tim berdasarkan kompetensi dan


pengalaman terkait kesehatan dan manajemen
2. Peninjauan masalah melalui studi dokumen seperti
LAKIP Dinas Kesehatan Prov. NTT
3. Permasalahan yang ditemukan ditetapkan menjadi isu

Hasil Penelitian strategis


4. Dilakukan lokakarya dengan tim pakar bidang
kesehatan selama tiga hari efektif
5. Perumusan visi, misi dan tujuan disesuaikan dengan
RPJMD
6. Penetapan target sasaran gizi
7. Perencanaan anggaran
Terdapat ketidaksesuaian anggaran dengan ketetapan,
yaitu, perencanaan anggaran oleh Dinas Kesehatan
Prov NTT untuk bidang kesehatan tidak mencapai 5
dari APBD. Hal ini tidak sesuai dengan UU Kesehatan
No 36 tahun 2009 tentang standar anggaran kesehatan
minimal 10% dari APBD diluar gaji
8. Penyerahan rancangan kebijakan kepada Kepala
Bappeda Prov NTT untuk ditinjau ulang (1 bulan)
9. Penetapan kebijakan
10. Implementasi kebijakan
11. Evaluasi pelaksanaan kebijakan gizi terhadap indikator
sasaran dan indikator hasil

Proses perumusan kebijakan gizi renstra Dinas Kesehatan


Provinsi NTT terdiri dari 6 tahap yang telah disesuaikan
dengan aturan dari Permendagri No 54 tahun 2010. Namun jika
ditinjau berdasarkan isi, kebijakan gizi renstra Dinkes belum
mencakup semua kebutuhan dan permasalah gizi balita yang
ada. Tingginya permasalahan stunting dan wasting seharusnya
juga ditinjau sebagai permasalahan gizi yang harus
diselesaikan dan dijadikan indikator outcome yang hendak
dicapai.
Pembahasan
Pengembangan kemitraan untuk pemberdayaan masyarakat
merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinkes Prov NTT
dengan tujuan meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Semakin diberdayakannya masyarakat dalam setiap program
maka setiap program yang diimplementasikan dapat berjalan
dengan baik.

Peningkatan konsisten dari pihak puskesmas juga diperlukan


dalam implementasi kebijakan gizi.

Penjelasan dari setiap bagian mudah dipahami, disajikan secara


Kelebihan
singkat padat dan jelas

Kekurangan Tidak ada penunjuk per poin sehingga agak susah memahami
alurnya

Kebijakan mengenai gizi sudah sesuai dengan Permendagri


Nomor 54 tahun 2010, walaupun demikian masih diperlukan
Kesimpulan dan peninjauan dan peningkatan kebijakan untuk mengatasi
Saran
masalah gizi lainnya seperti stunting dan wasting

Anda mungkin juga menyukai