Anda di halaman 1dari 13

DIAGRAM FASA

Pengertian
Diagram Fasa
o Diagram fasa 🡪 Representasi grafis dari keadaan fisis (fase) suatu
material berdasarkan parameternya.
o Diagram ini merupakan dasar pemahaman untuk semua operasi
perlakuan panas.
o Fase (phase) 🡪 Suatu daerah yang berbeda struktur atau
komposisinya dari daerah lain.
Apa Fungsi Diagram Fasa ?
Fungsi Diagram Fasa 🡪 memudahkan memilih
temperatur pemanasan yang sesuai untuk setiap
proses perlakuan panas baik proses anil, normalizing
maupun proses pengerasan.
Mengapa Perlu Belajar Diagram
Fasa ?
Struktur mikroskopik menentukan sifat mekanik suatu material.
Proses terbentuknya struktur mikroskopik suatu material terkait
dengan karakteristik diagram fasanya.
Diagram Fasa
SOLID
SOLUTION
LARUTAN PADAT
Pengertian
Larutan Padat
o Solid solution adalah pencampuran homogen yang
terjadi antara dua atau lebih atom (logam) yang
terjadi pada keadaan padat.

o Larutan padat terbentuk ketika atom solute


ditambahkan ke material induk, struktur kristal tetap
dijaga, dan tidak ada struktur baru yang terbentuk.

o Dianalogikan dengan air yang dicampur dengan


alkohol yang akan menghasilkan larutan cair ketika
molekulnya bercampur dan komposisinya homogen..
Kuningan terdiri dari :
tembaga (64%) dan seng (36%).
Dalam hal ini atom tembaga
adalah zat pelarut dan seng adalah
zat terlarut.

Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solute,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut
pelarut atau solvent.
01 Larutan Padat Substitusional
o Larutan padat yang terbentuk ketika atom terlarut menggantikan atom
pelarut.

o Pembekuan solid solutin tidak terjadi pada temperatur tertentu ataupun


konstan. Pembekuan berlangsung bersamaan dengan penurunan
temperatur.

o Dalam substitutional solid solution penggantian atom dapat terjadi secara


teratur dan tidak teratur.
01 Larutan Padat Substitusional

Pada alloy system ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelarutan, yaitu :

o Crystal structure factor, pada substitutional solid solution kedua unsurnya


harus memiliki struktur kristal sama.

o Relative size factor, terbentuknya suatu larutan padat akan mudah terjadi
bila perbedaan diameter atom tidak terlalu besar, tidak lebih dari 15%.

o Chemical affinity factor, makin besar chemical affinity antara dua logam
makin kecil kemungkinannya membentuk suatu larutan padat lebih
cenderung akan terjadi senyawa.

o Relative-valence factor, logam bervalensi lebih rendah dapat melarutkan


lebih banyak logam bervalensi lebih tinggi daripada sebaliknya.
02 Larutan Padat Insterstisial
o Atom zat pelarut tidak digantikan posisinya oleh atom zat terlarut , tapi
atom zat terlarut mengisi ruang di celah - celah diantara atom - atom zat
pelarut.

o Larutan ini terbentuk bila atom dengan diameter yang sangat kecil dapat
masuk (menyisip) di rongga antaratom dalam struktur lattice dari solvent
dengan diameter atom yang besar.

o Atom tersebut adalah hidrogen (0,46 A), boron (0,97 A), carbon (0,71 A) dan
oksigen (0,60 A).
distorsi

Larutan padat, interstisial maupun substitusional mempunyai struktur


lattice yang terdistorsi, terutama di sekitar tempat solute atom.

Distorsi ini akan mengganggu gerakan dislokasi pada bidang slip dan
karenanya adanya solute atom akan menaikkan kekuatan suatu
paduan. Hal ini merupakan salah satu dasar penguatan logam
dengan pemaduan.
Pengaplikasian Larutan Padat
Larutan padat memiliki aplikasi komersial dan industri
yang penting, karena campuran semacam itu sering
memiliki sifat unggul untuk bahan murni. Banyak
paduan logam adalah solusi padat. Bahkan sejumlah
kecil zat terlarut dapat mempengaruhi sifat listrik dan
fisik pelarut.

Campuran timbal timah yang diformulasikan berguna


ketika menyolder komponen elektronik, terutama jika
dilakukan secara manual.

Timbal digunakan di sejumlah komponen mobil,


termasuk bobot roda timah, solder dalam elektronik,
dan baterai mobil timah.

Pelapisan dengan timah sebagai proses pencegahan


korosi untuk kaleng makanan.

Anda mungkin juga menyukai