Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN 2 EVALUASI PEMBELAJARAN BAB I

Nama : M. Faiz Harridhi Manik


Nim : 1203111163
Kelas : PGSD E 2020
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu :Prof.Dr.Wildansyah Lubis,M.Pd. dan Syahrial,M.Pd

1. Pada bab ini, dituliskan menurut Guilford tahun 1982 nomor 5 bahwa pengukuran
adalah proses penetapan angka terhadap sesuatu gejala menurut aturan tertentu. kemudian
Wiesman dan Jurs pada tahun 1990 juga mengatakakn bahwa pengukuran adalah penilaian
numerik terhadap fakta-fakta dari objek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-
satuan tertentu. Dapat disimpulkan, definisi Pengukuran adalah sebuah tingkt pengukuran
yang diberikan kepada seorang, atau sesuatu berdasarkan kriteria atauran tertentu sehingga
dapat ditentukan kualitas dan hasilnya. Kemudian pada bab ini juga dijelaskan bahwa,
Penilaian adalah suatu proses transformasi dari hasil pegukuran atau beberapa pengukuran
berdasarkan indikator menjadi suatu nilai. Dapat disimpulkan penilaian merupakan tahap
selanjutnya dari pengukuran, dimana pada penilaian, hasil akhir yang didiapat sudah
diketahui dalam bentuk nilai. Keterkaitan dari pengukuran dan penilaian dengan Pengajaran
adalah, dimana dalam kita melakukan pengajaran, akan kita perlukan tahap akhir yaitu
bagian pengukuran dan penilaian. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar
yang sudah dilakukan selama ini. Setelah mengetahui hasilnya, akan dilakukan juga tindakan
selanjutnya. Seperti melakukan evaluasi dalam bentuk dan cara beragam.

2. Secara umum, terdapat beberapa aspek yang dikembangkan dalam Pendidikan, dimana
diantaranya adalah Aspek kognitif. Tes yang biasanya digunakan untuk menguji aspek ini
adalah dengan beberapa cara, seperti contohnya tes tertulis, tes lisan, maupun memberikan
penugasan kepada siswa. Tes tersebut dilakukan untuk melatih aspek kognitif dan sekaligus
mengetaui sejauh mana tingkat pengetahuan yang sudah di miliki siswa.

3. Evaluasi hasil belajar adalah Tindakan yang dilakukan untuk mengetahui apakah proses
pembelajaran yang dilakukan sejauh ini sudah sesuai dan mencapai target Pendidikan yang
diharapkan. Dimana pada kondisi ini, akan diketahui juga bagaimana tingkat kondisi dari
peserta didik sudah sejauh mana dalam memahami pembelajaran yang yang sudah dilakukan
sejuah ini.
4. PAP (Penilaian Acuan Patokan) merupakan suatu penilaian dimana dasar acuannya
adalah krtiteria pencapaian tujuan (intruksional) yang telah dirumuskan sebelumnya. Nilai
yang diperoleh siswa dihubungan dengan tingkat pencapaian penguasaan siswa
terhadap pengajaran yang sesuai dengan intruksional yang telah ditetapkan sebelumnya.
Patakon yaitu berupa kriteria intruksional ini bersifat mutlak. Misalnya, untuk dapat
diterima sebagai calon tentara maka syaratnya adalah memiliki tinggi badan minimal 170
cm.

PAN (Penilaian Acuan Norma) merupakan suatu penilaian dimana dasar acuannya
berupa norma kelompok (sejumlah siswa dalam kelas, wilayah, dll) berupa nilai-nilai
(prestasi) yang diperoleh siswa dan kemudian dipebandingkan dengan siswa lainnya.
Misalnya, pada mata pelajaran Matematika siswa yang mendapat skor 80 di kelas B kan
mendapat nilai A, sedangkan di kelas C siswa yang mendapat skor 75 akan mendapat nilai A
juga. Hal ini jika nilai siswa dihubungkan dengan norma kelompok.

Mengapa diperlukan kedua pendekatan tersebut? untuk pendekatan PAP


diperlukan dikarenakan pendekatan tesebut sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa, sebab peserta didik akan diupayakan untuk mencapai standar yang telah
ditentukan. Hasil penilaian PAP juga dapat dijadikan sebagai indikator untuk
mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi yang
dipelajari tersebut. Untuk pendekatan PAN diperlukan karena diperlukan untuk
menunjukkan perbedaan atau perbandingan antar kelompok siswa satu dengan lainnya.

5. Menurut saya skor yang didapat oleh Ali, Badu, dan Cici adalah sama 100. Dalam kasus
ini factor kecepatan menyelesaikan soal tidak berpengaruh pada hasil yang dicapai
karena ketiga siswa tersebut menyelesaikan soal PG sesuai dengan batas waktu yang
telah ditetapkan sebelumnya. Jadi ketiga siswa tersebut mendapat nilai yang sama.

6. Keuntungan dan kendala penerapan penilaian berbasis kelas di sekolah, sebagai


berikut:

❖ Keuntungan :
- Dapat digunakan sebagai pengumpulan informasi kemajuan hasil belajar, baik secara
formal dan non formal diadakan secara terpadu dalam suasana yang menyenangkan. Adanya
kesempatan yang terbaik kepada peserta didik untuk menunjukkan apa yang diketahui,
dipahami dan apa yang mampu mereka kerjakan.

- Pencapaian hasil belajar peserta didik tidak dibandingkan dengan prestasi kelompok (norm
reference assessment), tetapi dibandingkan dengan kemampuan sebelumnya kriteria
pencapaian kompetensi, standar pencapaian, dan level pencapaian nasional, dalam rangka
membantu anak mencapai apa yang ingin dicapai bukan untuk menghakiminya. - Kemajuan
belajar siswa dapat terdeteksi secara lengkap, dikarenakan pengumpulan informasi yang
digunakan menggunakan berbagai cara.

- Dengan adanya penilaian berbasis kelas dapat menentukan ada atau tidaknya kemajuan
belajar dan perlu tidaknya bantuan secara berencana, bertahap dan berkesinambungan,
berdasarkan fakta dan bukti yang cukup akurat.
- Dengan penilaian berbasis kelas ini, dapat menuntut para siswa agar dapat mengeksplorasi
dan memotivasi diri untuk mengerahkan semua potensi dalam menanggapi, mengatasi
semua masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri, bukan sekedar melatih siswa memilih
jawaban yang tersedia..

Kendala
1. Memerlukan banyak sumber daya manusia untuk menganalisis atau menilai tiap
peserta didik
2. Memerlukan banyak data untuk mengetahui lebih dalam dan luas mengenai
kemampuan dan pemahaman peserta didik
3. Jika tidak ditemukan informasi atau data yang luas mengenai peserta didik, maka akan
memakan waktu yang lama dan penilaiannya sehingga dapat menghambat proses
penilaian.

7. Penilaian autentik adalah proses pengukuran terhadap peserta didik untuk melihat
seberapa jauh kompetensi dalam menyelesaikan masalah yang kontekstual. Penilaian ini
dilakukan secara komprehensif pada 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan ketrampilan. Guru
akan memberikan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung maupun setelah proses
pembelajaran melalui tes tulis dan non tulis untuk melihat kompetensi peserta didik pada
aspek afektif, kognitif, dan keterampilan

Anda mungkin juga menyukai