Anda di halaman 1dari 2

Alasan Pengambilan Judul :

POIN :
1. Berdasarkan beberapa jurnal yang dibaca, salah satu manfaat kulit pisang
yaitu digunakan untuk penyembuhan luka. kandungan kimia yang berfungsi
mempercepat proses penyembuhan luka adalah senyawa flavonoid, alkaloid,
tanin, dan saponin. Sebagai anti bakteri, senyawa flavonoid bekerja dengan
cara membentuk senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan
mengganggu integritas membran sel bakteri. Sedangkan senyawa alkaloid
pada daun sirih merah bekerja sebagai antibakteri melalui mekanisme
komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri. Sehingga dapat
menyebabkan lapisan dinding sel bakteri tidak terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel bakteri. Senyawa tannin berkhasiat sebagai
antibakteri dengan mekanisme tanin yang dapat merusak membran sel bakteri.
Senyawa astringent tanin dapat menginduksi pembentukan kompleks senyawa
ikatan terhadap enzim atau subtrat mikroba. Sedangkan senyawa saponin
dapat memicu terbentuknya kolagen dengan membentuk jaringan baru yaitu
protein struktur yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Senyawa
saponin mempunyai kemampuan sebagai antiseptik sehingga sangat efektif
untuk penyembuh luka terbuka.
Dari penjelasan diatas, maka ketertarikan saya mengambil judul ini adalah
“apakah benar kulit pisang mengandung senyawa yang disebutkan tersebut,
kemudian bagaimana uji mutu fisik sediaan seperti, uji organoleptis, uji
homogenitas, uji PH, uji daya serap terhadap ekstrak kulit pisang sehingga
bisa dijadikan cream penyembuh luka.

2. Dari beberapa penggunaan metode ekstraksi, penggunaan metode maserasi


lebih disukai dibandingkan metode remaserasi. Maserasi adalah proses
pengekstrakkan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar). Remaserasi
adalah proses pengekstrakkan simplisia dengan menggunakan pelarut pada
suhu ruang, dimana terdapat penggantin pelarut pada simplisia yang sama.
Prinsip kedua metode ini sebenarnya hampir sama, yang membedakan adalah
pada remaserasi ini terjadi penggantian pelarut setelah dimaserasi selama 2
jam. Penggunaan pelarut pada metode ini dua kali lipat bila dibandingkan
dengan metode maserasi. Karena hal tersebut mengacu pada literatur dimana
perbandingan antara simplisia dan pelarut yang digunakan adalah 1:10. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kondisi ekstraksi agar tetap sama. Dari penjelasan
diatas, ketertarikan saya mengambil judul ini adalah dari kedua metode
tersebut, metode mana yang terbaik.
3. Kuersetin merupakan senyawa antioksidan alami yang termasuk
golongan flavonoid golongan flavonol. Kromatografi lapis
tipis memiliki kelebihan berupa mudah dalam preparasi sampel, sederhana,
biaya operasional relatif murah karena semua komponen sampel dan standar
diujikan dalam waktu yang sama, volume pelarut yang digunakan sedikit,
selektif dan sensitif, serta kromatogramnya dapat diamati secara visual.
Karena daun sirih merah termasuk dalam kategori tanaman obat yang
mengandung antioksidan tinggi, oleh karena itu saya tertarik melakukan
penelitian dengan judul ini.

Anda mungkin juga menyukai