PSIKOLOGI INDUSTRI
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Aulia Maulidia Rahmania (P17451221009)
2. Muhammad Kasyfi Anadhori (P17451221011)
3. Muhammad Naufal Chilmy F. (P17451221012)
4. Tsabitah Nafi Az-zahra (P17451223014)
5. Salsabila Nur Wandany (P17451223018)
6. Agustin Dwi Yanti (P17451223027)
Pasal 5
Unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 terdiri dari:
a. Petugas peran kebakaran;
b. Regu penanggulangan kebakaran;
c. Koordinator unit penanggulangan kabakaran;
d. Ahli K3 spesialis penaggulangan kebakaran sebagai penaggungjawab teknis.
Pasal 6 dalam regulasi tersebut mengatur tentang persyaratan penyediaan jumlah petugas
peran kebakaran dalam sebuah tempat kerja dibandingkan dengan jumlah pekerja.
Pasal 6
(1) Petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a, sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 25 (dua puluh lima) orang.
(2) Regu penanggulangan kebakaran dan ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b dan huruf d, ditetapkan untuk tempat kerja
tingkat risiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I yang mempekerjakan tenaga kerja
300 (tiga ratus) orang, atau lebih, atau setiap tempat kerja tingkat risiko bahaya
kebakaran sedang II, sedang III dan berat.
a. Untuk tempat kerja tingkat risiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I, sekurang-
kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 100 (seratus) orang;
b. Untuk tempat kerja tingkat risiko bahaya kebakaran sedang II dan sedang III dan
berat, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap unit kerja.
Pelatihan Dokter Hiperkes adalah bagian upaya pemerintah untuk memastikan proses yang
terjadi di perusahaan harus benar-benar menerapkan standar K3, seperti menguji secara berkala
kesehatan para pekerja, setiap peralatan yang digunakan, lingkungan kerja, bahkan tata kelola
kelembagaan. Beberapa perusahaan memiliki dokter yang praktek secara rutin di tempat kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 1 tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi
Perusahaan pasal 1 menyebutkan:
Pasal 1
1. Agar setiap tenaga paramedis dan Dokter perusahaan yang telah mengikuti pelatihan ini dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis mereka dalam mengimplementasikan
aspek dan nilai K3 selain dapat membantu organisasi perusahaan dalam melaksanakan program
K3 khususnya dalam bidang hygiene perusahaan dan peningkatan derajat Kesehatan tenaga
kerja.
● Untuk Memberikan Bekal Pengetahuan Bagi Para Tenaga Perawat Dalam Bidang
Penerapan Hiperkes Dan Keselamatan Kerja
● Untuk Memberikan Bekla Pengetahuan Bagi Para Tenaga Perawat Dibidang Penelitian
Atau Research Dan Pengembangan Lmu Hiperkes Dan Keselamatan Kerja
● Mampu Mengenali Penyakit Akibat Kerja Secara Kualitatif Yang Dapat Mempengaruhi
Produktif Yang Dapat Mempengaruhi Produktif Kerja
● Mampu Memberikan Saran/Rekomendasi Dan Menentukan Langkah Preventif Dan
Kuratif Atas Pengaruh Negatif Penyakit Akibat Kerja
Dalam pelaksanaan pelatihan fasilitas yang didapat berbeda tergantung masing masing
pelaksana. ada yang dilakukan secara hybrid ada juga yang full offline/full daring. Instruktur
training ini adalah praktisi dan akademisi dan dari Kemenakertrans RI.
2. Sistem manalemen keselamatan kesehatan kerja dan audit internal dan manajemen risiko di
tempat kerja (teori 3 JP)
Pengertian PAK
Peraturan perundang-udangan terkait PAK dan sistem pelaporan
Faktor penyebab PAK
Diagnosa PAK
Jenis PAK
Deteksi dini PAK
Pencegahan PAK
Pelaporan PAK
6. Promosi kesehatan kerja dan pencegahan HIV/AIDS di tempat kerja (teori 2 JP)
Pengertian Ergonomi
Metode ldentifikasi Hazard Ergonomi
Checklist untuk survey tentang hazard ergonomi
prinsip-prinsip ergonomi
penyakit nyeri muskuloskeletal
Langkah-langkah pengukuran ergonomi
Penerapan aspek ergonomi di tempat kerja
Pengertian rehabilitasi
Ruang lingkup rehabilitasi
Perilaku aman
Persiapan penggunaan alat bantu
Pengertian ruang makan dan kantin serta pengelolaan makan di tempat kerja
Proses pengelolaan makan yang higienis di tempat kerja
Penyelenggaraan pelatihan gizi kerja termasuk penyelenggaraan makan yang higienis di
tempat kerja serta pencegahan dan penanggulangan keracunan makanan
12. Program keselamatan kerja dan alat pelindung diri (teori 2 JP, praktek 1 JP)
Pengertian kecelakaan
Definis kecelakaan
Teori kecelakaan
Jenis-jenis kecelakaan
Analisa sebab dan akibat kecelakaan
Sumber bahaya
Resiko bahaya
Kebutuhan analisa resiko
Pembuatan checklist penilaian resiko
Pengukuran resiko dan evaluasi
Pengendalian resiko bahaya
Pengendalian teknis
Pengendalian administratif
APD
Sistem pelaporan dan statistik data kecelakaan kerja
Sistem pelaporan kecelakaan kerja
Statistik data kecelakaan: frekuensi rate, severety rate dan kecelakaan nihil
15. Higiene industri (faktor fisik, faktor kimia, faktor biologi) (teori 4 JP, praktek 1 JP)
Pengertian BPJS
Jaminan kecelakaan kerja
Jaminan kematian
Jaminan hari tua
Jaminan pensiun
5. PELATIHAN K3 KIMIA
Istilah kimia memang tidak bisa Anda hindari dari kehidupan sehari-hari sebagai akibat
perkembangan teknologi yang modern. Zat ini tersusun dari bahan dan berfungsi mendukung
beragam kebutuhan seperti cat tembok dan pemutih. Dengan demikian diperlukan pengawasan
teliti dari seorang ahli K3 kimia agar produksi dan prosedur berjalan dengan kondusif. Bahaya
dari kontaminasi bahan kimia dapat berakibat buruk bagi kesehatan dan keselamatan. Sehingga
Anda harus menghindari kontak langsung dengan bahan kimia seperti tertelan, terhirup, injeksi
dan penyerapan. Materi bahaya dan penanggulangan bahan kimia dapat Anda peroleh secara
lengkap dalam pelatihan ahli K3 kimia dengan instruktur dan arahan yang tepat.
5.2 Materi
Materi yang akan Anda peroleh selama pelatihan di antaranya:
1. Materi tentang kebijakan K3 dalam lingkup penggunaan secara nasional.
2. Materi tentang UU No.1 Tahun 1970 sebagai landasan utamapenyelenggaraan K3.
3. Materi tentang lembar data keselamatan bahan kimia.
4. Materi tentang penanganan dan penyimpanan bahan kimia yang sesuai dengan SOP.
5. Materi tentang beberapa penyakit akibat paparan dan kontaminasi tubuh terhadap bahan
kimiawi.
6. Materi tentang Toksikologi, laporan kecelakaan dan manajemen pelindung diri.
7. Materi tentang First Aid di kawasan industri kimia dan pengawasan paparan kimia.
8. Materi tentang teknik pengendalian bahan kimia dan SMK3 hingga proses Audit SMK3.
9. Materi tentang prosedur K3 di ruangan tertutup beserta pengendaliannya dan prosedur aksi
cepat tanggap bahaya.
10. Materi tentang cara pengelolaan limbah dan pencegahan kebakaran.
11. Praktik dan seminar.
12. Evaluasi akhir.
Memiliki kemampuan yang dibuktikan dengan sebuah sertifikat yang dapat menjadi nilai
tambahan bagi seorang karyawan di tempat kerjanya yang baru atau tempatnya bekerja saat ini.
Sertifikat menjadi suatu bukti nyata bahwa karyawan tersebut memiliki kompetensi yang nyata
sesuai dengan pelatihan yang dilakukan.
Contohnya sertifikat ahli K3 umum yang bisa menjadi suatu nilai plus bahwa seorang karyawan
ahli pada bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang nantinya akan diterapkan di perusahaan
tempatnya bekerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sebuah elemen penting
yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan dalam melaksanakan setiap bidang kerjanya.
Penerapan K3 dalam suatu bidang kerja tentunya harus dalam pengawasan ahli K3 umum yang
bersertifikasi Kemnaker.
Menjadi seorang ahli K3 Umum harus melalui berbagai macam proses, dimulai dari pelatihan
ahli K3 umum secara online yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi yang terdaftar dan
diakui oleh BNSP. Pelatihan Ahli K3 Umum dilakukan secara online mengingat situasi pandemi
COVID-19 yang sedang kita lalui bersama, sehingga pelatihan online ini dilakukan dalam rangka
memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Indonesia, khususnya antar peserta dan trainer.
Ahli K3 umum adalah individu terdidik dan terlatih di bidang K3 yang berkompetensi untuk
melakukan tindakan operasional K3 sesuai bidang perusahaan tersebut yang dibuktikan dengan
sertifikat ahli K3 umum. Keberadaan ahli K3 umum dalam suatu perusahaan ini menjadi
kewajiban yang dicanangkan oleh pemerintah kepada perusahaan-perusahaan untuk mengurangi
resiko kerja. Tentu saja pelatihan ahli K3 umum dilatarbelakangi peraturan-peraturan pemerintah
terkait K3 ini. Dengan kewajiban adanya ahli K3 umum di berbagai instansi, tentu saja perlu
adanya pembaharuan SDM yang kompeten di bidang ini.
UU no. 1 Tahun 1970, Permen No.4/MEN/87 pasal 2 yang mengharuskan setiap perusahaan
memiliki ahli K3. Kemenker No.239/MEN/2003 yang mengatur Pedoman Pelaksanaan
Sertifikasi Kompetensi. Ada pula PerMenTenaga Kerja Per.02/Men/1992 yang mengatur tata
cara penunjukan, kewajiban, dan wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satu
lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikat ahli K3 umum adalah Kemenaker.
Pelatihan ahli K3 umum merupakan pelatihan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja agar
peserta mendapat pembelajaran dan kemampuan secara lengkap dalam operasional K3 secara
umum. Pelatihan ini secara umum menyangkut pemeliharaan kesehatan dan keselamatan di
lingkup kerja, perlindungan terhadap rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, serta orang lain
yang mungkin terdampak dengan lingkungan kerja. Sertifikat ahli K3 umum menjadi persyaratan
ahli K3 umum yang bisa diajukan oleh perusahan-perusahaan pada umumnya.
Pelatihan ini juga mengarahkan pada bagaimana pentingnya K3 terhadap moral, legalitas, dan
finansial baik perorangan maupun perusahaan. Pada pelatihan ahli K3 umum anda akan
mendapatkan pembelajaran terkait pencegahan, pemberian sanksi, kompensasi kecelakaan kerja,
perawatan dan penyembuhan luka akibat kecelakaan kerja, serta penyediaan perawatan
kesehatan. Sertifikasi ahli K3 umum menandakan anda memiliki kemampuan yang bisa anda
terapkan pada perusahaan-perusahaan umum terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
Pelatihan K3 Umum Online tentunya memiliki konsep yang sama dengan pelatihan yang
diselenggarakan secara offline. Namun, pelatihan online dinilai cukup efisien dan efektif dengan
kesibukan pekerjaan para calon peserta training.
Pelatihan K3 Umum berharap setiap peserta pelatihan mampu bekerja dan melaksanakan
pembinaan fungsi K3 di perusahaan tertentu perihal melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan
semakin banyak tenaga ahli K3 yang dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diwajibkan
dalam pedoman hukum hingga bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, yang dapat
merugikan karyawan itu sendiri maupun perusahaan.
Beberapa persyaratan dokumen yang harus dipenuhi bagi calon peserta pelatihan ahli K3 umum
adalah sebagai berikut :
Persyaratan dokumen tersebut harus dipenuhi oleh para calon peserta pelatihan agar segala
proses pelatihan dan selanjutnya bisa berjalan dengan baik.
1. Pre - Test
2. Kebijakan K3 Nasional
3. UU No.1 tahun 1970
4. Prinsip – Prinsip Dasar K3
5. P2K3
6. Kelembagaan dan Keahlian K3
7. Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran
8. Pengawasan K3 Listrik
9. Pengawasan K3 Pesawat Uap
10. K3 BejanaTekan
11. Pengawasan K3 Mekanik
12. Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan
13. Pengawasan K3 Kesehatan Kerja
14. Pengawasan Bahan Kimia Berbahaya
15. Pengawasan K3 Lingkungan Kerja
16. Sistem Manajemen K3 (SMK3)
17. Audit SMK3
18. Manajemen Resiko
19. Analisa Kecelakaan
20. Analisa Laporan dan Statistik Kecelakaan
21. Praktek Plan Visit /Kunjungan Lapangan/PKL
22. Post – Test 23. Seminar
23. Seminar
Anda yang mengikuti pelatihan ahli K3 umum diharapkan menjadi tenaga ahli yang kompeten
dalam melakukan operasional K3 di berbagai perusahaan. Tidak hanya secara teoritis, namun
mengetahui bagaimana eksekusi, penanganan kecelakaan kerja, analisis kasus kecelakaan,
pembuatan laporan, proses pengawasan, serta proses audit terkait K3 ini.
Dengan adanya ahli K3 umum diharapkan mengurangi angka dan resiko kecelakaan kerja dan
meningkatkan performa perusahaan. Selain itu hal ini juga menunjang peningkatan citra
perusahaan secara umum. Selain itu pemenuhan hak-hak kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan menjadi lebih terjamin.
Beberapa point kemampuan yang diharapkan bisa dimiliki oleh setiap peserta pelatihan umum
K3 online adalah sebagai berikut :