Anda di halaman 1dari 2

Orientasi

Seperti biasanya, setiap pagi pasti ibu akan pergi ke pasar untuk belanja harian. Kendaraan motor yang
ada di rumah selalu digunakan untuk mengantarkannya ke pasar. Ibu sudah mempunyai toko langganan
yang menurutnya lebih murah daripada toko-toko lainnya.

Singkat cerita, toko langganan ibu sedang tutup, sehingga ibu berpindah ke toko sebelahnya. Ibu mulai
mencari bahan-bahan yang akan dimasak hari ini dan besok. Ibu sempat merasa bingung karena catatan
belanja lupa dibawa. Setelah diingat-ingat kembali, Ibu ingin membeli satu kilo ayam, bahan sayur sop,
bahan sambal, dan bumbu-bumbu dapur.

Ibu menyapa penjualnya dengan menanyakan beberapa harga sayuran supaya mengetahui apakah
harganya sangat mahal atau tidak.

Pengajuan

Sebelum membeli bahan-bahan tersebut, ibu bertanya kepada pedagang harga dari bahan-bahan
tersebut. Ibu baru tahu kalau harga ayam sedikit lebih mahal dibandingkan dengan toko langganannya.
Tanpa berpikir panjang, ibu langsung mengajukan harga yang sesuai dengan toko langganannya.

Penjual merespon dengan jawaban santai, sehingga pengajuan ini dilanjutkan dengan tawar menawar
khas ibu-ibu dan pedagang.

Penawaran

Ibu sangat dikenal ketika melakukan tawar menawar tidak pernah kalah. Ibu mulai menawar kembali
harga ayam yang semula 35 ribu menjadi 32 ribu. Pedagang pun menolak tawaran yang ibu itu dan
meminta untuk menaikkan harga.
Ibu pun menolak karena dianggap harga ayam tersebut terlalu mahal. Serasa tidak mau merugi,
pedagang kembali meminta untuk menaikkan harga ayam itu. Kemudian, ibu menaikkan harga ayam itu
menjadi 33 ribu. Pedagang merasa masih rugi, sehingga menawarkan harga 34 ribu, tetapi harga segitu
dianggap malah oleh ibu.

Hingga pada akhirnya, ibu tidak jadi membeli ayam di toko sebelah langganannya dan berpindah ke toko
lain.

Persetujuan

Proses negosiasi tidak mendapatkan titik temu, sehingga keseapakatan tidak jadi tercapai. Pedagang
kecewa karena harus kehilangan pelanggan. Sementara itu, ibu lelah karena harus berpindah toko
lainnya.

Penutup

Kemudian ibu melakukan strategi jitu dengan cara pura-pura pergi supaya pedagang itu memanggilnya
kembali. Tapi apalah daya, ternyata pedagang itu tidak memanggil ibu kembali.

Anda mungkin juga menyukai