(6) Suhu alat pendingin dipertahankan selalu lebih rendah dari 8oC
disesuaikan dengan jenis produknya dan suhu alat pembeku
dipertahankan selalu lebih rendah dari -18oC.
(7) Jika terjadi kerusakan pada alat pendingin atau alat pembeku,
maka produk dingin yang suhunya lebih tinggi dari 8oC dan
produk beku yang suhunya lebih tinggi dari 0oC tidak boleh
dijual.
(8) Defrosting (jika perlu) sebaiknya dilakukan diluar jam kerja
operasi ritel.
(9) Untuk menghindari pencemaran silang dapat dilakukan dengan
memisahkan pangan mentah dari produk siap saji dalam alat
pendingin dan fasilitas penyimpanan.
(10) Perhatian khusus sebaiknya diberikan pada penyimpanan ikan
terkait dengan potensi pembentukan histaminnya. Untuk
mengontrol pembentukan histamin pada ikan, disarankan untuk
suhu penyimpanan tidak melebihi 5 oC.
(11) Pangan dingin maupun beku sebaiknya segera disimpan pada
suhu penyimpanan masing-masing.
(12) Pangan yang disimpan hendaknya ditutup dan diberi identifikasi
yang jelas contohnya diberi stiker yang mencantumkan
keterangan seperti tanggal penerimaan, tanggal thawing dan
tanggal kedaluwarsa.
(13) Produk beku yang sedang di-thawing hendaknya diberi
keterangan waktu dan tanggal dimulainya proses thawing.
5.3.2 Saran Penyimpanan Pangan
(14) Daging Unggas
Daging unggas dibungkus dengan bahan kedap air.
Penyimpanan dingin dilakukan pada suhu antara 0 C dan 2oC,
o
(15) Ikan
Penyimpanan dingin Ikan segar dilakukan pada suhu antara
0oC dan 2oC. Penyimpanan beku dilakukan dengan
membungkus produk ikan menggunakan bahan kedap /air dan
simpan pada suhu antara -18oC dan -8oC.
(16) Telur
Telur dapat disimpan pada suhu kamar jika peredarannya
cepat (3 hari). Sedangkan telur yang masa peredarannya
hingga 21 hari dapat disimpan pada suhu antara 0oC dan 2oC
dan sebaiknya ditutup dengan pelindung untuk mencegah
dehidrasi dan penurunan mutu. Telur tidak boleh mendapat
perlakuan kimia atau fumigasi.
(17) Daging
Penyimpanan dingin dilakukan pada suhu antara 0oC dan 2oC
segera setelah diterima. Penyimpanan beku dilakukan pada
suhu antara -18oC dan -8oC.
(18) Produk susu
Produk susu disimpan pada suhu antara 0oC dan 2oC.
Sebagian produk susu mudah menyerap bau dari beberapa
buah, sayur, bawang, cabai dan ikan jadi sebaiknya ditutup
rapat.
(19) Buah dan Kacang-kacangan
Umumnya buah matang paling baik disimpan di alat
pendingin, tetapi ada beberapa jenis buah yang dapat rusak
pada suhu pendingin seperti pepaya, jeruk, mangga, pisang,
alpukat dan anggur. Buah-buah tersebut dapat mengalami
kerusakan fisiologis seperti pencoklatan, lembek, percepatan
pembusukan. Untuk menghindarinya dapat dibungkus dengan
kertas pembungkus dan disimpan pada bagian yang kurang
dingin pada alat pendingin.
Penyimpanan dingin buah dan kacang-kacangan dilakukan
pada suhu antara 0 oC dan 2oC.
Penyimpanan beku dilakukan pada suhu antara -18oC dan -
8oC, kecuali kacang-kacangan sebelum disimpan sebaiknya
dibungkus dengan bahan kedap air untuk mencegah
ketengikan dan pertumbuhan jamur.
(20) Sayuran
Penyimpanan dingin:
Umumnya baik disimpan pada suhu antara 0oC dan 2oC kecuali
tomat pada suhu 7oC. Sebagian sayuran membutuhkan
kelembaban tinggi (85%-95%) untuk mencegah kehilangan nilai
gizi, kerusakan dan kelayuan (terutama sayuran daun).
Kelembaban sayuran dapat ditingkatkan dengan
menyemprotkan air kemudian disimpan dengan pembungkus
polietilen.
Penyimpanan beku:
Untuk mencegah hilangnya aroma, warna, dan perubahan
tekstur sayuran sebaiknya dilayukan/diblansir sebelum
dibekukan. Setelah itu disimpan pada suhu antara -18oC dan -
8oC.
(21) Pangan Beku
Sebaiknya disimpan pada wadah yang kedap air dan udara
pada suhu antara -18oC dan -8oC.
Catatan pemeriksaan: