3.LaporanPosisiKeuangan CALK2021
3.LaporanPosisiKeuangan CALK2021
BAB 3
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan komponen-komponen utama pada laporan posisi keuangan (aset, liabilitas,
dan ekuitas) dan menyiapkan laporan posisi keuangan yang terdiri atas aset dan liabilitas
yang diklasifikasikan dalam kategori lancar (jangka pendek) dan tidak lancar (jangka
panjang)
2. Memahami pentingnya catatan atas laporan keuangan dan jenis-jenis pengungkapan yang
dibuat dalam catatan atas laporan keuangan.
3. Menjelaskan peristiwa setelah periode pelaporan.
A. LAPORAN POSISI KEUANGAN
L aporan posisi keuangan (statement of financial position) juga disebut sebagai neraca
(balance sheet) menyajikan aset, liabilitas, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal
tertentu – akhir periode pelaporan. Laporan posisi keuangan memberikan informasi mengenai
sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya entitas, kewajiban kepada kreditur, dan ekuitas
dalam sumber daya bersih. Oleh karena itu, laporan posisi keuangan membantu dalam
memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Manfaat informasi laporan posisi keuangan adalah memberikan dasar untuk menghitung
tingkat imbalan (rate of return), mengevaluasi struktur modal, menilai risiko dan arus kas
masa depan, serta menganalisis likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan entitas.
B. KLASIFIKASI LAPORAN POSISI KEUANGAN
Laporan posisi keuangan diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu sebagai bagian lancar
(current) atau jangka pendek (short term) dan tidak lancar (noncurrent) atau jangka panjang
(long term). Oleh karena itu, entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas
jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi
keuangan, kecuali jika penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang
representasi tepat dan lebih relevan. Jika pengecualian tersebut diterapkan, maka semua aset
dan liabilitas harus disajikan berdasarkan likuiditasnya.
Berikut disajikan klasifikasi laporan posisi keuangan berdasarkan karakteristik
likuiditasnya.
Aset Liabilitas dan Ekuitas
Aset lancar Liabilitas jangka pendek
Aset tidak lancar Liabilitas jangka panjang
Investasi Ekuitas
Properti investasi Modal saham
Aset tetap Tambahan modal disetor
Aset takberwujud Saldo laba
Aset lainnya Ekuitas lainnya
Kepentingan nonpengendali
Halaman 1 | 24
Monang Situmorang, CA
1. Aset
Aset adalah sumber daya yang dikendalikan entitas sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
1) Aset Lancar
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar (current assets), jika:
a. Entitas mengharapkan akan merealisasi aset, menjual atau menggunakan dalam siklus
operasi yang normal ;
b. Memiliki aset untuk diperdagangkan;
c. Mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua belas bulan setelah
periode pelaporan; dan
d. Kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran atau digunakan
untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode
pelaporan.
Siklus operasi normal (normal operating cycle) entitas merupakan jangka waktu antara
perolehan aset untuk pemrosesan dan realisasinya dalam bentuk kas atau setara kas. Ketika
siklus operasi normal entitas tidak dapat diidentifikasi secara jelas, maka diasumsikan selama
dua belas bulan. Untuk beberapa industri, seperti industri kayu dan pembuatan kapal, siklus
operasi normal berlangsung lebih dari satu tahun. Pada saat siklus operasi lebih dari satu
tahun, lamanya siklus operasi tersebut digunakan untuk mendefinisikan aset lancar dan
liabilitas jangka pendek. [Lihat tampilan 3 – 1: Siklus Operasi]
Tampilan 3 – 1 Siklus Operasi
Halaman 2 | 24
Monang Situmorang, CA
Aset (seperti persediaan dan piutang usaha) yang dijual, dikonsumsi atau direalisasikan
sebagai bagian siklus operasi normal meskipun aset tersebut tidak diharapkan untuk
direalisasikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan. Piutang
dilaporkan sebesar nilai yang dapat direalisasi, oleh karena itu piutang disajikan setelah
dikurangi penyisihan penurunan nilai. Sedangkan persediaan dilaporkan pada nilai mana
yang lebih rendah antara biaya atau nilai yang dapat direalisasi (lower-of-cost-or-net
realizable value).
Biaya dibayar di muka. Komponen dibayar di muka memiliki arti yang berbeda dengan
aset lancar lain, yaitu komponen ini tidak diharapkan untuk dapat dikonversi menjadi kas
dalam waktu satu tahun. Namun terpakainya komponen ini akan menghemat kas yang
sebelumnya dibayar. Pembayaran di muka untuk periode lebih dari satu tahun dilaporkan
sebagai aset tak lancar. Beban dibayar di muka dilaporkan sebesar nilai historis.
Bagian jangka pendek dari aset keuangan tidak lancar.
Pada laporan posisi keuangan, aset lancar disajikan sebelum aset tidak lancar dan
diurutkan berdasarkan likuiditasnya mulai dari yang paling likuid (misalnya kas). Pada
industri tertentu (seperti entitas asuransi dan utilitas) menyajikan dengan urutan sebaliknya
dan melaporkan aset jangka panjangnya terlebih dahulu.
2) Aset Tidak Lancar
Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk kategori aset lancar sebagai aset
tidak lancar. Aset tidak lancar mencakup investasi jangka panjang, aset tetap, properti
investasi, aset takberwujud, dan aset lainnya.
Investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang (long-term investment), sering disebut
hanya investasi, biasanya terdiri dari tiga jenis:
a. Investasi pada efek, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang.
b. Investasi yang disishkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan (sinking fund),
dana pensiun, atau dana perluasan pabrik.
c. Investasi pada entitas asosiasi.
Untuk tujuan penilaian dan pelaporan, entitas mengelompokkan investasi pada utang dan
ekuitas menjadi tiga portofolio terpisah.
a. Dimiliki untuk penagihan (Hold-for-collection). Efek utang yang dikelola entitas
untuk mengumpulkan pembayaran pokok dan bunga kontraktual.
b. Diperdagangkan (Trading). Efek utang dan ekuitas yang dibeli dan dimiliki terutama
untuk dijual dalam waktu dekat untuk menghasilkan pendapatan dari perubahan
harga jangka pendek.
c. Ekuitas non-perdagangan (Non-trading equity). Efek ekuitas tertentu yang dimiliki
untuk tujuan selain perdagangan. (misalnya, untuk memenuhi persyaratan
kontraktual atau legal).
Entitas harus melaporkan efek diperdagangkan (apakah utang atau ekuitas) sebagai aset
lancar. Sedangkan efek yang dimiliki untuk penagihan dan efek ekuitas non-perdagangan
diklasifikasikan sebagai lancar atau tidak lancar tergantung keadaan. Efek yang dimiliki
untuk penagihan dilaporkan pada biaya perolehan diamortisasi. Semua efek perdagangan
dan efek ekuitas non-perdagangan dilaporkan pada nilai wajar. [Catatan: menurut PSAK
Halaman 3 | 24
Monang Situmorang, CA
71, efek perdagangan disebut sebagai aset keuangan yang diperdagangkan yang diukur
pada “nilai wajar melalui laba rugi” dan keuntungan yang belum direalisasi dicatat
sebagai unsur laba rugi; sedangkan efek ekuitas non-perdaganagan disebut sebagai aset
keuangan yang diukur pada “nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain” dan
keuntungan yang belum direalisasi dicatat sebagai penghasilan komprehensif dan sebagai
unsur ekuitas.
Aset tetap. Aset tetap (fixed assets) atau disebut juga properti, pabrik, dan peralatan
(property, plant, and equipment) adalah aset berwujud berumur panjang yang
digunakan dalam operasi reguler bisnis. Aset ini terdiri atas properti fisik seperti tanah,
bangunan, mesin, furnitur, alat-alat, dan sumber daya alam (tanah tambang). Dengan
pengecualian tanah, entitas dapat menyusutkan (bangunan) atau mendeplesi (cadangan
minyak) aset ini.
Properti investasi. Properti investasi (property investment) adalah properti (tanah dan
bangunan) yang dikuasai untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau
kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau dijual dalam kegiatan
sehari-hari.
Aset takberwujud. Aset takberwujud (intangible assets) tidak memiliki substansi fisik
dan bukan merupakan instrumen keuangan. Aset teridentifikasi ini termasuk paten, hak
cipta, franchises, merek dagang, dan nama dagang. Entitas menghapus (mengamortisasi)
aset takberwujud yang mempunyai umur terbatas selama mana yang lebih rendah antara
umur hukum (legal life) atau umur manfaatnya dan secara periodik menilai aset
berwujud yang memiliki umur tak terbatas (seperti nama dagang dan goodwill) untuk
penurunan nilai (impairment). Aset takberwujud dapat merepresentasikan sumber daya
ekonomi yang signifikan, namun analis keuangan mengabaikannya, karena penilaiannya
sulit. Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya
pengembangan tertentu, yang akan dikapitalisasi jika kemungkinan besar bahwa biaya
proyek pengembangan akan menghasilkan manfaat ekonomi masa depan.
Aset lainnya. Pos yang termasuk dalam bagian “Aset lainnya” (“Other assets”) sangat
bervariasi dalam praktiknya. Beberapa termasuk pos seperti beban dibayar di muka
jangka panjang, aset pajak tangguhan, piutang jangka panjang, aset dalam dana khusus,
dan kas dan setara kas yang dibatasi. Bagian ini harus dibatasi untuk hanya memasukkan
pos yang tidak biasa yang cukup berbeda dalam kategori tertentu.
2. Liabilitas
Liabilitas jangka pendek atau liabilitas lancar (short term liability or current liability)
adalah kewajiban (obligation) yang diharapkan akan dibayar dengan menggunakan aset
lancar atau dengan menciptakan liabilitas jangka pendek lainnya.
Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika:
a. Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normal;
b. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk diperdagangkan;
c. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan
setelah periode pelaporan; dan
Halaman 4 | 24
Monang Situmorang, CA
d. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama
sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Beberapa liabilitas jangka pendek, seperti utang dagang, beberapa akrual untuk biaya
karyawan dan biaya operasi lain, merupakan bagian modal kerja (working capital) yang
digunakan dalam siklus operasi normal. Entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai
liabilitas jangka pendek meskipun liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan lebih dari
dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Liabilitas jangka pendek lainnya tidak diselesaikan dalam siklus operasi normal, tetapi
jatuh tempo untuk diselesaikan dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan atau
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan meliputi:
liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan;
cerukan bank (bank overdraft);
bagian jangka pendek dari liabilitas keuangan jangka panjang;
dividen terutang;
pajak penghasilan terutang; dan
terutang usaha lain.
1) Liabilitas Jangka Panjang
Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori liabilitas jangka pendek
sebagai liabilitas jangka panjang atau liabilitas tidak lancar (long-term liability; non-current
liability). Liabilitas tidak lancar merupakan kewajiban jatuh temponya tidak dalam waktu
satu tahun atau siklus operasi mana yang lebih panjang.
Secara normal, liabilitas jangka panjang ada tiga jenis:
Kewajiban yang timbul dari situasi pembiayaan tertentu, seperti penerbitan obligasi,
liabilitas sewa jangka panjang, pinjaman, dan wesel bayar jangka panjang.
Kewajiban yang timbul dari operasi biasa entitas, seperti kewajiban imbalan pasca
kerja dan liabilitas pajak tangguhan.
Kewajiban yang bergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa di masa depan untuk mengkonfirmasi/memastikan jumlah terutang, atau
penerima pembayaran, atau tanggal terutang, seperti garansi produk atau jasa,
liabilitas lingkungan, dan restrukturisasi, sering disebut sebagai provisi (provisions).
Entitas umumnya menyediakan banyak pengungkapan tambahan untuk aset tidak lancar
karena sebagian besar utang jangka panjang (long term debt) tunduk pada berbagai
persyaratan dan pembatasan untuk perlindungan pemberi pinjaman. Entitas sering
menguraikan persyaratan dari semua perjanjian liabilitas tidak lancar (termasuk tanggal jatuh
tempo atau tanggal, tingkat bunga, sifat kewajiban, dan efek yang dijaminkan untuk
mendukung utang) dalam catatan atas laporan keuangan.
3. Ekuitas
Bagian ekuitas (juga disebut dengan ekuitas pemegang saham; ekuitas pemilik – owners’
equity; shareholders’ equity) adalah salah satu bagian yang sangat sulit untuk disajikan dan
dipahami. Hal ini disebabkan kompleksitas perjanjian saham biasa dan saham preferen serta
berbagai pembatasan ekuitas yang diberlakukan oleh undang-undang perseroan, perjanjian
liabilitas, dan dewan direksi. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
Halaman 5 | 24
Monang Situmorang, CA
liabilitas. Dengan kata lain, ekuitas merupakan aset neto (net assets) entitas atau selisih antara
total aset dan total liabilitas. Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus
dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara
jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku. 1
Ekuitas entitas terkait dengan bentuk hukum entitas, yaitu entitas perorangan
(proprietorship), persekutuan (partnership), dan korporasi atau perseroan (corporation).
Akun ekuitas dalam perseroan sangat berbeda dari yang ada dalam persekutuan dan
perorangan. Dalam kasus entitas perorangan, ekuitas pada aset disajikan pada sebuah akun
modal tunggal. Saldo akun ini adalah hasil akumulasi dari investasi pemilik, penarikan oleh
pemilik, dan laba atau rugi masa lalu. Di dalam persekutuan, akun modal dibentuk untuk
masing-masing mitra/sekutu (partner). Saldo akun modal mengikhtisarkan jumlah investasi,
penarikan, dan bagian dari laba atau rugi masa lalu untuk masing-masing sekutu dan akun ini
mengukur modal masing-masing sekutu dalam aset entitas. Di dalam sebuah perseroan,
selisih antara aset dan liabilitas disebut sebagai ekuitas.
Penyajian ekuitas di laporan posisi keuangan pada entitas perseroan terdiri dari:
1) Modal Saham (Share Capital; Capital Stock). Modal saham terdiri dari saham biasa
(ordinary shares; common shares) dan saham preferen (preference shares; preferred
shares). Untuk saham biasa dan saham preferen, entitas harus mengungkapkan nilai
nominal atau nilai dinyatakan, jumlah saham yang diotorisasi (modal dasar), diterbitkan
(ditempatkan), dan beredar (par or stated value and the authorized, issued, and
outstanding share).
2) Tambahan Modal Disetor (Additional Paid-In Capital; Share Premium). Kelebihan
jumlah yang dibayarkan di atas nilai nominal atau nilai yang dinyatakan. Tambahan
modal disetor juga dipengaruhi oleh berbagai transaksi seperti pembelian/perolehan
kembali saham, dividen saham, pelunasan saham, dan konversi saham. Entitas biasanya
menyajikan tambahan modal disetor dalam satu jumlah, meskipun subtotal lebih
informatif jika sumber tambahan modal bervariasi dan material.
3) Saldo Laba (Retained Earnings). Jumlah laba periode lalu yang tidak dibagikan atau
didistribusikan kepada pemegang saham dilaporkan sebagai saldo laba.
Sebagian dari saldo laba kadang-kadang dilaporkan sebagai saldo laba yang direstriksi
atau dibatasi (restricted) dan tidak boleh digunakan untuk pembayaran dividen kas.
Restriksi terhadap saldo laba dapat menjadi bagian dari perjanjian utang, peraturan, atau
dapat secara sukarela digunakan entitas yang disebut sebagai saldo laba yang
diapropriasi atau saldo laba ditentukan penggunaannya atau dicadangkan (appropriated
retained earnings/restricted). Restriksi tersebut umumnya diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan. Dengan demikian saldo laba yang disajikan pada laporan
keuangan terdiri dari:
a. Ditentukan penggunaannya – Dicadangkan (restricted/appropriated retained
earnings). (Misalnya, perjanjian utang atau peraturan)
b. Belum ditentukan penggunaannya – Belum dicadangkan (unappropriated retained
earnings) – jumlah yang biasanya tersedia untuk pembagian dividen.
1
Khusus untuk perseroan, diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas
Halaman 6 | 24
Monang Situmorang, CA
Halaman 7 | 24
Monang Situmorang, CA
Halaman 8 | 24
Monang Situmorang, CA
a. Mengutamakan area aktivitas yang dianggap paling relevan oleh entitas untuk
memahami kinerja dan posisi keuangan, seperti mengelompokkan informasi mengenai
aktivitas operasi tertentu;
b. Mengelompokkan informasi mengenai pos-pos yang diukur secara serupa, seperti aset
yang diukur pada nilai wajar; atau
c. Mengikuti urutan pos-pos dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
dan laporan posisi keuangan, seperti:
1) Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2) Kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan;
3) Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan posisi keuangan
dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas,
dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-
masing pos; dan pengungkapan lain, termasuk:
liabilitas kontinjen dan komitmen kontraktual yang belum diakui (lihat PSAK
57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi); dan
pengungkapan informasi nonkeuangan, contohnya tujuan dan kebijakan
manajemen risiko keuangan (lihat PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan).
2. Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi (accounting policy) adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan
praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan.
Entitas mengungkapkan dalam kebijakan akuntansi signifikan yang berisi:
a. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan; dan
b. Kebijakan akuntansi lain yang diterapkan yang relevan untuk memahami laporan
keuangan.
Dalam memutuskan apakah kebijakan akuntansi tertentu diungkapkan, maka:
Manajemen mempertimbangkan apakah pengungkapan tersebut akan membantu
pengguna laporan keuangan untuk memahami bagaimana transaksi, peristiwa, dan
kondisi lain tercermin dalam laporan kinerja keuangan dan posisi keuangan yang
dilaporkan.
Entitas mempertimbangkan sifat operasi dan kebijakan yang diharapkan oleh
pengguna laporan keuangan untuk diungkapkan oleh entitas jenis tersebut.
Pengungkapan kebijakan akuntansi tertentu bermanfaat bagi pengguna terutama
ketika kebijakan akuntansi tersebut dipilih dari beberapa alternatif yang
diperkenankan dalam SAK.
Contohnya adalah pengungkapan apakah entitas menerapkan model nilai wajar atau
model biaya atas properti investasi (lihat PSAK 13: Properti Investasi). Beberapa
SAK secara spesifik mensyaratkan pengungkapan kebijakan akuntansi tertentu,
termasuk pilihan yang dibuat oleh manajemen di antara kebijakan akuntansi berbeda
yang diperkenankan. Sebagai contoh, PSAK 16: Aset Tetap mensyaratkan
pengungkapan dasar pengukuran yang digunakan untuk kelas aset tetap.
Halaman 9 | 24
Monang Situmorang, CA
Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal ketika laporan keuangan
sudah final, yang berarti tidak ada lagi koreksi atau penyesuaian setelah tanggal tersebut.
Untuk laporan keuangan auditan, tanggal ini adalah tanggal laporan auditor; sementara untuk
laporan keuangan yang tidak diaudit, tanggal ini adalah tanggal ketika laporan keuangan
selesai disusun oleh manajemen.
Contoh: Manajemen menyelesaikan draf laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31
Desember 20X8 pada 28 Februari 20X9. Pada 18 Maret 20X9, dewan direksi mengkaji ulang
dan mengotorisasinya untuk terbit. Entitas mengumumkan laba dan informasi keuangan lain
pada 19 Maret 20X9. Laporan keuangan telah tersedia untuk pemegang saham dan pihak
lain pada 1 April 20X9. Para pemegang saham menyetujui laporan keuangan dalam rapat
tahunan pada 15 Mei 20X9 laporan keuangan yang telah disetujui tersebut kemudian
Halaman 10 | 24
Monang Situmorang, CA
disampaikan kepada regulator pada 17 Mei 20X9. Tanggal laporan keuangan diotorisasi
untuk terbit adalah 18 Maret 20X9, yaitu tanggal otorisasi penerbitan oleh dewan direksi.
Terdapat dua jenis peristiwa dapat diidentifikasi:
1. Peristiwa yang memberikan bukti bahwa adanya kondisi pada akhir periode pelaporan
(peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaian – Adjusting) dan
2. Peristiwa yang mengindikasikan timbulnya kondisi setelah periode pelaporan (peristiwa
setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian – Non-adjusting).
Halaman 11 | 24
Monang Situmorang, CA
E. LATIHAN SOAL
Berikut ini adalah neraca percobaan setelah penutupan dari PT Seroja Tbk pada 31 Desember
2020, akhir tahun fiskal.
Debit Kredit
Kas Rp 80.000
Piutang usaha 200.000
Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Rp 20.000
Persediaan 300.000
Biaya dibayar di muka 30.000
Wesel bayar 60.000
Investasi 50.000
Tanah 120.000
Bangunan 550.000
Mesin 500.000
Akumulasi penyusutan – bangunan dan mesin 450.000
Paten (neto amortisasi) 50.000
Utang usaha 170.000
Utang gaji 40.000
Utang bunga 10.000
Wesel bayar 100.000
Halaman 12 | 24
Monang Situmorang, CA
Aset
Aset lancar
Kas Rp 80.000
Persediaan 300.000
Investasi 50.000
Aset tetap:
Tanah 120.0000
Bangunan 550.000
Mesin 500.000
Halaman 13 | 24
Monang Situmorang, CA
1.170.000
Aset takberwujud
Paten 50.000
Ekuitas
Halaman 15 | 24
Monang Situmorang, CA
Halaman 16 | 24
Monang Situmorang, CA
ASET LANCAR
Kas dan setara kas xxxx xxxx
Investasi jangka pendek xxxx xxxx
Piutang usaha
Pihak berelasi xxxx xxxx
Pihak ketiga xxxx xxxx
Piutang subsidi listrik xxxx xxxx
Piutang lain-lain xxxx xxxx
Persediaan – bersih xxxx xxxx
Pajak dibayar di muka xxxx xxxx
Biaya dibayar di muka dan uang muka xxxx xxxx
Piutang pihak berelasi xxxx xxxx
Jumlah Aset Lancar xxxx xxxx
JUMLAH ASET xxxx xxxx
EKUITAS DAN LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham xxxx xxxx
Tambahan modal disetor xxxx xxxx
Penyertaan modal negara xxxx xxxx
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya xxxx xxxx
Tidak ditentukan penggunaannya xxxx xxxx
Penghasilan komprehensif lain xxxx xxxx
Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada
pemilik entitas induk xxxx xxxx
Kepentingan nonpengendali xxxx xxxx
JUMLAH EKUITAS xxxx xxxx
LIABILITAS TIDAK LANCAR
Liabilitas pajak tangguhan xxxx xxxx
Utang jangka panjang – setelah dikurangi
bagian jatuh tempo:
Penerusan pinjaman xxxx xxxx
Utang kepada Pemerintah dan Lembaga xxxx xxxx
Keuangan Pemerintah non bank
Utang sewa pembiayaan xxxx xxxx
Utang bank xxxx xxxx
Utang obligasi dan sukuk ijarah xxxx xxxx
Utang listrik swasta xxxx xxxx
Utang pihak berelasi xxxx xxxx
Liabilitas imbalan pascakerja karyawan xxxx xxxx
Halaman 17 | 24
Monang Situmorang, CA
Catatan:
Laporan posisi keuangan di atas diasumsikan entitas memiliki entitas anak. Jika tidak
memiliki entitas anak, maka judul laporan di atas diganti menjadi laporan posisi keuangan
(tanpa ada kalimat konsolidasian dan entitas anak dan tidak terdapat akun kepentingan
nonpengendali). Sehingga bagian ekuitas terdiri dari: modal disetor, tambahan modal disetor,
saldo laba, dan komponen ekuitas lain.
Halaman 19 | 24
Monang Situmorang, CA
Januari, bahan baku bermutu rendah digunakan dalam proses produksi. Kesalahan ini
menyebabkan adanya tambahan biaya garansi perbaikan sebesar Rp75.000. Laporan
keuangan diterbitkan pada 20 Februari. Berapakah jumlah yang seharusnya dilaporkan
sebagai liabilitas garansi di laporan posisi keuangan 31 Desember?
25. Manajemen menyelesaikan draf laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31
Desember 20X9 pada 6 Maret 20X0. Pada 12 Maret 20X0, dewan direksi mengkaji
ulang dan mengotorisasinya untuk terbit. Entitas mengumumkan laba dan informasi
keuangan lain pada 13 Maret 20X0. Laporan keuangan telah tersedia untuk pemegang
saham dan pihak lain pada 20 Maret 20X0. Para pemegang saham menyetujui laporan
keuangan dalam rapat tahunan pada 10 April 20X0 dan laporan keuangan yang telah
disetujui tersebut kemudian disampaikan kepada regulator pada 11 April 20X0. Kapan
laporan keuangan diotorisasi untuk terbit. Jelaskan.
26. Jelaskan secara singkat apa yang dapat Anda simpulkan mengenai laporan keuangan PT
PLN (Persero) dan Entitas Anak. Penjelasan Anda mencakup antara lain, misalnya
perbandingan dengan laporan keuangan industri manufaktur, jasa lainnya, dan hal
lainnya yang Anda ketahui.
27. Apa yang dimaksud dengan entitas induk, entitas anak, kepentingan nonpengendali, dan
laporan keuangan konsolidasian?
28. Dengan menggunakan informasin berikut ini, hitunglah (a) jumlah modal disetor atau
modal kontribusi, (b) saldo laba, dan (c) jumlah ekuitas.
Dividen 700.000
Halaman 20 | 24
Monang Situmorang, CA
SOAL
1. Presented below is the trial balance of Vivaldi SpA at December 31, 2022.
Debit Credit
Cash Rp 197.000
Land 260.000
Buildings 1.040.000
Inventory 597.000
Equipment 600.000
Franchises 160.000
Halaman 21 | 24
Monang Situmorang, CA
Patents 195.000
Instructions
Prepare a statement of financial position at December 31, 2022, for Vivaldi SpA. [E5.12
- Preparation of a Statement of Financial Position)]
2. Presented below is the statement of financial position of Sargent Corporation for the
current year, 2022.
Sargent Corporation
Statement of Financial Position
December 31, 2022
Investments Rp 640.000 Equity Rp1.770.000
Property, plant, and equipment 1.720.000 Non-current liabilities 960.000
Intangible assets 265.000 Current liabilities 380.000
Current assets 485.000
Rp3.110.000 Rp3.110.000
The following information is presented.
1) The current assets section includes cash $150,000, accounts receivable $170,000 less
$10,000 for allowance for impairment loss on receivable, inventory $180,000, and
unearned service revenue $5,000. Inventory is stated at the lower-of-FIFO cost-or
net realizable value.
2) The investments section includes land held for speculation $40,000; investments in
ordinary shares, short-term (trading) $80,000 and long-term (non-trading) $270,000;
and bond sinking fund $250,000. The cost and fair value of investments in ordinary
shares are the same.
3) Property, plant, and equipment includes buildings $1,040,000 less accumulated
depreciation $360,000, equipment $450,000 less accumulated depreciation
$180,000, land $500,000, and land held for future use $270,000.
4) Intangible assets include a franchise $165,000 and goodwill $100,000.
5) Current liabilities include accounts payable $140,000; notes payable—short term
$80,000 and long – term $120,000; and income taxes payable $40,000.
6) Non-current liabilities are composed solely of 7% bonds payable due 2030.
7) Equity has share capital—preference, $5 par value, authorized 200,000 shares,
issued 90,000 shares for $450,000; and share capital—ordinary, $1 par value,
authorized 400,000 shares, issued 100,000 shares at an average price of $10. In
addition, the company has retained earnings of $320,000.
Halaman 22 | 24
Monang Situmorang, CA
Instructions
Prepare a statement of financial position in good form, adjusting the amounts in each
statement of financial position classification as affected by the information given above.
[P5.5 - Statement of Financial Position Adjustment and Preparation)]
3. Berikut adalah laporan posisi keuangan PT Jared pada 31 Desember 2022.
PT Jared
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2020
Aset Liabilitas dan Ekuitas
Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek
Kas Rp 12.500 Utang usaha Rp 3.400
Investasi efek 8.000 Liabilitas jangka pendek 2.000
lainnya
Piutang usaha, neto 21.350 Rp 5.400
Total Liabilitas Jk. Pendek
Persediaan 31.000 Liabilitas Jangka Panjang 32.750
Aset lancar lainnya 14.200 Total Liabilitas Rp 38.150
Total Aset Lancar Rp 87.050
Aset Tidak Lancar Ekuitas
Aset tetap Rp 64.800 Saham biasa Rp 50.000
Saham treasuri 4.500 Saldo laba 81.800
Aset tidak lancar lainnya 13.600 Total Ekuitas Rp131.800
Total Aset Tidak Lancar Rp 82.900
Total Aset Rp169.950 Total Liabilitas Dan Ekuitas Rp169.950
Informasi tambahan berikut ini terkait dengan laporan posisi keuangan 31 Desember
2022:
1) Kas termasuk Rp4.000 yang telah ditetapkan untuk membeli peralatan pabrik (aset
tidak lancar).
2) Investasi efek termasuk saham senilai Rp2.750 pada salah satu entitas penyalur
utama yang dibeli dengan tujuan untuk memberikan kepemilikan signifikan bagi
entitas dan satu kursi pada dewan direksi.
3) Aset lancar lainnya termasuk Rp4.000 yang diberikan kepada pimpinan perusahaan.
Tidak ada tanggal jatuh tempo yang ditentukan.
4) Liabilitas jangka panjang termasuk utang obligasi senilai Rp10.000. Dari jumlah ini,
Rp2.500 direncanakan akan dilunasi di tahun 2023.
5) Liabilitas jangka panjang juga termasuk pinjaman bank senilai Rp7.000. Pada 15
Mei, pinjaman akan jatuh tempo.
6) Pada 21 Desember, dividen dengan jumlah Rp15.000 diumumkan akan dibayarkan
pada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 25 Januari. Dividen ini tidak
tercatat dalam laporan keuangan.
Halaman 23 | 24
Monang Situmorang, CA
7) Kas dengan jumlah Rp19.000 ditempatkan dalam dana terbatas (restricted fund)
untuk penebusan saham preferen di tahun 2023. Keduanya, baik kas maupun saham
terkait telah dipindahkan dari laporan posisi keuangan.
8) Aset tetap termasuk tanah senilai Rp8.000 yang dimiliki untuk tujuan investasi dan
direncanakan untuk dijual di tahun 2023.
Berdasarkan pada informasi tersebut, buatlah laporan posisi keuangan yang telah
dikoreksi.
Halaman 24 | 24