Anda di halaman 1dari 11

SAHAM

Saham yang tidak membagikan


dividen
 
Contoh
Berapa nilai saham sebuah perusahaan yang tidak
membagikan dividen jika harganya setahun lagi
diperkirakan Rp1.200 dan investor mengharapkan retur n
sebesar 20% atas investasinya?
Dik: P1 = 1200 n = 1 k = 20% = 0,2
 
Contoh
Sebuah saham disepakati banyak analis tidak akan membagikan
dividen. Jika harganya tahun depan adalah Rp sedangkan harga
pasarnya sekarang adalah Rp 5.000, berapakah return yang
diharapkan investor?
Diketahui : Pn = 5600 dan P0 = 5000
Ditanyakan : k = ?
 
Saham dengan dividen tak berpola
Saham yang memberikan dividen tidak pasti atau yang tidak teratur
jumlahnya.
Asumsi:
a. Saham tidak akan dipegang hingga waktu tak terhingga, tetapi
akan dijual pada tahun ke-n pada harga Pn .dengan D1= dividen
setahun lagi;D2 = dividen dua tahun lagi; Dn = dividen n tahun
lagi; Pn = harga saham pada periode n
b. Asumsi lainnya: dividen tahun ini sudah dibayarkan dan investor
akan memegang saham hingga tanggal pencatatan dividen (cum
date) pada tahun n sehingga berhak atas dividen tahun n atau
Dn.
 
Contoh
Saham ABCD diproyeksikan akan membagikan dividen sebesar Rp
150 setahun lagi dan Rp 200 dua tahun lagi. Jika harga saham itu
dua tahun lagi diperkirakan Rp 4000 dan investor mengharapkan
return 15%, hitunglah harga wajar saham ABCD.
Dik :
D1 = 150 D2 = 200 P2 = 4000 k = 15%

 
Saham dengan pertumbuhan konstan
Saham yang mempunyai dividen dengan pertumbuhan konstan
sebesar persentase tertentu setiap tahunnya secara terus-
menerus.
Contoh:
Dividen tunai suatu saham bertumbuh dari Rp 100 ke Rp 110,
kemudian Rp 121, dan seterusnya atau bertumbuh 10% setiap
tahunnya.dengan
D1 = dividen tahun an = 100
k = tingkat diskonto =
g = tingkat pertumbuhan
D0 = dividen tahun ini

 
Contoh
Saham DCBA diproyeksikan akan membagikan dividen sebesar Rp
108 tahun depan, yang akan naik sebesar 8% setiap tahunnya. Jika
investor bersedia untuk membayar Rp1200 untuk saham itu,
berapakah tingkat diskonto yang digunakan?

 
Saham dengan pertumbuhan
supernormal
Saham yang memberikan dividen yang bertumbuh dengan persentase tinggi
selama beberapa periode, kadang melebihi tingkat diskonto yang digunakan.
dengan
D2 = D1 (1+gs)
D3 = D2 (1+gs), dan seterusnya
Pn = harga saham di akhir periode pertumbuhan supernormal
gs = tingkat pertumbuhan supernormal yaitu hingga periode n
g = tingkat pertumbuhan normal yaitu mulai periode n+1
k = tingkat diskonto
Contoh

Sebuah saham yang baru saja membagikan dividen sebesar Rp


200 diprediksi akan bertumbuh 25% setiap tahunnya selama 4
tahun ke depan. Setelah periode supernormal ini, dividen hanya
akan naik 10%. Jika investor saham menginginkan return tahunan
20% untuk saham ini, hitunglah harga yang bersedia dibayarkan.
Jawab:
n=4 D0 = Rp 200
gs = 25% g = 10%
k = 20%
D1 = D0 (1+gs)= Rp 200 (1+25%)= Rp 250
D2 = D1 (1+gs)= Rp 250 (1+25%)= Rp 312,5
D3 = D2 (1+gs)
= Rp 312,5 (1+0,25)
= Rp 390,625
D4 = D3 (1+gs)
= Rp 390,625 (1+0,25)
= Rp 488,2813
D5 = D4 (1+g)
= Rp 488,2813 (1+0,25)
= Rp 537,1094

Anda mungkin juga menyukai