Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul
“Masalah yang dihadapi Bangsa Indonesia terkait penegakan hukum”. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Tak lupa juga penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen selaku pembimbing mata kuliah ini serta segala
pihak dan sumber yang telah membantu terwujudnya makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat baik bagi diri penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para
pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Jakarta, 05 Desember 2023

Aldy Wicaksono, S.H.

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Tujuan 4
1.5 Manfaat 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Pengertian Penegakan Hukum 6
2.2 Unsur Penegakan Hukum 6
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum 7
2.4 Fungsi Penegakan Hukum 8
BAB III PEMBAHASAN 9
3.1 Identifikasi Masalah Penegakan Hukum karena Faktor Internal 9
3.2 Identifikasi Masalah Penegakan Hukum karena Kemajuan IPTEK 11
3.3 Identifikasi Masalah Penegakan Hukum terkait Tuntutan Global 12
3.4 Contoh Studi Kasus Permasalahan Penegakan Hukum di Indonesia 13
3.5 Analisa Dampak Banyaknya Masalah Penegakan Hukum di Indonesia 13
3.6 Analisa Solusi untuk Pemecahan Masalah Penegakan Hukum di Indonesia 14
BAB IV PENUTUP 17
4.1 Kesimpulan 17
4.2 Kritik dan Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menurut Aristoteles, manusia merupakan zoon politicon (makhluk sosial). Hal ini tidak
dapat dipungkiri dari kenyataan yang ada, dimana manusia selalu berinteraksi antara yang satu
dan yang lainnya. Di samping sebagai makhluk sosial manusia juga merupakan makhluk tuhan
yang dianugerahi nafsu atau kehendak yang mendorong manusia untuk bertindak. Nafsu inilah
yang dapat menjadi sebuah bencana apabila tidak dikendalikan. Oleh karena itu ada benarnya
apa yang dikatakan oleh Hobbes “hommo homini lupus bellum contra omnes” yang artinya
bahwa manusia ibarat Serigala yang ganas dan saling memangsa satu dan yang lainnya.

Untuk mengatur tata kehidupan manusia yang dapat berpotensi menjadi kacau dan tak
beraturan itu, maka dibutuhkan suatu instrumen yang disebut hukum. Dengan hukum ini
manusia dipaksa untuk menghormati hak-hak orang lain serta mempunyai kewajiban untuk
mewujudkan kondisi masyarakat yang aman dan tertib, selain itu hukum juga diharapkan dapat
mengakomodasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang melalui
pembentukan instrumen hukum baik berupa peraturan perundang-undangan maupun
kelembagaannya.

Hukum di Indonesia yang bisa kita lihat saat ini bisa dikatakan sebagai hukum yang carut
marut, mengapa? Karena dengan adanya pemberitaan mengenai tindak pidana di televisi, surat
kabar, dan media elektronik lainnya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hukum di
Indonesia carut marut. Banyak sekali kejadian yang menggambarkannya, mulai dari tindak
pidana yang diberikan oleh maling sandal hingga maling uang rakyat. Sebenarnya
permasalahan hukum di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu
sistem peradilannya, perangkat hukumnya, inkonsistensi penegakan hukum, intervensi
kekuasaan, maupun perlindungan hukum.

Hukum Negara ialah aturan bagi negara itu sendiri, bagaimana suatu negara menciptakan

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 3


keadaan yang relevan, keadaan yang menentramkan kehidupan sosial masyarakatnya,
menghindarkan dari segala bentuk tindak pidana maupun perdata. Namun tidak di Indonesia
dalam beberapa tahun terakhir ini, pemberitaan di media masa sungguh tragis. Bahkan dari
Hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan bahwa 56,0 persen
publik menyatakan tidak puas dengan penegakan hukum di Indonesia, hanya 29,8 persen
menyatakan puas, sedangkan sisanya 14,2 persen tidak menjawab. Sebuah fenomena yang
menggambarkan betapa rendahnya wibawa hukum di mata publik.

Dengan landasan pemikiran ini, penulis akan mencoba memaparkan mengenai


problematika penegakan hukum di Indonesia. Selain itu penulis juga akan menganalisa solusi
apa saja yang dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah penegakan hukum di Indonesia.

1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah penegakan hukum karena faktor internal

2. Identifikasi masalah penegakan hukum karena pengaruh perkembangan IPTEK

3. Identifikasi masalah penegakan hukum karena tuntutan global

4. Contoh kasus permasalahan penegakan hukum di Indonesia

5. Analisa dampak dari banyaknya masalah penegakan hukum di Indonesia

6. Analisa solusi untuk problematika penegakan hukum yang terjadi di Indonesia

1.3Batasan Masalah

Sedangkan untuk masalah-masalah yang telah dipaparkan sebelumnya akan di batasi


sebagai berikut :

1. Masalah yang diidentifikasi hanya mencakup masalah terkait penegakan hukum di

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 4


Indonesia

2. Analisa dampak penegakan hukum di Indonesia secara umum

3. Analisa Solusi problematika penegakan hukum yang dijabarkan adalah terkait masalah
yang telah diidentifikasi sebelumnya secara global. Tidak untuk kasus khusus.

1.4Tujuan

Adapun tujuan untuk makalah ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengidentifikasi masalah penegakan hukum yang terjadi karena faktor internal

2. Untuk mengidentifikasi masalah penegakan hukum yang terjadi karena pengaruh


perkembangan IPTEK

3. Untuk mengidentifikasi masalah penegakan hukum yang terjadi karena tuntutan global

4. Untuk mengetahui beberapa contoh kasus permasalahan penegakan hukum di


Indonesia

5. Untuk mengetahui dampak apa saja yang terjadi dari banyaknya masalah penegakan
hukum di Indonesia

6. Untuk mengetahui solusi dari problematika penegakan hukum yang terjadi di Indonesia

1.5Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari makalah ini antara lain :

1. Dapat mengidentifikasi masalah-maslaah penegakan hukum di Indonesia

2. Dapat menganalisa bagaimana solusi dan pemecahan masalah penegakan hukum di


Indonesia

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 5


3. Khusus bagi masyarakat, dapat memberika gambaran mengenai permasalahan
penegakan hukum yang terjadi di Indonesia dan mengetahui betapa besar peranan
penting masyarakat dalam upaya pemecahan masalah penegakan hukum di Indonesia

4. Khusus bagi pemerintahan, dapat memberikan gambaran mengenai berbagai


permasalahan penegakan hukum di Indonesia dan menelaah beberapa solusi yang
dapat menjadi pertimbangan untuk dalam pemecahan masalah penegakan hukum di
Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Penegakan Hukum

Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya
norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-
hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Ditinjau dari sudut subjeknya, penegakan hukum itu dapat dilakukan oleh subjek yang luas.
Maksudnya adalah proses penegakan hukum itu melibatkan semua subjek hukum dalam
setiap hubungan hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan normatif atau melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dengan mendasarkan diri pada norma aturan hukum
yang berlaku, berarti dia menjalankan atau menegakkan aturan hukum. Dan dapat pula
diartikan penegakan hukum itu dapat dilakukan oleh subjek yang sempit. Yaitu penegakan

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 6


hukum itu hanya diartikan sebagai upaya aparatur penegakan hukum tertentu untuk menjamin
dan memastikan bahwa suatu aturan hukum berjalan sebagaimana seharusnya. Dalam
memastikan tegaknya hukum itu, apabila diperlukan, aparatur penegak hukum itu
diperkenankan untuk menggunakan daya paksa.

Sedangakan pengertian penegakan hokum jika ditinjau dari sudut objeknya, yaitu dari
segi hukumnya, dapat dilihat dalam arti luas maupun sempit. Dalam arti luas, penegakan
hukum itu mencakup pula nilai-nilai keadilan yang terkandung di dalamnya bunyi aturan formal
maupun nilai-nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat. Tetapi, dalam arti sempit,
penegakan hukum itu hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja.

2.2Unsur Penegakan Hukum

Teori penegakan hukum menurut Laurent Friedman, memiliki 3 unsur utama yang bersifat
komplikatif dalam arti ketiganya harus berjalan secara beriringan. 3 unsur utama tersebut yaitu
:

1. Struktur hukum, adalah pola yang memperlihatkan tentang bagaimana hukum itu dijalankan
menurut ketentuan-ketentuan formalnya. Struktur ini memperlihatkan bagaimana
pengadilan, pembuatan hukum dan lain-lain badan serta proses hukum itu berjalan dan
dijalankan.

2. Substansi hukum, adalah peraturan-peraturan yang dipakai oleh para pelaku hukum pada
waktu melakukan perbuatan-perbuatan serta hubungan-hubungan hukum.

3. Kultur hukum, adalah kesadaran hukum dan budaya hukum masyarakat. Dari ketiga
komponen tersebut, yang utama bagi Friedman adalah komponen kultur hukum, karena
komponen inilah yang menjadi dasar sosiologis yang memberikan kualifikasi terhadap
kedua komponen lainnya, yaitu struktur dan substansi.

2.3Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 7


Pokok penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor-faktor yang mungkin
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang netral, sehingga dampak
positif atau negatifnya terletak pada isi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut antara
lain sebagai berikut:

1. Faktor hukumnya sendiri, dalam hal ini dibatasi pada undang-undang saja.

2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum.

3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. Sarana atau fasilitas
tersebut antara lain, mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan trampil, organisasi
yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dan seterusnya.

4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan.

5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa
manusia di dalam pergaulan hidup.

Kelima faktor tersebut saling berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi
dari penegakan hukum, juga merupakan tolak ukur daripada efektivitas penegakan hukum.

2.4Fungsi Penegakan Hukum

Adapun beberapa fungsi dari penegakan hukum dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat.

Manusia dalam masyarakat, hukum menunjukkan mana yang baik dan mana yangtidak.
Hukum juga membatasi apa yang harus diperbuat dan mana yang tidak boleh,sehingga segala
sesuatunya dapat berjalan tertib dan teratur. Kesemuanya inidimungkinkan karena hukum
mempunyai sifat dan watak mengatur tingkah laku manusia serta mempunyai ciri memerintah
dan melarang. Begitu pula hukum dapat memaksa agar hukum itu ditaati anggota masyarakat.
Sebagai contoh dapat dikemukakan orang yang menonton bioskop sama-sama mengerti apa

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 8


yang harus dilakukan seperti beli karcis harus antri, mau masuk antri, bila pertunjukan selesai
para penonton keluar lewat pintu keluar yang sudah ditentukan. Kesemuanya berjalan tertib
dan teratur, karena semua sama-sama mengerti dan menaati peraturan- peraturan yang telah
ditentukan.

2. Sebagai sarana mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin

Karena hukum mempunyai ciri, sifat, dan daya pengikat, maka hukum dapat memberi
keadilan dengan menentukan siapa yang bersalah dan siapa yang benar. Hukum dapat
menghukum siapa yang salah, hukum dapat memaksa peraturan ditaati dan siapa yang
melanggar diberi sanksi hukuman. Contohnya, siapa yang berhutang harus membayar adalah
perwujudan daripada keadilan

3. Sebagai penggerak pembangunan

Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau didayagunakan untuk
menggerakkan pembangunan. Disini, hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke
arah yang lebih maju. Dalam hal tersebut sering timbul kritik, bahwa hukum hanya
melaksanakan dan mendesak masyarakat sedangkan aparatur otoritas lepas dari kontrol
hukum.

BAB III
PEMBAHASAN

Masalah penegakan hukum (rule of law) di Indonesia merupakan masalah yang


kompleks dan multifaktor. Penegakan hukum tentunya bermuara pada tercapainya tujuan-

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 9


tujuan hukum yang meliputi keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Meskipun ketiga
variabel tersebut sering kali saling bertabrakan. Keadilan merupakan hal yang sangat abstrak,
hal tersebut disebabkan karena setiap individu memiliki perspektif yang berbeda mengenai
keadilan. Terkadang yang kita anggap adil belum tentu adil bagi orang lain. Masalah
penegakan hukum dapat di kelompokan menjadi 2 kategori utama yaitu problematika
penegakan hukum disebabkan faktor internal dan disebabkan faktor lingkungan. Faktor
lingkungan yang dimaksud disini maksudnya adalah fenomena yang terjadi di masyarakat
sekarang misalnya seperti kemajuan IPTEK, tuntutan global, dan tuntutan dari kebutuhan
masyarakat dimasa kini.

3.1 Identifikasi Masalah Penegakan Hukum karena Faktor Internal


Problematika penegakan hukum disini lingkupnya lebih sempit daripada jika dilihat dari
faktor lingkungan. Yang dimaksud dengan faktor internal disini adalah hal-hal yang terkait
langsung dengan proses penegakan. Adapun beberapa contoh masalah tersebut antara lain :

1. Lemahnya integritas penegakan hukum

Salah satu masalah yang sering terjadi di hukum Indonesia adalah karena lemahnya
integritas penegakan hukum di Indonesia yang sangat mempengaruhi sistem hukum
Pidana yang seharusnya menjadi hukum formal serta hukum materiil. Hal ini pula lah yang
menyebabkan banyaknya permunculan kasus misalnya saja korupsi di Indonesia.

2. Masih melihat hukum dari kontennya

Sebenarnya hukum yang berlaku di Indonesia saat ini masih menganut pada hukum
yang berlaku saat masa pemerintahan Belanda. Dimana tujuan dari adanya hukum hanya
untuk melindungi penguasa-penguasa (Belanda) yang berada di Indonesia saja. Sehingga
dapat dikatakan bahwa hukum tersebut hadir hanya untuk melindungi kalangan atas saja.
Sistem ini lah yang terkadang masih dianut Indonesia sampai saat ini. Bukannya untuk
melindungi keadilan rakyat kecil, namun digunakan untuk melindungi penguasa..

3. Peraturan Hukum yang Kurang Jelas

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 10


Dengan adanya peraturan yang jelas, pasti serta partisipasi aktif di dalamnya tentu saja
akan membuat peraturan hukum di Indonesia semakin baik. Namun sayangnya, di
Indonesia sendiri masih banyak masalah-masalah hukum yang berkaitan dengan penilaian
multitafsir dari peraturan-peraturan yang ada. Selain itu, partisipasi publik yang sangat
minim dalam pembentukan perundang-undangan juga menjadi penyebab dari masalah
hukum di Indonesia. Sebagai contoh adalah kasus penggunaan NAPZA di Indonesia yang
harus terus diperbaharui karena banyak jenis NAPZA yang belum termasuk ke peraturan di
Indonesia. Hal tersebut bisa dijadikan celah untuk pengguna NAPZA dengan menggunakan
NAPZA impor yang belum termasuk ke dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.

4. Proses Peradilan yang Bermasalah

Masih banyak ditemukan proses peradilan di Indonesia yang selalu bermasalah, hal ini
bisa saja disebabkan karena tak adanya jaminan ataupun pengaturan yang melarang
kegiatan suap menyuap. Masih banyak pula diskriminasi hukum yang beradasarkan status
ekonomi dan sosial seseorang. Sebagai contoh kasus adalah Kasus Nenek Minah, Hukum
di kasus ini menyatakan Nenek Minah bersalah dan harus mengalami kurungan penjara
selama satu bulan 15 hari hanya karena mengambil 3 buah kakao di PT Rumpun Sari Antan

5. Independensi Hakim masih bermasalah

Proses hukum akan berjalan baik jika hakim memiliki kekuasaan yang merdekat tanpa
harus dipengaruhi dari tekanan berbagai pihak. Namun masih banyak ditemukan kasus di
Indonesia jika independesin hakim masih sangat bermasalah. Masih banyak hakim-hakim
Indonesia yang rentan terhadap suap dari beberapa pihak.

6. Mentalitas Praktisi Hukum yang Lemah

Masalah lainnya adalah lemahnya praktisi hukum yang menjalankannya, seperti jaksa,
hakim, pengacara, bahkan polisi. Jika praktisi hukum yang ada masih. memiliki mentalitas
yang lemah maka tentu saja akan menyulitkan proses hukum yang sedang berlangsung.

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 11


Sehingga harapan untuk hukum yang adil bagi rakyat hanyalah sebatas impian semata.
Sebagai masalah lain adalah adanya oknum-oknum penegakan hukum yang justru
menyalahgunakan wewenang mereka sebagai penegak hukum yang seharusnya
melindungin masyarakat sipil tidak memandang status sosial

3.2Identifikasi Masalah Penegakan Hukum karena Kemajuan IPTEK

Seiring dengan kemajuan budaya dan IPTEK, perilaku manusia di dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara justru semakin kompleks dan bahkan multikompleks. Lebih-
lebih dalam era globalisasi abad ke-21 ini, semakin canggihnya pelanggaran hukum dilakukan
baik secara peralatan maupun modus operandi. Pelanggaran hukum yang dilakukan bukan
saja berdimensi nasional tetapi sudah tansnasional. Beberapa contoh masalah pengakan
hukum terkait dengan perkembangan IPTEK antara lain :

1. Berkembangnya berbagai pelanggaran hukum karena penyalahgunaan IPTEK

Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berbagai pelanggaran


hukum pun ikut berkembang mengikuti perkembangan zaman. Beberapa contoh pelanggaran
hukum tersebut antara lain seperti plagiarism yang semakin mudah dan marak, pembajakan
software, hacking, pornografi, dan kejahatan cyber yang sekarang sering kita jumpai di social
media seperti body shamming, bullying, pencemaran nama baik, penipuan berkedok kompetisi
online, dan lain sebagainya.

2. Sarana prasarana teknologi yang terkadang kurang memadai untuk melakukan


tindakan penegakan hukum

Semakin canggihnya suatu pelanggaran hukum, untuk menindaknya pun pihak penegak
hukum harus juga canggih. Namun pada kenyataannya terkadang dibutuhkan waktu lama oleh
pihak penegak hukum dikarenakan sarana prasarana kurang memadai.

3. Interverensi masyarakat terhadap suatu kasus hukum melalui social media


menyebabkan penegak hukum kurang netral.

Maraknya penggunaan media sosial di masyarakt Indonesia menjadikan Indonesia sebagai

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 12


salah satu Negara berpengaruh di dunia maya. Pemanfaatan media sosial yang baik dapat
menuntut ke dampak yang baik begitupula sebaiknya. Namun penggunaan media sosial yang
terkadang kurang diimbangi dengan pengetahuan yang cukup membuat masyarakat Indonesia
di dunia maya sering mempercayai berita hoax atau terpancing dengan berbagai hasutan yang
tersebar di dunia maya tanpa adanya pencarian kebenaran terlebih dahulu. Terkadang hal ini
pada beberapa kasus membuat penegak hokum kesulitan menegakkan hokum dengan
seadilnya karena adanya interverensi dari netizen baik secara verbal maupun aksi.

3.3Identifikasi Masalah Penegakan Hukum terkait Tuntutan Global

Globalisasi yang terjadi karena berbagai faktor turut mempengaruhi perkembangan dari
suatu bangsa. Meskipun membawa dampak positif bagi negara-negara di dunia, tidak
terkecuali negara Indonesia, namun di lain pihak juga membawa dampak negatif di berbagai
bidang, salah satunya bidang hukum. Titik singgung antara hukum dan globalisasi sebagai
suatu gejala sosial yang tak bisa dihindarkan meliputi berbagai aspek dan meluas ke seluruh
wilayah dunia. Pada saat globalisasi sudah diterima oleh masyarakat, maka ia pun kemudian
berubah menjadi hukum yang mengikat masyarakat tersebut.

Perubahan yang sangat cepat di dalam kehidupan masyarakat akibat globalisasi dan
perubahan sosial, dapat menimbulkan ketegangan dan keresahan sosial (Social unrest and
social tention), hukum dituduh Pengaruh Globalisasi Terhadap Subtansi Dan Penegakan
Hukum (Edi Setiadi) 453 ketinggalan jaman, tidak memenuhi rasa keadilan, penegak hukum
dianggap tidak profesional, adresat norma dianggap tidak sadar hukum, lembaga peradilan
didakwa tidak dapat menggali nilai-nilai dalam masyarakat, diskresi muncul secara tidak
terkendali, DPR dilecehkan, Hakim didakwa menyalahgunakan kebebasan dan sebagainya.

Penegakan hukum yang dapat menjamin kepastian hukum, ketertiban dan perlindungan
hukum pada jaman modern dan globalisasi ini ini hanya dapat terlaksana apabila pelbagai
dimensi kehidupan hukum selalu menjaga keselarasan, keseimbangan dan keserasian antara
moralitas sosial, moralitas kelembagaan dan moralitas sipil yang didasarkan oleh nilai-nilai
aktual di dalam masyarakat beradab, baik nasional maupun internasional.

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 13


Dalam era globalisasi orang tidak mungkin lagi hanya mengoperasionalkan nilai-nilai domestik,
sebagai contoh dalam hal tren kejahatan internasional, kejahatan hak asasi manusia, dan trend
baru yaitu dimensi perlindungan korban kejahatan (victim dimention) Dimensi baru ini tidak
hanya menimbulkan gerakan untuk lebih memperhatikan korban dalam access to justice,
tetapi muncul gerakan yang menumbuhkan apa yang disebut restorative justice yang
menempatkan peradilan pada posisi sebagai mediator.

3.4Contoh Studi Kasus Permasalahan Penegakan Hukum di Indonesia

Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi pada sub-bab sebelumnya, berikut terdapat
beberapa contoh kasus mengenai permasalahan penegakan hukum yang terjadi di Indonesia

1. Kasus Nenek Minah

Seorang nenek warga Banyumas, Jawa Tengah, divonis oleh majelis hakim dengan
hukuman 1 bulan 15 hari penjara dengan masa percobaan 3 bulan tanpa menjalani kurungan
tahanan. Nenek bernama Minah tersebut didakwa mencuri tiga buah kakao (cokelat) di
perkebunan milik persuhaan PT Rumpun Sari Antan pada tahun 2009 lalu. Nenek Minah
mengaku mengambil 3 buah kakao seharga Rp 2.000 untuk dijadikan benih, namun pihak PT
Rumpun Asri Antan mengatakan buah kakao yang diambil tersebut seharga Rp 30 ribu. Pada
persidangan tersebut, nenek tujuh orang anak dan belasan cucu ini hadir tanpa didampingi
kuasa hukum, nenek Minah juga tak kuasa membendung air matanya karena ketakutan.
Bahkan hakim pun menangis saat membacakan putusan tersebut.

2. Korupsi Hakim MK Patrialis Akbar

Operasi penindakan KPK di awal tahun 2017 membuat publik terhenyak. Sekali lagi, Hakim
Mahkamah Konstitusi terjerat kasus korupsi, di tengah harapan yang tinggi pada MK sebagai
pengawal konstitusi. Kali ini Patrialis Akbar yang menjadi pesakitan, setelah sebelumnya
hakim konstitusi Akil Mochtar juga ditangkap KPK 2013 silam. Patrialis diduga menerima
menerima suap terkait permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pada Juli 2017, perkara yang menjerat Patrialis
disidangkan. Ia didakwa menerima hadiah berupa uang sejumlah USD 20 ribu, uang USD 20

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 14


ribu, USD 20 ribu, uang USD 10 ribu, dan Rp 4 juta. Selain itu, mantan politis PAN itu disebut
menerima janji pemberian uang sebesar Rp 2 miliar. Dalam dakwaan, Jaksa KPK menilai
Patrialis menerima suap agar mempengaruhi putusan uji materi perkara nomor 129/PUU-
XII/2015. Pada 4 September 2017, Patrialis divonis bersalah. Hakim menilainya terbukti
melakukan tindak pidana korupsi. Patrialis divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta
subsider 3 bulan kurungan. Ia sendiri menerima putusan dan tidak mengajukan banding.

3. Kasus Rizieq Shihab

Tokoh FPI, Rizieq Shihab, terjerat beberapa kasus sepanjang 2017. Ia menjadi tersangka
dugaan penghinaan Pancasila. Namun, ada satu kasus yang paling menjadi sorotan, yakni
percakapan bernuansa mesum yang melibatkan dirinya dan Firza Husein. Polisi bergerak
menangani kasus chat seks itu. Alih-alih menangkap penyebar, polisi justru menetapkan Rizieq
dan Firza dalam kasus tersebut. Polisi berdalih kesulitan melacak pemilik dan pembuat akun
baladacintarizieq.com, yang menyebarkan konten porno. Kabid Humas Polda Metro Jaya
Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, hingga saat ini proses penyidikan kasus
tersebut masih berlanjut. Polisi masih melakukan pemberkasan.

Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melayangkan surat panggilan terhadap Rizieq
sebagai saksi dalam kasus chat seks ini. Namun beberapa saat setelah surat dikirim, Rizieq
dan keluarganya terbang ke Tanah Suci dengan alasan ibadah umrah pada akhir April 2017.
Polisi kembali melayangkan surat panggilan kedua untuk Rizieq pada 8 Mei 2017. Pentolan FPI
itu dijadwalkan diperiksa sebagai saksi pada 10 Mei 2017. Namun posisi Rizieq yang masih
berada di luar negeri membuat dirinya tidak bisa memenuhi panggilan penyidik. Rizieq sempat
diancam bakal dijemput paksa lantaran dua kali tak mengindahkan panggilan pemeriksaan
oleh penyidik. Hingga akhirnya, polisi meningkatkan status hukum Rizieq. Dia ditetapkan
sebagai tersangka kasus dugaan pornografi berupa chat seks diduga dengan Firza pada Senin
29 Mei 2017 malam. Penetapan tersangka terhadap Rizieq dilakukan setelah Firza lebih dulu
berstatus tersangka pada Selasa 16 Mei 2017. Penetapan tersangka dilakukan melalui gelar
perkara setelah penyidik beberapa kali memeriksa Firza dan saksi-saksi lainnya. Tidak ada
penahanan meski keduanya telah berstatus tersangka. Rizieq sendiri hingga saat ini masih
berada di luar negeri. Rizieq sempat tinggal di Malaysia beberapa hari untuk keperluan studi
sebelum akhirnya kembali ke Arab Saudi lagi.

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 15


4. Kasus Susu Formula Berbakteri

Kasus bermula pada 15 Februari 2008 IPB memuat di website mereka tentang adanya susu
yang tercemar bakteri itu Enterobacter Sakazakii. Namun, pemerintah tidak membuka nama-
nama merek susu tersebut. Lantas, salah seorang masyarakat, David Tobing, menggugat
pemerintah atas sikap diam tersebut. Pada 26 April 2010, Mahkamah Agung (MA)
memerintahkan Menkes cs mengumumkan ke publik nama-nama merek susu formula
berbakteri tersebut. Bukannya mematuhi perintah MA, Menkes cs selalu berkelit. Meski kasus
ini juga telah masuk ke parleman, hingga saat ini Menkes cs tetap bungkam.

5. Kasus Kriminalisasi Pemulung

PN Jakpus pada 3 Mei 2010 memvonis bebas Chairul Saleh seorang pemulung yang
dituduh memiliki ganja seberat 1,6 gram. Pria 38 tahun ini dipaksa mengakui memiliki ganja
oleh sejumlah oknum polisi ini. Orang nomor 1 di tubuh Polri waktu itu, Jenderal Polisi
Bambang Hendarso Danuri pun turun tangan untuk menindaklanjuti kasus dugaan rekayasa ini.
Dia langsung menelpon Kapolda Metro Jaya Irjen Wahyono untuk meminta kepastian adanya
rekayasa tersebut. Dalam sidang disiplin Propam Polres Jakpus menjatuhkan hukuman
kepada 4 polisi yang terlibat dalam rekayasa kasus kepemilikan ganja terhadap pemulung
Chairul Saleh ini. Kanit Narkoba Polsek Kemayoran Aiptu Suyanto didemosi sedangkan
penyidik Brigadir Rusli ditunda kenaikan pangkatnya selama 1 tahun. Kemudian Aiptu Ahmad
Riyanto ditunda kenaikan pangkat selama satu tahun, serta dimutasi secara demosi. Dan
untuk Brigadir Dicky ditempatkan ke tempat khusus selama 7 hari.

6. Kasus Kendaraan Parkir Hilang

Kini, masyarakat tidak perlu takut kehilangan kendarannya diparkiran. Kalau hilang, gugat
pengelola parkir ke pengadilan. Sebab, salah satu hakim agung Andi Samsan Nganro
memenangkan perkara mobil hilang di tempat parkir, saat dia menjadi hakim di PN Jakpus.
"Klausul-klausul baku dalam karcis parkir adalah perjanjian yang berat sebelah alias sepihak.
Perjanjian semacam itu adalah batal demi hukum" kata Andi dalam amar putusannya.

7. Kasus Kebakaran Hutan di Riau yang dianggap tidak merusak lingkungan

Hakim Pengadilan Negeri Pelalawan memvonis bebas Manajer Operasional PT Langgam

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 16


Inti Hibrido Frans Katihokang atas perkara kebakaran hutan dan lahan. Hakim menilai Frans
tidak terbukti bersalah atas kasus kebakaran hutan dan lahan seluas 533 hektar dalam area
konsesi perusahaan kelapa sawit tersebut sebagaimana dakwaan Kejaksaan Negeri Pelalawan.

Putusan bebas terhadap Frans Katihokang mematahkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Novika yang meminta majelis hakim menghukum terdakwa dengan pidana kurungan selama 2
tahun serta denda Rp 1 miliar atau subsider enam bulan penjara. Jaksa mendakwa Frans
karena dianggap lalai menjalankan tugasnya sebagai pimpinan di perusahaan sehingga
mengakibatkan terjadinya kebakaran lahan yang membuat kerusakan lingkungan dengan
melanggar Pasal 99 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Namun, tuntutan jaksa tidak terbukti dipersidangan. Terkait
dakwaan jaksa tentang pelanggaran Pasal 14 tahun 2001 tentang pengendalian kerusakan dan
pencegahan lingkungan. Di mana perusahaan disebut tidak memiliki sarana dan prasarana
pemadam api yang lengkap sesuai dengan luas lahan konsesinya. Menurut hakim, tuduhan
jaksa tidak terbukti. Saat dilakukan peninjauan lapangan, menurut hakim I Dewa, hakim menilai
terdakwa telah melakukan misi pengendalian kerusakan lingkungan. Perusahaan telah
memiliki menara api sebagai pencegahan dini kebakaran lahan dilengkapi radio komunikasi,
kendaraan patroli dan memiliki kantor yang selalu ditunggu karyawan.

3.5Analisa Dampak Banyaknya Masalah Penegakan Hukum di Indonesia

Banyaknya masalah penegakan hukum di Indonesia menimbulkan berbagai dampak.


Secara umum contoh dampak tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap hukum

Masyarakat berependapat hukum banyak merugikan mereka, terlebih lagi soal materi
sehingga mereka berusaha untuk menghindarinya. Karena mereka percaya bahwa uanglah
yang berbicara, dan dapat meringankan hukuman mereka, fakta-fakta yang ada diputar balikan
dengan materi yang siap diberikan untuk penegak hukum. Kasus-kasus korupsi di Indonesia
tidak terselesaikan secara tuntas karena para petinggi Negara yang terlibat di dalamnya
mempermainkan hukum dengan menyuap sana sini agar kasus ini tidak terungkap, akibatnya

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 17


kepercayaan masayarakatpun pudar.

2. Penyelesaian konflik dengan tindak kekerasan

Penyelesaian konflik dengan kekerasan contohnya ialah pencuri ayam yang dipukuli warga,
pencuri sandal yang dihakimi warga. Konflik yang terjadi di sekelompok masyarakat di
Indonesia banyak yang diselesaikan dengan kekerasan, seperti kasus tawuran antar pelajar,
tawuran antar suku yang memperebutkan wilayah, atau ada salah satu suku yang tersakiti
sehingga dibalas degan kekerasan. Mereka tidak mengindahkan peraturan-peraturan
kepemerintahan, dengan masalah secara geografis, mereka. Ini membuktikan masayarakat
Indonesia yang tidak tertib hukum, seharusnya masalah seperti maling sandal atau ayam
dapat ditangani oleh pihak yang yang berwajib, bukan dihakimi secara seenakanya, bahkan
dapat menghilangkan nyawa seseorang.

3. Pemanfaatan Inkonsistensi penegakan hukum untuk kepentingan pribadi

Dari beberapa kasus di Indonesia, banyak warga Negara Indonesia yang memanfaatkan
inkonsistensi penegakan hukum untuk kepentingan pribadi. Contohnya ialah pengacara yang
menyuap polisi ataupun hakim untuk meringankan terdakwa, sedangkan polisi dan hakim yang
seharusnya bisa menjadi penengah bagi kedua belah pihak yang sedang terlibat kasus hukum
bisa jadi lebih condong pada banayknya materi yang diberikan oleh salah satu pihak yang
sedang terlibat dalam kasus hukum tersebut.

4. Penggunaan tekanan asing dalam proses peradilan

Dalam hal ini kita dapat mengambil contoh perusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
suatu perusahaan asing yang membuka usahanya di Indonesia, mereka akan minta bantuan
dari negaranya untuk melakukan upaya pendekatan kepada Indonesia, agar mereka tidak
mendapatkan hukuman yang berat, atau dicabut izin memproduksinya di Indonesia

3.6Analisa Solusi untuk Pemecahan Masalah Penegakan Hukum di Indonesia

Setelah penjabaran mengenai identifikasi masalah penegakan hukum di Indonesia serta


dampak yang ditimbukan karena banyaknya masalah penegakan hukum di Indonesia, berikut

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 18


beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dan
menghindari dampak-dampak yang telah dipaparkan sebelumnya. Beberapa solusi tersebut
antara lain :

1. Sikap serta tindakan para sarjana hukum untuk lebih memperluas cakrawalanya dalam
memahami atau menganalisis masalah-masalah yang terjadi sekarang ini. Di sini
dibutuhkan sebuah pandangan kritis akan makna atau arti penting penegakan hukum yang
sebenarnya. Selain itu dibutuhkan ilmu-ilmu sosial lainnya seperti sosiologi dalam
mengidentifikasi masalah-masalah sosial serta penegakan hukum yang ada dalam
masyarakat agar dalam pembuatan hukum ke depannya dapat menjadikan kekurangan
atau kegagalan di masa lalu sebagai bahan pembelajaran.

2. Didalam rangka penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan agar


lebih memperhatikan rasa keadilan pada masyarakat dan kepentingan nasional sehingga
mendorong adanya kesadaran hukum masyarakat untuk mematuhinya.

3. Penegak hukum seharusnya berjalan tidak semata melihat fakta, tapi menimbang serta
melihat latar belakang peristiwa, alasan terjadinya kejadian, unsur kemanusiaan dan juga
menimbang rasa keadilan dalam memberikan keputusan. Hakim diwajibkan mencari dan
menemukan kebenaran materil yang menyangkut nilai-nilai keadilan yang harus diwujudkan
dalam peradilan pidana. Namun demikian, hakikat tugas hakim itu sendiri memang
seharusnya mencari dan menemukan kebenaran materil untuk mewujudkan keadilan
materiil. Dengan ini diharapkan tidak ada keputusan yang kontroversial dan memberikan
keputusan yang seadil-adilnya sehigga yang terjadi pada nenek minah tidak terjadi lagi.

4. Hukum seharusnya ditegakkan berdasarkan rasa keadilan yang tinggi , tidak dalam
bentuknya yang pa¬ling kaku, arogan, hitam putih. Karena hukum yang ditegakkan yang
hanya berdasarkan konteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan putusan-putusan
yang kontoversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.

5. Hakim sebagai pemberi putusan seharusnya tidak menjadi corong undang-undang yang
hanya mengikuti peraturan perundang-undangan semata tanpa memperdulikan rasa
keadilan. Tapi hakim seharusnya mengikuti perundang-undangan dengan mementingkan
rasa keadilan yang seadil-adilnya. Sehingga keputusannya dapat memenuhi rasa keadilan

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 19


yang sebenarnya.

6. Meningkatkan pembinaan integritas, kemampuan atau ketrampilan dan ketertiban serta


kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentang tugas dan tanggungjawabnya.
Dalam melaksanakan tugasnya penegak hukum benar-benar melaksanakan asas
persamaan hak di dalam hukum bagi setiap anggota masyarakat.

7. Memberikan pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun informal secara
berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya penegakan hukum sehingga
masyarakat sadar hukum dan menaati peraturan yang berlaku.

8. Turut andilnya pihak – pihak terkait yaitu Kepolisian, Kejaksaan, dan Kehakiman dalam
pensosialisasian hukum ke masyarakat awam yang tidak mengerti hukum itu akan sangat
membantu, bahwa hukum menurut pandangan mereka adalah suatu pembelajaran untuk
menuju masyarakat yang lebih tertib dan taat hukum.

9. Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum. Melaksanakan asas proses
yang tepat, cepat dan biaya ringan di semua tingkat peradilan. Seringkali hukum hanya
memihak ke satu pihak saja yang memiliki kuasa lebih atau kekayaan lebih.

10. Pemberian sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidak menjalankan tugas
dengan semestinya.

11. Adanya penghargaan bagi jaksa dan hakim berprestasi yang memberikan terobosan –
terobosan dalam penegakan hukum diIndonesia. Dengan adanya penghargaan ini
diharapkan setiap jaksa maupun hakim berlomba untuk memberikan terobosan yang
bermanfaat bagi penegakan hukum diIndonesia.

12. Menyusun program jangka panjang untuk membina generasi muda untuk sadar akan
hukum dan peran serta msyarakat dalam penegakan hukum. Program jangka panjang yang
perlu dilakukan yakni penerapan pendidikan karakter dalam setiap tingkatan pendidikan.
Untuk mengetahui tingkat keefektifan program tersebut dalam membangun atau
menguatkan mental anak bangsa ditengah penurunan kualitas sumber daya manusia
bangsa Indonesia tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun perlu kita pupuk
dulu agar nantinya generasi-generasi penerus bangsa tidak salah langkah dalam

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 20


mengambil setiap keputusan. Program ini juga mempunyai implikasi positif terhadap
penegakan hukum yang dijalankan di Indonesia karena para penegak hukum telah dibekali
pembangunan karakter yang akan melahirkan atau menciptakan manusia Indonesia yang
unggul.

13. Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana penunjang penegakan hukum sesuai dengan
perkembangan jaman dan perkembangan masalah-masalah hukum yang terjadi. Seperti
peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk polisi cyber, dll.

14. Penambahan wawasan para penegak hukum agar tidak ketinggalan dengan cepatnya
proses globalisasi yang terjadi di masa ini.

Beberapa solusi yang dijabarkan diatas hanyalah beberapa contoh pemecahan yang dapat
dilakukan atas masalah-masalah penegakan hukum yang terjadi di Indonesia. Masih banyak
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut demi tercapainya Negara
Indonesia yang aman dan tertib hukum.

BAB IV
PENUTUP

4.1Kesimpulan

Masalah penegakan hukum di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan akan
terus berkembang jika unsur di dalam system hukum itu sendiri tidak ada perubahan. Karakter
bangsa Indonesia yang kurang baik merupakan aktor utama dari segala ketidaksesuaian
pelaksanaan hukum di negari ini. Perlu ditekankan sekali lagi, walaupun tidak semua
penegakan hukum di Indonesia tidak semuanya buruk, Namun keburukan penegakan ini
seakan menutupi segala keselaran hukum yang berjalan di mata masyarakat. Begitu banyak
kasus-kasus hukum yang silih berganti dalam kurun waktu relatif singkat, bahkan bersamaan

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 21


kejadiaannya. Perlu ada perubahan yang sebenarnya, karena permasalahan hukum ini
merupakan permasalahan dasar suatu negara, bagaimana masyarakat bisa terjamin
keamanannya atau bagaimana masyarakat bisa merasakan keadilan yang sebenarnya,
hukumlah yang mengatur semua itu, dan perlu digaris-bawahi bahwa hukum sebanarnya telah
sesuai dengan kehidupan masyarakat, tetapi pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan
baik pribadi maupun kelompok merupakan penggagas segala kebobrokan hukum di negeri ini.

Beberapa pasalah penegakan hukum itu disebabkan berbagai faktor seperti faktor internal
yaitu misalnya pengak hukum itu sendiri, sistem hukum itu sendiri, ataupun kurangnya sarana
pendukung dari penegakan hukum tersebut. Selain faktor internal, maslaah penegakan hukum
disebabkan juga faktor dari luar seperti pengaruh perkembangan IPTEK, tuntutan global, dan
faktor lainnya.

Banyaknya masalah penegakan hukum yang terjadi memberika dampak antara lain seperti
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap hukum, penyelesaian konflik dengan tindak
kekerasan, pemanfaatan inkonsistensi hukum untuk kepentingan pribadi, dan penggunaan
tekanan asing dalam proses peradilan.

Untuk mencegah dampak-dampak tersebut, masalah-masalah penegakan hukum yang


terjadi di Indonesi perlu adanya upaya penanggulangan dengan beberapa solusi seperti
peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentinganya peran masyarakat pada proses
penegakan hukum, peningkatan kesadaran aparat penegak hukum mengenai tanggungjawab
dan integritas sebagai penegak hukum untuk berlaku seadil-adilnya tanpa adanya interverensi
dari pihak ketiga, pemberian sanksi terhadap aparat penegak hukum yang menyalahgunakan
wewenangnya, peningkatan fasilitas sarana-prasarana penunjang penegakan hukum, dan
berbagai solusi lainnya guna terselesaikannya masalah penegakan hukum agar tercapainya
Negara Indonesia yang aman dan tertib hukum

4.2Kritik dan Saran

Kritik dan saran sangat saya harapkan dalam makalah ini, segala kekurangan yang ada
dalam makalah ini mungkin karena kelalaian atau ketidaktahuan saya dalam penyusunannya.

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 22


Segala hal yang tidak relevan, kekurangan dalam pengetikan atau bahkan ketidakjelasan dalam
makalah ini merupakan proses saya dalam memperlajari bidang studi ini dan diharapkan saya
yang menulis ataupun bagi pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chalim, Munsharif. 2011. Pengaruh Perkembangan Iptek terhadap Permasalahan HAKI.
Semarang : Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11

Aryanto, Agung. 2016. Problematika Penegakan Hukum di Indonesia. Yogyakarta : Sekolah


Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom.

Hanitidjo Soemitro, Ronny. 1990. Ilmu Hukum dan Perkembangan Teknologi di dalam
Masyarakat. Semarang : Universitas Diponegoro.
Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 23
Iskandar. 2002. Hukum dalam Era Globalisasi dan Pengaruhnya terhadap Pembangunan
Ekonomi dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup. Bengkulu : Fakultas Hukum Universitas
Bengkulu.

Yani, Virda. Penegakan Hukum di Indonesia. Di akses dari


https://www.academia.edu/12114512/Makalah_penegakan_hukum_indonesia. Diakses 5
Desember 2018.

http://dicilala.blogspot.com/2012/03/masalah-penegakan-hukum-di-indonesia.html diakses 5
Desember 2018.

https://eriprima.wordpress.com/2012/07/03/problematika-penegakan-hukum-di-indonesia/
diakses 5 Desember 2018

https://nitupai.wordpress.com/2012/05/05/perkembangan-dan-penyalahgunaan-iptek/
diakses 8 Desember 2018

https://justiceinmanyrooms.wordpress.com/2012/02/10/mengatasi-masalah-penegakan-
hukum-di-indonesia/ diakses 10 Desember 2018

Makalah Pendidikan Masalah Hukum Di Indonesia | 24

Anda mungkin juga menyukai