Anda di halaman 1dari 1

THERAPEUTIC DRUG MONITORING (TDM) KANDIDAT OBAT

FITOFARMAKA ANALGESIK-ANTIPIRETIK NON-OPIOID SEDIAAN


SUSPENSI BERSUMBER TANAMAN Wedelia biflora UNTUK
HEWAN
Rinidar, M. Isa, T. Armansyah, TR dan M.
PENDAHULUAN HASIL CAPAIAN
Perubahan iklim dapat memicu munculnya penyakit zoonosis dan stres pada 1. antipiretik pada ekstrak daun Wedelia biflora
hewan. Hampir semua penyakit zoonosis dan stres pada hewan dapat
menimbulkan berbagai manifestasi klinis seperti demam dan rasa nyeri.
Walaupun demam dan nyeri merupakan gejala adanya suatu infeksi didalam
tubuh, namun menjadi sesuatu yang krusial bila tidak diatasi dengan baik.
Deman dan nyeri yang berlanjut pada hewan dapat mengakibatkan kematian.
Pengobatan demam dan nyeri dapat ditanggulangi dengan pemberian obat
analgetik-antipiretik. Obat analgesik-antipiretik digunakan secara luas pada
Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi-Bidang Kesehatan

Gambar 1. Tren penurunan suhu rektal mencit setelah pemberian ekstrak daun
manusia maupun hewan di berbagai kondisi medis. Namun,obat yang beredar Wedekia biflora
saat ini tidak semuanya dapat digunakan pada hewan, disebabkan adanya 2. Uji antipiretik pada ekstrak batang Wedelia biflora
variasi biokimia dan metabolik antar spesies sehingga menimbulkan
kesulitan dalam pengaturan dosis dan pemberian obat yang sesuai dengan
penderita. Kondisi ini juga mengakibakan efikasinya tidak sesuai dengan
relevansi klinis, mempunyai indek terapi yang sempit (ITS) dan toksik. Oleh
karena itu, Therapeutic Drug Monitoring (TDM) sebagai dasar yang dipakai
untuk merumuskan bahan obat yang cocok untuk hewan. Explorasi tanaman
Wedelia biflora merupakan peer group penelitian di bidang farmakologi
veteriner FKH Unsyiah. Tanaman ini termasuk jenis gulma, dan sejauh ini Gambar 2. Tren penurunan suhu rektal mencit setelah pemberian ekstrak batang
hipotesis penelitian telah diformulasikan. Khasiatnya secara empiris juga Wedekia biflora
telah teridentifikasi secara ilmiah, antara lain sebagai antiplasmodium invitro 3. Analgesik (Hot Plate)
dan invivo ( Isa, dkk., 2008; Isa, dkk., 2009), analisis respon interleukinnya
(TNF alpha) akibat P.berghei (Rinidar, 2014), antialergi ( Rinidar, 2014).
Daun rebusan wedelia biflora juga berkhasiat sebagai antipireutik dan
analgesik (Rinidar, 2014). Senyawa ini mendapatkan perhatian yang cukup
luas dari kalangan paramedis dan farmasi, dikarenakan kemampuannya
sebagai agen terapi untuk kemopreventif, analgetik-anipiretik-antiinflamasi
dan kanker. Efek analgesik-antipiretik Wedelia biflora akan diuji ke tahap
berikutnya dengan memodifikasi target TDM yaitu observasi meliputi respon Gambar 3. Grafik rata-rata respons nyeri mencit tiap perlakuan dan tiap waktu
penderita terhadap nyeri perifer dan sentral, profil darah, perubahan jumlah pengamatan setelah pemberian ekstrak daun Wedelia biflora
enzim untuk metabolisma obat dan indeks terapi. Tujuannya mendapatkan 4. Analgesik Whiriting Abdominal
bahan dasar obat, mengurangi variasi fakor-faktor farmakokinetik dan
meningkatkan outcome klinis pasien.

BAHAN DAN METODE


Bahan Gambar 4. Grafik rata-rata respons nyeri mencit tiap perlakuan setelah diberi ekstrak
Simplia Daun dan batang (Wedelia biflora), Mencit berjumlah 30 ekor berumur 3 bulan methanol batang Wedelia biflora
dengan berat badan 25-30 gram, Pelarut metanol, DMSO (Dimethil Sufoxide) 10%, 5. Pemeriksaan enzim hati
Akuades, larutan pepton, asam asetat glacial, Para amino fenol, asam salisilat, Serum darah Pada pemeriksaan enzim hati, dengan mengambil serum darah mencit
mencit, KIT Alanin aminotransferase (ALT) dan Aspartat aminotransferase (AST), Asam berdasarkan uji statisti (P>0,05) pemberian ekstrak batang dan daun
Pikrat, kreatinin, NaOH tidak berpengaruh nyata pada mencit. Menurut Tampubolon, (2014)
Hewan

megatakan bahwa enzim AST lebih spesifik jika dibandingkan dengan


ALT dalam menunjukkan gangguan sel hati, karena ALT hanya sedikit
saja diproduksi oleh sel nonhepar. Faktor nonhepar biasanya tidak
menaikkan aktivitas ALT dan AST secara drastis. ALT dan AST hanya
menggambarkan tingkat kerusakan sel hati. Kedua enzim tersebut tidak
menggambarkan tingkat kemampuan sel hati untuk meregenerasi diri.
Dalam kondisi normal, sel-sel tubuh memiliki kemampuan regenerasi.
Jika rusak sel tubuh akan menggantinya dengan sel-sel baru. Kemampuan
regenerasi inilah yang akan mengimbangi kerusakan sel. Hal itulah yang
tidak tergambar dari hasil uji aktivitas ALT dan AST
FOTO KEGIATAN
KEGIATAN

1. Sortasi sampel batang dan 2. ]tempat pemeliharaan 3. Mencit yang mengalami whriting 4. Simposium bahan obat 5. Luaran Penelitian : 6. Submited jurnal
daun mencit abdominal alam FKH IPB, Bogor Buku ajar kedokteran terakreditasi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ekstrak daun dan batang Wedelia biflora berkhasiat sebagai analgesik dan antipireutik, namun masih memerlukan analisis lebih lanjut mengingat fluktuasi
perubahan pada suhu rektal dan nyeri masih bervariasi antar spesies dalam 1 kelompok dan hasil pemeriksaan enzim hati belum tergambar dengan jelas aktivitas ALT dan AST.
DAFTAR PUSTAKA
Isa, M., Rinidar., Armansyah, T.R. 2008. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dari daun sernai (Wedelia biflora) sebagai antiplasmodium secara in vivo. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Isa, M., Rinidar dan Sugito. 2011. Aktivitas antiplasmodium daun sernai (Wedelia biflora) dan evaluasi fungsi ginjal dan hati pada mencit yang diinfeksi dengan Plasmodium berghei. Jurnal Veteriner, Vol
13 No 2 hal 167-175
Isa, M. 2014. Identifikasi kandungan senyawa kimia aktif Wedelia biflora dan uji bioaktivitasnya sebagai antiplasmodium bergei. J. Med. Vet. 8(1): 51-55.
Rinidar dan Isa, M. 2013. Nilai Inhibition Concentration (IC50) Ekstrak Metanol Daun Sernai (Wedelia biflora terhadap Plasmodium Falciparum yang diinkubasi selama 32 dan 72 jam. Jurnal Medika
Veterinaria. Vol 7 No.1. Hal.8-12
Rinidar., Isa, Armansyah, Rasmaidar dan Harris A. 2014. Pengujian Farmakologi Efek Analgesik dan Antipiretik Ekstrak Air Daun Sernai (Wedelia biflora) pada mencit (Mus musculus). Laporan
penelitian .Laboratorium Farmakologi Veteriner FKH Unsyiah.
Rinidar, Isa, Sugito. 2014. potensi ekstrak daun sernai (wedelia biflora) dalam merespon sekresi sitokin sel t helper 1 dan 2 pada mencit yang dipapar plasmodium berghei . Laporan Penelitian. Fakultas
Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Rinidar, Isa, M., Armansyah TR, Sugito, Rosmaidar. 2015. Uji Fitokimia ekstrak etil asetat batang daun sernai (Wedelia biflora). Laporan Penelitian. Laboratorium Farmakologi Veteriner FKH Unsyiah

Anda mungkin juga menyukai