“BAKSO KERIKIL”
Dosen Pengampu: Banu Setyo A, M.Pd
Diusulkan oleh:
Adelia Dian Ramadhanti NIM 17108241004 Prodi PGSD
Nur Azizah NIM 17108241048 Prodi PGSD
Siti Dwi Cahyani NIM 17108241130 Prodi PGSD
A. Latar Belakang
Di era global ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan
sejak krisis ekonomi yang melanda Bangsa Indonesia membuat banyak masyarakat
yang kehilangan pekerjaan dan pengangguran. Banyak kejahatan yang terjadi
dimana-mana terlebih di kota besar. Banyak pengusaha yang bangkrut kemudian
gulung tikar. Banyak remaja yang putus sekolah dan menjadi pengangguran. Sebagai
warga negara yang kreatif kita tidak boleh putus asa pada keadaan sekarang ini yang
serba sulit karena kita harus berusaha, kreatif, inovatif dan berani mengambil suatu
keputusan serta risiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Kita tidak
harus bergantung pada orang lain. Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita harua
berusaha semaksimal mungkin. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi
pengangguran yaitu dengan berwirausaha. Dengan kita berwirausaha kita bisa belajar
mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah
membantu banyak orang.
Pada masa sekarang ini, permintaan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen
semakin meningkat. Adanya perkembangan di berbagai bidang menyebabkan proses
produksi dan konsumsi juga mengalami perkembangan. Salah satu hal yang menjadi
sorotan adalah munculnya berbagai macam hasil produksi pangan baik ringan
maupun berat.
Bakso merupakan makanan yang berasal dari Tionghoa, kata bakso itu sendiri
merupakan asal kata dari Bak-So , pada bahasa Hokkien yang berarti “Daging Babi
Giling”. Namun, karena penduduk Indonesia sebagian besar terdiri dari umat muslim
maka bakso lebih umum dibuat dari bahan halal seperti daging ayam, sapi ataupun
ikan.
Bakso adalah salah satu kuliner favorit yang sangat disukai khususnya oleh
maysrakat Indonesia, harganyapun relatif murah. Hampir di setiap daerah terdapat
warung bakso dan tetap mendapatkan konsumen meski harus bersaing dengan produk
makanan inovasi lainnya.meskipun begitu bukan berarti kita todak perlu memberikan
inovasi pada produk bakso yang hendak kita jual. Yaitu bakso kerikil, sebuah usaha
penjualan bakso yang melakukan inovasi untuk semakin menarik para pelanggannya.
Bakso yang biasanya disajikan di mangkok dengan berbagai pelengkap kali ini
kami kreasikan menjadi sesuatu yang lebih menarik namun tetap enak. Bakso yang
biasanya berukuran sedang kali ini kami buat dalam ukuran kecil layaknya “kerikil”
agar mudah dalam memakannya. Bakso tersebut tidak kami buat berkuah seperti
bakso pada umumnya. Jadi bakso itu dibuat pedas kemudian di kemas dengan
menarik ada juga yang ditusuk. Kami memilih pngemasan sejenis itu karena sekarang
ini kebanyakan orang lebih memilih jajan daripada makan. Dan bakso kerikil ini
cocok menjadi jajanan bagi semua kalangan. Rasa pedas yang ada juga untuk
menarik minat dari konsumen Indonesia yang kebanyakan suka makan pedas.
B. Bakso
Bakso adalah produk daging yang banyak dikonsumsi dan sangat populer di
kalangan masyarakat. Menurut Standar Nasional Indonesia (1995) dalam Astiti
(2008), bakso daging adalah produk makanan yang berbentuk bulat atau lainnya yang
diperoleh dari campuran daging ternak (kadar daging tidak kurang dari 50%) dan pati
(serealia) dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain, serta bahan makanan
yang diijinkan. Kualitas bakso sangat ditentukan oleh kualitas bahan mentahnya
terutama jenis dan mutu daging, macam tepung yang digunakan serta
perbandingannya di dalam adonan (Astiti, 2008).
Bakso adalah salah satu makanan olahan yang berasal dari daging. ada
beberapa bumbu yanga biasa dimasukkan kedalam adonan bakso agar rasa bakso
lebih enak diantaranya adalah bawang putih. Selain untuk menambah kelezatan bakso
biasanya pembuat bakso juga menambahkan zat kimia untuk mengawetkan dan
memperindah bakso. Menurut Tarwiyal (2001) bakso yang bermutu bagus dapat
dibuat tanpa penambahan bahan kimia apapun. Tapi pada kenyataanya banyak
pembuat bakso yang menambahkan zat kimia pada baksonya. Menurut Wibowo
(2006) Beberapa pedagang baso sering menggunakanbahan tambahan pada
produknya, seperti bahan pemutih, bahan pengawet, boraks,fosfat (STPP), dan tawas.
Pengolahan bakso meliputi aspek penyediaan bahan baku yaitu daging,
tepung pati dan cara pengolahannya. Bahan tambahan yang biasanya digunakan
dalam pembuatan bakso adalah garam, es atau air es dan bumbu-bumbu. Tujuan
penggilingan daging adalah mencacah dan meningkatkan keseragaman ukuran
serabut otot dan jaringan ikat schingga distribusinya dapat merata. Selain itu emulsi
yang terbentuk akan lebih stabil (Purnomo, 1990).
Tekstur bakso ditentukan oleh kandungan air, kadar lemak, dan jenis
karbohidrat. Tekstur yang didapat dari semua bakso ini yaitu agak halus. Hal ini
dapat disebabkan pencampuran kacang yang tidak ditumbuk dengan halus pada
bakso kacang, kentang yang tidak halus pada bakso kentang dan penambahan ebi
serta jamur pada bakso jambi. Kandungan air yang tinggi akan menghasilkan bakso
dengan tekstur yang lembek, begitu juga dengan kadar lemak yang tinggi akan
menghasilkan bakso dengan tekstur yang berlubang-lubang (Octavianie, 2002).
Bahan-bahan bakso terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama
bakso adala daging, sedangkan bahan tambahan baks adalah bahan pengisi, garam, es
atau air es, bumbu-bumbu seperti lada, serta bahan penyedap (Sunarlim, 1992).
Bakso merupakan salah satu produk olahan daging yang banyak dikonsumsi
dan sangat popular di kalangan masyarakat. Pengolahan daging menjadi bakso
bertujuan untuk memperpanjang daya simpan, meningkatkan nilai estetika, dan
meningkatkan nilai ekonomis. Bakso merupakan produk olahan daging/ ikan/ tahu/
bahan lain yang telah dihaliskan, dicampur dengan bumbu dan tepung kemudian
dibentuk bulat – bulat dengan diameter 2-4 cm atau sesuai dengan selera (Wibowo,
1999).
BAB III
GAMBARAN PERENCANAAN PERUSAHAAN
2. Money (Uang)
Money atau uang adalah salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang adalah
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan bisa diukur dari segi
jumlah uang yang beredar di suatu perusahaan atau industri. Lebih lengkapnya,
anggaran dana untuk kegiatan usaha ini telah tercantum pada bagian BAB IV.
3. Material (Bahan)
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini, seperti tertulis dalam proposal,
mudah didapatkan di daerah setempat dengan harga yang relatif murah sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi usaha.
4. Machine (Mesin/Alat)
Alat yang dgunakan seperti tertulis di dalam proposal menggunakan alat-alat
rumah tangga pada umumnya sehingga dapat memperlancar proses produksi maupun
distribusi.
5. Method (Metode)
Metode yang digunakan dalam proses usaha ini telah disesuaikan dengan
kapabilitas perusahaan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun,
proses produksi secara lebih lanjut telah tertulis di dalam proposal ini.
6. Market (Pasar)
Sasaran dari kegiatan usaha ini adalah kalangan mahasiswa dan masyarakat di
sekitar. Sasaran ditentukan berdasarkan survey terhadap animo konsumen terhadap
produk perusahaan.
b. BAHAN
bakso
cabai
bawang merah
bawang putih
garam
gula
air
daun jeruk
c. LANGKAH PEMBUATAN:
1) Rebus bakso kemudian tiriskan
2) Sembari menunggu bakso, siapkan bumbu dengan diblender
3) Panaskan penggorengan kemudian tumis bumbu yang sudah halus
tersebut
4) Setelah harum tambahkan air dan gula
5) Tunggu air ingga sedikit berkurang
6) Setelah bumbu matang dan airnya berkurang masukkan bakso yang
sudah direbus
PLATING
1) Tusuk bakso kerikil yang sudah matang dengan tusuk sate
2) Bisa juga dikemas dengan menggunakan mika
3) Setelah dikemas diberi tambahan bumbu pedas lagi
4) Bakso kerikil pedas siap dipasarkan
3. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, kami melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh
kemajuan perusahaan. Proses evaluasi dilakukan setelah melakukan pemasaran.
Di samping itu, kami juga melkaukan penghitungan laba perusahaan dan usaha
keberlanjutan perusahaan.
B. Tujuan Usaha
Tujuan usaha merupakan komponen penting yang perlu dirumuskan oleh
wirausahawan sebelum memulai usaha. Sejalan dengan hal tersebut, kami telah
merumuskan beberapa tujuan usaha yang menjadi acuan kami dalam
menentukan langkah usaha yaitu:
1) mengenalkan bakso kerikil pedas kepada masyarakat Jogjakarta,
2) menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa,
3) mendapatakan keuntungan,
4) mmbuat gebrakan baru pada makanan yang sudah familiar,
5) mengembalikan eksistensi makanan tradisional, dan
6) menjadi contoh bagi kaum muda agar berani berinovasi dan menunjukkan
kreatifitasnya.
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1. BIAYA OPERASI
a. Kebutuhan Bahan Baku
No Uraian Vol Satuan Harga/sat Jumlah (Rp)
1. Air 1 liter 5.000 5.000
2. Gula pasir ½ kg 12.000 6.000
3. Bakso 800 butir 200 160.000
4. Cabe rawit ¼ kg 60.000 15.000
5. Cabe keriting 1 kg 20.000 2.000
merah
6. Bawang merah 1 ons 4.000 4.000
7. Bawang putih ¼ ons 2.000 500
8. Garam ¼ plastik 6.000 1.500
9. Tomat ¼ kg 14.000 3.500
10. Minyak goreng ¼ liter 10.000 2.500
TOTAL 200.000
B. Jadwal Kegiatan
Untuk mendukung lancarnya kegiatan usaha Pijo Sri Sticky Rice, kami
menyusun jadwal kegiatan sebagai acuan untuk melakukan usaha. Adapaun,
jadwal kegiatan yang telah kami sususn adalah sebagai berikut.
Bulan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan proposal
2 Pembuatan tester
3 Pembuatan akun
instragram
5 Libur
8 Proses poduksi
9 Pemasaran
10 Evaluasi dan
perhitungan laba
11 Pembuatan laporan
usaha
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Konsumsi Daging Masyarakat. Jurusan Teknologi Pangandan Gizi IPB.
Bogor.
Dewan Standardisasi Nasional. 1995. SNI 01-3818, Bakso Daging. Dewan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
Elveira, G. 1988. Pengaruh pelayuan daging sapi terhadap mutu bakso sapi. Skripsi.
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Indarmono, T. P. 1987. Pengaruh lama pelayuan dan jenis daging karkas serta jumlah es
yang ditambahkan ke dalam adonan fisikokimia bakso sapi. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Komariah, I. I. Arief, & Y. Wiguna. 2004. Kualitas Fisik dan Mikroba Daging Sapi yang
Ditambah Jahe (Zingiber officinale Roscoe) pada Konsentrasi dan Lama
Penyimpanan yang Berbeda. Media Peternakan. 27(2): 46-54
Octavianie, Y. 2002. Kandungan Gizi dan Palatabilitas bakso Campuran Daging dan
Jantung Sapi. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Purnomo, H. 1990. Kajian mutu bakso daging, bakso urat dan bakso aci di Bogor. Skripsi.
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging Cetakan Keempat. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Wibowo, Singgih. 2006. Pembuatan Bakso Ikan dan Bakso Daging . Penebar Swadaya.
Jakarta.
LAPORAN
KEMAJUAN
USAHA
A. Matriks Rencana Pencapaian Per Minggu
Bulan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan proposal
2 Pembuatan tester
3 Pembuatan akun
instragram
5 Libur
8 Proses poduksi
9 Pemasaran
10 Evaluasi dan
perhitungan laba
11 Pembuatan laporan
usaha
Rp100.000
Rp80.000
Rp60.000
Rp0
Penjualan Penjualan Penjualan Penjualan
Pertama Kedua Ketiga Keempat
(Minggu ke- (Minggu ke- (Minggu ke- (Minggu ke-
3 April) 3 April) 4 April) 4 April)