Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah,
mengamantkan bahwa salah satu tugas kepala sekolah adalah melakukan supervisi
akademik kepada guru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) supervisi
diartikan sebagai pengawasan utama; pengontrolan tertinggi. Sedangkan menurut K.A.
Acheson dan M.D. Gail, supervisi merupakan suatu proses membantu guru
memperkecil ketidaksesuaian antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah
laku yang ideal. Sedangkan menurut Wayne K. Hoy dan Patrick B. Forsyth, supervisi
bukan bertujuan untuk memberikan vonis tentang kemampuan seseorang atau
mengontrol pekerjaannya, tetapi lebih mengarah kepada bentuk kerja sama antara
atasan dan bawahan. Dengan demikian supervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
kepada guru dalam melaksanakan pembelajaran diarahkan untuk dapat memperoleh
data autentik tentang keunggulan dan kekurangan guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas. Keunggulan dapat digunakan sebagai bahan kajian dan
pengembangan lebih lanjut, juga dapat dijadikan sebagai contoh kepada guru yang
lain, sedangkan kekurangan dapat digunakan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut
kepada guru tersebut.
Selama ini, terkesan bahwa supervisi di sekolah-sekolah hanya sekadar untuk
memenuhi administrasi, sehingga banyak hasil supervisi yang bersifat fiktif. Secara
administrasi ada bukti pelaksanaan supervisi, tetapi sebenarnya tidak dilakukan
supervisi. Tidak diketahui secara pasti mengapa banyak terjadi supervisi fiktif. Tentu
hal ini banyak bergantung pada kepemimpinan Kepala Sekolah. Apabila Kepala
Sekolah memegang teguh tugas dan kewajibannya, maka supervisi tidak sekedar
dokumen tetapi salah satu dari tugas yang harus dilaksanakan, maka supervisi fiktif
tentu tidak akan terjadi.
Keberhasilan supervisi pendidikan oleh Kepala Sekolah kepada Para Guru di
sekolahnya akan terwujud apabila setelah supervisi dilaksanakan dengan sebenar-
benarnya. Guru dan Kepala Sekolah perlu bersinergi untuk mencapai keberhasilan
program supervisi. Namun supervisi juga cenderung tidak akan bermakna apabila hasil
supervisi tidak ada tindak lanjutnya. Bentuk kegiatan tindak lanjut antara lain dengan
melaksanakan kegiatan diskusi dengan kelompok-kelompok guru atau Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP), menyikapi hasil supervisi kepala sekolah kepada para
guru. Diskusi ini tentu diarahkan untuk mencari kesepahaman tentang bagaimana cara
mengajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Ketika MGMP merasa perlu ada
bimbingan teknis khusus untuk meningkatkan kemampuan mengajar (kompetensi
pedagogik) sesuai dengan tuntutan kurikulum, maka langkah selanjutnya adalah

1
mengundang pakar pendidikan untuk membimbing dan mendampingi guru dalam
upaya meningkatkan kompetensi pedagogik yang sesuai dengan tuntutan kurikulum,
atau dikirim pelatihan ke lembaga diklat yang sesuai seperti P4TK, LPMP, dan badan
diklat yang lain. Minimal pelatihan yang dengan nara sumber langsung Kepala
Sekolah, mengingat Kepala Sekolah yang mengetahui secara pasti kondisi di lapangan.
Satu catatan cukup penting untuk dicermati adalah, bahwa guru akan merasa
nyaman menghadapi supervisi Kepala Sekolah apabila Kepala Sekolah memposisikan
diri “teman curhat guru” berkaitan dengan pengalaman guru mengajar di kelas.
Apabila Kepala Sekolah memposisikan diri sebagai figur yang akan “menilai
kekurangan guru” dalam mengajar, maka program supervisi menjadi program yang
cenderung momok dan ditakuti guru, yang pada gilirannya kurang diapresiasi guru.
Cenderung sangat ironis apabila keberhasilan supervisi diukur dari banyaknya temuan
yang didapat oleh Kepala Sekolah. Lebih parah lagi apabila dikatakan bahwa makin
banyak temuan makin berhasil supervisinya.
Implementasi kurikulum di sekolah yang masih perlu dipelajari, didalami,
dikaji, baik oleh Kepala Sekolah maupun para guru. Ketidakpahaman terhadap esensi
kurikulum yang sebenarnya akan mengakibatkan banyaknya temuan dalam supervisi.
Kondisi ini akan terjadi apabila Kepala Sekolah memahami esensi dan pesan dari
kurikulum yang diterapkan di sekolah. Namun sebaliknya apabila Kepala Sekolah
kurang memahami esensi dan pesan dari kurikulum, yang terjadi adalah supervise tidak
akan bermakna apa-apa, supervise tidak akan dapat merubah pola pembelajaran guru di
kelas.
Mencermati hasil analisis Pelaksanaan Supervisi Tahun lalu 2021/2022 pada
SMP Negeri 1 Kandat Kabupaten Kediri, secara umum ditemukan beberapa kelemahan
yang perlu diperbaiki demi peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus peningkatan
profesionalisme guru. Temuan tersebut adalah pengembangan indikator belum sesuai
standar, materi pembelajaran belum diuraikan secara jelas, penggunaan metode
pembelajaran yang kurang variatif, kurangnya penguasaan guru dalam model-model
pembelajaran aktif, instrumen penilaian belum terlampir dalam RPP, dan sebagainya.
Karena itu dalam rangka melaksanakan tugas Kepala Sekolah sebagai Supevisor
maka perlu disusun program supervisi yang dapat menggambarkan secara menyeluruh
dan sistematis bagaimana pelaksanaan kegiatan supervisi yang akan dilakukan serta
bagaimana tindak lanjut dari hasil supervisi setelah kegiatan supervisi selesai
dilakukan. Dengan demikaian diharapkan akan terjadi perbaikan yang signifikan baik
dalam pelaksanaan pembelajaran maupun pencapaian prestasi akademikbagi siswa
SMP Negeri 1 Kandat Kabupaten Kediri.

2
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturn Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan;
7. Permendiknas Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi;
8. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru;
9. Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan;
10. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan;
11. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian;
12. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses;
13. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru;
14. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kredit;
15. Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditinya;

C. Tujuan
Supervisi akademik memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuannya adalah
membantu guru mengembangkan kompetensinya, mengembangkan kurikulum,
mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas
(PTK). Tujuan supervisi akdemik pada prinsipnya adalah (a) pengembangan
profesionalisme guru, (b) peningkatan motivasi, dan (c) pengendalian mutu.
Bertolak dari uraian pada pendahuluan di atas, maka tujuan dari supervisi
akademik adalah:
1. Memperoleh data yang menggambarkan tingkat kepahaman guru terhadap
kurikulum, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk
meningkatkan kepahaman guru terhadap kurikulum.
2. Memperoleh data yang menggambarkan tingkat kedisiplinan guru dalam
melaksanakan kewajiban mengajar, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar
pembinaan kepada para guru.

3
3. Sebagai salah satu bahan pembinaan kepada para guru tentang esensi perubahan
paradigma pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan,
gembira dan berbobot (paikem gembrot).
Sebagai wahana menemukan data kesulitan yang dialami guru dalam melaksanakan
pembelajaran untuk menuju terwujudnya pembelajaran yang berkualitas.

D. Teknik-Teknik Supervisi Akademik


Teknik supervisi adalah cara yang digunakan dalam melaksanakan supervisi.
Teknik supervisi akademik ada 2 macam yaitu, teknik supervisi individual dan teknik
supervisi kelompok.
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan
terhadap guru. Dalam hal ini supervisor hanya berhadapan dengan seorang guru,
sehingga dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya.
Teknik supervisi individual dapat dilakukan dengan beberapa teknik supervisi
akademik antara lain; (a) kunjungan kelas, (b) observasi kelas, (c) pertemuan
individual, (d) kunjungan antarkelas, dan (e) menilai diri sendiri. Sedangkan teknik
supervisi yang lain adalah teknik supervisi kelompok. Teknik supervisi kelompok
adalah suatu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau
lebih. Guru yang diduga (sesuai dengan analisis kebutuhan) memiliki masalah atau
kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan menjadi satu.
Kemudian kepada mereka, diberikan layanan supervisi kelompok sebagai berikut; (a)
orientation meeting for new teachers, (b) studi kelompok antarguru, (c) diskusi sebagai
proses kelompok, (d) sharing of experience/bertukar pengalaman, (e) workshop, (f)
panel discussion, (g) seminar, (h) simposium, (i) demonstration teaching dll.

E. Waktu/Pelaksanaan Supervisi
Supervisi dilaksanakan minimal dua kali dalam satu semester, yaitu pada awal
semester dan akhir semester, dengan menerapkan dua tahapan yakni tahap pertama
supervisi terhadap dokumen administrasi pembelajaran guru, dan tahap kedua supervisi
terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Supervisi dokumen dilaksanakan pada kegiatan awal (sebelum supervisi
pelaksanaan pembelajaran). Tahapan ini dilaksanakan setelah para guru mendapatkan
sosialisasi tentang program supervisi. Supervisi pada tahap ini sebagian besar
difokuskan kepada pra observasi Kepala Sekolah kepada para guru dalam menyusun
perangkat pembelajaran, dimulai dari pemahaman silabus, penyusunan silabus untuk
semua mata pelajaran, penyusunan program semester, penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), serta penyiapan perangkat dan sistem penilaian.

4
Supervisi tahap ke dua difokuskan pada pemantauan pelaksanaan pembelajaran
guru di dalam kelas. Supervisi tahap ke dua ini dilaksanakan setelah supervisi terhadap
dokumen administrasi pembelajaran guru (supervisi perencanaan pembelajaran).
Supervisi ini dilaksanakan terhadap semua guru di SMP Negeri 1 Kandat
Kabupaten Kediri, baik Guru Tidak Tetap (GTT) maupun guru berstatus Pegawai Negeri
Sipil (PNS). Hasil supervisi digunakan oleh kepala sekolah untuk merancang program
tindak lanjut baik berupa diklat, seminar, dll demi peningkatan kualitas pembelajaran
dan peningkatan mutu guru.
Setting pelaksanaan supervisi dibagi dalam empat tahap yakni tahap pra
observasi, tahap supervisi dokumen, tahap supervisi kelas, dan tahap penyampaian
hasil supervisi pada para guru yang disupervisi.
1. Tahap pra observasi
Pada tahap ini, guru didampingi dalam menyusun perangkat pembejarannya.
Pra observasi dilakukan oleh Kepala Sekolah dibantu oleh para guru yang telah
mendapatkan diklat baik di tingkat provinsi maupun tingakat nasional.
2. Supervisi dokumen
Pada tahap ini, dilakukan pendataan terhadap perangkat pembelajaran yang
telah disusun oleh guru. Apa saja perangkat pembelajaran yang telah disusun
Pada tahap ini, guru didampingi dalam menyusun perangkat oleh guru. Hasil
dari supervisi dokumen ini tercermin dalam ceklis yang diisi guru secara
bertanggung jawab dan jujur dan diperiksa oleh waka kurikulum.
3. Supervisi kelas
Pada tahap ini, Kepala Sekolah melaksanakan peninjauan di kelas daring secara
efektif, artinya kepala sekolah melihat langsung pelaksanaan pembelajaran di
kelas daring dimulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir di kelas.
4. Penyampaian hasil pada para guru yang disupervisi
Pada tahap ini, Kepala Sekolah menyampaikan rekaman kondisi real di kelas.
Kegiatan ini dapat dilakukan terhadap guru yang disupervisi secara perorangan
maupun kepada Kelompok Guru Mata Pelajaran atau yang sering disebut
dengan MGMP.

F. Hasil yang Diharapkan


Supervisi ini dilaksanakan terhadap semua guru di SMP Negeri 1 Kandat
Kabupaten Kediri, baik Guru Tidak Tetap (GTT) maupun guru berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Hasil supervisi digunakan oleh kepala sekolah untuk merancang
program tindak lanjut baik berupa diklat, seminar dll. Demi peningkatan kualitas
pembelajaran dan peningkatan mutu guru.

5
Pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2022/2023 yang disusun
berdasarkan hasil evaluasi dan analisis pelaksanaan supervisi akademik tahun
sebelumnya, diharapkan akan memberikan dampak berupa perbaikan sekaligus
peningkatan mutu proses dan output proses pembelajaran. Peningkatan ini dapat secara
langsung diketahui dari kegiatan yang dilaksanakan guru-guru mata pelajaran di kelas
yang diindikasikan dengan adanya perbaikan pada :
1. Peningkatan pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013 (K-13) dengan titik
berat pada :
a. Review KTSP berupa telaah terhadap pengembangan silabus yang
sesuai dengan kebutuhan pada setiap mata pelajaran
b. Perumusan Kompetensi Dasar dan Indikator
c. Penyusunan RPP 1 lembar
2. Penggunaan Metode–Metode dan Model-Model Pembelajaran yang lebih
variatif dan meningkatkan antusiasme peserta didik dalam proses pembelajaran
3. Penggunaan instrumen penilaian yang sesuai dengan tuntutan kompetensi
4. Pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan mengacu
kepada tuntutan penguasaan kompetensi

6
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN

A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan supervisi akademik tahun pelajaran 2022/2023 di
Kendal meliputi: Pengembangan Silabus/Perumusan Indikator, Pengembangan
RPP/Materi Pembelajaran, Peningkatan Penguasaan Metode Pembelajaran,
Peningkatan Penguasaan Model Model Pembelajaran, Peningkatan Penguasaan Sistem
Penilaian Hasil Belajar, Pelaksanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Layanan
BK/Pengembangan Diri.
Pada hakikatnya, fokus utama supervisi adalah terciptanya pembelajaran yang
berkualitas dan efektif yang memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan secara
optimal. Oleh karena itu sasaran suprvisi adalah kegiatan pembelajaran dan hal-hal
lain yang menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah ruang
lingkup kegiatan supervisi.
1. Akademik / Kegiatan Pembelajaran
Ruang lingkup utama kegiatan supervisi adalah akademik yaitu kegiatan yang
terkait dengan pembelajaran, yaitu antara lain kegiatan penentuan tujuan
pembelajaran, penyiapan program pembelajaran, pemahaman hal-hal yang
terkait dengan kurikulum seperti KOSP, Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan, Penyusunan/pengembangan silabus, penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penyusunan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), pemilihan metode pembelajaran yang sesuai, pemilihan dan penyiapan
media/alat peraga penunjang dan penyiapan media/alat peraga penunjang
pembelajaran, pelatihan/pembuatan alat peraga sederhana, pemanfaatan
sumber belajar (learning resources), pelaksanaan penilaian, pengelolaan kelas
dan kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan pembelajaran.
2. Administrasi
Salah satu ruang lingkup supervisi adalah hal-hal yang bersifat administratif.
Kegiatan supervisi yang terkait dengan administrasi antara lain administrasi
kesiswaan, ketenagaan, keuangan termasuk penggunaan dana dari masyarakat,
persuratan, bimbingan konseling, ketersediaan program tahunan, program
semester, RPP, buku inventaris sarana dan prasarana, daftar inventaris
bahan/alat praktikum, tata tertib penggunaan laboratorium , dll.
3. Profesionalisme
Upaya-upaya supervisi yang terkait dengan peningkatan profesionalisme guru,
antara lain membantu guru mengedentifikasi permasalahan guru terkait dengan

7
profesionalisme mereka, memberi bimbingan/pelatihan peningkatan kinerja dan
kedisiplinan, mengirim mengikutsertakan guru dalam seminar/lokakarya
peningkatan profesi, dsb.
4. Karir dan kesejahteraan.
Beberapa kegiatan yang terkait dengan karir dan kesejahteraan guru, antara lain
memberikan bimbingan penulisan KTI kepada guru terutama bagi guru yang
sudah lama tidak naik pangkat/golongan karena kesulitan menulis KTI atau
melaksanakan penelitian yang merupakan salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi untuk dapat naik pangkat, mengupayakan dan membantu, promosi
bagi guru yang berprestasi, dll.
Ada bebeRapa komponen yang harus disupervisi. Dalam bidang administrasi
guru, komponen yang perlu disupervisi adalah dokumen wajib (kurikulum, kaldik,
jadwal pelajaran serta dokumen yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran.
Dokumen tersebut adalah Dokumen Perencanaan Pembelajaran yang meliputi; (a)
Program Tahunan, Program Semester, Analisis SK/KD, Silabus, RPP, Perangkat
Rancangan Penilaian, Analisis Penentuan KKM, Jurnal, Agenda Mengajar.
Sedangkan komponen-komponen yang disupervisi dalam supervisi pelaksanaan
pembelajaran adalah; (a) kegiatan pra pembelajaran, (b) kegiatan inti pembelajaran
(pendekatan strategi pembelajaran, pemanfaatan sumber belajar/ media pembelajaran,
serta (c) kegiatan penutup. Komponen-komponen yang ada di dalam supervisi
penilaian pembelajaran adalah penetapan KKM, penyusunan kisi-kisi soal, analisis
hasil penilaian, daya serap, program remidial dan pengayaan, serta pengelolaan
penilaian.

B. Instrumen Supervisi
Instrumen supervisi akademik merupakan alat yang digunakan oleh supervisor
untuk dapat mengidentifikasi profil kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran. Kegiatan tersebut mencakup dalam pembuatan silabus pembelajaran,
perencanaan pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian
pembelajaran, dan adminstrasi pembelajaran.
Dalam pengembangan instrumen supervisi ada dua jenis instrumen supervisi
akademik, yaitu:
Instrumen supervisi persiapan guru untuk pelaksanaan pembelajaran yaitu
program tahunan, program semester, RPP, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, pengawasan proses pembelajaran.
Instrumen supervisi kegiatan pelaksanaan pembelajaran, meliputi lembar
pengamatan, suplemen observasi (keterampilan mengajar, karakteristik mata pelajaran,
pendekatan klinis, dsb.) Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan program

8
supervisi akademik pada SMP Negeri 1 Kandat Kabupaten Kediri seperti terdapat
dalam lampiran program ini.
Sebelum digunakan instrumen supervisi divalidasi terlebih dahulu dan
memenuhi reliabilitas instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena mempunyai keandalan yang tinggi.
Hj

C. Jadwal Supervisi Akademik


Supervisi Akademik pada SMP Negeri 1 Kandat Kabupaten Kediri dalam satu
semester minimal dilakukan dua kali. Agar pelaksanaan Supervisi Akademis Tahun
Pelajaran 2022/2023 ini berlangsung efektif dan dapat memvisitasi seluruh guru mata
pelajaran maka petugas supervisi terdiri atas: Kepala Sekolah, Pengawas Pembina,
Wakil Kepala Sekolah dan Guru-Guru Senior yang kompeten dan dianggap layak dan
mampu melaksanakan Supervisi Akademik.
Jadwal Pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2022/2023 disusun
dengan mempertimbangkan hari efektif belajar dan disusun atas Jadwal Pelaksanaan
Supervisi Akademik Semester Ganjil dan Jadwal Supervisi Akademik Semester
Genap. Jadwal Supervisi Akademik guru 2 jam pelajaran untuk satu guru. Adapun
jadwal supervisi semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 yang direncanakan akan
dilaksanakan di SMP N 1 Kandat sebagaimana terlampir.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan supervisi akademik merupakan salah satu kegiatan yang sangat
pening dalam kegiatan belajar mengajar baik guru maupun bagi kepala sekolah, oleh
karena itu perlu ditindak lanjuti agar memberikan dampak yang nyata bagi peningkatan
profesionalisme kepala sekolah maupun guru. Dampak ini akan dirasakan oleh
masyarakat maupun stakeholder sekolah.
Sesungguhnya supervisi akademik bukan hanya penilaian kinerja guru. tetapi
serangkaian kegiatan yang dapat membantu guru dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Saran
Diharapkan adanya kerjasama yang baik antar semua warga sekolah demi kemajuan
dan peningkatan mutu sekolah

10
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SMP NEGERI 1 KANDAT
Jl. Raya Kandat Kec. Kandat Kab. Kediri 64173 Telp. (0354) 411440
Email:smpn1kandat@yahoo.co.id website:http://smpn1kandat.sch.id

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD SMP NEGERI I KANDAT KABUPATEN KEDIRI
Nomor : 800 / / 418.20.2.64.01/ 2022

TENTANG

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN


PADA UPTD SMP NEGERI 1 KANDAT KABUPATEN KEDIRI
SEMESTER I (SATU) TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Kepala UPTD SMP Negeri 1 Kandat Kabupaten Kediri;

Menimbang : 1. Bahwa guna kelancaran proses belajar mengajar dan pelayanan yang maksimal
dalam pelaksanaan tugas perlu diadakan Supervisi Akademik;
2. Bahwa untuk maksud pada butir 1 perlu ditetapkan surat keputusan ini.
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Tentang Standar Pendidikan Nasional
3. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru;
5. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi
6. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
7. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
MEMUTUSKAN
Kesatu : Jadwal Pelaksanaan Supervisi Akademik Tenaga Pendidik dan Kependidikan
sebagaimana tertera pada lampiran I surat keputusan ini;
Kedua : Daftar nama pejabat yang diberi tugas sebagai Supervisor, sebagaimana tersebut
pada lampiran II;
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat surat keputusan ini akan dibebankan pada
anggaran yang berlaku;
Keempat : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bilamana terdapat
kekeliruan akan dibetulkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kandat
Pada Tanggal, 18 Juli 2022
Kepala UPTD SMPN 1 Kandat,

Drs. IMAM BASORI


Pembina Tk. I
NIP. 19680113 199802 1 005

11
Lampiran II : Keputusan Kepala UPTD SMPN 1 Kandat
Nomor : 800/ /418.20.2.64.01/2022
Tanggal : Agustus 2022

DAFTAR KELOMPOK GURU YANG BERTUGAS SEBAGAI PENILAI/SUPERVISOR


UPTD SMP NEGERI 1 KANDAT
TAHUN 2022/2023

NAMA GURU TUGAS TAMBAHAN


1. NANIK RODIYAH
PENILAI/SUPERVISOR
NIP. 19630428 198403 2 007
2. SRI RAHAYU KUSTIANI, S.Pd
PENILAI/SUPERVISOR
NIP. 19660418 198901 2 002
3. NAWANG KURNIASIH, S.Pd
PENILAI/SUPERVISOR
NIP. 19700727 199802 2 001
4. NANIK SUMARIATI
NIP. 19640913 198412 2 003 PENILAI/SUPERVISOR

Ditetapkan di Kandat
Pada Tanggal, 18 Juli 2022
Kepala UPTD SMPN 1 Kandat,

Drs. IMAM BASORI


Pembina Tk. I
NIP. 19680113 199802 1 005
DAFTAR KELOMPOK SUPERVISI AKADEMIK/PEMBELAJARAN
UPTD SMP NEGERI 1 KANDAT
TAHUN 2022/2023

No Nama Guru Yang Di Supervisi

1. Nanik Rodiyah, S.Pd.


Drs. IMAM BASORI 2. Nawang Kurniasih, S.Pd.
1
NIP. 19680113 199802 1 005 3. Sri Rahayu Kustiani, S.Pd.
4. Nanik Sumariati, S.Pd.

1. Drs. Cahyo Sumargo


2. Mukti Sari Nugrahini, S.Sn
3. Rudi Adi Setyo Nugroho, S.Pd.
NANIK RODIYAH, S.Pd. 4. Sunarmi, S.Pd.
2.
NIP. 19630428 198403 2 007 5. Supriadi, S.Pd
6. Sunyoto, S.Pd.
7. Iwan Sudrajat, S.Pd.
8. Joko Priyanto, S.Pd
1. Samiran, S.Pd.I
2. Lilis Nuryanti, S. Pd.
3. Gatot Harianto, S.Pd
4. Anita, S.Pd
5. Zakya Amalina, S.Pd.
SRI RAHAYU KUSTIANI,S.Pd
3. 6. Dra. Umi Nurul Khasanah
NIP. 19660418 198901 2 002
7. Dra. Ciptowati
8. Sri Purwaningsih, S. Pd.
9. Anis Alfiani Farida, S.Pd.
10. Indana Amalia, S.Si.
11. Ika Rizky Widayanti, S. Pd
1. Samsiah, S.Pd.
2. Sri Susilowati, S.Pd.
3. Dra. Nanik Murtiningsih
4. Puri Artiti, S.Pd
5. Binti Ngafifatul Maidah, S.Pd.
6. Eni Jauharotunnisak, S.Pd.
NAWANG KURNIASIH, S.Pd. 7. Kurnia Pangesti, S.Pd.
4.
NIP. 19700727 199802 2 001 8. Desi Anggraini, S.Pd.
9. Sunhaji, S.Pd.
10. Siti Maemunah, S.Pd.
11. Siti Qotidjah Nurul K.,S. Pd.
12. Sri Wulandari,Amd
13. Damara Ilham Ramadhany
14. Rinawati, S.Pd.

13
1. Sukar, S.Pd.
2. Ari Bawani, S.Pd
3. Anang Sulistyo, S.Pd.
4. Apris Fitrianto, S.Pd.
NANIK SUMARIATI, S.Pd. 5. Arina Mailana Robi’atus Subhah, S.Pd.
5.
NIP. 19640913 198412 2 003 6. Moh. In’am Fathur Riza, S.Pd.I
7. Luk Luk Atul Khamidatin, S.Pd.
8. Drs. Pdt. Stefanus P
9. Sania Lisma Armadella, S.Pd.
10. Yeti Arina, S.Pd.

Ditetapkan di Kandat
Pada Tanggal, 18 Juli 2022
Kepala UPTD SMPN 1 Kandat,

Drs. IMAM BASORI


Pembina Tk. I
NIP. 19680113 199802 1 005

14

Anda mungkin juga menyukai