Anda di halaman 1dari 2

3.

Inkontinensia Stres

Inkontinensia stres merupakan keadaan seseorang yang mengalami kehilangan urine kurang dari 50 mili
terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen.

Kemungkinan penyebab:

 Perubahan degeneratif pada otot pelvis dan struktur penunjang yang berhubungan dengan
penuaan.
 Tekanan intra-abdominal tinggi (obesitas).
 Disintegrasi kandung kemih.
 Otot pelvis dan struktur penunjang lemah.

Tanda-tanda inkontinensia stress:

 Adanya urin menetes dengan peningkatan tekanan abdomen.


 Adanya dorongan berkemih.
 Sering miksi (lebih dari 2 jam sekali).

4. Inkontensia Refleks

Inkontinensia refleks merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang tidak
dirasakan tidak terjadi pada interval yang dapat berpikiran bila volume kandung kemih mencapai jumlah
tertentu.

Kemungkinan penyebab:
Kerusakan neurologis (lesi mandula spinalis).

 Tanda-tanda inkontinensia refleks:


 Tidak ada dorongan untuk berkemih.
 Merasa bahwa kandung kemih penuh.
 Kontraksi atau spasme kandung kemih tidak terhambat pada interval teratur.

5. Inkontinensia Fungsional

Inkontinensia fungsional merupakan keadaan seseorang yang mengalami pengeluaran urine secara tanpa
disadari dan tidak dapat diperkirakan.

Kemungkinan penyebab:
Kerusakan neurologis (lesi medula spinalis)

Tanda-tanda inkontinensia fungsional:


 Adanya dorongan untuk berkemih.
 Kontraksi kandung kemih cukup kuat untuk mengeluarkan urine.
Enuresis

Enuresis merupakan ketidak sanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan tidak mampu
mengontrol striping stiker eksterna. enuresis biasanya terjadi pada anak atau orang jompo umumnya pada
malam hari.

Faktor penyebab enuresis:

 Kapasitas vesika urinaria lebih besar dari kondisi normal.


 Anak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi keinginan berkemih tidak diketahui
yang mengakibatkan terlambatnya bangun tidur untuk ke kamar mandi.
 Vesika urinaria peka rangsang dan seterusnya tidak dapat menampung urine dalam jumlah besar.
 Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya persaingan dengan saudara
kandung atau cocok dengan orang tua).
 Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaan tanpa dibantu untuk
mendidiknya.
 Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral atau makanan pedas.
 Anak yang takut jalan gelap untuk kamar mandi.

Ureterotomi

Ureterotomi adalah tindakan operasi dengan jalan membuat stoma pada dinding perut untuk drainase
urine. Oprasi ini dilakukan karena adanya penyakit atau disfungsi pada kandung kemih.

Perubahan Pola Eliminasi Urine

Perubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang mengalami gangguan pada eliminasi
urine, disebabkan oleh multiple (obstruksi anatomis), kerusakan motorik sensorik, infeksi saluran kemih.
perubahan pola eliminasi terdiri atas:

1. Frekuensi
Frekuensi merupakan jumlah berkemih dalam sehari meningkatnya frekuensi berkemih
dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang masuk frekuensi yang tinggi tanpa tekanan asupan
cairan dapat diakibatkan oleh sistitis. frekuensi yang tinggi dijumpai pada keadaan stres atau
hamil.
2. Urgensi
Urgensi adalah perasaan seseorang untuk berkemih, takut mengalami inkontinensia jika tidak
berkemih. pada umumnya anak kecil memiliki

Anda mungkin juga menyukai