Inkontinensia Stres
Inkontinensia stres merupakan keadaan seseorang yang mengalami kehilangan urine kurang dari 50 mili
terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen.
Kemungkinan penyebab:
Perubahan degeneratif pada otot pelvis dan struktur penunjang yang berhubungan dengan
penuaan.
Tekanan intra-abdominal tinggi (obesitas).
Disintegrasi kandung kemih.
Otot pelvis dan struktur penunjang lemah.
4. Inkontensia Refleks
Inkontinensia refleks merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang tidak
dirasakan tidak terjadi pada interval yang dapat berpikiran bila volume kandung kemih mencapai jumlah
tertentu.
Kemungkinan penyebab:
Kerusakan neurologis (lesi mandula spinalis).
5. Inkontinensia Fungsional
Inkontinensia fungsional merupakan keadaan seseorang yang mengalami pengeluaran urine secara tanpa
disadari dan tidak dapat diperkirakan.
Kemungkinan penyebab:
Kerusakan neurologis (lesi medula spinalis)
Enuresis merupakan ketidak sanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan tidak mampu
mengontrol striping stiker eksterna. enuresis biasanya terjadi pada anak atau orang jompo umumnya pada
malam hari.
Ureterotomi
Ureterotomi adalah tindakan operasi dengan jalan membuat stoma pada dinding perut untuk drainase
urine. Oprasi ini dilakukan karena adanya penyakit atau disfungsi pada kandung kemih.
Perubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang mengalami gangguan pada eliminasi
urine, disebabkan oleh multiple (obstruksi anatomis), kerusakan motorik sensorik, infeksi saluran kemih.
perubahan pola eliminasi terdiri atas:
1. Frekuensi
Frekuensi merupakan jumlah berkemih dalam sehari meningkatnya frekuensi berkemih
dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang masuk frekuensi yang tinggi tanpa tekanan asupan
cairan dapat diakibatkan oleh sistitis. frekuensi yang tinggi dijumpai pada keadaan stres atau
hamil.
2. Urgensi
Urgensi adalah perasaan seseorang untuk berkemih, takut mengalami inkontinensia jika tidak
berkemih. pada umumnya anak kecil memiliki