445/ /SPO/U/VI/2022 02 1/2 Ditetapkan di Tanggal terbit RSUD Dr. S. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 06/06/2022 DIREKTUR Tindakan untuk menghambat pergerakan pasien bayi, anak, dewasa Secara fisik dan atau psikologis serta menghambat pergerakan pada pasien dengan gangguan mental/histeris. Indikasi restraint: 1. Pasien menunjukkan perilaku yang berisiko membahayakan dirinya sendiri dan atau orang lain. 2. Tahanan pemerintah (yang legal / sah secara hukum) yang dirawat di rumah sakit. PENGERTIAN 3. Pasien yang membutuhkan tatalaksana emergensi (segera) yang berhubungan dengan kelangsungan hidup pasien. 4. Pasien yang memerlukan pengawasan dan penjagaan ketat di ruangan yang aman. 5. Restraint atau isolasi digunakan jika intervensi lainnya tidak efektif untuk melindungi pasien, staf, atau orang lain dari ancaman bahaya. 1. Memelihara keamanan pasien yang sedang dilaksanakan tindakan atau dalam keadaan tidak sadar atau pada TUJUAN pasien mengamuk / tidak kooperatif. 2. Melindungi pasien dari keadaan mencederai diri sendiri dan atau orang lain atau lingkungan. Keputusan Direktur No. 188.4/ /405.10/2022tentang KEBIJAKAN Pelayanan Asuhan Pasien di RSUD Dr. S. Kab. . 1. Cuci tangan pada air yang mengalir. 2. Pilihkan restraint sesuai ukuran pergelangan tangan dan kaki pasien yang menggunakan bantalan sebelum memasang restrain. Pada pasien dengan gangguan mental yang mengamuk/histeris menggunakan restraint dengan bentuk baju. 3. Pasang restraint pada pergelangan tangan dan kakikemudian diikatkan pada tempat tidur atau PROSEDUR sesuaikebutuhan pasien. 4. Lakukan observasi / evaluasi pasca pemasangan setiap dua sampai tiga jam dari kemungkinan adanya luka, perubahan warna kulit, denyut pada extremitas. 5. Pantau dan penuhi kebutuhan oral higiene, personal higiene, dan nutrisi 6. Dokumentasikan hasil pengkajian sebelum dan sesudah pemasangan restraint
1. IRNA UNIT TERKAIT 2. IGD 3. Instalasi Rawat Intensif