Anda di halaman 1dari 1

Nama : Tasya Aulia Syafdan

Nim : 19043057

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Daerah

Jadwal Kuliah : Rabu 13.20-15.50

Dosen Pengampu : Vita Fitria Sari SE, M.Si

TUGAS 1

Artikel tersebut berasumsi bahwa otonomi daerah diperlukan untuk mempercepat


terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Bentuk otomomi yang diberikan dalam meningkatkan
PAD ialah berupa kewenangan atas pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD)
yang terdapat dalam UU no. 28 tahun 2009. Hal tersebut dikatakan oleh Direktorat Jenderal
Perimbangan Keungan (DJPK) dari data SPBD tahun 2020 bahwa sumber PAD tersbesar
berasal dari pajak daerah dengan sebesar 71.64%.

Bentuk implementasi dalam meningkatkan pendapatan daerah yaitu (1) eksistensifikasi


pendapatan dengan cara pengelolaan sumber penerimaan baru serta penjaringan Wajib Pajak/
Wajib Retribusi baru. Penjaringan wajib pajak dilakukan melalui kerjasama dengan KPP
setempat untuk tukar menukar data pajak. (2) intensifikasi Pendapatan dapadt dilakukan
dengan mengoptimalisasi penerimaan sesuai potensi daerah serta optimalisasi penerimaan
daru piutang. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pemutakhiran atau validasi data pajak
daerah dengan cara melakukan pengecekan di lapangan secara bertahap dan saat piutang
pajak daerah sudah kadaluarsa, dapat dilakukan penghapusan sesuai peraturan perundang-
undangan melalui ketetapan kepala daerah. (3) penguatan kelembagaan yang dilakukan
melalui restrukturisasi organisasi sesuai kebutuhan daerah, peningkatan kapasitas SDM,
modernisasi administrasi perpajakan daerah serta penyederhanaan proses bisnis. Dalam
modernisasi administrasi perpajakan daerah dapat dilakukan dengan penguatan mekanisme
berupa pendataan, pendaftaran, pembayaran, pengawasan, penagihan hingga pemeriksaan
serta pemungutannya dilakukan dengan pendekatan teknologi informasi dalam pengelolaan
pajak daerah.

Anda mungkin juga menyukai