Anda di halaman 1dari 4

DIFRAKSI NEUTRON

Dosen Pengampu:
Dr. Maming, M.Si

Disusun oleh:

Kelompok 9

Putri H031201003
Bernita Randakila H031201021
Hanifa Fuada H031201023
Gianino Bijang Malona H031201039
Irnadia Zahrawani H031201060

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
Difraksi merupakan metode yang secara luas digunakan untuk
mempelajari struktur atomik bahan. Baik menggunakan elektron untuk
mengetahui struktur pada lapisan tipis atau bagian yang dekat dengan permukaan
bahan, maupun sinar X dan neutron yang merupakan alat pilihan untuk melihat
dalam keadaan bulk. Difraksi sinar-X lebih umum digunakan karena instrumentasi
lebih banyak tersedia dari berbagai perusahaan pembuat. Ada situasi tertentu
dimana neutron merupakan pilihan yang lebih baik, sebagaimana juga ada kondisi
dimana penggunaan bersama difraksi neutron dan sinar X akan memberikan
keuntungan. Pada difraksi neutron, neutron berinteraksi dengan inti atom bahan.
Karena neutron memiliki momen magnetik, neutron dapat berinteraksi dengan
momen magnetik pada atom dengan elektron yang tidak berpasangan.
Difraksi terjadi dari kristal untuk setiap partikel dengan kecepatan
sehingga panjang gelombang yang terkait (melalui hubungan de Broglie, h/mv)
sebanding dengan pemisahan atom atau ion dalam kristal. Neutron dan elektron
yang bergerak dengan kecepatan yang sesuai memiliki panjang gelombang antara
100-200 pm yang demikian mengalami difraksi oleh senyawa anorganik kristal.
Sinar neutron dengan panjang gelombang yang sesuai dihasilkan oleh 'moderasi'
(memperlambat) neutron yang dihasilkan dalam reaktor nuklir atau melalui proses
spalasi, dimana neutron terkelupas dari inti elemen berat oleh berkas proton.
Instrumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisis pola
difraksi neutron kristal tunggal atau bubuk seringkali serupa dengan yang
digunakan untuk difraksi sinar-X. Namun, skalanya jauh lebih besar karena fluks
berkas neutron jauh lebih rendah daripada sumber sinar-X.
Keuntungan dari difraksi neutron ialah neutronnya dihamburkan oleh inti
daripada elektron di sekitarnya. Akibatnya, neutron peka terhadap parameter
struktural yang sering melengkapi parameter untuk sinar-X. Secara khusus,
hamburan tidak didominasi oleh unsur berat, yang dapat menjadi masalah dengan
difraksi sinar-X untuk sebagian besar senyawa anorganik. Misalnya, menemukan
posisi unsur ringan seperti H dan Li dalam bahan yang juga mengandung Pb tidak
mungkin dilakukan dengan difraksi sinar-X, karena hampir semua kerapatan
elektron diasosiasikan dengan atom Pb. Sebaliknya, dengan neutron, hamburan
dari atom ringan seringkali mirip dengan hamburan unsur berat, sehingga atom
ringan berkontribusi secara signifikan terhadap intensitas pola difraksi. Jadi
difraksi neutron sering digunakan bersama dengan teknik difraksi sinar-X untuk
mendefinisikan struktur anorganik lebih akurat, seperti H, Li, dan O ketika berada
di hadapan atom logam yang lebih berat dan kaya elektron.
Kegunaan lain dari difraksi neutron adalah untuk membedakan spesies
yang hampir isoelektronik. Dalam hamburan sinar-X, pasangan unsur-unsur
tetangga dalam suatu periode tabel periodik, seperti O dan N atau Cl dan S,
hampir isoelektronik dan menghamburkan sinar-X ke tingkat yang hampir sama,
oleh karena itu sulit dibedakan. struktur kristal yang mengandung keduanya.
Namun, atom-atom dari pasangan ini menyebarkan neutron ke tingkat yang sangat
berbeda, N 50% lebih kuat daripada O, dan Cl sekitar empat kali lebih baik
daripada S, sehingga identifikasi atom jauh lebih mudah daripada dengan difraksi
sinar-X.
Difraksi neutron titik penghamburnya adalah inti-inti atom, sedangkan
dalam difraksi sinar-X titik penghamburnya adalah elektron-elektron atom.
Karena di dalam Kristal yang sempurna, titik-titik penghambur ini tersusun secara
periodik, maka sinar-sinar yang dihamburkan memiliki hubungan fasa tertentu
satu sama lain sedemikian sehingga dalam arah tertentu terjadi interferensi yang
saling menguatkan dan dalam arah yang lain terjadi interferensi yang saling
melemahkan. Berkas radiasi yang disusun oleh sinar-sinar hambur yang saling
menguatkan menghasilkan puncak difraksi. Gelombang elektromagnetik
berfrekuensi tinggi mempunyai panjang gelombang yang besar sedikit dari jarak
antar bidang dalam kristal. Berkas gelombang elektromagnetik yang mengenai
kristal mengalami difraksi. Sudut difraksi inilah yang digunakan untuk
menentukan struktur kristal dengan ketelitian tinggi. Struktur kristal akan dapat
berubah apabila mengalami perlakuan berbeda. Apabila suatu berkas sinar dengan
panjang gelombang λ dijatuhkan pada sekumpulan bidang kristal yang berjarak d
pada sudut θ, maka berkas sinar tersebut dipantulkan secara simetri dengan sudut
θ. Sinar yang dipantulkan tampak jika berkas-berkas dari tiap bidang yang
berdekatan saling menguatkan. Berkas neutron tersebut tidak saja dipantulkan
oleh bidang permukaan, tetapi juga oleh bidang-bidang di bawahnya. Pantulan ini
akan sefasa apabila kelipatan bulat dari panjang gelombang berkas.
Gambar 1. Spektrum Difraksi Neutron MnO

Gambar di atas merupakan contoh spektrum difraksi cuplikan MnO pada


suhu ruang (atas) dan 30K (bawah). Tanda (▼) menunjukkan kontribusi dari
aluminium. Pada temperatur rendah terlihat kemunculan puncak splitting dan
puncak magnetik yang ditunjukkan dengan tanda panah. Pada suhu rendah terlihat
bahwa puncak di sekitar sudut 41º dan 85º intensitasnya menurun dan muncul
puncak baru di sampingnya (splitting). Selain itu ada pula tambahan puncak
difraksi Bragg baru disekitar 20º, 39º dan 65º. Selain itu terdapat juga puncak
difraksi kontribusi aluminium yang ditunjukkan dengan tanda panah. Di sekitar
sudut 53º, puncak Bragg yang baru berimpit dengan puncak dari aluminium. Hal
ini diamati dari peningkatan nilai intensitas puncak ini dibandingkan dengan nilai
intensitas puncak difraksi aluminium lainnya.

Anda mungkin juga menyukai