Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN BK

“TENTANG HAKIKAT ASESMEN”

DISUSUN OLEH
ROSALINDA

DOSEN PENGAMPU
Wira solina,M.Pd

PRODI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2022/2023
ANALISIS KEBUTUHAN KLIEN

1.HAKIKAT ASESMEN
Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/informasi dari proses
dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja mahasiswa,
kelas/mata kuliah, atau program studi dibandingkan terhadap tujuan/kriteria/capaian
pembelajaran tertentu.

2. TEKNIK ASESMEN YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN


BIMBINGAN DAN KONSELING
Untuk lebih paham, berikut ini beberapa teknik asesmen dalam pelaksanannya. Untuk
asesmen awal pembelajaran (diagnostik) bisa menggunakan pengamatan, wawancara,
tes, dokumentasi, dan kuisioner. Untuk asesmen formatif (saat proses pembelajaran)
menggunakan pengamatan, asesmen diri, dan asesmen teman sejawat.
Teknik Tes

• Merupakan pengukuran terhadap suatu sampel tingkah laku yang obyektif dan
terstandar.

• Penggunaan Asesmen Tes memerlukan kompetensi dan syarat tertentu.

• Bentuk tes : pilihan ganda, isian pendek, Essay.

• Contoh tes : tes kecerdasan, tes bakat, tes minat, tes kemampuan kerja, tes
kepribadian, dll.

Teknik Non Tes

• Merupakan suatu alat bantu untuk mendapatkaninformasi mengenai bakat dan minat

• Paling banyak digunakan oleh guru bimbingan dankonseling atau konselor.

• Prosedur pembuatan dan penggunaannya relatif lebih sederhana dan lebih mudah
disusun
• Jenis-jenis : pedoman observasi, pedomanwawancara, angket, daftar cek,
sosiometri, inventorikepribadian, dll.

3.Prosedur Perencanaan Teknik Asesmen


1. Identifikasi masalah;

2. Memilih dan mengimplementasikan metode assesmen;

3. Mengevaluasi informasi assesmen;

4. Laporan hasil assesmen dan pembuatan rekomendasi;

4.Prosedur Pengadministrasian Asesmen


1. Identifikasi tujuan utama penggunaan instrumen;

2. Identifikasi tingkah laku yang mewakili konstruk tertentu;

3. Mengembangkan dimensi dan indikator variabel

4. Mempersiapkan kisi-kisi instrumen dan proporsi butir yang menjadi fokus.

5. Menetapkan besaran atau parameter yang bergerak dalam suatu rentangan


kontinum dari satu kutub ke kutub lain yang berlawanan.

6. Mengkonstruksi sejumlah draf butir;

7. Mereview butir

8. Melakukan uji coba awal;

9. Melakukan uji coba kepada sampel yang lebih besar;

10. Menentukan analisis statistik yang sesuai dan mengeliminasi butir yang tidak
sesuai dengan kriteria;

11. Mendesain dan melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen;

12. Mengembangkan panduan atau pedoman untukpengadministrasian.


5.Prosedur Pendokumentasian Asesmen
1.foto setiap kegiatan asesmen dilakukan,

2.Ambil bagian penting dalam proses asesmen,

3.Pastikan setiap hasil setiap foto yang diambil bagus dan jelas,

Prosedur dan mekanisme asesmen di sekolah dapat dilakukan melalui langkah-


langkah mendeskripsikan masalah anak; menentukan kebutuhan informasi;
mengiventarisasi kebutuhan informasi secara gradual; menentukan sumber informasi;
Menentukan metode atau cara untuk memperoleh informasi; penentuan rujukan;
pertemuan tim

6.Implementasi Kode Etik Dalam Penggunaan Asesmen


1 keefektifan alat asesmen andal dan tepat guna,

2 tanggung jawab pengguna memilih, menggunakan, skoring, interpretasi,dan


menggunakan hasil,

3 menegakkan kerahasiaan data Gantina Komalasari.


Kesimpulan

Bimbingan konseling pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan


perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individual,
sesuai dengan hakikat kemanusiaannya, yaitu dengan berbagai potensi, kelebihan dan
kekurangan, kelemahan serta permasalahannya.

DAFTAR PUSTAKA

A.Muri Yusuf, (2017), .Asesmen dan Evaluasi Pendidikan Pilar Penyedia Informasi
dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan, Jakarta: Kencana.

A.Supratiknya, (1995), Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis, Yogyakarta:


Kanisius. Abdullah Munir, (2008), Menjadi Kepala Sekolah Efektif, Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media. Ahmad Sultra Rustan & N

urhakki hakki, (2017), Pengantar Ilmu Komunikasi, Yograkarta:

Depublish.

Ahmad Mushtafa Al-Maraghy, (1986), Tafsir Al-Maraghy Juz 4 , Semarang: Toha


Putra

Semarang.

Ahmad Mushtafa Al-Maraghy , (1986), Tafsir Al-Maraghy Juz 8, Semarang: Toha


Putra

Semarang.

Arni Muhammad, (2007), Komunikasi Organisasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.


E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Burhan Bungin, (2007), Penelitian Kulitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan


Publik, dan Ilmu

Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai