Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN AGRIBISNIS

Usaha Tape Singkong


Dosen Pengampu:

Wildani Lubis, S.P., M.P

Di Susun Oleh Kelompok 2:

Rizki Agung Pratama (2004300023)

Muhammad Amin (2004300025)

Farhan Fachri Reza (2004300013)

Alwi Yandi (2004300012)

Asril Hanafi (2004300011)

Muhammad Ali Darbi (2004300001)

AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGNTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah manajemen
Agribisnis dengan judul “Usaha Tape Singkong” dimana makalah ini kami buat dengan
tujuan untuk memenuhi tugas kelompok dengan mata kuliah manajemen agribisnis.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan penuh berupa moral maupun materi.
2. Ibu Wildani Lubis, S.P., M.P selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Manajemen
Agribisnis.
3. Dan teman teman yang berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu
kami banyak mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Medan, Desember 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………..4
1.2 Tujuan Didirikan Usaha…………………………………………………4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Produksi………………………………………..…………6
2.2. Manajemen SDM……………………………………………………….7
2.3. Manajemen Keuangan………………………………………………….8
2.4. Manajemen Resiko………………………………………………………9
2.5. Manajemen Pemasaran…………………………………………… …10
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAAN
3.1. Hasil dan Pembahasaan…………………………………………… ….11
BAB IV. Kesimpulan
4.1. Kesimpulan……………………………………………………….……...12
4.2. Saran………………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...…13
BAB I

PENDAHULUAAN

1.1 Latar Belakang Usaha

Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju sekarang ini kebutuhan
manusia akan gizi semakin meningkat setiap manusia membutuhkan makanan yang bergizi untuk
menjamin kesehatannya. Kesempatan bagi saya untuk membuat usaha makanan kecil ( ringan )
dengan banyak orang yang suka makanan-makanan kecil, saya yakin usaha saya akan berhasil
dan menguntungkan.
Tape adalah makanan yang dibuat dari fermentasi singkong. Singkong yang diolah menjadi
tape adalah singkong yang manis, biasanya berwarna putih atau kuning.
Sebelum melalui proses fermentasi, singkong terlebih dahulu dicuci bersih dan dikukus hinga
matang. Setelah itu, singkong ditaburi dengan ragi.
Proses fermentasi bisa dilakukan dengan cara membungkus singkong dalam daun pisang atau
ditempatkan pada sebuah wadah khusus yang kedap udara selama 2-3 hari. Semakin lama proses
fermentasi, maka tekstur singkong akan semakin empuk.
Proses fermentasi yang tepat akan menghasilkan tape yang rasanya manis sedikit asam dan
beraroma alkohol. Rasa manis tape berasal dari ragi yang memecah karbohidrat dalam singkong
menjadi gula sederhana. Salah satu kudapan khas Indonesia yang populer adalah tape singkong.
Selain enak, makanan hasil fermentasi ini ternyata tinggi nutrisi, lho! Itu kenapa tape singkong
diyakini punya sejumlah manfaat kesehatan yang tak boleh disepelekan.

1.2 Tujuan Didirikan Usaha

Tujuan didirikan Usaha ini antara lain:


1.Untuk mencari keuntungan
2.Membuka Lapangan Pekerjaan
3.Membantu mempertahankan makanan tradisional
MANAGER : ALWI YANDI
 Manajemen Produksi : Muhammad amin
 Manajemen SDM : Farhan fahrireza
 Manajemen Keuangan : Asril Hanafi
 Manajemen Resiko : Riski Agung
 Manajemen Keuangan : Alidarbi Hasibuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penting untuk dipahami bahwa literatur yang membahas manfaat tape singkong itu sendiri
sangat terbatas. Masih dibutuhkan banyak penelitian lanjutan untuk memastikan keabsahannya.
Namun, proses fermentasi selama pembuatan tape singkong disinyalir berpotensi membawa
manfaat untuk tubuh. Makanan fermentasi dapat membantu merangsang pertumbuhan berbagai
bakteri baik (probiotik) di dalam usus. Meningkatkanya pertumbuhan bakteri baik di dalam usus
akan memengaruhi kesehatan usus Anda secara menyeluruh.

Selain melancarkan pencernaan, bakteri baik juga membantu dalam proses penyerapan nutrisi
dan meredakan gangguan pencernaan seperti diare, perut bergas (kembung), dan
sembelit.Probiotik juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi
risiko sejumlah infeksi, seperti flu.

Kudapan yang sering dijadikan oleh-oleh dari Jawa Barat ini faktanya tak kalah bergizi
ketimbang makanan fermentasi lain seperti yogurt, keju, kefir, tahu, dan tempe.
Melansir Daftar Komposisi Bahan Makanan Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Pimpinan
Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia (DPP PERSAGI), per 100 gram tape singkong mengandung
sejumlah nutrisi yang meliputi:

 Kalori: 173
 Protein: 0,5 gram
 Lemak: 0,1 gram
 Karbohidrat: 42, 5 gram
 Kalsium: 30 gram
 Fosfor: 30 miligram
 Air: 56 gram
2.1 Manajemen Produksi
Pembuatan tape melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tape (Saccharomyces
cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Pada dasarnya tapai adalah
makanan matang setelah melalui proses kukus atau rebus.
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan tape yaitu,Ubi dan ragi.

Proses Pengolahan:
a. Setelah Selesai di kupas dan di potong selanjutnya ubi di cuci hingga bersih dan
kemudian langsung di rebus, setelah selesai di rebus kemudian ubi di angkat dan
didiamkan sebentar.
b. Apabila Ubi sudah dingin maka tahap selanjutnya yaitu menaburkan ragi ke seluruh
ubi hingga rata, untuk penggunaan ragi tidak di tentukan nilainya hanya saja sampai
semua ubi rata terkena ragi.
c. Setelah ubi di taburi ragi dengan rata kemudian ubi - ubi tersebut akan dilakukan
pengemasan.

Proses Pengemasan

a. Pengemasan dilakukan setelah ubi dingin,kemudian memasukkan ubi ke dalam plastik


untuk isinya yaitu dengan berat 2 ons dan 4 ons.
b. Setelah semua ubi telah selesai ditimbang dan dikemas ubi difermentasi selama 2 hari
agar menjadi tape, namun keadaan plastik harus tertutup agar tidak ada udara yang
masuk kedalam, gunanya agar mempercepat kerja bakteri untuk mengubah ubi
tersebut menjadi tape.
c. Dan setelah 2 hari di fermentasi kemudian tape diikat dengan menggunakan karet dan
siap untuk di jual.
2.2. MANAJEMEN SDM

Mengatakan “Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyrakat.” Menurut (Hasibuan, 2019:10)

Manajemen sdm ialah pengembangan sumber daya manusia yang berfungsi untuk melakukan


perencanaan sumber daya manusia, penerapan, perekrutan, pelatihan, pengembangan karier serta
melakukan inisiatif terhadap pengembangan organisasi pada usaha yang ada. Pada usaha
pembuatan tape singkong ini perusahaan pengelola harus bisa membaca lokasi dan pasar pasar
yang tepat agar kegiatan pemenuhan sumber daya alamnya terpenuhi dan tepat sasaran dalam
pemasaran produk. Jikalau usahanya sudah besar nanti perekrutan karyawan jika dilakukan.
2.3 Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan segala aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha
untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang
paling menguntungkan, serta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien
mungkin.selain itu kegiatan manajemen ini juga bertujuan untuk memperluas skala usaha yang
ada. 
Takaran Tape :

a. Tape yang beratnya sekitar 2 ons tadi dijual dengan harga Rp.3.000 sedangkan tape
yang beratnya 4 ons dijual dengan harga Rp.5.000

b. Tape hanya bisa bertahan sekitar 4 sampai 5 hari setelah selesai di fermentasi.

c. Pemasaran dilakukan ke warung warung,ke penjual gorengan,dan kepasar tradisional


2.4. MANAJEMEN RESIKO

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk:
Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya. Resiko pada usaha adalah tantangan
yang di hadapi pada usaha.

Pada usaha tape ini tantangan yang di hadapi hingga menimbulkan resiko yaitu :
 Sulitnya mencari bahan pangan
Ketika sulitnya mencari bahan baku kami mencari ke penanam ubi yang lain
 Pemasaran yang sangat bersaing
Kami berusaha mempertahankan kualitas kami jiklau ini maju dan berkembang di pasaran
kami akan berelasi kedepan untuk membuat cabang dan memodifikasi dagangan tape
kami ini.
 Tingkat ketahanan produk yang rendah
Kami membuat berdasarkan target harian agar tidak adanya kerugian.
2.5. MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen pemasaran adalah suatu proses penentuan tujuan pemasaran, analisa


proses pemasaran, dan pemenuhan rencana tujuan pemasaran untuk perusahaan atau organisasi.
Dalam setiap perusahaan, terdapat manajemen pemasaran yang membantu menganalisa dan
mengatur proses pemasaran produk usaha .Pemasaran tape ubi di lakukan ke warung warung,ke
penjual gorengan,dan kepasar tradisional
Jikalau untuk di pasar tradisional lebih ke bungkus besar dan untuk kewarung warung bungkus
yg kecil
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAAN

3.1. HASIL DAN PEMBAHASAAN


Dalam manajemen tape ubi, sebuah pabrik rumahan menghasilkan sebuah produk dari
pengolahan bahan pangan menjadi makanan tradisional siap saji yang dilakukan melalui proses
permentasi dalam beberapa hari hingga melembek
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dan juga membantu memperkerjaakan
orang lain dengan membuka tingkat lapangan pekerjaan dan juga membantu dalam aspek kuliner
atau makanan tradisional agar terus di lestarikan. Target pasar yaitu warung warung yang ada,
pasar tradisional dan penjual gorengan.

Keterangan Jumlah

Modal Awal Rp. 688. 0000

1. Ubi Singkong 100 kg Rp. 20.0000

2. Ragi 1kg Rp. 18. 000

3. Karet ½ Rp. 10.000

4. Plastik ½ kg Rp. 15.000

5. Dandang 1 Rp. 250.000

6. Kayu bakar 2 ikat Rp. 80.000

7. Ember besar 2 Rp. 70.000

8. Pisau 5 Rp. 25.000

Jumlah Rp. 688.000.

 Penghasilan

No Keterangan Jumlah

1 Tape Rp 3.000 X 180


Bungkus Rp. 540.000
2 Tape Rp 5.000 X 120 Bungkus
Rp.600.000.
Jumlah Rp. 1.140.000

Penghasilan - Pengeluaran Rp. 688.000. – Rp. 1.140.000. = Rp. 452.000.

Jadi Total penghasilan usaha tape perhari 180 bungkus kecil dan bungkus besar 120 bungkus jadi
300 bungkus jadi keuntungan perhari adalah Rp. 452.000. X 30 hari = 13.560.000.

Modal dihasilkan dari kelompok per orang Rp. 114.000.


114.000 X 6 = Rp. 688. 000.
BAB IV.
KESIMPULAN

4.1. KESIMPULAN
Dari pembuatan tape singkong dapat disimpulkan bahwa, Pembuatan tape termasuk

kedalam bioteknologi konvensional atau tradisional, karena masih menggunakan cara-cara

yang terbatas. Pada proses pembuatan tape singkong ragi (saccharomyces cereviceae)

memakan glukosa yang ada didalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhanya,

sehingga singkong akan menjadi lunak jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.

Jamur tersebut akan mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat dari singkong

menjadi gula yang lebih sederhana, oleh karena itu tape terasa manis setelah matang meskipun

tidak di tambahkan gula sebelumnya.

4.2. SARAN

Untuk kualitas produk sudah sangat baik hanya saja target pemasarannya yang kurang

bagus karna skala pemasarannya tidak terlalu luas muangkin saran dari saya di buat market

online di situs ataupun pemasaran secara online di sosmed.


DAFTAR PUSTAKA

Desrosier. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah M. Muljohardjo. UI-Press. Jakarta


Fardiaz, S. 1996. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama. JakartaHarris, R. H. and Karms,
E. 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Pangan. Penerbit ITB. Bogor
Kuswanto, K.R. dan S. Sudarmadji. 1987. Proses-Proses Mikrobiologi Pangan. PAU pangan dan Gizi
UGM. Yogyakarta
Supriyanto. 1995. Mikroorganisme dalam Ragi Untuk Fermentasi Tape. Prosiding Seminar
Bioteknologi Biomassa, BPPT, pp. 85-96

Anda mungkin juga menyukai