NO.MAHASISWA : 2034290019
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
SEMESTER : 2/GENAP
KELAS : PAGI
KEANEKARAGAMAN BANGSA
INDONESIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
VISI
“Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter”
MISI
Untuk mengenal kebudayaan nya kita harus mengenal terlebih dahulu suku bangsa, bahasa daerah,
agama kepercayaan masyarakat Sulawesi selatan ini. Berikut daftar nya
SUKU BANGSA
Sulawesi selatan di huni oleh beberapa etnis atau suku bangsa dan yang paling dominan adalah suku
bugis 41.9%. Berikut daftarnya:
• Bugis
• Makassar
• Mandar
• Toraja
• Duri
• Pattinjo
• Bone
• Maiwa
• Endekan
• Pattae
• Kajang/Konjo
• Bahasa Indonesia
• Bahasa Bugis
• Bahasa Makassar
• Bahasa Toraja
• Bahasa Mandar
• Bahasa Luwu
• Bahasa Duri.
AGAMA
• Islam 88,34%
• Kristen Protestan 8,12%
• Katolik 2,25%
• Hindu 1,02%
• Buddha 0,25%
• Konghucu 0,04%
Rumah adat yang merupakan bagian dari kebudayaan pasti memiliki keragaman dengan ciri khasnya
yang berbeda-beda. Begitu juga dengan Sulawesi Selatan yang memiliki keragaman rumah adat
berdasarkan suku masing-masing dalam satu kesatuan rumah adat Sulawesi Selatan.
Masyarakat Sulawesi Selatan menganggap rumah adat sebagai sesuatu yang sakral karena di setiap
bagiannya memiliki makna tersendiri. Selain itu, rumah adat Sulawesi Selatan mempunyai nilai seni yang
tinggi.
Dengan arsitek khas timur serta pengaruh budaya luar menjadikan keragaman rumah adat Sulawesi
Selatan semakin menarik. Berikut diantaranya:
RUMAH ADAT SUKU BUGIS
Rumah adat Sulawesi Selatan ini cukup menarik. karena rumah yang dibuat suku Bugis ini tidak
memakai satupun paku, digantikan oleh besi atau kayu.
Rumah ini dibangun berdasarkan status sosial. Ada rumah saoraja yang digunakan untuk kalangan
bangsawan, dan rumah bola digunakan rakyat biasa. Rumah adat suku bugis dibangun berdasarkan status
social
RUMAH ADAT SUKU MAKASSAR
Rumah adat ini berbeda dengan suku lainnya, rumah ini juga dikenal dengan sebutan Balla. Rumah ini
bentuknya panggung dan tingginya sekitar 3 meter. Rumah ini disangga dengan 5 penyangga ke arah
belakang dan 5 penyangga ke arah samping dengan kayu.
Atap rumah ini berbentuk pelana dengan sudut lancip menghadap ke bawah. Atapnya biasa terbuat
dari nipah, rumbia, bambu, ijuk, atau pun alang-alang.
Ada yang menarik pada bagian puncak atap yang berbatasan dengan dinding yaitu ada bentuk segitiga
yang dinamakan timbaksela yang menandakan derajat kebangsawanan mereka. Rumah ini disangga
dengan 5 penyangga
RUMAH ADAT SUKU TORAJA
Rumah adat Sulawesi Selatan Suku Toraja ini dikenal dengan nama rumah tongkonan. Tongkonan ini
berdiri di atas tumpukan kayu yang berukiran warna merah, kuning dan hitam. Tongkonan berarti
melambangkan hubungan antara mereka dengan leluhur mereka sehingga rumah ini digunakan sebagai
pusat spiritual mereka.
Rumah ini berbentuk panggung dari kayu dan terdiri dari 3 bagian yaitu
Rumah adat Sulawesi Selatan Suku Toraja ini dikenal dengan nama rumah tongkonan
Rumah adat Sulawesi selatan Suku Luwuk pada awalnya merupakan rumah Raja Luwu, Rumah ini
dibangun dengan 88 tiang dengan bahan utama kayu.
Bentuk rumah ini persegi empat, jendela dan pintu ukurannya sama. Rumah adat Luwuk ini juga
memiliki 3-5 bubungan menjadi penanda pemilik rumah tersebut.
Perbedaan rumah ini dengan rumah lainnya yaitu bisa dilihat dari ukiran dan pahatan ornamennya.
Bentuk ornamen dari rumah adat ini dikenal dengan sebutan bunga prengreng yang melambangkan
filosofi hidup menjalar sulur. Artinya hidupnya tidak terputus-putus. Ornamen ini bisa ditemukan pada
induk tangga, papan jendela, maupun anjong atau tutup bangunan.
Rumah adat Suku Mandar ini hampir sama bentuknya dengan rumah adat Bugis dan Makassar. Tetapi,
bisa kita lihat perbedaannya yaitu terletak pada bagian teras (lego) yang lebih besar. Rumah ini juga jika
kita melihat atapnya, bentuknya terlihat seperti ember yang miring ke depan.
PAKAIAN ADAT – SULAWESI SELATAN
Pakaian adat Sulawesi Selatan sangat menarik kita pelajari. Masing-masing pakaian adat terlihat begitu
indah dan unik. Berikut ini nama-nama pakaian adat Sulawesi Selatan beserta penjelasannya:
Sejumlah pemain PSM Makassar menggunakan pakaian adat Makassar pada peluncuran tim PSM
Makassar 2020 di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/2/2020). PSM
Makassar siap mengikuti kompetisi Liga 1 musim 2020. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Jika perempuan mengenakan baju Bodo, kaum pria Makassar memiliki baju adat yang disebut Bella
Dada. Hanya sedikit varian warna untuk baju adat Bella Dada. Warna merah marun paling sering dipakai,
kemudian ungu dan hijau.
Bella Dada (pakaian yang terbelah di bagian dada) ini adalah busana lengan panjang berkerah, dengan
kancing sebagai perekat dua sisi seperti halnya kemeja. Kainnya lebih tebal dari baju Bodo, serta tak ada
ketentuan warna yang harus dikenakan berdasarkan status sosial atau umur.
Ada saku di bagian kiri dan kanan dada. Busana ini harus dikenakan dengan beberapa item lain seperti
paroci' (celana), lipa' garusuk (sarung tradisional Makassar) dan pasappu' (kain penutup kepala).
Turut pula gelang emas bermotif naga (gellang ponto naga), keris tradsional (passatimpo atau
tatapareng), selempang (atua rante sembang), hiasan penutup kepala (sigarak) dan sapu tangan dengan
hiasan khusus (passapu ambara).
BAJU BODO
Jika pakaian adat laki-laki dinamakan Tutu, maka pakaian adat perempuan ini dinamakan Baju Bodo.
Ciri khas Baju Bodo yaitu bentuknya yang berbentuk segi empat dan lengan yang pendek setengah atas
dari siku lengan.
Baju ini sudah ada sejak zaman dulu dan bisa ditelusuri seratus tahun ke belakang. Selain itu, pakaian
ini dikenal dengan salah satu baju atau busana yang berumur tua di Indonesia
BAJU POKKO
Baju Pokko merupakan baju adat suku Toraja yang dipakai kaum wanita. Pakaian adat Sulawesi
Selatan ini mempunyai ciri-ciri lengan yang pendek dengan didominasi warna kuning, putih dan merah.
BAJU SEPPA TALLUNG
Pakaian adat ini masih berasal dari Suku Toraja. Ciri khas dari pakaian ini yaitu memiliki panjang
hingga menyentuh bagian lutut. Pakaian adat ini dikenakan oleh kaum laki-laki. Beberapa aksesoris yang
melengkapinya yaitu, kandaure, gayang, lipa’, dan lain-lain.
BAJU TUTU’
Serupa dengan baju Bella Dada, baju Tutu' (bahasa Bugis untuk "tertutup") memiliki bentuk yang
mirip dengan jas. Namun warna yang biasa dipakai adalah hitam atau kuning mengilap, dilengkapi
dengan kancing emas.
Turut pula dikenakan celana paroci', kain sarung lipa' ditambah sabuk penahan sarung. Perbedaan
terbesar ada di penutup kepala. Pria Bugis biasa mengenakan songkok recca, kopiah dengan pinggiran
emas, yang menjadi penanda status kebangsawanan.
Bersama baju Bella Dada bagi suku Makassar, baju Tutu' jadi andalan kaum lelaki Bugis saat
menghadiri upacara dan momen penting. Mulai dari acara pernikahan, upacara adat atau event bertema
tradisional lainnya.
KESENIAN TRADISIONAL – KEBUDAYAAN SULAWESI
SELATAN
Kesenian ini terbagi menjadi beberapa bagian yakni tarian, alat musik, lagu daerah, dan senjata adat
tradisional yang terdapat di Sulawesi Selatan, mari kita bahas satu per satu di bawah ini.
Sulawesi selatan yang terdiri dari beberapa suku ini tentunya memiliki berbagai jenis tarian adat yang
masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Langsung saja berikut ini beberapa daftar tarian yang ada di
daerah Sulawesi Selatan:
1. Tari Pakkuru Sumange : Tarian ini merupakan khas Soppeng, tarian ini untuk menyambut tamu
yang menggambarkan salam sejahtera bagi tamu yang datang dan tuan rumah.
2. Tari Kipas Pakarena : Tarian ini berasal dari daerah Goa. Dengan memainkan kipas, tarian ini
dibawakan penari wanita dengan berbusana adat.
3. Tari Patenung : Tari Patenung merupakan tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan yang
menggambarkan wanita-wanita yang sedang menenun.
4. Tarian Ma’gellu : Tarian ini pada umumnya dipentaskan dalam acara upacara adat khusus,
namun, kini tarian Ma’gellu’ juga dipertunjukkan di upacara kegembiraan seperti pesta
perkawinan, syukuran panen, dan acara penerimaan tamu terhormat dari luar daerah.
5. Tarian Pa’pangngan : Tarian ini dibawakan oleh gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau
gelap dan menggunakan ornamen khas Toraja yaitu kandaure.
6. Tari Gandrang Bulo : Tarian ini dinyatakan sebagai salah satu simbol penting bagi masyarakat
Makassar. Tarian ini ditampilkan ketika ada pesta rakyat.
7. Tari Bosara : Tarian ini ditampilkan dalam rangka menyambut tamu kehormatan
8. Tari Pajoge : Tarian ini termasuk dalam kategori tarian daerah yang berasal dari Sulawesi
Selatan.
9. Tari Ma’randing : Adalah tarian tradisional dari daerah Sulawesi Selatan. Tari ini dipentaskan
pada pemakaman besar seperti orang yang punya kasta tinggi.
10. Tarian Manimbong : Merupakan tarian yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan yang cuma
ditampilkan secara spesial pada upacara adat Rambu Tuka’ oleh penari-penari pria.
11. Tari Ma’ Badong : Salah satu tarian adat Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Mengetahui alat musik Sulawesi Selatan adalah salah satu cara kita untuk mengenal lebih dekat
beragam budaya dan seni yang ada di Indonesia. Ada banyak sekali alat musik tradisional Sulawesi
Selatan. Berikut ini beberapa daftar alat musik sulawesi selatan yang perlu kita ketahui :
Senjata tradisional Sulawesi Selatan merupakan alat yang digunakan masyarakat pada zaman dahulu,
baik untuk berperang, memasak, berkebun atau bertahan dari serangan musuh atau serangan hewan buas
di hutan. Berikut ini daftar senjata tradisional yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan:
1. Badik Makassar
2. Badik raja
3. Alamang
4. Badik Lagecong
5. Badik Luwu
6. Badik Lompo Battang.
LAGU DAERAH SULAWESI SELATAN
1. Ibung Ibung
2. Tope Gugu
3. Tondok Kadadiangku
4. Ma Rencong
5. Ganrang Pakarena
6. Ati Raja
7. Anging Mamiri
8. Anak Kukang
9. Ammac Ciang.
1. Sop Konro
2. Coto makassar
3. Kapurung
4. Buras
5. Doko-doko cangkuling.
6. Sokko atau songkolo
7. Mie Titi
8. Pisang Epe
9. Jalangkote
10. Kue dange.
Fasilitas yang mendukung pun telah tersedia di pantai ini, mulai dari hotel, villa, restoran, dan juga
lahan parkir yang luas.
PANTAI KARANG APPARALANG
Batu karang memanjang yang megah, menjadi daya tarik paling dari Pantai Appalarang. Tebing-tebing
karang ini memanjang dari utara ke selatan. Pantai ini memang terbentuk bagi penikmat pemandangan.
Karena tak ada hamparan pasir putih untuk bermain-main air. Kecuali untuk mereka yang pandai
berenang, bisa berenang di pinggiran karang. Itu pun mereka harus waspada dengan karang-karangnya
yang tajam.
TAMAN LEANG LEANG
Leang Leang terletak di dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di daerah Maros
Pangket. Pegunungan Karst yang sudah berumur ribuan tahun ini diakui sebagai kawasan karst terbesar
kedua di dunia setelah Guangzhou di China. Meliputi area seluas 43.750 hektar, wilayah ini memiliki 286
goa dengan lebih dari 30 goa prasejarah. Lokasi daerah Pangkep hanya satu jam perjalanan darat dari
Makassar. Yang unik jenis bebatuan karst di Maros Pangkep ini juga dapat ditemukan hanya di
Guangzhou, China dan di Teluk Halong, Vietnam. Tidak hanya itu, di sini ada goa prasejarah dan terdapat
bukti tapak tangan manusia purba di sini. Untuk masuk ke dalam goa ya lumayan sangat sempit, dan
wisatawan disarankan hati-hati karena agak licin.
Lihat Foto Goa prasejarah di Leang Leang, Maros, Sulawesi Selatan.Gambar goa dan cetakan tangan
yang ditemukan di hampir semua goa prasejarah di sekitar Desa Belae. Gambarnya pun cukup unik
karena ada gambar-gambar yang mengambil bentuk babi hutan, ikan, manusia, dan bentuk tidak jelas
lainnya yang ditemukan di daerah sekitar Leang Leang. Selain untuk dokumentasi banyak orang yang
berpendapat bahwa gambar yang unik yang terdapat di dinding goa ini juga bertujuan sebagai ritual
keagamaan mereka dan juga sebagai 25awasan25 keberadaan mereka. Lihat Foto Obyek wisata Leang
Leang di Maros, Sulawesi Selatan.(BARRY KUSUMA) Istilah karst yang dikenal di Indonesia
sebenarnya diadopsi dari 25awasa Yugoslavia/Slovenia. Istilah aslinya adalah ‘krst’ atau ‘krast’ yang
merupakan nama suatu 25awasan di perbatasan antara Yugoslavia dengan Italia Utara, dekat kota Trieste.
Sementara itu pembangunan di tepi pantai dilakukan pada tahun 1945 yang merupakan ide dari
walikota pada masa tersebut. Diketahui dari jejak sejarah, masa kepemimpina dimulainya pembangunan
adalah pada masa DM van Switten. Awal dari pembangunan ini dilakukan dengna adanya pemasangan
lantai dasar beton menggunakan panjang 910 meter.
WISATA RELIJI PATUNG TUHAN YESUS
Patung Yesus Memberkati ini berada di atas puncak bukit Buntu Burake yang berketinggian 1.700
mdpl. Tinggi badannya sekitar 45 meter yang terbuat dari coran perunggu. Tingginya mengalahkan
patung Yesus di Rio de Jeneiro, Brasil. Yang berketinggian 38 meter di puncak Gunung Corcovado
dengan ketinggian 710 mdpl di Taman Nasional Hutan Tijuca.
WISATA BANGUNAN TONGKONAN
Istilah “Tongkonan” berasal dari kata “tongkon” yang dalam bahasa Indonesia bermakna “tempat
duduk” atau “menduduki”.Konon, istilah ini muncul berdasarkan fungsi utama rumah adat Tongkonan
yang sering dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para raja dan bangsawan.Bila diilustrasikan, maka
Tongkonan di masa lalu fungsinya hampir sama seperti sebuah balai di masa kini.Para raja dan
bangsawan terdahulu memang sering mengadakan berbagai pertemuan baik resmi ataupun tak resmi di
rumah ini.Tak heran bila rumah Tongkonan sarat akan makna bagi para penduduk Tana Toraja karena
menjadi tempat penting hadirnya keputusan-keputusan besar.Namun, seiring berjalannya waktu, rumah
yang awalnya digunakan sebagai tempat berkumpul ini kemudian berkembang menjadi rumah adat.Sejak
itulah masyarakat mulai mengenal Tongkonan sebagai salah satu rumah adat Toraja